Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE (ANC)

DI POLI GINEKOLOGI RSUD UNDATA PRIVINSI


SULAWESI TENGAH

DISUSUN OLEH :

SRI ELLA SISTER LAMATOPA

2022031034

CI LAHAN CI INSTITUSI

Erniati S.Tr.Keb Ns. Ni Nyoman Elfiyunai, S.Kep.,M.Kes


NIP: 198701052009022002 NIK: 20210901130

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVESITAS WIDYA NUSANTARA PALU TAHUN
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (KEHAMILAN)

A. KONSEP DASAR KEHAMILAN

1. Definisi

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama


ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen
Forer, 2020). Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan
sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan
sehat dan baik (Wiknjosastro, 2020)

Antenatal careadalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk


memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2019).

Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa


observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan( Muchtar Rustam, 2020).

2. Tanda dan Gejala


Menurut Haen Forer, (2020) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
a. Tanda Tidak Pasti / Tanda Mungkin Kehamilan
1) Persumtif Sign (Subyektif)

a) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)

b) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal


terhadap tingginya kadar progesterone dan menghilang
setelah tiga bulan.

c) Letih,sakit kepala

d) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi


atau 20 minggu pada

e) Wanita hamil pertama.


f) Perubahan pada mamae

g) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah


pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas
jaringan, tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi
saraf sehingga BAK.

h) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek


stimulasi hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar
dan peningkatan suplay darah ke pelvic.

2) Probabilitas (Objektif)
a) Pembesaran uterus
Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada
minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
b) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
c) Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa
mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh
kemumudian ke posisi semula.
d) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang
mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
e) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada
dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama
pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi
MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone). Striae gravidarum ;
regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
f) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat

b. Tanda positif kehamilan


1) Terdengar DJJ. DJJ dapat di dengar dengan stetoskop laenec pada
minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ
120-160 kali permenit.
2) adanya gerakan janin pada palpas
3) Teraba bagian janin pada palpasi
4) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
c. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormon hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.

3. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke
dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu
sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi).Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan

(konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2019)


4. PATHWAY ANC

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin


+

Persiapan melahirkan
Retensi H2O & Na

Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang persendian pengetahuan


Ekspansi paru Urine output
Berat uterus menurun menurun, volume Ansietas menigkat
plasma meningkat,
Ketidakefektifan tekanan hidrostatik
Perub.pusat Pola nafas menurun
gravitasi tubuh
Edema ekstremitas
Menekan saraf
sekitar Kelebihan volume cairan
Pelepasan
mediator nyeri
(prostaglandin,
histamin)

Nyeri Akut

5. Pemeriksaan leopold
a. Leopold 1
Menentukan bagian janin yang terdapat di bagian fundus serta
mengukur tinggi fundus
1) Anjurkan ibu agar berbaring dengan santai, kedua kaki ibu
ditekuk, selimut di kebawahkan sampai kira-kira berada di atas
symphisis. Pemeriksaan menghadap ke arah muka ibu, uterus
diketengahkan terlenih dahulu, lalu raba bagian tubuh janin yang
berada di daerah fundus uteri
2) Masih dalam posisi yang sama, ambillah pita pengukur lalu raba
daerah symphisis letakkan pita pengukur pada pinggir atas
symphisis kemudian bentangkan mengikuti pembesaran perut ibu
ke arah fundus uteri. Pita pengukur hendaknya dipasang terbalik
(angka dalam cm menghadap ke perut ibu) dan membaca angka
pada pita pengukur. Dengan tujuan agar hasil pemeriksaan lebih
akurat
b. Leopold 2
Menentukan batas samping kanan dan kiri terhadap uterus ibu dan DJJ
Kedua tangan pemeriksa bergeser ke batas samping kanan dan kiri
ibu, lalu rabalah bagian janin yang terdapat pada sebelah kanan ibu,
apakah terdapat tahanan yang lurus, keras, panjang serta mendatar
seperti papan (punggung janin) ataukah teraba tonjolan-tonjolan kecil
(ekstremitas janin)
c. Leopald 3
Menentukan bagian terendah janin, serta apakah bagian terendah itu
sudah memasuki pintu atas panggul atau belum
Tangan pemeriksa meraba bagian terendah janin yang terdapat di
daerah pinggir symphisis, lalu goyangkan sedikit, jika masih dapat
digoyangkan maka bagian terendah janin belum masuk pintu atas
panggul. Jika tidak dapat digoyangkan maka bagian terendah janin
sudah memasuki pintu atas panggul.
d. Leopald 4
Menentukan sejauh mana bagian terbawah janin sudah masuka Pintu
Atas Panggul .
Kedua tangan di rapatkan pada permukaan dari bagian terbawah
dari kepala yang masih teraba diluar dan kedua tangan itu Convergent
maka hanya sebagian kecil dari kepala turun kedalam rongga panggul.
Juka kedua tangan Sejajar maka separuh dari kepala sudah masuk
rongga panggul. Jika kedua tangan Divergent maka bagian terbesar
dari kepala sudah masuk PAP.

6. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


a. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa
perubahan. Menurut George Adriaanz (2021), perubahan yang terjadi
ketika hamil antara lain:
1) Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang
paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon
estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan
menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut
dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan
akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus
menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi.
Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh limfatik.Peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi
kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali
sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
2) Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan
oleh plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya
chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji
imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human
Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan
merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan
berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan
sistem penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron
berperan dalam perkembangan sistem alveoli kelenjar susu.
Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan
menyebabkan sensasi noduler pada payudara.Chorionic
somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran
payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif
terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),
pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai
terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia
12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel
Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak
dua bulan pertama kehamilan.Pembesaran berlebihan dari
payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau
hiperpigmentasi pada kulit).Selain membesar, dapat pula terlihat
gambaran vena bawah kulit payudara.
3) Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi
kulit terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang
paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan
areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen,
payudara, bokong dan paha.
Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area
wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang
mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah
kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area
hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan
menetap dan berwarna putih keperakan
4) Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan
dikaitkan dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah
yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi
ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan
karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan
gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan
normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama
b. Perubahan Fisik pada Trimester I
1) Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia
kehamilan muda disebut morning sickness tetapi mual muntah ini
dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14
mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai
kehamilan trimester kedua dan ketiga.
2) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui
3) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
4) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan,
karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan
relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang efisien.Adapun
keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan
nutrisi yang lebih baik saat hamil.
5) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil
pada awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
6) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk
yang timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah
normal.Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim
dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
7) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.

8) Peningkatan Berat Badan


Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa
kesulitan memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan
berarti ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim
telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua
karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran
rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan
air. (Hadi, RA 2019)
c. Perubahan Fisik pada Trimester II
1) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar
1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas
rahim sejajar dengan pusar (umbilicus).Setiap individu akan
berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai
membesar pada kehamilan 16 minggu.
2) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil
hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan
usus selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil
akan terasa kembung dan tidak nyaman.
3) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi
selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan
rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung
kearah atas.
4) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh
lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat
yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak
perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini,
karena akan hilang setelah bayi lahir.
5) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri
di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua
sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk
menahan rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan
terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
6) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama
kehamilan trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan
menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan
darah menurun.
7) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh
tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan
akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan
lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika
menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
8) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena
melanosit yang menyebabkan warna kulit lebih gelap.Timbul garis
kecoklatan mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea
nigra.Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng
kehamilan.Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin
folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan,
biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini
dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan
menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat
diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih
berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
9) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan
yang kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya
akan semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan
timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
10) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan
hampir 40% wanita hamil mengalaminya.Hal ini karena perubahan
hormon yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester
kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama
terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau
berdiri yang terlalu lama. (Hadi,2019)
d. Perubahan Fisik pada Trimester III
1) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
2) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim
yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
3) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi
aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak
ibu hamil akan merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh
adanya tekanan rahim yang membesar yang berada di bawah
diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru
pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah,
dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang
iga ibu.
4) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul
akan makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
5) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan
akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang
mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah
vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
6) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat.
7) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut
edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang
menyebabkan retensi cairan. (Handerson, 2019)
e. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Asrinah, dkk 2012, perubahan psikologis pada ibu hamil
menurut trimester adalah:
1) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci
dengan kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya
kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang
dapat terjadi:
a) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan
“Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal
orang lain.
b) Penerimaan terhadap kehamilan. “Ambivalence” sebagian besar
dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima
c) Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk
pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d) Fantasi berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e) Hubungan dengan ibu, semakin erat dan penting, tukar
pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan
support.
f) Hubungan dengan janin, sadar dengan adanya pergerakan janin,
memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan
sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g) Body image, janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu,
tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
h) Waktu dan jarak, kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu
berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.

2) Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang


Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru

3) Perubahan Psikologis pada Trimester IIII


a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami
oleh ibu dan ayah selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a) Penerimaan terhadap janin meningkat
b) Fantasi terhadap perubahan peran
c) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d) Fokus perhatian pada persalinan
e) Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,
personal freedom, covvod sindrom berat
b) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain (Israr,
2021)
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar
protein glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah


Normal Terkait

Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine

Bening/negatif

Glukosa Warna hijau Kuning, Diabetes


dalam urin orange, coklat

VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis

Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization

Golongan A B O AB - Ketidakcocokan ABO


Darah

HIV - + AIDS

Rubella Negatif Positif Anomali pada janin


jika ibu terinfeksi

Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing


ova/telur
cacing dan
parasite

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum
bulan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen
dilakukan pada kondisi – kondisi 1) Diperlukan tanda pasti hamil
2) Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
3) Mencari sebab dari hidraamnion
4) Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG Kegunaannya:
1) Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2) Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
3) Mengetahui posisi plasenta
4) Mengetahui adanya IUFD
5) Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin.

(Marjati dkk, 2020)

8. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Depkes RI (2007)
yaitu, jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan
terjadi komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai
berikut :

Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :

2) Perdarahan
3) Pre-eklampsia/eklampsia
4) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
5) Hidramnion
6) Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
9. Penatalaksanaan Medis
a. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat
perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein
yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.Kekurangan
nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca
persalinan dan sebagainya.Sedangkan makanan berlebihan karena
dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan
komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya
(Mochtar, 2019).
Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja. Bahan
makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein
baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi
selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan
untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mammae
yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai
pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat
badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil
ratarata 6,5 kg sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2020).

b. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil
maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun
aktif.Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak
merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami
abortus dan partus prematurus.Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil
dilarang merokok (Wiknjosastro, 2020).
c. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
triwulan I dan II kehamilan.Ada obat yang teratogenik sehingga dapat
menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide,
yang sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2020).
d. Kebersihandan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan.Mandi
diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah.Dianjurkan
menggunakan sabun yang lembut/ ringan.Mandi berendam tidak
dianjurkan (Mochtar, 1998).Baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya
jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah,
sehingga mudah tergelincir atau jatuh (Wiknjosastro, 2020).
e. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang
sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.Pada
waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi
lebih kecil.Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan
jika dilakukan dengan hati-hati.Pada akhir kehamilan, jika kepala
sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan
karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan
(Wiknjosastro, 2020).

f. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan
muntah (morning sickness).Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi
tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan
sebagainya.Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal
itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia sepsis
peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis
yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat
menyebar kemana-mana.Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap
wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu
hamil (Wiknjosastro, 2020).
g. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di
dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar,
kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan suatu
keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran merupakan
pencacaran ulang dan tidak membahayakan.Tapi bila ada wabah,
maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk
melindungi ibu dan janin.Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan
dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat
dan plasenta.Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita
hamil yang baru pertama sekali dicacar.Maka dari itu, dianjurkan agar
pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan
melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan
terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan
toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2012).
h. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi
makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah
dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai besar payudara, yang
sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari
depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan
untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering
dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat
baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream
atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki
dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 2019).

B. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil 1. Pengkajian


Pengkajian fokus yang dapat dilakukan pada kehamilan trimester 3 sebagai
berikut:
a. Keluhan utama klien saat ini
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya bagi klien
multipara
c. Riwayat peyakit keluarga
d. Keadaan klien meliputi:
1) Punggung: ibu yang hamil pada trimester ke 3 biasanya mengalami
sakit punggung dan sakit pinggang 2) Eliminasi:
BAB: Pada trimester ke 3 ibu hamil sering mengalami konstipasi
atau sulit buang air besar, karena tekanan rahim yang membesar
kearah usus.
BAK: Pada trimester ke 3 biasanya ibu mengalami peningkatan
buang air kecil karena adanya pembesaran rahim yang menekan
kandung kencing ibu
3) Abdomen

Pada trimester ke 3 biasanya terjadi Braxton-Hicks atau kontraksi


palsu
4) Sistem pernapasan
Pada trimester ke 3 biasanya ibu merasa sulit bernafas,
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi
aliran darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu,
banyak
5) Ekstremitas
Pada trimester ke 3 bisanya ibu hamil akan mengalami
bengkak atau edema pada kaki disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan dan biasanya juga ibu
hamil mengalami varises karena adanya peningkatan volume darah
dan alirannya selama kehamilan

2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul


a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan dengan depresi pusat
pernapasan, penurunan energi, kecemasan
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis.
inflamasi, iskemia, neoplasma)
c. Hipervolemia berhubungan dengan Kelebihan asupan cairan
d. Ansietas berhubungan dengan Kurang terpapar informasi
No SDKI SLKI SIKI RASION

1. Pola nafas tidak Pola Nafas Manajemen jalan napas (I.01011)


efektif
Setelah dilakukannya tindakan Observasi 1. Untuk
keperawatan selama 2x24 jam masalah pe
1. Monitor pola napas (frekuensi,
Diharapkan Polanafastidak dialami pas
kedalaman , usaha nafas)
2. Untuk
efektif membaik dengan 2. Monitor bunyi napas tambahan
adanya
kriteria hasil (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
tambahan
kering)
• Dispnea (5) 3. Untuk me
Terapeutik
• Penggunaan otot bantu merasa leb
napas (5) 3. Posisikan semi-fowler atau fowler 4. Untuk me
• Pemanjangan 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu mengeluark
fase yang dialam
5. Berikan oksigen, jikaperlu
ekspirasi (5)
5. untuk
Edukasi
Nt:
pernapasan
(1 meningkat – 5 menurun) 6. Ajarkan teknik batuk efektif 6. untuk mem
Kolaborasi melakukan
• Frekuensi Napas (5)
7. untuk
• Kedalaman napas (5) 7. Kolaborasi pemberian brokodilator,
mengatasi
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Nt: pasien

(1 memburuk–5 membaik)
2. Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen nyeri (I.08238)

Setelah dilakukannya tindakan Observasi


keperawatan selama 2x24 jam
1. Identifikasi lokasi, karekte
Diharapkan nyeri akut
durasi, frekuensi, kualitas, inte
membaik dengan kriteria hasil
nyeri
• Keluhan nyeri (5) 2. Identifikasi skala nyeri
• Meringis (5) Terapeutik
• Kesulitan tidur (5)
3. Berikan teknik non farmako
• Gelisah (5)
untuk mengurangi rasa nyeri
Nt:
TENS, hypnosis, akupresur,
(1 meningkat – 5 menurun) music, biofeedback, terapi
aromaterapi, teknik ima
• Frekuensi Nadi (5)
terbimbing, kompres hangat/d
• Tekanan darah (5) Nt:
terapi bermain)
(1 memburuk – 5 membaik) 4. Kontrol lingkungan
memperberat rasa nyeri (mis.
ruangan, pencahayaan, kebisinga

Edukasi

5. Jelaskan strategi meredakan nyer


6. Ajarkan teknik nonfarmakologis
mengurangi rasa nyeri Kolaboras
Kolaborasi

7. Kolaborasi pemberian analgetik,


perlu
3. SDKI: D.0022 SLKI: L.03020 SIKI: I.03116
Hipervolemia Keseimbangan cairan Manajemen hipevolemia
Penyebab: Ekspektasi: meningkat Observasi
1. Gangguan Kriteria hasil: 1. Periksa tanda dan gejala hipovo
mekanisme 1. Asupan cairan mrningkat (mis. Frekuensi nadi meningkat
regulasi (5) teraba lemah, tekanan darah
2. Kelebihan 2. Output urin meningkat (5) menurun, tekanan nadi menyem
asupan cairan turgor kulit menurun, membran
3. Membrane mukosa lembab
3. Kelebihan mukosa kering, volume urin
meningkat (5)
asupan natrium menurun, hematocrit
4. Asupan makanan
4. Gangguan meningkat,haus,lemah)
meningkat (5)
aliran
2. Monitor intake dan output caira
balik

vena Terapeutik
5. Efek 3. Hitung kebutuhan cairan
agen
4. Berikan asupan cairan oral Edu
farmakologis
5. Anjurkan memperbanya
asupan
Gejala dan
cairan oral
tanda mayor
6. Anjurkan menghindari perubah
Subjektif:
posisi mndadak Kolaborasi
1. Ortopnea
2. Dyspnea 7. Kolaborasi pemberian cairan IV
3. Paroxysmal istonis (mis. NaCl, RL)
noctumal 8. Kolaborasi pemberian cairan IV
dyspnea hipotonis (mis. Glokosa 2,5%, N
(PND) 0,4%
Objektif:
1. Edema
anasarka dan
edema perifer
2. Berat badan
meningkat
dalam waktu
singkat
3. Jugular venous
pressure (JVP)
dan cental
venous
4. Reflex
hepatojugular
positif

4. SDKI: D.0080 SLKI: L.09093 Anxiety reduction (I.09314)


Ansietas Tingkat Ansietas Ekspektasi: 1. Gunakan pendekatan yang
Penyebab: Menurun menenangkan

1. Krisis Kriteria Hasil: 2. Temani pasien untuk memb


situasional keamanan dan mengurangi rasa ta
2. Kebutuhan 1. Verbalisasi kebigungan
tidak 3. Dengarkan dengan penuh perhati
menurun (5)
terpenuhi 2. Verbalisasi khawatir 4. Bantu pasien mengenal situasi
3. Krisis menurun (5)
maturasional menimbulkan kecemasan
3. Perilku gelisah menurun
4. Ancaman (5) 5. Instruksikan pasien menggu
terhdap 4. Perilaku tegang menurun teknik relaksasi
konsep diri (5)
5. Ancaman 5. Keluhan pusing menurun Kolaborasi pemberian obat
terhadap (5) mengurangi kecemasan
kematian 6. Anoreksia menurun (5)
6. Kekhawatira 7. Palpitasi menurun (5)
n mengalami 8. Diaphoresis menurun (5)
kegagalan 9. Tremor menurun (5)
7. Disfungsi Pucat menurun (5)
sistem
keluarga
8. Hubungan
orang tuaanak
tidak
memuaskan
9. Faktor
keturunan
(temperaman
mudah
teragitasi
sejak lahir)
10. Kurang
terpapar
informasi
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2020, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.


Bandung: Elemen.

Departemen Kesehatan RI. 2019. Pedoman Pelayanan


Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/
4/BK2007-G59.pdf.

Hadi, RA 2021, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher,


Ungaran.

Haen Forer. 2021. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2019, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.

Israr, Yayan, dkk. 2020. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, IBG 2020, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta

Muchtar Rustam.2019. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.


Jakarta: EGC

Wiknjosostro. 2020. Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka
Sarwana

PPNI (2018) Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator


Diagnoati, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia, Definisi Dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, Definisi Dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai