MATERNITAS
Disusun oleh:
FITRIA RISMAWATI
NRP. 33412001123
1. Pengertian
kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat da
nnormal (Padila, 2014). Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu hamil
ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya hamil untuk me
2. Etiologi
1) Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
2) Spermatozoa
fallopi.
4) Nidasi
dalamendometrium.
5) Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
bulan.
sehinggaBAK.
b. Probabilitas (Objektif)
1) Pembesaran uterus
pemeriksaan bimanual
pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasiMSH (Melanosyt
dapatdidengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-
160kali permenit.
3. Tes Kehamilan
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum bulan
kondisi:
3. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2010)
1) Hiperemesis gravidarum
gejala yang lebih berat. Mual dan muntah pada hiperemesis gravidarum akan
berlangsung lebih lama, bahkan bisa sampai trimester kedua atau ketiga.
Keluhannya pun lebih parah hingga membuat ibu hamil mengalami dehidrasi
2) Keguguran
vagina, kram perut maupun sakit punggung yang hebat, tubuh terasa lemas,
3) Anemia
Tubuh memerlukan zat besi, vitamin B12, dan asam folat untuk
membentuk hemoglobin, yaitu protein pada sel darah merah yang berfungsi
Saat hamil, kebutuhan darah pada ibu hamil akan meningkat untuk
mendukung pertumbuhan janin. Namun, anemia bisa terjadi jika tubuh ibu
4) Perdarahan
pertama. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh proses melekatnya sel telur yang
serius, seperti kehamilan ektopik. Hal ini terjadi jika perdarahan disertai dengan
nyeri atau kram perut yang hebat, hingga perdarahan banyak dari vagina.
berisi cairan ketuban. Fungsi cairan ini adalah melindungi janin dari benturan
organ-organ janin.
ketuban yang terlalu cepat perlu diwaspadai. Hal ini bisa menyebabkan
komplikasi,
seperti perkembangan organ janin yang tidak sempurna dan persalinan
premature.
6. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
seltelur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-
jutasel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yangmengeluarkan
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dankemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(olehrambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(plasenta) jadidapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum(sel
telur),spermat ozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
(Handerson 2006).
Konsep Dasar Lilitan Tali Pusat
1. Pengertian
Lilitan tali pusat adalah tali pusat yang dapat membentuk lilitan sekitar badan
,bahu, tungkai atas/ bawah dan leher pada bayi. Keadaan ini dijumpai pada air
ketuban yang berlebihan, tali pusat yang panjang, dan bayinya yang kecil. Tali
pusat atau Umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam
bulan 10 hari menyuplai zat – zat gizi dan oksigen janin. Tetapi begitu bayi lahir,
saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau
dijepit. (Sarwono, 2008). Janin bebas bergerak dalam cairan amnion, sehingga
rahim yang aktif pada tali pusat yang panjang besar kemungkinan dapat terjadi
Tali pusat dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu, tungkai atas/ bawah,
leher. Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali pusat yang
panjang, dan bayinya yang kecil.Sebenarnya lilitan tali pusat tidaklah terlalu
terjadi kontraksi rahim (mules) dan kepala janin turun memasuki saluran
persalinan. Lilitan tali pusat bisa menjadi semakin erat dan menyebabkan
minggu ketiga pada tahap pembentukan trilaminar germ disc yang terdiri dari
lapisan endoderm, mesoderm, dan ektoderm. Cakram (disc) ini berada diantara
rongga kantung ketuban dan kuning telur dan merupakan cikal bakal pembentukan
tali pusat.
di dalam mesodermal yolk sac dan korion pada hari ke-21 paska konsepsi. Dua
muncul pada hari ke 21-22 paska konsepsi sebagai cabang anterior yang
berpasangan dengan aorta posterior. Bagian dari allantois akan membentuk suatu
arteri umbilikalis dari aorta, sirkulasi peredaran darah embrio terbentuk sempurna
pada hari ke-22 sampai hari ke-23 paska konsepsi.12 Arteri umbilikalis akan
menyatu dengan arteri iliaka internal dan vena umbilikalis aknan menyatu dengan
ductus venosus yang memasuki vena hepatik serta salah satu vena umbilikalis akan
menghubungkan embrio awal dengan trofoblas mulai berkembang lalu pada hari
ke- 28 tangkai yang menghubungkan kantung yolk sac akan bergabung dan
membentuk sebuah tali pusat. Pada manusia yolk sac adalah organ dasar yang
memiliki fungsi sebagai penunjang nutrisi pada awal kehamilan. Yolk sac ditemukan
1) Polihidramnion Jumlah air ketuban melebihi 2000 cc. Pada usia kehamilan
sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul.
Pada saat itu ukuran bayi relative kecil dan jumlah air ketuban berlebihan,
2) Tali pusat yang panjang Tali pusat dikatakan panjang jika melebihi 50 cm
dan dikatakan pendek jika kurang dari 30 cm. Tali pusat yang panjang
menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat rata-rata 30-50 cm, namun tiap bayi
Anatomi tali pusat merupakan bagian-bagian yang terdapat pada tali pusat.
sekitar 40 puntiran spiral. Tali pusat terlihat mengilap dan bewarna kebiru-biruan,
panjang normal kurang lebih 50-55 cm, dengan ketebalan sekitar 1-2 cm. Tali
pusat dianggap berukuran pendek, jika panjangnya kurang dari 40 cm. Tali pusat
yang terlalu panjang ataupun terlalu pendek mempunyai dampak yang kurang baik
bagi bayi. Jika tali pusat terlalu panjang, akan beresiko terjadinya lilitan disekitar
leher ataupun bagian tubuh janin lainnya. Hal ini tentunya akan berbahaya bagi
kesehatan janin. Sebaliknya, tali pusat yang terlalu pendek akan menyulitkan
terlepasnya plasenta
dari tempatnya (solusio placenta), dan efek samping pada bayi yang umumnya
menyebabkan hernia umbilicalis/ keluarnya organ dari tempat biasanya atau yang
Menurut Riksani (2012: 4-7) struktur tali pusat yaitu sebagai berikut:
a. Cairan Ketuban
Cairan ketuban atau dikenal dengan sebutan amnion menutupi tali pusat. Di
b. Pembuluh darah
darah ke seluruh tubuh. Tali pusat mengandung beberapa pembuluh darah yang
tersebut yaitu 2 pembuluh darah arteri dan 1 pembuluh darah vena. Ketiga
1) Pembuluh darah vena atau Vena Umbilicalis (Pembuluh darah vena yang
sistem peredaran darah janin dari peredaran darah ibu. Darah yang
2) Pembuluh darah arteri atau Arteri Umbilicalis (Pembuluh darah arteri yang
janin ke plasenta. Dikatakan produk saja, karena oksigen dan segala nutrisi
yang
terkandung sudah diambil oleh janin, yang kemudian terdapat produk sisa
c. Jeli wharton
Jeli wharton merupakan zat yang terasa lengket dan terbuat dari substansi
makanan dari ibu ke janin dapat terjamin dan membantu mencegah terjadinya
Tebal atau tipisnya tali pusat, bergantung pada jumlah jeli wharton yang
melapisinya.
1) Pada bayi dengan usia kehamilan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah
janin (kepala atau bokong) belum memasuki pintu atas panggul perlu dicurigai
2) Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun telah dilakukan
usaha untuk memutar janin (Versi luar/knee chest position) perlu dicurigai pula
3) Dalam kehamilan dengan pemeriksaan USG khususnya color doppler dan USG
4) Dalam proses persalinan pada bayi dengan lilitan tali pusat yang erat, umumnya
dapat dijumpai dengan tanda penurunan detak jantung janin di bawah normal,
6. Penatalaksanaan Medis
1) Memberikan oksigen pada ibu dalam posisi miring. Namun, bila persalinan
masih akan berlangsung lama dengan DJJ akan semakin lambat (Bradikardia),
2) Melalui pemeriksaan teratur dengan bantuan USG untuk melihat apakah ada
gambaran tali pusat disekitar leher. Namun tidak dapat dipastikan sepenuhnya
bahwa tali pusat tersebut melilit leher janin atau tidak. Apalagi untuk menilai
erat atau tidaknya lilitan. Namun dengan USG berwarna (Coller Doppen) atau
USG tiga dimensi, dan dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau
tidak dileher, atau sekitar tubuh yang lain pada janin, serta menilai erat tidaknya
Pusat )
3) Dalam pimpinan persalinan terutama kala dua observasi, DJJ sangatlah penting
segera setelah his dan refleks mengejan. Kejadian distress janin merupakan
tali pusat melilit longgar dileher bayi, lepaskan melewati kepala bayi namun
jika tali pusat melilit erat dileher, lakukan penjepitan tali pusat dengan klem di
segera. Dalam situasi terpaksa bidan dapat melakukan pemotongan tali pusat
Pusat
4) Jika ada lilitan tali pusat dan in menyebabkan bahu dan badan bayi susah atau
kesulitan turun dan lahir setelah kepala lahir (sangat jarang) menggunakan
‘teknik Koprol’ (Schorn & Blanco 1991) , Manuver “Salto/Koprol” atau disebut
berapa kali tali pusat yang melingkar di leher, dapat digunakan dengan ibu
beberapa stres peregangan pada tali pusat, dan itu mungkin tidak berlaku untuk
semua kasus.
atau paha, sehingga bayi melakukan “jungkir/salto,” berakhir dengan kaki bayi
a. Setelah lilitan tal pusat ditemukan, bahu anterior dan posterior secara
biasa terjadi kemudian. Gambar disesuaikan dengan izin dari Mercer et al.
e. Setelah tubuh bayi lahir seluruhnya, membuka lilitan (keluarga ibu / dapat
f. Jika kondisi bayi kurang bagus (pucat) saat lahir, dorong orang tua untuk
vagina)
7)Menarik dan melonggarkan tali pusat yang melilit leher dan melepaskan
lilitannya dengan melewati kepala bayi sebelum ‘kelahiran’ dari bahu, jika
8)Mencoba untuk melonggarkan Lilitan Tali Pusat atau menjepit dan memotong
tali pusat sebelum kelahiran dari bahu, jika Lilitan Tali Pusat nya ketat.
7. Penyebab Bayi Meninggal Karena Tali Pusat
1) Puntiran tali pusat secara berulang-ulang kesatu arah. Biasanya terjadi pada
trimester pertama dan kedua. Ini mengakibatkan arus darah dari ibuke janin
melalui tali pusat terhambat total. Karena dalam usia kehamilan umumnya bayi
bergerak bebas.
2) Lilitan tali pusat pada bayi terlalu erat sampai dua atau tiga lilitan, hal tersebut
kekurangan oksigen.
8. PATHWAY
Aliran nutrisi
terganggu
Bayi kecilAir ketuban berlebihan
Fetal distres
Jalan
hipoventilasi
masuk Arus darah ke
organisme ibu janin
terhambat
MK : MK : Afiksia
Resiko MK : Resiko
infeksi gangguan hubungan
ibu janin