Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)

DISUSUN OLEH :

1. Cintana Olivia M 1020183128


2. Della Ayu S 1020183129
3. Septa Adelia P 1020183130
4. Ainur Rokhmah 1020183131
5. Nurul Asnal M 1020183132
6. Anastasya Yunita E 1020183133
7. Laili Zumrotin H 1020183134
8. Nabila Choirunnisa 1020183135
9. Lilik Anawati N 1020183136
10. Rahma Salsabella 1020183137
11. Amelia Rizqi 1020183138
12. Wahyuningsih 1020183139

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2019/2020
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)

A. Definisi Antenatal
Antenatal care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada
wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik / psikologis,
termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan
dan kkelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebahai orangtua. (Wagiyo &
Putrono, 2016)
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, antenatal care juga merupakan cara
penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil dann mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau
dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan
dan asuhan antenatal. (Wito,2010)

Antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil secara
berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil guna memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.(Wibowo,2013)

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
a. Ovum : Suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nucleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida dan kromosom radiate.
b. Spermatozoa : sperma adalah sel dari sistem reproduksi pria yang dikkeluarkan
bersamaan dengan air mani saat seseorang berejakulasi.
c. Konsepsi : Peristiwa bersatunya sperma dan ovum di tuba fallopi.
d. Nidasi : Masuk dan tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium.
e. Plasenta : Alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat
antara ibu dan janin.
C. Tanda dan Gejalan Antenatal
Beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
 Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
 mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya kadar
progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
 letih,sakit kepala
 merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu pada
wanita hamil pertama.
 perubahan pada mamae
 frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-organ pelvic
sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus pada kandung kencing
menstimulasi saraf sehingga BAK.
 lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone estrogen
dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke pelvic .
b. Probabilitas ( objektif)
 Pembesaran uterus
- melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui pemeriksaan
bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui pemeriksaan bimanual
- tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke posisi semula.
- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin terjadi selama
hamil dan tidak terasa sakit.
 Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan kulit
daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi
MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).
Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
 Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat

2. Tanda positif kehamilan


 Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar
minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
 adanya gerakan janin pada palpasi
 Teraba bagian janin pada palpasi
 Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada pemeriksaan
USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.

3. Tes Kehamilan
 Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone
hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.

D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba
falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini
disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai
mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi
(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.

Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan


a. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut George
Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
a. Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu
hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan
akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan
peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa
sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi.
Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh
limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan
hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai
tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi kulit dan
pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji
imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL)
dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam
payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran air
susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan sistem alveoli
kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan
menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua
hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau
tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),
pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat
diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea
berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua
bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan
striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula
terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi akibat efek
stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen dan progesteron.
Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan
areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan
paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung,
pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali
menjadi normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana
area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan
berwarna putih keperakan
d. Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda
kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis. Walaupun
demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan
karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa.
Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari
trimester pertama
b. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness
tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir
pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai
kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim
yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang
pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja
kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan
penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,
sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih
sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari
rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang
kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan
yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan
ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
c. Perubahan Fisik pada Trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus).
Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan
mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan.
Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga
pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga
mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti
di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak
semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua, karena
ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan
darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk
ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan
disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa
berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke
arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau
topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha
atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi
dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak
sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan
yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan
besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar
kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan
tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan
pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
d. Perubahan Fisik pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya
beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh
sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-
paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil
akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya
juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat
juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga
dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil


Perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap
agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan
sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan
seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang
mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role atteinment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat
diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin
menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah
selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
E. Pathway Anc
Konsepsi

Fertilisasi

Implantasi

Embriogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Trimester I Trimester II Trimester III

Perub. Perub. Perub. Perub. Perub.


Fisiologis Psikologis Fisiologis Fisiologis Psikologis

GIT Perubahan Sistem Sistem Sistem urinaria Persiapan


psikologis reproduksi Integumen melahirkan
Instabilitas Penekana vesika
Vaskularisa
Krisis urinaria karena
hormon si serviks Estrogen Primi:kurang
situasional, pembesaran
perub. dan vagina meningkat uterus pengetahuan
psikologis,
Asam
ketidakstabilan
lambung hormon Sensitifitas Kulit Frekuensi BAK
serviks meningkat Ansietas
meningkat meregang
meningkat
Ansietas Perub. pola
Rasa sebah/ Striae
eliminasi
mual Rangsang gravidarum
seksual
Muntah
Perub. Body
Perub. Pola image
Perub. Nutrisi
seksual
kurang dari
kebutuhan
F. Nursing Plane Care

Dx Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


Trimester I
Perubahan nutrisi Setelah dilakukan intervensi 1. Anjurkan masukan kalori sesuai
kurang dari keperawatan selama 2x24 kebutuhan.
kebutuhan b.d jam kekurangan nutrisi klien 2. Ajari klien tentang diet yang
mual muntah tercukupi dengan kriteria benar sesuai kebutuhan tubuh.
hasil: 3. Monitor catatan makanan yang
 Nafsu makan klien masuk atas kandungan gizi dan
meningkat jumlah kalori.
 Klien tidak mual dan 4. Timbang berat badan secara
muntah teratur.
 Nilai laboratorium 5. Anjurkan penambahan intake
(transferin, albumin, dan protein, zat besi dan vit C yang
elektrolit) dalam batas sesuai.
normal 6. Pastikan bahwa diet
mengandung makanan yang
berserat tinggi untuk mencegah
sembelit.
7. Pastikan kemampuan klien
untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.

Ansietas b.d Setelah dilakukan 1. Bina Hub. Saling percaya.


perubahan perawatan selama 2x24 jam 2. Libatkan keluarga.
psikologis cemas pasien hilang atau 3. Jelaskan semua Prosedur.
berkurang dengan kriteria 4. Hargai pengetahuan pasien
hasil : tentang penyakitnya.

 Cemas berkurang 5. Bantu ps untuk


 Mampu menggunakan
coping mengefektifkan sumber
 Dapat tidur
support.
 Pasien mampu
mengungkapkan tidak 6. Berikan reinfocement untuk
ada penyebab fisik yang menggunakan Sumber
dapat menyebabkan
cemas Coping yang efektif

Trimester II
Perubahan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji persepsi klien tentang
seksual b.d keperawatan selama 2x24 hubungan seksual.
sensitifitas serviks jam, diharapkan pola 2. Diskusikan dampak kehamilan
dan vagina perubahan seksual teratasi terhadap pola koitus yang
dengan kriteria hasil : normal
 Pasien mampu 3. Tinjau ulang apa yang
menerapkan metode- dirasakan dan didiskusikan
metode alternative untuk kemungkinan pilihan dalam
berhubungan selama peningkatan kontak fisik
kehamilan. melalui berpelukan dan
 Pasien tidak takut lagi bercumbu daripada melakukan
dalam melakukan koitus secara actual.
hubungan seksual selama 4. Berikan metode-metode
kehamilan. alternative untuk berhubungan
seksual .
5.Berikan informasi tentang
kondisi tidak diijinkannya
melakukan hubungan seksual.

Perubahan body Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan kesempatan pada klien


image b.d striae keperawatan selama 2x24 untuk mengungkapkan perasaan
gravidarum jam, diharapkan masalah tentang perubahan citra tubuh.
teratasi dengan kriteria hasil 2. Nilai rasa keprihatinan dan
: ketakutan klien.
 Pasien menyatakan 3. Bantu klien dalam
menerimaan situasi diri. mengembangkan kemampuan
untuk menilai diri dan
mengenali serta mengatasi
masalah
4.Mendukung upaya klien untuk
memperbaiki citra diri,
mendorong sosialisasi dengan
orang lain dan membantu klien
kearah penerimaan diri.
Trimester III
Perubahan pola Pasien mengerti akan terjadi 1. Berikan informasi tentang
eliminasi b.d perubahan eliminasi urin perubahan perkemihan
frekuensi BAK selama kehamilan , Setelah sehubungan dengan trimester
meningkat dilakukan tindaka ketiga.
keperawatan 2. Anjurkan klien untuk
Dengan kriteria hasil : melakukan posisi miring kiri
 Klien mengerti tentang saat tidur.
perubahan perkemihan
3. Anjurkan klien untuk
selama kehamilan
trimester ketiga menghindari posisi tegak atau
supine .
4. Berikan informasi mengenai
bahaya menggunakan diuretic
dan penghilangan natrium dan
diet.

b.d Setelah dilakukan 1. Bina Hub. Saling percaya.


Ansietas
perawatan selama 2x24 jam 2. Libatkan keluarga.
kurang
cemas pasien hilang atau 3. Jelaskan semua prosedur.
pengetahuan
berkurang dengan kriteria 4. Hargai pengetahuan pasien
terhadap
hasil :
persalinan tentang kondisinya.
 Cemas berkurang
 Mampu menggunakan 5. Bantu klien untuk
coping
mengefektifkan sumber
 Dapat tidur
 Pasien mampu support.
mengungkapkan tidak 6. Berikan reinfocement untuk
ada penyebab fisik yang
dapat menyebabkan menggunakan sumber coping
cemas yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. 2012. Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta.Penerbit Buku


Kedokteran EGC
Manuaba,I.B.G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencanauntuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Novia Mayasari. 2017. Tugas Sistem Reproduksi Asuhan Keperawatan Intranatal
Care (INC). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKes Widya Nusantara Palu. Kelas Non-Reg
Undata
Dainty Maternity,SST., M.Keb. DKK. 2017. Asuhan Kebidanan Komunitas-
disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Kebidanan Edisi-I. Yogyakarta : Andi
Ira Jayanti, S.ST., SKM., M.Keb. 2019. Evidence Based dalam Praktik Kebidanan.
Yogyakarta : Deepuplish
Megasari, Miratu dkk. 2015. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan Edisi -I.
Yogyakarta : Deepublish
Lily Yulaikhah, S.Si.T. 2009. Kehamilan : Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.
Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG 2018, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2016. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai