JUDUL PROGRAM :
“Pemberian Limbah Udang Yang Diolah Secara Fermentasi Terhadap
Kualitas Telur Burung Puyuh”
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Zainul Asror (NIM.23010115120067/Angkatan 2015)
Khatim Uswatun Ariska (NIM.23010115120075/Angkatan 2015)
Tito Octaviano (NIM.23010115120056/Angkatan 2015)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
BAB I PENDAHULUAN
Telur puyuh
Burung puyuh betina jenis Coturnix-coturnix japonica bertelur pada umur
41 hari, lalu puncak produksi di umur 5 bulan dengan presentase bertelur
sebanyak 76%. Penurunan produksi telur terjadi pada umur 14 bulan produktivitas,
dan produktivitas bertelur berhenti setelah burung puyuh berumur 2,5 tahun atau
30 bulan (Asmawati et al., 2015). Burung puyuh mencapai dewasa kelamin rata -
rata pada umur enam minggu (42 hari), tetapi ditemukan juga yang lebih lama/tua
dari umur tersebut (Diwayanti, 2012). Telur puyuh merupakan makanan dengan
kandungan gizi cukup lengkap, meliputi karbohidrat, protein dan delapan macam
asam amino yang berguna bagi tubuh, terutama bagi anak - anak dalam masa
pertumbuhan. Telur ini digemari oleh semua kalangan umur karena bentuknya
yang kecil dan rasanya yang enak (Silva, 2008). Bobot telur tetas yang baik untuk
burung puyuh berkisar antara 9 - 10 gr (Mahi et al., 2012). Bentuk telur sangat
dipengaruhi oleh sifat genetik, bangsa, juga dapat disebabkan oleh proses-proses
yang tejadi selama pembentukan telur, terutama pada saat telur melalui magnum
dan isthmus (Elvira, 1994). Faktor yang mempengaruhi produksi telur burung
puyuh yaitu pakan, tata laksana, bibit, persaingan antar pejantan dalam mengawini
betina, dan konsumsi ternak., faktor ini merupakan hal yang penting terpenuhi
dalam proses pemeliharaan karena akan menentukan performa produksi yang
maksimal (Helinna dan Mulyantono, 2002).
Pembentukkan telur burung puyuh dimulai dengan terbentuknya kuning
telur di dalam ovarium. Bila calon kuning telur ini telah siap diovulasikan maka
akan mendekati garis halus yang disebut garis tipis stigma, yang akan pecah dan
kuning telur yang masak akan keluar dan ditangkap oleh infundibulum, dalam
infundibulum akan berdiam selama 1/4 jam dan bertemu dengan sel kelamin
jantan jika tersedia. Jika kuning telur akan masuk ke bagian magnum, maka
kuning telur yang telah diselaputi oleh putih telur kemudian akan melanjutkan
perjalanan ke istmus yang selanjutnya dilengkapi selaput telur. Perjalanan
dilanjutkan ke uterus dan telur berdiam selama 20 jam serta dibagian ini terbentuk
kerabang yang membungkus isi telur (Amin, 2011).
Limbah Udang
Udang merupakan jenis hewan air payau, badan beruas berjumlah 13 (5
ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang
disebut eksosketelon. Udang merupakan salah satu bahan makanan sumber protein
hewani yang bermutu tinggi dengan komposisi protein 53,74%, lemak 6,65%,
Kitin 14,61%, air 17,28% dan abu 7,72%. Limbah udang yang berupa kulit,
kepala dan ekor mengandung senyawa kimia berupa kitin, kitosan, protein,
kalsium karbamat, lemak, air, abu dan lain-lain (Fachry dan Sartika, 2012).
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 . Lokasi dan waktu
Limbah kulit udang didapatkan dari daerah terboyo, semarang. Penelitiana
akan dilakukan di kandang unggas fakultas peternakan UNDIP, Laboratorium
ilmu nutrisi dan teknologi ternak . penilitian ini akan lakukan selama 4 bulan
3.2. materi
Materi yang digunakan meliputi bibit burung puyuh petelur berumur 7
minggu sebanyak 50 ekor dan ransum pakan puyuh petelur sebanyak 450 kg.
Peralatan yang digunakan antara lain timbangan kapasitas 5 kg digunakan untuk
menimbang bahan pakan, 10 unit kandang untuk burung puyuh yang dilengkapi
dengan alat pakan serta minum dan thermohygometer. Bahan pakan yang
digunakan untuk menyususn ransum terdiri atas jagung kuning , bekatul, dedak,
bungkil kedelai, meat bone meal, premix, dan tepung limbah udang. Tepung
limbah udang difermentasi dengan bakteri lichernifornis selama 10-14 hari
diberikan dangan tingkatan 0 %, 2.5%, 5%, 7.5% dan 10% didalam ransum.
3.3. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga
ada 20 unit percobaan.. Model matematika yang digunakan dalam penelitian ini
menurut Steel dan Torrie (1995) adalah sebagai berikut :
Yij = µ + ∂i + Єij
Keterangan : Yij = hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ = nilai rataan umum
∂i = pengaruh penambahan limbah tauge pada taraf ke-i
Єij = galat percobaaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Penirisan dan
Pengambilan
Fermentasi limbah pengeringan di bawah
dan pencucian
udang dengan bakteri sinar matahari untuk
limbah udang
lichernifornis selama memudahkan saat
diwilayah kota
10 – 14 hari akan dilakukan proses
Semarang
penggilingan.
Pencampuran
tepung limbah Penggilingan limbah
Penyimpanan tepung
udang dengan udang kering menjadi
limbah udang dalam
bahan pakan tepung limbah udang
toples plastik
penyusun ransum dengan mixer
Ilustrasi 1. Alur proses pembuatan tepung limbah udang
Bulan
Kegiatan Usaha
I II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Konsultasi pembimbing
Perizinan peminjaman
kandang
Perizinan penggunaan
laboratorium
Persiapan alat dan bahan
Pengambilan data
Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Fachry, A. R. Dan A. Sartika. 2012. Pemanfaatan limbah kulit udang dan limbah
kulit ari singkong sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradabible.
J. Teknik Kimia. 3 (18) : 1 – 9.
Helinna dan Mulyantono. 2002. Bisnis Burung Puyuh Juga Bertumpu pada DKI.
Poultry Indonesia. Edisi Juli, Jakarta.
Listiyowati, E., dan K. Roospitasari. 2005. Puyuh Tata Laksana Budi Daya secara
Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mahi, M., Achmanu., dan Muharlien. 2013. Pengaruh bentuk telur dan bobot telur
terhadap jenis kelamin, bobot tetas dan lama tetas burung puyuh (Coturnix
– coturnix Japonica). Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya,
Malang.
1. Peralatan Penujang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantiatas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Perjalanan PP Semarang –
2 orang 200.000 400.000
untuk analisis UGM
Perjalanan PP tembalang -
pembeliaan alat peleburan
2 orang 50.000 100.000
dan bahan
pakan
4. Lain- lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantiatas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Dokumentasi Pencetakan
foto selama 1 dokumen 50.000 50.000
kegiatan