Anda di halaman 1dari 16

A.

Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada seorang
wanita yang disebabkan pertemuan dari sperma dari laki dan sel telur dari
perempuan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya sedikit
yang dapat bertahan dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang
sudah sedikit itu, Cuma 1 sperma saja yang bisa membuahi sel telur. Awal
kehamilan dimulai dari konsepsi yaitu bertemunya sperma dan telur, kemudian
dilanjutkan dengan fertilasi yaitu bersatunya spermatozoa dan sel telur yang
berkembang dengan proses selanjutnya yaitu nidasi atau implantasi dalam
uterus wanita (Kusmiyati, 2016).
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 36-40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam
12 minggu, trimester kedua berlangsung 15 minggu (minggu ke 13 hingga
minggu 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke
40) (Winkjosastro, 2018).

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek yaitu (Mochtar, 2014):
a. Ovum adalah suatu sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri
dari suatu nukleaus yeng terapung-apung dalam vitellus dilingkari oleh zona
velulusida oleh kromosom radiate.
b. Spermatozoa berbentuk seperti kecebong, teridiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak.
c. Konsepsi aadalah satu peristiwa penyantuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi adalah alata yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat anatar ibu dan anaknya atau sebaliknya.
Pada pmbuahan terjadilah beberapa bagian yaitu :
a. Pembuahan (fertilisasi): bertemunya sel telur (ovum) wanita dengan sel benih
spermatozoa pria.
b. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuhan tersebut.
c. Nidasi (implantasi) zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada
keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding cavum uteri.
d. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal
individu baru. Penyebab dari preeklamsia pada ibu hamil dikarenakan
terganggunya sirkulasi darah ibu menuju janin terganggu. Pasalnya plasenta
adalah organ penting yang berperan dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi
ke janin

C. Tanda dan gejala


1. Tanda Tidak Pasti Hamil
Tanda ini biasanya terdapat pada perubahan fisiologis yang dirasakan wanita
hamil, tandanya adalah :
a. Amenorea (berhentinya siklus menstruasi)
b. Merasakan mual dan muntah
c. Terjadi perubahan pada payudara
d. Queckening (gerakan yang dirasakan akibat tendangan janin)
e. Merasakan ngidam (menginginkan sesuatu yang harus dilakukan saat itu
juga)
f. Tidak selera makan
g. Penciuman yang peka (tidak suka mencium aroma yang menyengat atau
bau)
h. Pingsan
i. Mudah lelah

2. Tanda Mungkin Hamil


Tanda ini biasanya ketahuan setelah diadakannya pemeriksaan berlanjut,
tandanya adalah:
a. Hormon HCG meningkat
b. Tanda Hegar
c. Tanda Piscasek (adanya tempat yang kosong pada rongga uterus dan
terdapat embrio)
d. Tanda Braxton Hick (kontraksi yang hilang timbul)
e. Tanda Chadwick (perubahan warna pada serviks dan vagina)
f. Tanda Goodell (pelunakan pada serviks)
g. Teraba ballottement

3. Tanda Pasti Kehamilan


Tanda ini merupakan suatu bukti benar adanya kehamilan, seperti:
a. Terdengar denyut jantung pada janin
b. Teraba bagian-bagian janin
c. Terdeteksi dengan pemanfaatan alat USG

D. Klasifikasi kehamilan
Kehamilan diklasifikan menjadi 3 yaitu trimester I yang dimulai dari awal
kehamilan (0 sampai 12 minggu), trimester II yaitu kehamilan 13 minggu
sampai 28 minggu dan trimester III yaitu kehamilan 29 minggu sampai 42
minggu (Manuaba, 2019)

Standar Minimal Asuhan Antenatal 10 T menurut Buku KIA :


a) Penimbangan Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
b) Ukur Tekanan Darah
c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
d) Ukur tinggi Fundus Uteri (TFU)
e) Pemeriksaan presentase janin dan DJJ
f) Skrining status imunisasi Tetanus dan pemberian imunisasi bila diperlukan
g) Beri Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama hamil
h) Pemeriksaan laboratorium
i) Tata laksana/penanganan kasus
j) Temu wicara/konseling

E. Patofisiologi
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi, ditangkap oleh fibrae dan berjalan
menuju pers ampuls tuba, setelah proses ejakulasi, sperma masuk melalui
kanalis servikalis menuju ke ampula tuba dengan kekuatannya sendiri terjadi
proses konsepsi yaitu bertemunha ovum dan sperma pada pars ampula tuba,
kemudian kedua inti ovum dan sperma bersatu membentuk zigot terus
membelah hingga membentuk morula dan terus berjalan menuju uterus terjadi
penemuan sel dibagian luar morula menjadi sel trofoblas,pembentukan terus
berjalan dan didalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan yang
disebut blastula, kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6-7 setelah
konsepsi, dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua
basalis yang berhadapan dengan korean frandumus yang berkembang menjadi
plasenta. Desidua kapsularis yang menutupi hasil dan desidua kapularis disebut
desidua parietalis di dalam desidua kapsularis janin tumbuu dan berkembangh
hingga mencapai usia aterem kurang lebih 40 minggu.
Pathway
F. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi kehamilan, yaitu sebagai berikut (Sukarni dan Wahyu,
2013):
a. Kehamilan di luar kandungan
Kehamilan di luar kandungan terjadi apabila sel telur yang sudah dibuahi
tidak menempel pada Rahim namun pada tuba fallopii. Hal ini memang
jarang terjadi, namun apabila hal ini dibiarkan dan tidak diberi tindakan maka
akan menimbulkan akibat yang serius.
b. Plasenta previa adalah suatu istilah yang menggambarkan kelainan posisi
plasenta yang terletak di rahim bagian bawah.
c. Preeklampsia merupakan kondisi yang mengkhawatirkan yang dapat
menyebabkan terjadinya kegagalan pada plasenta dan eklampsia dapat
menyebabkan kejang, koma dan terkadang dapat menyebabkan kematian
d. Anemia
Ketika sedang hamil, kebutuhan pasokan darah pun meningkat sebagaimana
janin juga membutuhkan pasokan darah dan oksigen. Dengan kata lain
kebutuhan zat bezi pada saat hamil menjadi meningkat dua kali lipat. Jadi
jika ibu hamil mengalami devisiensi zat besi, maka akan mengalami anemia.
e. Perdarahan
Perdarahan bisa menjadi kondisi yang serius bila terjadi di sekitar plasenta
(perdarahan subkorionik), perdarahan yang menjadi gejala-gejala keguguran
yang biasanya disertai gejala sakit perut berat, perdarahan karena kehamilan
diluar kandungan atau kehamilan dengan pertumbuhan janin abnormal
(kehamilan molar atau hamil anggur).
f. Keguguran
Keguguran diartikan sebagai kematian janin di dalam kandungan saat
usianya belum mencapai 20 minggu. Sebagian besar keguguran bisa terjadi
akibat kelainan genetis yang berat. Sementara hal lain yang bisa
menyebabkan keguguran adalah masalah hormon, respon kekebalan tubuh,
adanya kelainan rahim dan kondisi fisik dan medis pada ibu. Keguguran juga
bisa terjadi jika leher rahim lemah dan rahim tidak dapat menahan bobot
kehamilan. Keguguran yang disebabkan oleh kondisi ini biasa terjadi pada
trimester ke dua. Ibu yang mengidap diabetes juga menjadi faktor resiko
keguguran.
g. Morning sickness, mual dan muntah selama awal kehamilan tampaknya
menjadi hal yang biasa dijumpai pada ibu hamil. Morning sickness paling
cepat dimulai ketika kehamilan berusia empat minggu, namun kebanyakan
ibu hamil mulai merasakannya pada usia kehamilan enam minggu. Penyebab
morning sickness belum diketahui dengan pasti, namun keberadaan hormone
kehamilan HCG (humanchorionic gonadotropin) dan estrogen yang
meningkat diduga menjadi penyebabnya.

