Anda di halaman 1dari 9

PAPER IPA TERAPAN

“BIOTEKNOLOGI DI BIDANG PETERNAKAN"

KELAS 5L

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Nama Anggota :

1. Adila (2020143456)
2. Andika Setiawan (2020143452)
3. Ela Aprilia (2020143445)
4. Imelda oktariani (2020143454)
5. Fitri saharani (2020143450)
6. Kurniawati (2020143448)

Dosen Pengampuh : Farhan Yadi, S.T., M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2022


1. Pendahuluan

penerapan bioteknologi konvensional di peternakan


pakan silase untuk ternak

 Sejarah
kesulitan dalam penyediaan rumput untuk sapi dapat diatasi dengan
substitusi sebagian atau seluruhnya dengan jerami padi. faktor pembatas dalam
penggunaan jerami adalah rendahnya nilai gizi, kecernaan dan palatabilitas serta
daya tahan simpan. pengolahan jerami menjadi tape jerami merupakan
pengolahan secara fermentasi menggunakan jamur tempe (rhizopus sp.) dapat
meningkatkan nilai gizi terutama protein dari massa jamur yang tumbuh pada
jerami, kecernaan juga meningkat dengan proses amoniasi yang terjadi selama
fermentasi dan palatabilitas juga meningkat karena aroma jerami berubah menjadi
aroma fermentasi serta tahan dalam penyimpanan. jerami fermentasi dapat
diberikan sebagai hijauan pakan ternak diiringi dengan pemberian konsentrat
untuk mencukupi ternak sapi dalam kebutuhan gizi. silase merupakan pakan
hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalamkantong plastik yang kedap
udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa
udara atau anaerob.

 Teknik penerapan

Cara Membuat Tape Jerami Padi untuk Pakan Kambing


Berikut ini langkah-langkah membuat tape jerami yang dapat Anda ikuti :
 Larutkan 1 kg abu sekam padi ke dalam 10 liter air, aduk hingga rata dan
diamkan selama 24 jam. Setelah itu, ambil larutan air abu sekam, lalu
saring.
 Ambil 1 liter filtrat dan masukkan ke ember. -Tambahkan enam sendok
urea, tiga sendok garam, dua sendok kapur, dan 0,5 sendok belerang, lalu
aduk hingga rata.
 Siapkan jerami padi, baik dalam bentuk utuh maupun yang sudah dicacah
menjadi ukuran 5–10 cm sebanyak 1 kg. Masukkan jerami ke kantong
plastik atau ember.
Percikkan atau siram larutan filtrat yang sudah dibuat.
Tutup ember dengan plastik dan ikat rapat-rapat. Proses fermentasi tape
jerami berlangsung selama 1,5 jam.

Sebelum diberikan ke kambing, sebaiknya pakan diangin-anginkan terlebih


dahulu selama 15 menit. Tape jerami dapat diberikan kepada kambing
sebanyak 50–70 persen dari jumlah pakan yang diberikan per ekor per hari.
Anda bisa memberikan sebanyak 1 bagian konsentrat, 4 bagian hijauan, dan
4 bagian tape jerami.
 Manfaat

Jerami sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak pada musim kemarau ketika
jumlah hijauan sangat terbatas. Proses pengolahan tape jerami juga bermanfaat
menjadikan jerami layak menjadi pakan. Pasalnya, jerami memiliki kekurangan seperti
kandungan protein yang rendah, serat kasar tinggi, dan kadar oksalatan tinggi.

 Dampak
Ternak jauh lebih sehat dan gemuk karena makanan aman dari bahan alam.
Makanan dapat bertahan cukup lama, semakin lama Kandungan gizinya tentu juga ada
peningkatan. Membantu permasalahan mengenai sulitnya petani mendapatkan pakan
ternak
1. Pendahuluan

Penerapan Bioteknologi Modern Di Peternakan


Bayi Tabung

 Sejarah

Bioteknologi banyak juga diterapkan dalam bidang peternakan untuk pengembangbiakan


hewan transgenik lewat rekayasa genetika. awalnya hewan transgenik adalah bahan penelitian
para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. kini para ilmuwan sudah mulai banyak yang menggunakan berbagai
teknik rekayasa genetika untuk berbagai keperluan dalam bidang peternakan, misalnya bayi
tabung

bayi tabung adalah bayi hasil konsepsinya dari pertemuan antara sel telur dan sperma
yang dilakukan dalam sebuah tabung yang dipersiapkan sedemikian rupa di laboratorium.
didalam laboratorium tabung tersebutb dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai  dengan
tempat pembuahannya yang asli yaitu rahim ibu atau wanita.dibuat sedemikian rupa sehingga
temperatur dan situasinya persis sama dengan aslinya.

tetapi bayi tabung itu sebenarnya adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar
tubuh wanita, dalam istilah kerennya in vitro vertilization (ivf). in vitro adalah bahasa latin
yang berarti dalam gelas/tabung gelas (nah nyambung juga kan dengan kata tabung). dan
vertilization adalah bahasa inggrisnya pembuahan.
pelopor transfer embryo adalah seorang ahli biologi dari universitas cambridge inggris
yang bernama “walter heape” yang pada tahun 1890 telah berhasil melakukan transfer
embryo kelinci angora ke induk kelinci belgia. kemudian pada tahun 1934 dilakukan
transfer embryo pada domba oleh warwick, dkk., pada sapi dilakukan oleh willet, dkk., pada
tahun 1951 dan pada babi dilakukan oleh kvansnickii pada tahun 1951.

teknik transfer embryo merupakan perlakuan hormonal terhadap sapi donor, untuk super
ovulasi dan transfer embryo ke sapi resipien untuk dapat dibuntingkan. di jepang transfer
embryo untuk yang pertama berhasil dilakukan di national institute of animal industry (pada
kementrian pertanian, kehutanan dan perikanan) pada tahun 1964.

2. Teknik Penerapan

transfer embrio terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari seleksi donor. dan saat ini
teerdapat teknik-teknik yang berhubungan dengan transfer embrio seperti sexing
spermatozoa, mikromanipulasi, in vitro fertilisasi dan transfer inti.

tahapan utama transfer embrio adalah:


1. induksi superovulasi
superovulasi merupakan suatu perlakuan terhadap sapi donor untuk
mendapatkan sel telur yang lebih banyak dari kondisi normal dengan
memberikan perlakuan hormonal tertentu.
2. sinkronisasi estrus.
sinkronisasi estrus merupakan usaha untuk menyeragamkan terjadinya gejala
estrus dan ovulasi pada ternak dengan memanipulasi siklus reproduksi betina
menggunakan preparat hormon. prinsip sinkronisasi estrus adalah
memperpanjang atau memperpendek masa hidup corpus luteum (cl) atau fase
luteal.
3. klasifikasi embrio.
embrio adalah sel yang berasal dari proses reproduksi anak dan sebuah
eukariota diploid dalam tahap awal perkembangan.
4. peyimpanan embrio dan kultur.
pembekuan dan pencairan embrio adalah prosedur yang sangat traumatis bagi
embrio dan tidak semua embrio akan bertahan hidup pada akhir proses
pencairan. hal ini mengakibatkan anggapan untuk tidak menyukai transfer
embrio beku dibandingkan dengan permulaian siklus ivf segar yang baru.
akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, dengan cara teknologi pembekuan
dan pencairan yang baru, afc mampu mencapai tingkat kelangsungan hidup
100% pada embrio paska-cair. ini adalah loncatan besar dalam tingkat
keberhasilan afc untuk pemindahan embrio beku, dengan angka kehamilan
klinis lebih dari 55% dibandingkan dengan siklus ivf segar.
5. kriopreservasi.
teknik kriopreservasi merupakan teknik penyimpanan jangka panjang. dalam
hal ini, bahan tanaman disimpan di dalam nitrogen cair yang mempunyai suhu
-196oc. pada suhu tersebut, bahan tanaman hampir sama sekali tidak
mengalami proses metabolisme sehingga masa penyimpanan menjadi tidak
terbatas (hingga 20 tahun).
6. transfer embrio.
transfer embrio (te) merupakan suatu teknik memasukkan embrio ke dalam
alat reproduksi ternak betina sehat (resepien) dengan alat tertentu dengan
tujuan agar ternak bunting.
teknik yang berhubungan dengan transfer embrio adalah:
1. in vitro fertilisasi
teknik fertilisasi in vitro atau in vitro fertilization (ivf) merupakan upaya
fertilisasi sperma dan ovum pada skala laboratorium atau di luar organ
reproduksi.
2. mikromanipulasi.
manipulasi embrio sapi adalah proses rekayasa yang dilakukan oleh
manusia terhadap embrio sapi baik itu dilakukan sebelum maupun
sesudah embrio itu terbentuk, dengan harapan dapat meningkatkan
performan produksi sapi.
3. sexing (karyotyping, dna-pcr menthod)
teknik sexing spermatozoa di bidang bioteknologi merupakan metode seleksi
untuk menghasilkan spesies dengan jenis kelamin tertentu.
4. cloning.
cloning merupakan langkah penggandaan (pembuatan tiruan yang sama
persis) dari suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode dna makhluk
tersebut. teknologi kloning pada hewan telah muncul sejak awal tahun 1900,
tetapi contoh hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian wilmut et
al pada tahun 1996.

3. manfaat

dalam bidang peternakan, bioteknologi dimanfaatkan untuk menghasilkan :

 vaksin
vaksin yaitu terdiri dari berbagai produk biologi dan bagian dari virus yang sudah
dilemahkan yang disuntikkan ke dalam manusia, akan merangsang timbulnya
imun atau daya tahan tubuh seseorang.
 antibodi
antibodi adalah zat kimia yang ada di aliran darah. ia bekerja sebagai sistem
imunitas tubuh. fungsi antibodi dalam tubuh penting, yaitu sebagai tembok
pertahanan terhadap antigen, seperti bakteri, virus, maupun zat
beracun yang menyebabkan penyakit.
 pakan bergizi tinggi, dan
pakan secara umum terdiri atas air, mineral, protein, lemak, karbohidrat dan
vitamin. setelah dikonsumsi oleh ternak, setiap unsur nutrisi berperan sesuai
dengan fungsinya terhadap tubuh ternak untuk mempertahankan hidup dan
berproduksi secara normal.
 hormon pertumbuhan.
hormon pertumbuhan manusia atau yang biasa disebut dengan hgh (human
growth hormon) adalah suatu hormon anabolik yang berperan sangat besar dalam
pertumbuhan dan pembentukan tubuh, terutama pada masa anak-anak dan
puberitas.

4. dampak

dampak positif dari bioteknologi modern yaitu :

 dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan


manusia.

dampak negatif bioteknologi modern yaitu :


 keseimbangan alam akan terganggu karena adanya pelepasan organisme
transgenik ke lingkungan.
 adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun binatang yg membentuk
keturunan yang sama akan mengurangi keanekaragaman organisme.

Anda mungkin juga menyukai