Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL

PEMBIMBING PRAKTIK KLINIK:

Dr. Aprina, S. Kp., M. Kes

DISUSUN OLEH:

DEWI SALSABILA BULAN RAMADHANI

(2114301054)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL

A. DEFINISI
Kehamilan adalah kadaan dimana terdapat janin pada rahim ibu, ini merupakan situasi
yang dialami dan normal untuk melanjutkan keturunan. Pada umumnya, sebagian besar
wanita yang sedang hamil akan mengalami banyak perubahan, salah satunya mengalami
pembatasan gerak tubuh dalam beraktivitas (kemenkes, 2012; Kesley and Ramos 2014).
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi (Yulistina, 2015: 81).

B. ETIOLOGI
Pada kehamilan harus ada :
1. Spermatozoa
2. Ovum
3. Konsepsi
4. Nidasi (Implantasi)
5. Perkembangan plasenta

C. TANDA DAN GEJALA , KLASIFIKASI


1. Tanda-Tanda Persumtif
a) Amenore (Tidak Dapat Haid)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graff
dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi selama masa kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid
terakhir untuk menyatakan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b) Mual Dan Muntah ( Nusea Dan Vomiting)
Umunya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan esgeteron mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual-muntah.
c) Mengidam (Ingin Makanan Khusus)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang seiring


tuanya kehamilan.
d) Tidak Tahan Bau-Bauan
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang seiring
tuanya kehamilan.
e) Tidak Ada Selera Makan (Anoreksia Nervousa)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang seiring
tuanya kehamilan.
f) Pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan iskemia susunan saraf dan
menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih
dari 16 minggu.
g) Payudara Membesar, Tegang, Dan Sedikit Nyeri
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama paa
kehamilan pertama.
h) Miksi (Sering Kecing)
Kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan, tertekan uleh uterus yang
mulai membesar keluar rongga panggul.
i) Kosntipasi / Obstipasi
Terjadi karena otot tonus menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen
j) Pigmentasi Kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu, pada kulit di area wajah muncul Cloasma
Gravidarum (bercak-bercak kehitaman), keluarnya melanophore stimulating
hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
k) Pemekaran Vena-Vena (Varises)
Karena pengaruh esgeteron dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah
vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah
itu terjadi disekitar genetalia esterna, kaki, betis serta payudara.
l) Lelah (Fatique)

2. Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil


a) Perut Membesar
Terjadi akibat pembesaran uterus.
b) Uterus Membesar
Pada bulan keempat kehamilan, pembesaran pada perut mulai terlihat.
c) Tanda Hegar
Adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga
porsio dan serviks.
e) Tanda Piscaseck
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

f) Kontraksi-Kontraksi Kecil Pada Uterus Bila Dirangsang

g) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan
ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h) Reaksi Kehamilan Positif
Untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh sinsititrofoblas sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresikan diperedaran darah ibu (pada plasma darah),
dan dieksresikan pada urin ibu.

3. Tanda Pasti
a) Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

b) Denyut Jantung Janin


Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misal, doppler).
c) Bagian-Bagian Janin
Besar janin (kepala, dan bokong) serta bagian-bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trisemester akhir).
d) Kerangka Janin
Kerengka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010)

D. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk kedalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya trjasi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur
banyak berkumpul sel sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah
satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi=fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai
nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan janin,
dipersiapkan plasenta jadi dapat dikatakan bahwa untuk kehamilan harus ada ovum dan sel
sperma, pembuahan (konsepsi=fertilisasi), nidasi dan plasenta.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut.
1. Pemeriksaan Laboratorium
Berupa pemeriksaan Hb, golongan darah dan rhesus, skrining HIV dan penyakit lainnya,
pemeriksaan urin, pemeriksaan gula darah, dan tes sputum BTA.
2. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
USG ini untuk melihat keberadaan bayi (posisi), jenis kelamin, keadaan bayi sehat atau
tidak, berkembang atau tidak.
3. Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui posisi letak bayi apakah sudah dalam
posisinya siap untuk dilahirkan atau belum.
Berikut adalah cara pemeriksaan Leopold pada kehamilan :
 Leopold I
1) Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri,
sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid
terakhir.
TFU juga dapat menentukan berat badan janin :
– Bila masuk simfisis : (TFU – 13) x 155 gr
– Belum masuk simfisis : (TFU – 11) x 155 gr
– Presentasi simfisis : (TFU – 12) x 155 gr
2) Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala
bulat keras dan melenting pada goyangan; pada letak kepala akan teraba bokong
pada fundus: tidak keras tidak melenting, dan tidak bulat; pada letak lintang,
fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagain janin.
 Leopold II
1) Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian apa
yang terletak di bagian samping.
2) Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan
tulang iga seperti papan cuci.
3) Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.
4) Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan pemeriksaan denyut
5) Denyut jantung janin (djj) sebagai berikut:
6) Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan dinding
perut
7) Djj dihitung: perhatikan irama/ reguler-irreguler, kekuatan denyutan dan
frekuensinya. Untuk memastikan janin aman hitunglah satu menit penuh. Bila
iramanya reguler, kekuatan detakan bagus,setiap 5“ ke 1,2,3. Normal djj 120 –
160 x / menit.
 Leopold III
1) Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simpisis pubis.
2) Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan
tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.
 Leopold IV
1) Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita untuk
menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
2) Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka
tangan yang melakukan pemeriksa divergen, sedangkan bila lingkaran
terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.

F. PENATALAKSANAAN

G. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG


1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam : Untuk mengetahi waktu dpengkajian pada klien
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam
suatu ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
– Nama
Nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan menghindari
terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
– Umur
Ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan normal terjadi
pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35 tahun.
– Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan
memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan
kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
– Suku
Untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
carapendekatan serta pemberian asuhan.
– Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan.
– Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi klien dan
apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
– Penghasilan
Untuk mengetahui status ekonomi penderita dan mengetahui pola kebiasaan
ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
– Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan
cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan
kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi,
ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor,
serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti:
jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita
kanker ataupun tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
– Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
– Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
– Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu
apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai:
– Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar 12-16 tahun.
– Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3
hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia
adalah 25-32 hari.
– Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.
– Keluhan yang dirasakan.
– Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
– Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
– Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
– Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta
previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan
setelah bayi lahir, BBLR.
9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang
terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat
memperkirakan adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi
kehamilan selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
– Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu
normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap
2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.
– Gerakan janin
Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada
primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan
pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28
minggu.
– Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
– Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan
satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
– Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
– Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
– Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi,
vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang
banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan
perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
– Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal
ini dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan
pada akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena
kandung kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal
mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan
rektum.
– Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga
dianjurkan untuk tidur siang (Christina, 2000:168).
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
– Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan
dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang
ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
– Personal Higiene
1. Rambut harus sering dicuci.
2. Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
3. Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
4. Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
5. Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
6. Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
7. Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya
ditanyakan untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan
keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan
semua yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
14) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
– Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
– Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
– Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi
badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
– Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
– Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
– Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga
beresiko untuk melahirkan BBLR
– Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
– Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
– Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
– Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema,
dan tidak pucat
– Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak icterus
– Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
– Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
– Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
– Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
c. Abdomen
– Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
– Palpasi
 Leopold I :
1. Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
2. Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka
klien
3. Rahim dibawah ke tengah
4. Tinggi fundus uteri ditentukan
5. Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis

 Leopold II :
1. Kedua tangan pindah ke samping
2. Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
3. Tentukan letak punggung anak
4. Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus
 Leopold III :
1. Dipergunakan satu tangan saja
2. Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
3. Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

 Leopold IV :
1. Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si
penderita.
2. Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
3. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
1. Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar
kepala sudah melewati pintu atas panggul)
2. Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar
kepala belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk
menentukan bagian yang terendah danberapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam ronggapanggul.

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan
2. Gangguan eliminasi urine berhubunga dengan kelemahan otot pelvis
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur
I. TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN KRITERIA HASIL

DX Tujuan Kriteria hasil

1. Setelah dilakukan  Keluhan tidak


intervensi keperawatan
nyaman,gelisah,keluhan sulit
selama 2x24 jam maka
status kenyamanan tidur,lelah merintih,menangis,
meningkat
menurun

2. Setelah dilakukan  Desakan berkemih menurun


intervensi keperawatan
selama 1x24 jam maka
eliminasi urine membaik
3. Setelah dilakukan  Keluhan sulit tidur,keluhan pola
intervensi keperawatan
tidur berubah,keluhan istirahat
selama 1x24 jam maka
pola tidur membaik tidak cukup menurun
J. INTERVENSI DAN RASIONAL

DX INTERVENSI RASIONAL
1 Perawatan kenyamanan

Observasi

– Ientifikasi gejala yang tidak


– Mengidentifikasi gejala yang tidak
menyenangkan
menyenangkan
– Identifikasi pemahaman tentang – Mengidentifikasi pemahaman
tentang kondisi dan perasaannya
kondisi situasi dan perasaanya

Teraupetik

– Memberikan posisi nyaman


– Berikan posisi nyaman
– Menciptakan lingkungan yang nyaman
– Ciptakan lingkungan yang
nyaman

Edukasi

– Ajarkan terapi relaksasi


– Mengajarkan terapi relaksasi
– Ajarkan latihan pernafasan
– Mengajarkan latihan pernafasan
– Ajarkan teknik distraksi dan
– Mengajarkan teknik distraksi dan
imajinasi terbimbing
imajinasi terbimbing

2 Manejemen eliminasi urine

Observasi

– Identifikasi tanda dan gejala – Untuk meminimalkan masalah


kelebihan volume cairan dan edema
retensi dan inkontinensia urine
pada daerah wajah dan ekstremitas
– Monitor eliminasi urine

Teraupetik

– Batasi asupan cairan

Edukasi

– Ajarkan terapi modalitas


penguatan otot-otot panggul
– Anjurkan minum yang cukup

3 Dukungan tidur

– Membantu mengidentifikasi
Observasi
kebutuhan pola tidur
– Meringankan rasa lelah
– Identifikasi pola aktivitas dan
tidur
– Identifikasi faktor pengganggu
tidur

Teraupetik

– Modifikasi lingkungan
– Fasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
– Tetapkan jadwal rutin tidur
– Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan

Edukasi

– Jelaskan pentingnya tidur cukup


selama sakit
– Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologis

DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-
116

Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.

http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html, [Internet]. Diakses tanggal


18/09/2014

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-lengkap.html,
[Internet].Diakses tanggal 18/09/2014

Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.

http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatal-care_29.html,
[Internet]. Diakses tanggal 18/09/2014

PPNI (2016). Standar DIagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


DIagnostik,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

Buku SLKI, SDKI, SIKI

Anda mungkin juga menyukai