Anda di halaman 1dari 13

PENANGANAN INDAH RAHMAWATI, S.

Pt
SAPI PARTUS
PENGERTIAN PARTUS
(MELAHIRKAN)
• Calving/partus → proses fisiologis → pengeluaran
fetus dan plasenta melalui saluran reproduksi
• Hormon progesteron ↙, hormon estrogen ↗, hormon
oksitocin dan prostaglandin↗ meningkatnya
kontraksi myometrium yang membantu proses kelahiran
• Penanganan yang tepat pada saat partus dan post
partus pada induk sangat berpengaruh terhadap
performa induk dan pedet
Mengamati tanda-tanda sapi yang akan melahirkan

Menggiring sapi ke calving pen

Penanganan sapi
partus PT UPBS

Melakukan pertolongan kelahiran (bila diperlukan)

Penanganan post partus


PENGAMATAN SAPI YANG AKAN
MELAHIRKAN DI PT UPBS
• Sapi gelisah
Fase • Sapi merejan
1 • Alantois pecah
(cokelat)

Fase • Amnion
pecah
2 • Organ terlihat

Fase • Pedet keluar


• Plasenta
3 keluar
PENGAMATAN SAPI YANG AKAN MELAHIRKAN
gelisah
psikologis
Nesting
Mengamati Perubahan
Ambing membesar dan mengencang
pada sapi
Otot di sekitar vulva melebar
fisiologis
Keluar lendir
Kontraksi Munculnya kantong alantois

Menurut Partodihardjo (1980), tanda-tanda akan datangnya suatu kelahiran pada ternak,
pada umumnya hampir sama dari spesies ke spesies
PEMINDAHAN SAPI YANG AKAN MELAHIRKAN
• Sapi yang menunjukkan tanda – tanda partus segera
digiring ke calving pen. Calving pen pada PT UPBS dibuat
longgar serta diberi alas bantalan karet yang ditaburi
kapur agar empuk dan tetap kering dan bersih

• Persiapan induk melahirkan (AAK, 1995) : memindahkan


sapi ke kandang beranak untuk membuat suasana
menjadi lebih tenang dan menjauhkan dari gangguan,
membuat ukuran ruangan kandang yang cukup longgar
untuk memudahkan induk bergerak bebas, membersihkan
induk bunting dengan larutan pencuci hama yang
sifatnya ringan untuk menghindari organisme penyebab
scours yang dapat mengancam keselamatan pedet
• Alas yang empuk berguna agar pedet tidak terluka dan
sebagai tempat latihan berdiri bagi pedet
PENANGANAN SAPI YANG AKAN MELAHIRKAN
• Sapi yang telah dipindahkan ke calving pen dilakukan palpasi pervaginal
untuk mengecek posisi fetus
• Sapi yang akan segera melahirkan (berada di calving pen) dipuasakan dari
makanan dan minum agar sapi dapat fokus melahirkan (tidak sibuk makan
dan minum) dan agar setelah melahirkan nafsu makan induk meningkat.
• Proses kelahiran dicek, apabila setelah 30 menit (laktasi) dan 45 menit
(heifer) dari munculnya kaki fetus tidak keluar juga maka perlu dilakukan
pertolongan kelahiran
PERTOLONGAN KELAHIRAN

Normal Tanpa ada inspeksi tangan manusia


Proses
melahirkan
Tidak normal Apabila proses kelahiran melebihi 8 jam
Distokia
(pertolongan) dari saat pertama kali merejan

Gangguan reproduksi dimana hewan sulit atau


mengalami perpanjangan waktu partus Tiga tahapan melahirkan normal:
dibandingkan secara normal. Kejadian Pelebaran serviks 2 – 6 jam
distokia biasanya menyerang pada sapi dara Pengeluaran fetus 0,5 – 1 jam
yang baru melahirkan pertama kali Pengeluaran plasenta 4 – 5 jam
(Schuenemann 2012)
PERTOLONGAN KELAHIRAN
• Kejadian distokia pada sapi perah di UPBS dapat mencapai 30% (Sumber: Supervisor
Divisi Calf) yang disebabkan peluang kejadian distokia pada heifer yang tinggi serta
distokia yang disengaja

Ukuran pelvis

Faktor induk Tenaga untuk kontraksi

BCS
Distokia
Ukuran

Faktor fetus Posisi

Kelainan
PERTOLONGAN KELAHIRAN
• Pertolongan kelahiran yang dilakukan di UPBS berupa:
1. Ditarik oleh 2 orang
2. Ditarik dengan calf puller

• Pertolongan kelahiran dapat dilakukan dengan cara (AAK, 1995):


1. Injeksi still-bestrol untuk memberi kelenturan pada leher Rahim
2. Menarik pedet dengan tali dengan memperhatikan kesterilannya
• Penarikan paksa fetus dilakukan untuk menangani kasus ini. Tindakan ini dilakukan
dengan cara mengikat kaki depan fetus yang sudah keluar untuk menarik fetus dan
pelicin di daerah vulva. Pemberian antibiotik bertujuan untuk mencegah terjadinya
infeksi karena proses kelahiran yang tidak steril dan pemasukan benda-benda tidak
steril ke dalam saluran reproduksi seperti tali untuk menarik fetus (Ratnawati et al. 2007)
PERTOLONGAN KELAHIRAN

Pertolongan kelahiran Gangguan metabolis Performa menurun

• Distokia meningkatkan kemungkinan terjadinya trauma (seperti paresis),


gangguan uterus, dan penurunan produksi susu (Eaglen et al. 2011)
PENANGANAN SAPI POST PARTUS
• Segera setelah melahirkan induk sapi diberi pakan dan minum berupa
larutan MPG dan elektrolit secara ad libitum
• Pemberian mineral Kalsium (Ca) → pada laktasi ke 4
• Pemerahan kolostrum setelah 45 menit pasca melahirkan
• Pemberian multivitamin sebagai pencegahan kurangnya asupan
vitamin dan memulihkan stamina sapi setelah melahirkan (Ratnawati et al.
2007)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai