Transfer embrio
Adalah cara perkawinan dengan memproduksi
banyak embrio dalam jumlah yang banyak pada
satu kali periode dari betina donor unggul yang
dipindahkan pada resipien biasa dan dipelihara
sampai lahir.
TE menyangkut ilmu embriologi.
Embriologi adalah ilmu yang mempelajari
embrio.
Embrio adalah suatu makluk yang sedang
berkembang dan belum mempunyai bentuk yang
definitif ( mempunyai bentuk saperti dewasa
Embriogenesis
Membahas pembelahan sel telur / zigot
(cleacage) sampai blastosis
Pembelahan zigot secara mitosis yaitu 2
menjadi 4 ,8 dst.
Besar zigot yang sudah membelah sama karena
masih mempunyai zona pellusida
Sel telur yang mempunyai banyak sel anak
disebut morula dan sel anak disebut blastomer
Beda morula dg blastosis hanya rongga yag ada
pada blastosis
1.
15 20 % ( unfertilisasi)
15 20 % ( degenerasi)
30 40% untransferable embrio
3.
4.
Sejarah TE
Dimulai tahun 1891 yang dilaporkan oleh
Heape yang dilakukan pada kelnci. Pada
tahun 1971 masih merupakan laboratorium
experimen dan sesudah tahun 1971 baru
pad sapi di Eropah seperti pada sapi
simental dan sapi limosin di USA ,Kanada
dan New Zeland dengan tujuan hanya untk
menghasilkan pedet yang langka,
sedangkan genetik make up belum
diperhatikan.
Sejarah TE di Indonesia
Introduksi TE pada sapi perah tahun 1984 oleh
Dep. Koperasi dg mendatangkan embrio beku
dari Texas yg bekerja sama dg tenaga asing
Granada Internasional corporation texas USA ,
harga embrio 200 dollar/embrio.
Pihak Indonesia hanya penyadiaan dan seleksi
resipien yang pantas menerima embrio.
Hasil 30 % bunting dari 200 resipien .
Keuntungan TE
1. Didapatkan anak sapi yang unggul
2. Meningkatkan populasi ternakyang
3.
4.
5.
6.
Hambatan TE
1. Perlu tenaga ahli yang terampil terutama
dalam reproduksi
2. Perlu dukungan tatalaksana dan
pencatatan yang cermat
3. Mahal
Yang perlu diingat adalah teknologi baru
harus berpedoman pada terdahulu dan
telnologi baru tersebut harus
memperhatikan lingkungan
Rangkaian kegiatan TE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SELEKSI RESIPIEN
Identifikasi resipien
1. 60 hari pascapartum
2. siklus berahi dan alat reproduksi normal
3. sapi dara harus besar
4. bebas penyakit reproduksi(endometritis)
Kriteria resipien
- tidak perlu unggul
- harus sudah diseleksi 2 siklus sebelum
program TE
Pemakaian prostaglandin
1. Palpasi rektal yaitu identifikasi KL pada
3.Superovulasi = MOET
Adalah penyuntikan hormon gonadotropin yang
meransang pembentukan banyak folikel dan
mematangkan lebih cepat sehingga terjadi ovulasi yang
banyak.
Pada ternak ruminansia adalah unipara sehingga
multiple ovulasi jarang terjadi dan selama masa produktif
hanya 4 ekor pedet ,walaupun folikel primer di ovarium
berkisar 100.000
Hormon gonadotropin di injeksi pada fase lutheal
( sebelum level progesteron turun) akan menstimulr
pematangan sejumlah folikel dan diberikan seb kadar
progesteron turun
gonadotropin
LH = leteinizing hormon
HCG = humane chorionic gonadotropin
LTH = luteotropin hormon
Semua hormon ini merupakan aplikasi
efektif dalam TE utk meransang agar
terjadi ovulasi ganda (multiple)
1.
2.
Penyimpangan MOET
Bisa berlansung selamanya dan ada juga sesaat
pada ovarium
Sulit didapatkan embrio hidup yang disebabkan
sulit menseleksi sel telur yang baik oleh fimbrae
Output progesteron yang tinggi maka KL banyak
sehingga terjadi penyimpangan transpor dari sel
telur dalam oviduct
Repeat breeding yang ditandai dengan tidak
terjadi fertilisasi, kematian embrio dini, hormon
tidak seimbang dan kelainan genetik
4. Inseminasi Donor
Dapat dilakukan dengan kawin alam maupun
dengan IB
Prinsipnya sama dengan ternak yng tidak di
treatment MOET
IB dilakukan 2 hari setelah PG3 , adakalanya
tidak memperlihatkan berahi maka penggunaan
kandang khusus dengan deteksi yang cermat
sangat bermanfaat
Apabila dengan kawin alam maka pejantan
harus disatukan dengan donor sehari sebelum
berahi dan sehari sesudahnya dipisahkan
Teknik inseminasi
Melalui rektovaginaldan inseminasikan pada
waktu ,tempat yang tepat
Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IB:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
THAWING
Adalah pencairan kembali semen beku
sebelum diinseminasikan
Prosedur thawing;
1. Siapkan media thawing dengan temperatur air 32
38c (apabila >40c maka sperma akan mati)
2. Buka container dan pilih container yang berisi
semen beku
3. Angkat canister 50 mm dibawa canister
4. Ambil straw yang diinginkan
5. Letakkan steraw dalam media thawing selama 30
detik dan segera diinseminasikan
Prosedur IB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Siapkan peralatan IB
Bawa straw dalam termos 1 liter N2 cair
Siapkan betina pada kandang jepit
Thawing straw dg air pada temp 35 C (20 detik), atau 50C (10
detik) atau 75C selama 8 detik
Bersihkan da keringkan straw dg tissue
Masukkan straw dalam inseminasi gun dg ujung berkapas
dimasukkan lebih dulu
Tegakkan inseminasi gun setinggi mata
Gunting rata ujung strawdan tinggalkan 1cm diluar inseminasi gun
Pasang dan fixer plastik sheat
Fixer servik melalui rektum dg tangan kiri
Bersihkan dan buka vulva
Masukkan gun IB pada posisi 4
Semprotkan semen sambil menarik mundur gun dan catat tgl IB
2. Conception Rate = CR
Atau angka kebuntingan yang pengukuran
dilakukan setelah 60 90 hari inseminasi
terakhirdan ditentukan setelah palpasi
rektal. Untuk pengukuran CR (%)= jumlah
betina yang bunting pada IB pertama
dibagi dengan jumlah betina yang
diinseminasi . Standar angka kebuntingan
untuk indonesia adalah 60 %
4. Calving Rate
Atau kelahiran adalah persentase jumlah
anak yang lahir dibandingkan dengan
jumlah betina yang di inseminasi. Hasil ini
merupakan evaluasi yang akurat dan
nyata dari pelayanan IB tetapi harus
menunggu waktu yang lama.
NR (%) = jumlah anak yang lahir dibagi
seluruh betina yang di IB.
Metoda bedah
Embrio dibilas dari arah fimbrae ke utero tubal
junction (UTJ) atau sebaliknya, tetapi lebih baik
kearah fimbrae hasil lebih banyak
Dapat juga dari uterus ke arah fimbrae atau
sebaliknya
Keuntungan cara bedah adalah:
Jumlah media yang digunakan sedikit 20 75 ml
Pencucian dapat dilakukan dari pangkal uterus atau
dari uterus sampai fimbrae
Embrio lebih banyak didapat
Kerugian : 1. adhesi (pelekatan uterus) dan infeksi
Keuntungan ;
Lebih praktis
Menghemat waktu dan biaya
Kelemahan:
media yang digunakan lebih banyak 500 1000 ml
Pengurutan terlalu keras dapat menyebabkan
kerusakan endometrium
Yang harus diingat adalah diperlukan antibiotik setelah
panen untuk mencegah infeksi uterus dan baon untuk
menutup uterus harus pas serta jumlah cairan yang
masuk hartus sama dengan yang keluar
Identifikasi embrio
Koleksi 3 hari setelah inseminasi berada
pada stadium 4 8 sel terdapat pada
saluran telur
Pada har ke 4 = pada stadium 8 16 sel
terdapat pada uterus
Pada hari ke 5/6 = pada stadia morula
terdiri dari 32 sel
Pada hari ke 7 8 = berada pada stadia
blastosis
Bentuk
Warna
Jumlah sel
Kekompakan sel
Jumlah sel yang menonjol dan degenerasi
Jumlah dan ukuran vesikel
2.
3.
4.
Penanganan embrio
1. Penyimpanan jangka pendek : secara in
tertutup
2. Deposisi embrio jauh pada apex kornua
3. Terjadi kelelahan tangan dan
keterampilan khusus
SEMEN BEKU
SEMEN BEKU
Adalah semen yang disimpan pada temperatur rendah.
Prinsip semen beku dapat meningkatkan kemampuan hidup sperma utk
membuahi ovum dg penambahan gliserol
Prinsip penambahan gliserol adalah sebagai krioprotektan utk melindungi
sperma dari kerusakan krn pembekuan
Proses pembuatan semen beku dapat dg menggunakan bahan pengecer
ssusu skim atau kuning dan gliseo sebagai krioprotektan
Penambahan gliserol 3 10 % dalam bahan pengencer, antibiotik dan
fruktosa sbg sumber energi.
Semen beku dapat disimpan 20 tahun dan 30 40 % sperma mati dalam
proses pembekuan dan waktu thawing
Penambahan gliserol adalah untuk;
Menghambat kerusakan sel secara mekanik dg cara gliserol masuk kedalam sel
menggantikan air dan electrolit
Untuk mencegah cold shock dg memberi adaptasi atau keseimbangan molekul
antara sel sel spermatozoa dan bahan pengencer
PROSEDUR PEMBEKUAN
SEMEN
1.
2.
3.
4.
5.
Semen cair
Semen cair adalah semen yang telah diencerkan dg
bahan pengencer dan dapat tahan sampai 3 4hari
pada temperatur 3 5 C . Penambahan antibiotik 500
1000 iu/ml untuk penisilin 0,5 gr untuk streptomicin.
Semen cair dapat disimpat dalam gelas ukur atau
dalam straw.
keuntungan semen cair
-jumlah sperma per dosisi lebih sedikit sehingga dapat
banyak melayani betina
- tingkat kesuburan 2 3 % lebih tinggi dari semen
beku
- teknik pengolahan lebih sederhana
- lebih mudah penanganan di lapangan
1.
Kriopreservasi embrio
Kriopreservasi adalah preservasi dg menyimpan sel pada
temperatur yang sangat rendah
Pembekuan adalah merubah cairan menjadi beku
Krioprotektan adalah zat kimia non elektrolit yang berfungsi
mereduksi pengaruh letal dari proses kriopreservasi
Prinsip dari kriopreservasi : pengeluaran sbgn besar air dari sel
sebelum membeku intra seluler
Ada 2 macam krioprotektan :
Osmotis sel
PBS memp. Konsentrasi (osmolaritas) sekitar
300 mosm/kg yang seimbang dengan
konsentrasi molekul dalam sel misalnya protein
Rspon sel hewan terhadap PBS:
Isotonik = adalah konsentrasi sel dan larutan sama
sehingga sel tdk berubah
Hipotonik = apabila konsentrasi molekul intraseluler
lebih rendah maka sel akan mengkerut
Hipertonik= apabila konsentrasi molekul intra seluler
lebih tinggi sehingga air masuk kedalam sel dan sel
akan mengembang
Proses IVF
1.
Koleksi ovarium
Koleksi oosit
Evaluasi oosit
inkubasi
Evaluasi oosit
1. Oosit yang belum matang (immature
3.
4.
Mikromanipulasi embrio
Mencakup klonning, transgenik , ICSI dan suzi
Tujuan : untuk mengetahui atau evaluasi potensi
perkembangan dari satu buah blastomer
Hasil penelitian memberi informasi bahwa embrio (8 sel)
adalah totipoten dan mempunyai potensi untuk
menghasilkan keturunan yang lebih banyak dari sebuah
embrio
Hambatan : embrio dini tidak mampu hidup secara in vitro
tanpa zona pellusida yang utuh , sehngga teknik ini
dikembangkan dengan teknik agar embedding
Manipulasi embrio dilakukan dg cara beda mikro
(mikrosurgery) dan dari satu sel atau blastomer ditransfer
ke z.p. yang dibuang sitoplasma kmd dilapisi agar dan
ditransfer dalam oviduk domba dietrus
Klonning
Adalah sistim untuk menghailkan ternak yang
mempunyai susunan genetik sama
Ada bebeapa cara
1. Produksi kembar 2 melalui pembelahan embrio.
Prosedr pembelahan (bisection) dapat dengan
tanpa pembedahan pada embrio hari ke 5 atau ke 6
dan embrio paruh hasil splitting dapat segera
ditransfer dg menggunakan jarum mikro dari kaca
untuk membuka z.p dan satu buah pipet transfer
dari kaca untuk memindahkan massa sel embrio
dari zona.
Permulaan mitosis dikontrol oleh aktivitas sitolasmic yang disebut dengan MPF (
maturating mitosis/miosis promoting faktor)
G0
G2
G1
S
2.
Hewan transgenik
Merupakan teknologi yang menghasilkan ternak
yang mengalami perubahan genotip tertentu
Transgenik pertama pada mencit melalui
mikroinjeksi satu DNA rekombinan yang
dibentuk dari pronuklei zigot.
Melalui cara ini 1,5 % zygot mencit berkembang
menjadi hewan transgenik
Di AS menggunakan embrio sapi yang diinjeksi
dengan DNA hasil rendah hanya 0,2 % yang
berhasil ditransfer