Oleh :
PENDAHULUAN
Kelahiran adalah saat yang ditunggu oleh peternak. Namun seringkali terjadi
permasalahan kesulitan kelahiran (distokia) yang disebabkan posisi janin (fetus) tidak
normal. Jika tidak terjadi permasalahan, induk kambing akan melahirkan dengan
normal tanpa bantuan pada umur kebuntingan kurang lebih 150 hari. Ada beberapa
persiapan yang harus dilakukan peternak pada waktu kebuntingan, proses kelahiran
dan sesudah kelahiran. Pada usia kebuntingan mulai 3-5 bulan kambing perlu diberikan
asupan pakan, multivitamin dan kalsium bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin
kondisi induk yang akan melahirkan dan anak yang akan dilahirkan. Pada kebuntingan
5 bulan induk kambing perlu diperlakukan secara khusus dalam pemberian pakan
dengan cara pemberian dua kali lipat baik kualitas maupun kuantitasnya. Persiapan
dan seaman mungkin sehari menjelang kelahiran. Sediakan alas yang kering dan dapat
menyerap cairan seperti pemberian alas dengan sisa-sisa jerami yang kering.
Distokia umumnya terjadi pada induk yang baru pertama kali beranak, induk
yang masa kebuntingannya jauh melebihi waktu normal, induk yang terlalu cepat
dikawinkan, hewan yang kurang bergerak, kelahiran kembar dan penyakit pada rahim.
Distokia dapat disebabkan oleh faktor induk dan faktor anak (fetus). Aspek induk yang
dapat mengakibatkan distokia diantaranya kegagalan untuk mengeluarkan fetus akibat
gangguan pada rahim yaitu rahim sobek, luka atau terputar, gangguan pada abdomen
jalan kelahiran, dan ukuran panggul yang tidak memadai. Aspek fetus yang dapat
yang terlalu besar, kelainan posisi fetus dalam rahim serta kematian fetus dalam rahim.
Ukuran fetus yang terlalu besar dipengaruhi oleh berbagai faktor yang yaitu keturunan,
faktor pejantan yang terlalu besar sedangkan induk kecil, lama kebuntingan, jenis
kelamin fetus yaitu fetus jantan cenderung lebih besar, kebuntingan kembar. Faktor
nutrisi induk juga berperan, yakni pemberian pakan terlalu banyak dapat meningkatkan
berat badan fetus dan timbunan lemak dalam rongga panggul yang dapat menurunkan
serviks(leher rahim) selama 2-6 jam, pengeluaran fetus 0.5-1 jam dan pengeluaran
plasenta (selaput fetus) 4-5 jam. Apabila proses kelahiran melebihi waktu 8 jam dari
saat pertama kali seekor induk merejan untuk melahirkan dapat dikatakan sapi
Bedah cesar adalah sebuah penyayatan pada dinding perut untuk mengeluarkan
anak/fetus pada kambing atau hewan-hewan lainny. Indikasi sectio caesaria adalah .
Distokia karena hewan betina yang belum dewasa tubuh.. Dilatasi dan relaksasi servix
yang tidak semperna disebabkan karena kelemahan uterus dengan involusi servix dan
uterus yang lanjut sebagai akibat torsio uteri.. Foetus yang terlampau besar secara
abnormal. Kadang-kadang foetus yang sehat dan normal juga terlalu besar untuk lahir
tanpa foetotomi totalis atau tarik paksa yang berlebihan.. Indikasi yang lain meliputi
torsio uteri yang sulit ditanggulangi dengan cara lain, hidrops amnii dan allantois,
stenosa vagina karena distokia yang berkelanjutan pada hewan dara karena pendarahan
belum banyak manipulasi, perlukaan dan infeksi, angka mortalitas kurang dari 10
persen, rata-rata 5 persen. Pada kondisi lapangan angka mortalitas dapat mencapai 15
persen. Apabila operasi dilakukan 18 sampai 36 jam sesudah permulaan stadium kedua
sudah mati dan emfisematous, induk berada dalam kondisi buruk dan saluran
50 persen atau lebih jika distokia telah berlangsung lebih dari 36 jam.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud
distokia pada kambing, apa saja indikasinya, bagaimana teknik operasinya, dan
1.3 Manfaat
distokia pada kambing. Selain itu diharapkan mahasiswa KOAS mengerti dan
mengetahui bagaimana tata cara penanganan distokia pada kambing dengan baik dan
benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
seperti induk atau janin. Penyebab distokia karena faktor janin lebih sering terjadi dari
pada faktor induk. Yang paling umum terkait janin penyebab distokia adalah deviasi
kepala, anggota badan depan fleksi, ukuran pelvis pada induk, posisi fetus dan
malnutrisi. Sedangkan faktor penyebab pada induk adalah sebagian besar terkait
ukuran janin adalah penyebab utama dystocia. Faktor lainnya penyebab distokia adalah
torsi uterus, monster (ukuran fetus yang membesar) dan fetus kembar.
Secara anatomik, organ kelamin betina dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu :
1) Gonad atau ovarium yang menghasilkan telur, sehingga ovarium sering kali disebut
2) Saluran reproduksi betina terbagi menjadi : (a) Oviduct atau tuba Falopii (b) Uterus
besarnya kira-kira sebesar biji kacang tanah sampai sebesar buah pala. Diameternya
0,75 cm sampai 5 cm. Ovarium kanan umumnya lebih besar dari yang kiri yang
disebabkan karena fisiologik ovarium kanan lebih aktif daripada yang kiri. Pada
umumnya ovarium diselaputi kantong yang disebut bursa ovarica. Pada palpasi rektal
ovarium sering kali berada di luar bursa, sebab sebelum tangan dapat memegang
itu keluar dari kantongnya. Tetapi sering kali ovarium dengan sukar dapat dikeluarkan
dari dalam bursa. Hal ini disebabkan karena adanya variasi bentuk mulut bursa,
misalnya mulut bursa tersebut lebih kecil dari biasanya. Fungsi oviduct adalah
menerima telur yang diovulasikan oleh ovarium, menerima spermatozoa dari uterus,
dan menyalurkan ovum yang telah dibuahi ke dalam uterus. Fungsi lain oviduct adalah
Uterus terdiri atas sebuah korpus uteri dan dua buah kornua uteri. Uterus
bergantung kepada ligamentum yang bertaut pada dinding ruang abdomen dan ruang
pelvis. Serviks adalah urat daging splincter yang terletak di antara uterus dan vagina,
jadi serfviks dapat dianggap pintu masuk ke dalam uterus, karena dapat terbuka dan
tertutup tergantung pada fase siklus birahi ternak. Vagina terbagi atas vestibulum yaitu
bagian sebelah luar yang berhubungan dengan vulva, dan portio vaginalis cervicis yaitu
bagian sebelah dalam. Batas dari kedua bagian itu ialah tepat di kramial dari pada
munculnya uretra. Jadi muara uretra ikut vertibulum vagina. Klitoris secara
embriologik homolog dengan penis, sedang vulva homolog dengan skrotum. Semua
bagian dari alat kelamin bagian luar ini mempunyai banyak ujung-ujung syaraf perasa.
Alat dan Bahan yang digunakan adalah skalpel, gunting, jarum setengah
lingkaran dengan diameter lingkaran 3-4 cm, pemegang jarum (needle holder), arteri
klem, pinset, cat gut, benang catton dan Penstrep, Glove steril, dan pakaian operasi
menentukan status kesehatan fetus, status jalan lahir terutama sejauh mana serviks telah
melebar dan kelangsungan hidup fetus. Untuk pemeriksaan vagina yang tepat di
lakukan dengan pembersihan, desinfektan dan melumasi vulva. Pra-operasi, terapi
inflamasi seperti flunixine meglumine (1,1 mg / kg) atau meloxicam (0,5 mg / kg).
Seksio sesaria pada kambing biasanya dilakukan pada posisi lateral kanan
recumbency di bawah analgesia lokal, dengan atau tanpa sedasi. sayatan kulit atau
insisi bisa dilakukan melalui fossa paralumbar kiri, dibawah flank atau ventrolateral,
atau lateral oblique. Dalam posisi berbaring telentang, sayatan dibuat di daerah garis
derajat antara sisi lateral sternum dan kanan untuk mempermudah pemaparan sisi kiri.
(0,2-0,3 mg / kg) atau xylazine (0,02-0,2 mg / kg) dapat digunakan untuk periode
singkat sedasi pada kambing, Sedasi diindikasikan untuk mempermudah posisi induk
Persiapan bedah yang tepat dan aseptis pada operasi ditunjukkan. Setelah
ekstremitas. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah dinding uterus pecah dan
tumpahan terkontaminasi cairan janin ke dalam rongga perut dalam kasus kematian
janin dianjurkan untuk melapisi bagian luar uterus dengan menggunakan handuk steril
dan lembab . Sayatan panjang dibuat dalam kelengkungan rahim yang lebih besar di
daerah yang tidak memiliki kotiledon. Umumnya, satu sayatan di tanduk uterus
digunakan untuk mengeluarkan beberapa janin. jika tidak, insisi kedua dapat dibuat di
tanduk lainnya. Setelah dikeluarkan jahit uterus dengan pola jahitan pembalik seperti
teknik Utrecht atau Lambert menggunakan benang absorbel ukuran 0 atau 1 bahan
jahitan yang dapat diserap oleh tubuh. Kemudian flushing uterus dengan normal saline.
2.6 PERAWATAN POST-OPERASI
kadang-kadang diletakkan pada dalam rahim sebelum rahim ditutup. Antibiotik pasca-
operasi sistemik dan obat anti-inflamasi steroid harus diberikan selama 5 hingga 7 hari
(6, 9). Antibiotik sistemik yang sesuai mungkin termasuk prokain penisilin G (22000
IU / kg), ceftiofur (1 mg / kg), atau tetrasiklin (20 mg / kg). Flunixine meglumine (1,1
mg / kg) atau meloxicam (0,5 mg / kg) biasanya digunakan pada domba dan kambing.
Jahitan pada kulit dapat dihilang dalam 10-14 hari pasca- operatif. Pemberian antibiotik
selama 5 hari intra muscular (Penstrep), anti inflamasi 3 hari pertama (Flunixin
Meglumin). Oksitosin diberikan setiap 3 jam sekali atau sampai 12 jam pasca operasi
sampai plasenta keluar. Masa kritis selama 24 jam pertama.Suhu tubuh harus selalu
dipantau. Bila terjadi infeksi, kenaikan suhu tubuh biasanya terjadi antara hari ke 3-5
pasca operasi.
Komplikasi pasca operasi terkait hasil dan kesuburan pada kambing setelah
distokia dan seksio sesaria. Umumnya, hasilnya dan tingkat keberhasilan jauh lebih
tinggi jika operasi dilakukan dilakukan sejak dini ketika janin masih hidup.
Kelangsungan hidup dari fetus baru lahir secara signifikan dipengaruhi oleh lamanya
waktu keterlambatan antara awal persalinan dan waktu presentasi untuk intervensi
bedah. Telah dilaporkan bahwa yang paling umum komplikasi setelah operasi
paling umum dilaporkan dalam hal ini studi adalah peritonitis fatal akut yang terkait
dengan robekan uterus selama operasi, retained fetal membran, dan metritis
akut,Vagina atau robekan uterus sering terjadi pada kasus-kasus yang tertunda
KESIMPULAN
Beberapa faktor yang diakibatkan oleh fetus adalah ukuran fetus yang sangat
ringwomb, usia.
Kasus distokia pada kambing bisa dilakukan penanganan secara bedah cesar.
Bedah cesar adalah sebuah penyayatan pada dinding perut untuk mengeluarkan
DAFTAR PUSTAKA
Ismail Z.B. 2017. DYSTOCIA IN SHEEP AND GOATS: OUTCOME AND FERTILITY
FOLLOWING SURGICAL AND NON-SURGICAL MANAGEMENT.
Department of Veterinary Clinical Sciences, Faculty of Veterinary Medicine,
Jordan University of Science & Technology, Irbid 22110, Jordan