G. Pemeriksaan penunjang
a. Urine (Glucosa urin, protein urine, deteksi HCG)
b. Darah (hemoglobin, leucosit, hematocrit, kadar gula darah, golongan
c. darah, deteksi HCG)
d. Feses (pemeriksaan atas telur cacing)
e. Pemeriksaan USG
f. Pemeriksaan Papsmear

H. Penatalaksanaan
Ada beberapa penatalaksanaan kehamilan, yaitu sebagai berikut (Padila,2014):
a. Nutrisi pada wanita hamil
Ibu sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Karena itu kebutuhan energy
dan zat gizi yang harus terpenuhi seperti kalori, protein, mineral,
kalsium, yodium, magnesium, tembaga, selenium, kromium, mangan,
kalium,natrium, fluoride, vitamin, asam folat, vitamin B komplek, zat
besi (Fe).
b. Perawatan payudara
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka ductus
dan sinus laktiferus dan dilakukan dengan hati-hati. Basuhan lembut
setiap hari pada areola dan puting susu akan mengurangi retak dan lecet
pada area tersebut.
c. Kebersihan tubuh
Tubuh harus terjaga selam kehamilan, perubahan anatomi pada setiap
organ ibu hamil.
d. Mandi, perawatan rambut
e. Perawatan gigi
Kesehatan gigi dan mulut adalah saah satu hal yang diperhatikan selama
kehamilan.
f. Imunisasi
Imunisasi ini diberikan pada wanita hamil sebelum usiakehamila lewat
dari 20 minggu. Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk melindungi
janin yang akandilahirkan dari tetanus.
g. Kebersihan vulva dan perineum selalu terjaga kebersihannya.
h. Aktivitas yang sesuai dan istirahat yang cukup untuk ibu hamil

I. Asuhan keperawatan ( SDKI,SLKI,SIKI)


a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
c. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung
kemih(D.0040)
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh(D.0083)
e. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036)
f. Risiko defisit nutrisi (D.0032)
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi (SIKI)
Kriteria Hasil
(SLKI)
Konstipasi berhubungan Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi
dengan kelemahan otot Setelah dilakukan tindakan (I.04155)
abdomen (D.0049) selama … diharapkan 1. Monitor tanda dan
masalah konstipasi dapat gejala konstipasi
teratasi dengan kriteria hasil 2. Monitor bising usus
: 3. Dorong pasien
1. Keluhan defekasi meningkatakan asupan
lama dan sulit cairan
menurun 4. Anjurkan pasien untuk
2. Tidak mengejan saat diet tinggi serat
BAB 5. Kolaborasi pemberian
3. Mengidentifikasi laksatif
indikator untuk
mencegah konstipasi
4. Bebas
dari ketidaknyamana
n dan konstipasi
Gangguan eliminasi Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin
urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.04165)
dengan penurunan selama … diharapkan 1. Pantau penggunaan
kapasitas kandung masalah gangguan eliminasi obat dengan sifat
kemih (D.0040) urine dapat teratasi dengan antikolinergik
kriteria hasil : 2. Monitor efek dari obat
1. Desakan berkemih 3. Pantau asupan dan
menurun keluaran
2. Tidak ada distensi 4. Anjurkan pasien untuk
kandung kemih merekam output urine
3. Tidak ada spasme
bladder
4. Balance cairan
seimbang

Ansietas berhubungan
dengan kurangterpapar
informasi (D.0080) Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction
Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan
selama … diharapkan yang menenangkan
masalah kecemasan dapat 2. Temani pasien untuk
teratasi dengan kriteria hasil memberikan
: keamanan dan
1. Mampu meminta mengurangi rasa takut
bantuan orang lain 3. Dengarkan dengan
2. Dukungan emosi penuh perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi yang
menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
6. Kolaborasi pemberian
obat untuk
mengurangi
kecemasan
Gangguan citra tubuh Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh (I.09305)
berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Kaji secara verbal dan
perubahan fungsi tubuh tindakan selama … non verbal respon
(D.0083) diharapkan masalah klien terhadap
gangguan citra tubuh tubuhnya
dapat teratasi dengan 2. Monitor frekuensi
kriteria hasil : mengkritik dirinya
1. Perasaan positif 3. Jelaskan tentang
tentang perubahan pengibatan, perawatan,
tubuh kemajuan dan
2. Mampu prognosis
mengidentifikasi penyakit kepada
kekuatan personal keluaga
3. Mendiskripsikan
secara faktual
perubahan fungsi
tubuh
4. Mempertahankan
interaksi social
Resiko ketidakseimbangan Keseimbangan cairan Manajemn cairan (I.03098)
cairan (D.0036) (L.03020) 1. Monitor status hidrasi
Setelah dilakukan 2. Monitor vital sign
tindakan kepeawatan 3. Monitor masukan
selama … diharapkan makanan/cairan
masalah resiko 4. Dorong masukan oral
kekurangan volume cairan 5. Pertahankan intake
dapat teratasi dengan dan output
kriteria hasil : 6. Kolaborasi pemberian
1. Mempertahankan cairan IV
urine output
2. Tekanan darah,
nadi, suhu dalam
batas normal
3. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi
4. Elastisitas kulit
baik, mukosa
lembab.
Risiko defisit Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi
nutrisi(D.0032) Setelah dilakukan (I.03110)
tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi
selama …. Diharapkan makanan
masalah 2. Kaji kemampuan
ketidaksimbangan nutrisi pasien untuk
kurang dari kebutuhan mendapatkan nutrisi
dapat teratasi dengan yang dibutuhkan
kriteria hasil : 3. Monitor jumlah nutrisi
1. Adanya dan kandungan kalori
peningkatan nafsu 4. Berikan informasi
makan tentang kebutuhan
2. Frekuensi makan nutrisi
teratur 5. Anjurkan pasien
3. Mampu meningkatkan protein
makan/minum dan vitamin
sesuai dengan 6. Kolaborasi dengan
tujuan kesehatan ahli gizi untuk
4. Asupan nutrisi menentukan jumlah
yang tepat kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan

J. Daftar pustaka

Fransiska Oktafiani. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Wanita Hamil


Trimester I-III. Diakses link :
https://www.slideshare.net/FransiskaOktafiani/asuhan-keperawatan-pada-
wanita-hamil-trimester-iiii

Mochtar, R. (2014). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patofisiologi. Edisi


3 Jilid 1. Jakarta: EGC

Sukarni dan Wahyu. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:


Nuha Medika
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan


Tindakan Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

Baca artikel detiksumut, "3 Tanda-tanda Wanita Lagi Hamil, Yuk Kenali!" selengkapnya
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6779667/3-tanda-tanda-wanita-lagi-hamil-
yuk-kenali.

LAPORAN PENDAHULUAN PRE NATAL ( KEHAMILAN )


DI RUANG POLI OBSGYN RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
Nama : Siti Sri Wahyuningsih
NIM : PN.23.10.27

ILMU KESEHATAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA
TAHUN 2024/2025

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN


DI RUANG POLI OBSGYN RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Laporan pendahuluan ini telah dibaca, diperiksa pada


Hari/tanggal :
Pembimbing Klinik Mahasiswa Praktikan

( ) ( )

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

( )

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan


kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatanl
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kegiatan
(Prawirohardjo, 2014).
Standar Minimal Asuhan Antenatal 10 T :
a) Timbang Berat Badan
b) Ukur Tekanan Darah
c) Nilai status gizi
d) Ukur tinggi Fundus Uteri (TFU)
e) Tentukan presentase janin dan DJJ
f) Imunisasi TT
g) Pemberian Tablet besi
h) Pemeriksaan laboratorium
i) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
j) Tatalaksana penanganan khusus (KEMENKES RI, 2012)

Anda mungkin juga menyukai