Anda di halaman 1dari 83

FISIOLOGI DAN DIAGNOSA

KEBUNTINGAN

Dr. drh. Langgeng Priyanto M.Si

Peternakan Universitas Sriwijaya


Periode Kebuntingan

• Periode atau masa


kebuntingan adalah jangka
waktu sejak pembuahan
atau konsepsi sampai
partus atau kelahiran
anak.
Lama kebuntingan
Sapi 275 – 285 hari
Bali 280 hari
PO 284 hari
Brahman 292 hari
Simmental 282 hari
Limousin 278 hari
Friesian Holstein 279 hari

Kerbau 334 hari


Ovulasi – Fertilisasi – Pembelahan – Implantasi
1. Fase Telur (zigot)
– Terjadi pembelahan sel (zigot  morula  blastosis) (hari 1 –
11).
– Sumber nutrisi sel telur  sitoplasmanya sendiri & susu uterus
(uterine milk).
– Sel telur (zigot) masuk ke uterus hari ke 3–5.
– Gerakan sel telur pasif, dari bulu getar dalam lumen oviduk dan
kontraksi otot-otot polos oviduk.
PERKEMBANGAN EMBRIO

Fertilized Egg 4 Sel 8 Sel Morula

Implantation

Hatched Expanded Blastocyst


Blastocyst Blastocyst
2. Fase Embrio (mudigah)
– Pembentukan organ-organ tubuh (12 – 45 hari).
– Dimulai dengan blastosis memanjang, blastosis pecah,
melekatnya embrio pada endometrium induk  terjadi plasentasi
 pembentukan organ-organ tubuh.
– Pembentukan plasenta (tembuni) embrio.
– Terjadi implantasi  perlekatan antara embrio ke endometrium
induk dengan perantaraan plasenta (tembuni).
– Waktu implantasi pada kerbau dan sapi  30-35 hari.
Sistem Plasentasi

• Plasenta yaitu organ ekstra


embrioner yang berfungsi
sebagai perantara dalam
hubungan fisiologis antara
fetus dengan induk serta
sebagai organ sekresi internal
dari beberapa hormon
Gambaran implantasi
– Pembentukan sistem peredaran darah, tulang-tulang, otot,
reproduksi, ginjal, saluran perkencingan.
– Pembentukan sistem syaraf pusat, sistem sensoris, kelenjar
susu, kelenjar keringat, kulit, bulu dan ceracak.
– Pembentukan sistem pencernaan, hati, paru-paru, pankreas,
tiroid & kelenjar lain-lain.
– Pembentukan sistem reproduksi betina (oviduk, uterus, servik
& vagina) atau jantan (epididimis & vas deferens).
3. Fase Fetus (janin)
– (46 hari – kelahiran).
– Pertumbuhan organ-organ tubuh fetus sampai partus.
– Kalsifikasi (pengapuran) tulang sapi (> 70 hari).
– Pertumbuhan gigi (> 110 hari).
– Pertumbuhan tubuh.
– Turunnya testes ke ruang skrotum.
– Pertumbuhan bulu tubuh (> 230 hari).
– Rambut mata & rambut moncong (150 hari)
– Dll.
Lama kebuntingan
Sapi 275 – 285 hari
Bali 280 hari
PO 284 hari
Brahman 292 hari
Simmental 282 hari
Limousin 278 hari
Friesian Holstein 279 hari

Kerbau 334 hari


Gambaran sapi bunting dan tidak bunting
Blastocyst ICM
 Pada kutub Animal
• Terkumpul dan berkembang sel-sel
sebagai Inner Cell Mass (ICM)
• ICM yaitu kelompok sel-sel yang
PLURIPOTEN yang akan berkembang
menjadi embrio
• Sel Pluripoten dari ICM dapat berkembang
menjadi :

Trophoblast
1. Ektoderm (kulit, kuku, tanduk, dll)
2. Mesoderm (tulang, otot, syaraf, dll)
3. endoderm (usus, paru-paru, hati dll)
Blastocyst
 Pada Kutub Vegetal ICM
• Terkumpul sel-sel yang berkembang menjadi
Trophoblast/Tropectoderm.
• Trophoblast/tropectoderm dalam perkem-
bangan embrional menjadi ADNEXA : suatu
sistem placentasi yang menghubungkan
secara fisiologis antara induk (endometrium
uterus ruminansia  carunculae) dan anak
(embrio/fetus  Cotyledon)

Trophoblast
• Sistem Placentasi pada anak (adnexa) berupa selaput/
membran yang terdiri dari :
 Selaput Chorion
 Selaput Allantois
 Selaput Amnion
Selaput Chorion :
• Membalut seluruh bagian permukaan
embrio/fetus pada bagian luar
• Melekat secara erat dengan selaput
allantois, sebagai selaput Chorio-
Allantois
• Membuat hubungan fisiologis antara
selaput chorio-allantois dengan
endometrium uterus (sistem sirkulasi
darah)
Selaput Allantois :
• sebagai bagian dari penjuluran lapisan urachus (sistem eksresi
embrio/fetus) melalui umbilicus
• selaput inti  membentuk kantong allantois
• kantong allantois yaitu penampungan ekskresi sisa metabolisme dari
sistem urachus
• selaput inti  berlekatan erat dengan selaput chorion
Selaput Amnion :
• bagian dari lapisan umbilicus
• membentuk kantong Amnion yang
berisi cairan yang disebut cairan
amnion
• kantong Amnion dan cairan
amnion berfungsi sebagai
peredam (shock absorber)
terhadap tekanan fisik dari luar
bagi fetus
TIPE PLASENTA BERDASARKAN PELETAKAN VILLI

Plasenta Diffusa: vili menyebar hampir merata pada seluruh permukaan


selaput chorion. Contoh: Babi, Kuda
Plasenta Cotyledonaria: Villi terletak terbatas pada daerah cotyledon yang
terbentuk dari interaksi antara bagian-bagian tertentu dari alantochorion dan
endometrium. Bagian plasenta dari pihak fetus disebut cotyledons, sedangkan
dari induk disebut caruncula. Contoh pada Ruminansia
Plasenta Zonaria: Villi terletak pada zona tertentu pada selaput Chorion.
Contoh pada karnivora (anjing, kucing, beruang, dll)
Plasenta Discoid: Villi terkonsentrasi berbentuk cakram pada selaput Chorion.
Contoh pada primata dan manusia
Gambaran hormon sebelum kebuntingan
Gambaran hormonal sebelum kebuntingan
Gambaran hormonal
Physiology
Gambaran hormon progesteron
Embrio Sapi dan domba
Menghasilkan interferon (ovine IFN-t,
bovine IFN-t)
Antiluteolitik
Menghambat sintesis reseptor oxytocin
dalam endometrium
sehingga dapat Menghambat sintesis
prostaglandin dalam endometrium
Hari2 yang kritis
Sapi : 16 sampai 17 kebuntingan
Domba : 12 sampai 13 kebuntingan
DIAGNOSA KEBUNTINGAN
• Sangat diperlukan karena
berhubungan dengan kerugian
peternak
• Dilakukan minimal 2 bulan
setelah IB (manual) 1 bulan
(USG)
• Pemilihan metode berhubungan
dgn ketersedian alat (USG)
• Peternak belum banyak yang
sadar tentang pentingnya
Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)
Pemeriksaan organ reproduksi untuk diagnosa kebuntingan
awal
Gambaran USG umur 1 bulan
Kebuntingan 70 hari
pregnancy Detection

Ultrasound: is possible in
28 days after mating or
artificial insemination

30 – day old embrio


Palpation: is
possible in
approximately 2
months after
mating or artificial
insemination 40-day old embrio
Gambaran kebuntingan 90 hari dan 60 hari (USG)
Gambaran kebuntingan 110 hari
Gambaran usg diatas 3 bulan
Gambaran kebuntingan enam bulan
Gambaran kebuntingan 9 bulan
DIFFERENTIAL DIAGNOSA KEBUNTINGAN

1. TUMOR
2. MUMMIFIKASI FETUS
3. PYOMETRA

4. MASERASI FETUS
5. VESICA URINARIA

6. RUMEN
chronic subclinical
endometritis/pyometra

Treatmen:
Prostaglandin
implantasi-pluripoten.m4v.mp4

TERIMA KASIH
email. priyantolanggeng@gmail.com
hp. 082120026397
Ultrasound Fetal Sexing
Male

Examination of the cow can be done between days


54 and 100 of pregnancy, but the ideal window of
opportunity is between days 60 and 70
Ultrasound Fetal Sexing
FeMale
Pola implantasi berdasar posisi blastocyst
• Sentris :
– blastocyst/embrio membesar sebelum implantasi, kemudian tetap berada
dalam pusat uterus (carnivora, ruminansia, kuda, dan babi)
• Eksentris :
– blastocyst kecil dan melekat dalam endometrium pada sisi samping
uterus, biasanya berlawanan dengan mesometrium. (tikus, mencit)
• Interstitial :
– blastocyst kecil dan masuk lewat epithel endometrium ke dalam jaringan
subepithelial. Implantasi semacam ini disebut nidasi (primata, dan
marmot).
• Terdapat kemungkinan bahwa pada kebanyakan spesies yang memiliki
embrio yang menembus endometrium mempunyai sistem untuk transfer
antibodi sebelum lahir dari induk ke fetus.

Anda mungkin juga menyukai