Anda di halaman 1dari 11

RESUME MK REPRODUKSI

Siklus reproduksi diawali dari betina dan jantan yang pubertas. Pubertas adalah.............. betina akan
mengalami siklus estrus dan ovulasi osit. Jantan akan mengeluarkan sperma untuk memfertilisasi
oosit di ampula oviduk. Fertilisasi yang berhasil akan menyebabkan kebuntingan. Betina partus akan
memasuki fase laktasi. Anak yang sudah cukup umur akan disapih, betina akan memulai sikus estrus
kembali.

Involusi uteri (45 hari) Siklus estrus (40 hari) Kebuntingan (280 hari)
Kegagalan program one calf one year sering terjadi pada periode involusi uteri.
Siklus estrus adalah serangkaian aktivitas ovarium dengan terjadinya pematangan folikel lalu
terlontarnya sel telur (ovulasi) diikuti dengan pembentukan corpus luteum, pada akhir fase CL harus
beregresi.
Oosit domba dan sapi terbentuk pada pertengahan janin, pada hari ke-110 fetus memiliki 2.700.000
oosit dan setelah kelahiran hanya menjadi 70.000. Folikel primordial terbentuk sejak

ET
Generasi Bioteknologi dan Reproduksi
1. Inseminasi buatan
2. Transfer embrio (produksi embrio in vivo)
3. Fertilisasi in vitro (produksi embrio in vitro)
4. Rekayasa genetik (genetic engineering)
Embrio Transfer (ET): proses penempatan embrio dari donor ke dalam organ reproduksi resipien.
Kelebihan teknik ET adalah
Kawin alam Inseminasi buatan Embrio transfer
Pedet/tahun 1 1 18
Superovulasi 5x/th ----- 25 embrio/th
1x superovulasi ----- 5 transferable embrio/donor
Kriteria donor:
1. Genetik unggul
2. Kemampuan reproduksi
3. Keturunannya memiliki nilai pasar
Seleksi donor:
1. Elite cow
2. Laktasi min 1x, disukai 2x
3. Partus min 1x, disukai 2x. telah 3 bln melahirkan dan sedikitnya 2x siklus estrus.
4. Siklus estrus reguler
5. S/C<2 atau CI<= 12 bln
6. Tidak memiliki sejarah infertilitas
7. Umur : 3-8 thn. Sapi muda belum memiliki keseimbangan hormonal (overreaction) yaitu ova
banyak yang terbentuk namun tidak terbuahi, banyak siste, sapi tua memiliki fertilization
rate yang menurun.
8. Keberhasilan superovulasi sebelumnya
9. Tidak memiliki penyakit genetik dan conformatinal abnormalities
10. Bebas penyakit
Servis sire
1. Elite AI
2. Repeability > 70%
3. Predicted dystocia <11%
4. Bebas penyakit
Seleksi resipien
Kriteria (faktor yang harus dipertimbangkan):
1. Keseimbangan diantara kualitas baku
2. Kelayakan ekonomi
3. Kemudahan untuk memperoleh resipien
Seleksi resipien:
1. Standing estrus
2. CL yang terpalpasi memiliki kualitas bagus
3. Derajat sinkron donor dan resipien (siklus estrus harus sinkron dengan umur dan stadium
embrio)
Prosedur ET baku umum:
Donor (bibit unggul)  superovulasi  inseminasi  transfer embrio  evaluasi embrio 
dibekukan/ditransfer
Resipien (biasa)  sinkronisasi birahi  menerima ET
Tahapan pelaksanaan ET:
1. Penetapan siklus kelamin donor (siklus normal dan panjang interval teratur)
2. Deteksi estrus resipien dan donor (donor estrus, resipien estrus)
3. Sinkronisasi donor dan resipien
4. 1. Sinkronisasi resipien
a. Calon resipien ada CL: PGF2, estrus 48-96 jam, rata-rata 60 jam
b. Calon resipien tidak memiliki CL, double injeksi PGF interval 11 hari
2.sinkronisasi resipien-donor
a. donor: estrus awal setelah disuntik PGF 36-60 jam
b. suntik resipien 12 jam sebelum disuntik
5. Superovulasi, dilakukan saat mencapai P4 dan sebelum level P4 turun kembali
6. Pemanenas embrio
a. Flusihing (bedah dan tanpa bedah)
b. Searching and collection
c. Evaluation and selection
d. Isolaton and maintenance (culture)
Mekanisme superovulasi
Perlakuan pada hewan betina menggunakan hormon sehingga banyak oosit diovulasikan dari normal
Dasar teori:
- Betina memiliki 200.000 ovum
- Ada proses degenerasi (atresia) selama perjalanan
- Kira-kira 10-20 tumbuh setiap hari, sebagian atresia dan lainnya matang dan ovulasi
- Mulai tumbuh sampai ovulasi butuh 4-5 bulan
- Sedikit oosit yang dimanfaatkan
Mekanisme superovulasi
Mekanisme hormonal: kondisi khusus diperlukan folikel 4-5 hari sebelum ovulasi: penurunan cepat
P4 karena regresi CL
1. FSH: pertumbuhan folikel yang cepat 4-5 hari menjelang ovulasi
2. Inhibin: menghentikan FSH
Hormon gonadotropin untuk superovulasi:
1. Follicle stimulating hormone (FSH)
2. Pregnant mare serum gonadotropin (PMSG/eCG)
3. Human menopause gonadotropin (hMG)
4. Horse Anterior Pituirary (hAP)
Teknologi Produksi Embrio In Vitro / In Vitro Fertilization

Koleksi oosit: Maturasi Fertilisasi

OPU dan RPH


Pembekuan Kultur
ET

In Vitro embrio production termasuk:


1. Pengumpulan dan pematangan sel telur
2. Fertilisasi in vitro
3. Kultur zygot in vitro

Pemilihan oosit berdasarkan pada:


1. Kumulus sel yang kompak
2. Sitoplasma yang homogen
Koleksu oosit dapat dilakukan pada hewan hidup melalui ovum pick up dan hewan mati melalui
aspirasi.
Kriteria pematangan oosit:
1. Cumulus maturation: pemekaran sel kumulus
2. Nuclear maturation (pematangan inti): perubahan meiosis dari germnal vesicle sampai
metaphase 2
3. Cytoplasmic maturation (pematangan sitoplasma): perubahan organel, protein dan
kemampuan untuk dibuahi dan menjadi embrio.
Pengolahan sperma sebelum IVF:
1. Pemilihan sperma motil melalui teknik swim up atau percoll gradient
2. Kapasitasi sperma
3. Pencucian dan sentrifugasi untuk menghilangkan pengencer dn lipoprotein
In Vitro Culture: adalah menumbuhkan zigot dalam suatu media kultur tertentu yang menirukan
lingkungan oviduct (synthetic oviduct fluid) atau co-culture dengan jaringan lain agar embrio tahap
morulla atau blastocyst
Evaluasi perkembangan embrio:
1. 2-16 cell stages
2. Morula: embrio dengan lebih dari 32 sel
3. Compact morula: kompaksi dari blastomeres
4. Early blastocyst: formasi blastosel
5. Blastocyst: blastosit dan memulai diferensiasi
6. Expanded blastocyst: meluas dengan zona yang tipis
7. Hatched blastocyst: sebagian atau semua keluar dari zona yang rupture
Cloning

HANDLING RESTRAIN SAPI


Biosekuriti:
1. Mencuci tangan dan sepatu boots
2. Pakaian bersih
3. Kontrol serangga, rodensia, dan burung
4. Kontrol jamur
5. Hubungan dengan hewan lain terbatas
6. Lalu lintas kendaraan terbatas
7. Menggunakan rubber gloves apabila merawat hewan sakit
8. Menggunakan penutup sepatu agar penyakit tidak menyebar
9. Menggunakan pelindung mata
10. Menggunakan masker apabila menggunakan zat aerosol
Handling dan restrain
Pedet

Keluh sapi

Cow halter
Nose holder

Ring

Tail restrain

Front leg hoople


Beam back hook

Casting and
throwing

Handling IB
Sapi
dimasukkan ke
kandang jepit
Handling sapi
perah
Handling
kastrasi
Dehorning
Handling
trasnport

MANAJEMEN KESEHATAN DAN BREEDING KUDA


Manajemen Kandang Manajemen pakan Manajemen pelatihan Manajemen
kesehatan dan
perawatan kuda
Ukuran 3x4 atau 4x4 m Konsentrast pakan 30% Porsi latihan cukup dan Grooming:
Tersedia alas Hijauan (rumput) 70% seimbang - Pengecekan
kandang/bedding yang Tergantung kegunaan kesehatan
cukup kuda - Perawatan
Kadang dan alas harus - Massage
selalu bersih - Pendekatan
terhadap
kuda

Fakta tentang kuda:


1. Kuda adalah hewan kelompok
2. Grazing setiap waktu
3. Kuda memiliki lambung yang kecil dan hind gut sebagai fermenter
4. Kuda termasuk hewan yang paling cerdas
5. Manusia telah merubah behaviour kuda sehingga mereka bergantung pada manusia
Masalah kesehatan pada kuda
1. Horse lameness
Cara mendiagnosa: Inspeksi  palpasi  manipulasi
Inspeksi Palpasi Manipulasi
- Grading lameness (0-5) - Heat - Fleion/extension/direct
- On walking - Swelling digital pressure
- On troting - Pain and hoof testers - Hoof tester/wedge
- Lungeing (hard and soft test/stress tests –care in
surface) - Interpretation
- Making circle
- With or without weight
bearning
2. Abdominal Pain (Colic)
Colic sejati: rasa sakit bagian abdomen yang disebabkan oleh gangguan sistem pencernaan.
Colic semu: rasa sakit bagian abdomen tetapi bukan terjadi pada sistem pencernaan,
melainkan organ lain yang berada di rongga abdomen.
Cara mendiagnosa: anamnesa  auskultasi  pengecekan status dehidrasi  CRT dan
membran mukosa
Anamnesa Auskultasi Status dehidrasi CRT dan membran
mukosa
Dari pemilik dan -ritme dan denyut Turgor kulit
groomer jantung
-gut sound / suara
perut
Prognosa: Fausta, dubius, infausta.
Treatment :
1. Rehidrasi : RL infus (mengatasi dehidrasi), glukosa infus (energi)
2. Tubing
3. Obat-obatan: pain killer, emolient, laksansia
Breeding management
- Siklus estrus: 18-21 hari
- Tidak mengalami menstruasi
- Ciri-ciri estrus:
 Diam ketika didekatkan dengan pejantan
 Winked vulva
 Urinasi
 Tidak ada gejala 3A
- Lama estrus: 3-5 hari
- Waktu perkawinan optimal: mendekati ovulasi
- Deteksi berahi:
 Teasing dengan pejantan
 Menggunaan USG
 Palpasi perektal: tidak umum dilakukan pada kuda
Kuda betina:
 Tipe uterus bipartitus karena kornua tida berkembang sempurna
 Syarat betina dijadikan indukan:
 Dewasa tubuh dan dewasa kelamin (>3 thn)
 Siklus estrus normal (dari rekording dan pemeriksaan menggunakan USG)
 Kondisi kuku dan kaki baik (no hoof no horse)
 BCS 2.5-3 dari 5
Kuda pejantan
 Memiliki breed atau keturunan yang unggul
 Konformasi tubuh yang baik
 Dewasa kelamin dan tubuh (>3 tahun)
 Morfologi alat kelamin yang baik, pemeriksaan melalui breeding soundness examination
 Kualias sperma baik, sperma lebih encer dari sperma sapi namun volumenya lebih banyak
Perkawinan kuda dilakukan melalui kawin alam dan buatan (IB/AI)
Pemeriksaan kebuntingan menggunakan metode manual jarang sulit dilakukan, metode USG
dilakukan 14 hari sejak kawin terakhir
Kebuntingan kuda
Lama bunting: 11 bulan +_ 1 bulan
Hal yang perlu diperhatikan adalah nutrisi dan eercise

Praktik Inseminasi Buatan (Pada Sapi)


Dr. Drh. Yudi, M.Si
25 Agustus 2021

1) Manajemen reproduksi yang tepat:


