LIDAH BUAYA
(Aloe vera L.)
KELAS C
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
Tanaman Lidah Buaya
A. Nama Latin : Aloe vera (L.) Burm.f. (The Plant list, 2012)
B. Nama Daerah : Letah buaya (Sunda), Ilat baya (Jawa). (Utami, 2015)
C. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
(Tjitrosoepomo, 1998)
D. Gambar
E. Kandungan Kimia
F) Aktivitas Farmakologi
1. Aktivitas Sebagai Antimikroba (Bakteri dan Virus), Antifungi, dan Antiprotozoa
Gel lidah buaya dapat membantu untuk merangsang sistem kekebalan tubuh,
menstimulasi fibroblast, yaitu sel-sel kulit yang bertanggung jawab untuk
penyembuhan luka dan mengandung unsur-unsur atau nilai pengobatan yaitu sebagai
antiinflamasi antibakteri, antijamur, dan merangsang aktivitas sel pertumbuhan
epidermis baru serta mempercepat pembentukan pembuluh darah yang baru. Sehingga,
proses pengobatan menjadi lebih cepat (Malar, et.al., 2012). Gel lidah buaya
mempunyai aktivitas antimikroba pada Acne vulgaris yang terinfeksi Staphylococcus
aureus secara In Vitro (Rahardja, et. al., 2010).
Lidah buaya juga mempunyai efek antifungi dimana ekstrak etanol gel lidah
buaya dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dengan kadar bunuh
minimunya adalah 36% (Winarsih, et. al., 2011).
2. Uji Klinis
a. Aktivitas untuk Pengobatan Luka Bakar
Penelitian penggunaan gel daun lidah buaya diberikan kepada 27 pasien
penderita luka bakar yang diberi jelly petroleum. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa pasien yang mendapatkan pengobatan dengan
penambahan gel daun lidah buaya mengalami penyembuhan lebih cepat yaitu
11,8 hari dibandingkan dengan yang diberi jelly petroleum yaitu 18,2 hari.
G) Sediaan di Pasaran
Di pasaran, sedian yang seringkali ditemukan adalah untuk kosmetik dan pengobatan
herbal, diantaranya adalah:
1. Gel
2. Lotion
3. Liquid
a. Kosmetik
b. Minuman
4. Kapsul
5. Krim
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, M. 2011. Efek Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Diameter Penyembuhan
Luka Decubitus Pada Tikus Putih. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Depok: Penebar Swadaya.
Malar, R. J. J., Johnson, M., Nancy, B. S., Laju, R. S., Anupriya, G., dan Renola, J. J. 2012.
Anti-Bacterial And Antifungal Activity Of Aloe Vera Gel Extract. International
Journal of Biomedical and Advance Research. Vol. 3 (3) : 184-187.
Panda, H. 2003. Aloe Vera Handbook (Cultivation, Research Findings, Products,
Formulations, Extraction & Processing). Delhi: Asia Pasific Business Press.
Puspitasari, R. Sunyoto, Arrosyid. 2010. Uji Efektivitas Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera L.)
terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Mencit Jantan ( Mus muscullus ) Galur Swiis.
Journal of Pharmacy Science. Vol. 3 (4) : 1-6.
Rahardja, F., Sugiarto, P., dan Arlene, A. 2010. Aktivitas Antimikroba Gel Lidah Buaya (Aloe
vera L.) Pada Acne vulgaris yang Terinfeksi Staphylococcus sp. Secara In Vitro. JKM.
Vol. 10 (1) : 30-36.
The Plant List. 2012. Aloe vera. Tersedia secara online di
http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-298116 [Diakses pada tanggal 24
September 2019]
Tjitrosoepomo, G. 1998. Taksonomi Umum: Dasar- Dasar Taksonomi Tumbuhan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Utami, Prapti. 2015. Lidah Buaya (Aloe vera). Tersedia secara online di
https://www.kompasiana.com/praptiutami/55004953a33311c56f510823/lidah-buaya-
aloe-vera [Diakses pada tanggal 24 September 2019].
Wahyuni, D.K., Wiwied E., dan Hery P. 2016. Toga Indonesia. Surabaya: Airlangga
University Press.b
Winarsih, S., Rita, R., dan Irisda, N. 2011. Hambatan Ekstrak Etanol Gel Lidah Buaya (Aloe
vera L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Isolat V Agina 218 SV Secara
In Vitro. Jurnal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKUB. Vol.
1 (3) : 1-10.