Anda di halaman 1dari 2

Tanaman kemiri (Aleurites moluccana (L).

Willd) tergolong ke dalam famili


Euphorbiaceae, kelas Dicotyledonae, dan sub divisi Angiospermae. Menurut Arlene et
al (2009), tanaman kemiri berasal dari Hawai. Namun menurut Paimin (1994),
tanaman kemiri merupakan tanaman asli dari Maluku karena memakai nama spesies
moluccana. Hadi dan Napitupulu (2012), menambahkan bahwa tanaman kemiri
tersebar di daerah tropis dan sub tropis yang berasal dari MalukuBiji kemiri
mengandung asam lemak yang tidak dapat disintesis dalam tubuh sehingga harus
tersedia dalam pakan(esensial) yang terdiri dari: apha-linolenicacid (ALA), linoleic
acid (LA) dan oleic acid (OC) (Ketaren, 2012). Biji kemirimengandung zat aktif yaitu
saponin danflavonoid.Kandungan flavonoid dalam biji kemiri dapat berfungsi sebagai
antioksidan yang dapat menstabilkan radikal bebas,sedangkan saponin dapat
berfungsi sebagaiantibakteri. Flavonoid dapat meningkatkan stamina tubuh dengan
cara meningkatkan sekresi endetol Nitrit Oksida Sintase (eNOS). Sekresi endetol
Nitrit Oksida Sintase (eNOS) maka kadar NO akan meningkat juga.1

Ketaren, S. (2012). Minyak & Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Arlene, A., Suharto, Ign., dan Susatio, B. 2009. Pengaruh Rasio Umpan Terhadap
Pelarut dan Temperatur dalam Ekstraksi Minyak dari Biji Kemiri Secara Batch
terhadap Perolehan Minyak dari Biji Kemiri (Aleurites Moluccana). Universitas
Katolik Parahyangan. Bandung.
Hadi, A. Q., dan Napitupulu, R. M. 2012. 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Joefrie GH. Uji Kemanfaatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni jacq)
terhadap Stamina Tubuh Mencit Jantan Strain Balb/C .(Skripsi). Universitas Jember;
2012

Efek air perasan buah jeruk nipis sebagai antibakteri dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Eschericia colli, Streptococcus haemolyticus, dan Staphylococcus aureus. alah
satu bakteri yaitu Staphylococcus aureus, merupakan bakteri jenis gram positif yang
diperkirakan 20-75% ditemukan pada saluran pernapasan atas, muka, tangan, rambut
dan vagina. Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit dengan tanda-tanda yang
khas, yaitu peradangan,nekrosis, tampak sebagai jerawat, infeksi folikel rambut, dan
pembentukan abses. Diantara organ yang sering diserang oleh bakteri Staphylococcus
aureus adalah kulit yang mengalami luka dan dapat menyebar ke orang lain yang juga
mengalami luka.( Mursito & Bambang 2006, Hariana &Arief 2006, Arias & Meehan
2010, Sasongko & Wisnu 2008,Warsa&Usman 1993).Tanaman jeruk nipis
mempunyai beberapa kandungan seperti asam sitrat, damar, lemak, vitamin C,
vitamin B1 (Tampubolon, 1995), asam amino triptofan, lisin (Mursito, 2002) dan
mineral seperti besi, kalsium, fosfor, synephrine dan N-methyltyramine terdapat pada
buah masak. Selain itu, jeruk nipis juga mengandung flavonoid seperti poncirin,
hesperidin, rhoifolin, dan naringin (Dalimartha, 2000), saponin dan minyak atsiri
(DepKes RI, 1991).

Mursito, Bambang, 2006. Ramuan Tradisional untuk Pelangsing Tubuh. Jakarta:


Penebar Swadya.
Hariana, Arief, 2006. Tumbuhan Obat & Khasiatnya seri 1. Jakarta: Penebar Swadya.
hal 149-150.
Arias,Meehan K, 2010. Investigasi dan Pengendalian Wabah di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: EGC.
Sasongko, Wisnu, 2008. Armageddon 2 : Antara Petaka dan Rahmat. Jakarta: Gema
Insani.
Usman-Warsa C, 1993. Kokus Positif Gram.Dalam (Staff Pengajar FKUI) Buku Ajar
Mikrobiologi Kedokteran, edisi revisi. Jakarta:Bina Rupa Aksara. hal 103-11.

Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus


Agriwidya.
Depkes R.I. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid I. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.
Mursito, Bambang. 2002. Ramuan Tradisional untuk Penyakit Malaria. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Tampubolon, O. 1995. Tumbuhan Obat Bagi Pecinta Alam. Jakarta: Bhatara.

Infusa adalah sediaan yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 90oC selama 15 menit. Pembuatan infusa dilakukan dengan cara simplisia
yang telah dihaluskan sesuai derajat kehalusan yang telah ditetapkan dimasukkan
dalam air secukupnya,Kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 15 menit
terhitung mulai suhu mencapai 90 oC sambil berkali-kali diaduk, diserkai selagi panas
melalui kain flanel, menambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga
diperoleh volume infusa yang dikehendaki. Infusa simplisia yang mengandung
minyak atsiri harus diserkai setelah dingin

Anda mungkin juga menyukai