a) Deteksi estrus (minimal a kali, awal pagi dan jelang malam) min.20 menit, sering dispelekan
oleh peternak)
b) Kontrol estrus (induksi dan atau sinkronisasi)
c) Aplikasi teknologi reproduksi
2) Penanganan penyakit/ gangguan dengan cepat cepat
IB adalah mendeposisikan semen jantan ke saluran kelamin betina  masih jauh dari cukup.
Tahap inseminasi:
1. Deteksi estrus
2. Waktu IB yang tepat
3. Persiapan semen
4. Prosedur IB yang benar
5. Recording (pencatatan)
6. Evaluasi pelaksanaan IB (semen berasal dari mana, siapa yang menginseminasi, kapan
dilakukan, dll)
Mendeteksi estrus diamati tiap hari, awal pagi dan akhir sore.
a) Pencatatan siklus (recording)
b) Perilaku atau tanda-tanda, deteksi dilakukan dua kali, sebelum matahari terbit dan
menjelang petang (4-7 pm), atau lebih disarankan tiga kali pengamatan, pagi, sore, dan
malam.
Perilaku:
1. Perubahan vulva bengkak, kemerahan, sedikit basah
2. Lendir estrus (sedikit)
3. Tidak tenang sehingga kotor dibagian abdomen, minum ditumpah-tumpahkan, banyak
bersuara, defekasi dimana-mana.
4. Urinasi meningkat
5. Mengangkat dan menggoyangkan ekor (kambing, rusa, anoa)
6. Diam bila dinaiki temannya (jantan/betina), ditandai dengan diam ketika pemeriksa
menekan bagian punggung
Perlu dibedakan tanda-tanda estrus dan siap di IB, tanda estrus sudah mulai terlihat sejak akhir
proestrus (proceptivity, seperti mounting antar betina) sehingga alaminya perkawinan terlihat di
akhir estrus sampai sepertiga metestrus. Perkawinan dilakukan mendekati ovulasi. Perkawinan tidak
boleh terjadi ketika puncak estrogen. Estradiol akan berefek di hematopoesis. Yang paling dipercaya
oleh praktisi adalah diam dan siap dikawinkan, diam, ekor dimiringkan, lordosis (sangat terlihat pada
domba/kambing).
Lendir estrus sulit terlihat pada hewan kecil, sehingga dibutuhkan spekulum/vaginoskop hewannya
merejan lendirnya akan keluar. Dengan alat tersebut dan ditambah senter bisa mengintip lubang
serviksnya dimana. Sering kesulitan karena posisi lubar tidak terlihat. Gun IB bisa menyangkut di
fornix. Pada hewan yang multipara, dia pernah partus servixnya tergesek, atau lahiran ditolong dan
kaki berkesek dengan seviks, serviks tidak lagi lurus misal cincin kedua dan ketiga membengkok, atau
inseminator yang IB terburu-buru, mendorong cincin didepannya, didorong ke kiri akan miring ke
arah kanan.
Bagaimana deteksi estrus itu dilakukan pada populasi yang sangat banyak? Perlu menggunakan
jantan pendeteksi, jantan di kastrasi atau caudaepididictomy, atau menggunakan clemek, atau alat
deteksi estrus dan sinkronisasi.
- pewarna/crayon/cat khusus berbahan dasar air, pewarna diulaskan di pangkar ekor lumbal,
cat akan membekan apabila ada desekn ketika ada yang menaiki. Cat pada betina yang
dinaiki.
- Pedometers, dipasang di kaki belakang bawah lutut untuk mengukur aktivitas langkah
hewan, monitor aktivitas dipasang di leher. Data pedometer tercatat dalam reader device
dan direkap di komputer )ada software khusus).
- Heat detector untuk lendir estrus. hambatan listrik ada di level yang paling rendah.
- Heat detector sensitif-tekan
c) Pengukuran hormon

15-20 jam bisa dilakukand dengan menggunakan rumus rakyat.

Persiapan semen,
Lapang biasanya disediakan penyimpana, penyediaan, transport. Semen beku bisa dibilang tidak
terjamin hidupnya, sehingga didalam depo harus dicheck jumlah nitrogen cair, semakin mudah
demo menguap semakin sering di kontrol. Thawing dilakuakn 37 C selama 30 detik. Kalau di lapang
suhu diatas 30 C makan dilakukan 30 detik, kalau dingin (lembang pengalegan) dilakukan 1 menit.
Prinsip thawing itu adalah kita mencairkan kembali fase beku sperma dan media plasma, proses
pencairan terlalu pelan makan spermatozoa akan terkena efek cold shock. Pengambilan
menggunakan pinset dan tissue. Kalau masih kucar cair diusap usap menggunakan tissue. Ujung
dipotong pada yang tidak bisa di dorong, tipe dari prancis. Dipotongnya itu hanya sekedar
membuang sumbatannya. Harus mengecek berkala, nitrogen cair, kontainer, dan memeriksa semen
beku (motilitas).

Prosedur IB yang benar


a. Sapi  rektovaginal
b. Domba  intravaginal, servikal, intrauterine
c. Kuda  metode vaginal
Pada hewan besar yang dapat dilakukan palpasi, IB dilakukan mendekati cervix. Kupa, palpasi ke
vagina sehingga jangan menggunakan gloves yang kasar dan air sabun.
Peralatan utama: sarung tangan plastik panjang, pelicin (jelly, sabun mandi, hand soap), gun IB
dengan pelapis plastik, semen beku dalam straw.

Apabila akan melakukan palpasi, hewan akan mengeluarkan feses untuk mengusir, dan defekasi
terakhir akan diikuti oleh lendir. Tangan yang akan di gloves dimasukan sehingga lendir itu akan
melumuri tangan dan akan licin. Atau menggunakan air di taruh ditelapak untuk membasahi rektum.

Sapi: rektovaginal
Masukkan hewan pada kandang jepit, jika tidak akan gunakan bambu atau tali .

Memeriksa kebuntingan awal hear detector lendir estrus.

Anda mungkin juga menyukai