(EAS154)
Manajemen Reproduksi
Spermatozoa dihasilkan dalam organ testis dan disalurkan melalui epididimis menuju
ampula (vesika seminalis) hingga siap diejakulasikan penis saat perkawinan. Cairan
biologis dari kelenjar asesoris memelihara kehidupan spermatozoa.
2. Sistem Perkawinan
- Kawin alami : Sapi pejantan mengawini sapi betina estrus. (individu atau koloni)
- Kawin Suntik (Inseminasi Buatan; IB) merupakan teknologi reproduksi yang mampu
meningkatkan efisiensi penggunaan cairan ejakulasi sapi jantan. Cairan ejakulasi
tersusun atas sel spermatozoa dan cairan biologis dari kelenjar asesoris. Cairan
ejakulasi diencerkan dengan dosis bahan pengencer khusus dalam straw untuk
dibekukan dalam nitrogen cair. Cairan ejakulasi beku akan diencerkan sesaat
sebelum dimasukkan dalam organ reproduksi sapi betina yang sedang birahi.
A. Siklus birahi : 18-21 hari (siklus setiap 3 mingguan) Siklus birahi sapi sehat dan
normal berlangsung setiap 3 mingguan. Gejala birahi ini harus diamati dengan baik.
Jika tidak teramati, gejala akan muncul kembali dalam 3 minggu selanjutnya pada
sapi yang sehat dan bersiklus normal.
C. Gangguan kebuntingan
1. Tidak birahi,
Tidak bunting -> Kurang nutrisi, berasal dari kebuntingan kembar jantan-betina,
penyakit (bakteri, virus, parasit), birahi tidak teramati oleh peternak, pelaksanaan
kawin IB/pejantan telat (> 12 jam) sejak tanda birahi.
2. Kelainan berupa kelahiran umur kebuntingan muda (abortus)
Disebabkan oleh : Penyakit (bakteri, virus, parasit) dan fisik (terjatuh, terpeleset,
terseruduk, dsb).
3. Tidak melahirkan, melebihi masa kebuntingan (mumifikasi, pyometra, myometra,
dsb) -> penyakit (bakteri, virus, parasit)
4. Kebidanan
A. Kelahiran : Normalnya sapi akan melahirkan diakhir masa kebuntingan. Kelahiran
merupakan proses mengeluarkan fetus dari rahim. Beberapa minggu sebelum
kelahiran, pemberian suplemen kalsium (1 sendok teh/hari) pada sapi bunting dapat
menjaga stamina dan kondisi induk saat melahirkan.
a) Induk :
1. Induk diberi minuman gula dan garam (oralit): 3-4 liter (setengah ember)
2. Induk diberikan makanan rumput hijauan
3. Susu diperah untuk pedet (khususnya susu kolostrum/susu jolong)
4. Lendir rahim (lochia) normal berbau amis akan keluar dalam beberapa
minggu setelah melahiran (2-3 minggu)
b) Pedet :
1. Pedet dibersihkan dari lendir, khususnya pada saluran nafas -> mencegah
tersumbatnya saluran pernafasan oleh sisa cairan lendir kelahiran
2. Pedet digantung dengan posisi kepala dibawah -> memudahkan
pembersihan lendir kelahiran yang dapat menjadi penyumbat pernafasan
3. Pedet diurut/digosok-gosok bagian dada dan digerak-gerakkan kaki-
kakinya -> merangsang pedet aktif bernafas
4. Pedet dibersihkan lendir dan merangsang aktif bergerak
5. Susu kolostrum diberikan pada pedet
5. Gangguan Reproduksi
Gangguan reproduksi dapat terjadi pada sapi induk, yaitu :