PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Makalah ini dibuat untuk membandingkan manajemen peternakan puyuh yang ada dilapangan
dengan manajemen yang dipelajari di kampus, Karena teori dikampus terkadang berbeda dengan
teori dilapangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Akibat yang ditimbulkan dari kekeliruan pemberian pakan bisa beragam, diantaranya puyuh
mengalami stress dan lemas. Akibat lebih jauhnya, pertumbuhan dan produksi telur tidak akan
maksimal. Untuk mengurangi kebiasaan puyuh mematuk temannya sendiri, pakan yang diberikan
harus berupa tepung. Dengan begitu, puyuh akan memiliki kesibukan baru yaitu mematuk-matuk
tepung tersebut. Nutrisi yang harus terdapat dalam pakan puyuh adalah protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, dan mineral. Karena setiap nutrisi tersebut mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Protein
Fungsi protein adalah sebagai nutrisi yang paling penting untuk pertumbuhan ternak tersebut.
Protein juga berguna untuk produksi telur . Sumber bahan pakan yang kaya dengan protein
adalah bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, tepung ikan, tepung hati, dan tepung cacing.
b. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi. Energi yang terkumpul tersebut digunakan
untuk aktivitas sehari-hari dan menjaga temperatur tubuh. Pada puyuh muda kelebihan
karbohirat akan diubah menjadi protein. Pada puyuh dewasa akan diubah menjadi lemak.
Makanan yang menjadi sumber karbohidrat terutama berasal dari tumbuhan, antara lain jagung,
dedak padi, minyak jagung, dan minyak wijen. Dari beberapa jenis pakan tersebut, jagung kuning
yang paling banyak digunakan karena kandungna karotennya tinggi. Karoten berguna sebagai
salah satu komponen penyusun kuning telur dan membuat karkas menjadi berwarna cerah.
c. Lemak
Lemak berfungsi untuk mempermudah penyerapan vitamin A, D, E, K, dan Kalsium (Ca). Selain
fungsi diatas, lemak juga mampu menyediakan asam lemak esensial, membantu penyerapan
karotena dalam proses pencernaan, serta menambah efisiensi dalam penggunaan energy. Lemak
banyak terkandung dalam makanan yang mengandung minyak, seperti minyak kelapa, minyak
kacang kedelai, dan minyak jagung.
d. Vitamin
Secara umum, funsi vitamin adalah untuk memperlancarjaringan metabolisme tubuh dan
menahan serangan penyakit. Vitamin yang diperlukan puyuh adalah vitamin A, B2, B12, C, D, E,
dan K. Sumber makanan yang mengandung banyak vitamin antara lain biji-bijian, dedaunan,
kuning telur, dan jagung kuning.(Yose Rizal, 2006)
e. Mineral
Mineral yang diperlukan puyuh ada dua jenis, yaitu mineral makro dan mikro. Mineral makro
terdiri dari Ca, P, Na, K, dan Cl, sedangkan yang termasuk mineral mikro adalah Fe, Cu, I, Co, Zn,
Mn, Se, dan Mo. Salah satu fungsi mineral adalah untuk memperkuat kerabang telur supaya tidak
mudah pecah dan retak, seperti yang terdapat pada Phosfor (P) dan Kalsium (Ca). Phosfor dan
Kalsium banyak terdapat pada tepung tulang.( Fitri Endang W, 2005)
Selain zat-zat gizi diatas, puyuh juga membutuhkan air. Fungsi air sangat kompleks, antara lain
sebagai pengatur suhu, penyusun telur, pengangkut zat makanan, serta penahan bentuk sel.
Selain ransum utama, puyuh dapat diberi pakan tambahan untuk menambah sumber vitamin.
Umumnya berupa dedaunan segar. Daun-daun yang dapat digunakan antara lain daun ubi,
singkong, sawi, selada air, bayam, dan kangkung. Sebelum diberikan, dedaunan tersebut harus
dicuci bersih terlebih dahulu. Setelah itu, baru dipotong kecil-kecil supaya puyuh mudah
memakannya. Dedaunan tersebut secara langsung juga memberi kesibukan baru bagi puyuh
untuk tidak saling mematuk.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produktivitas telur puyuh jenis ini sangat tinggi, yakni sekitar 250-300 butir/ekor/tahun. Bobotnya
rata-rata 150 gram/ekor. Betinanya mulai bertelur pada umur 41 hari. Puncak produksinya pada
umur lima bulan dengan persentase bertelur rata-rata 76 kali. Diatas empat bulan,
produktivitasnya akan menurun dengan persentase bertelur kurang dari 50 kali, kemudian sama
sekali berhenti bertelur saat berumur 2,5 tahun. Untuk membedakan jantan dan betina dapat
dilihat dari warna bulu dan ukuran tubuhnya. Jantannya memiliki bulu cokelat muda dibagian atas
kerongkongan dan dada. Pada betina, warna cokelatnya lebih terang, terutama di bagian dada
atas. Jika diperhatikan, ukuran betina lebih besar daripada jantan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, didapatkan kesimpulan untuk rumusan masalah sebagai berikut:
1. Puyuh yang diternakkan adalah Coturnix coturnix japonica karena memiliki produksi telur
yang tinggi 250-300 butir / tahun
2. puyuh harus cepat diberikan vaksin berkisar umur 4-7 hari
3. recording perlu dilakukan untuk mengetahui umur puyuh dan mencegah terjadinya inbreeding.
4. Pemeliharaan yang baik harus dilakukan agar didapatkan hasil maksimal dari peternakan
puyuh tersebut.
Daftar Pustaka