Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Postnatal Care (PNC)

Disusun Oleh
Nama : LESKA DEVICA
NIM : 2022207209049

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Postnatal Care (PNC)

1. Pengertian
Post partum adalah masa pulih kembali dari persalinan sampai alat-alat kandung kembali
seperti sebelum hamil, lama massa nifas yaitu 6-8 minggu (Rustam,1991).

Masa nifas (puerperium) adalah masa sesudah persalinan yang dimulai setelah plasenta
lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangung kira-kira 6 minggu. Infeksi nifas adalah infeksi pada dan melalui traktus
genitalis setelah persalinan(Armini et al., 2016).

Masa nifas adalah priode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat-alat
reproduksi tengah kembali ke kondisi normal (Barbara F. Weller,2005).

2. Adaptasi fisiologis / pisikologis ibu nifas


a. Involusio uterus
Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembaliseperti
sebelum hamil, setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras,karena kontraksi
dan retraksi otot-ototnya. Fundus uteri 3 jari dibawah pusat. Selama 2 hari berikutnya,
besarnya tidak seberapa berkurang tetapi sesudah 2hari ini uterus mengecil dengan cepat
sehingga pada hari ke-10 tidak teraba dariluar. Setelah 6 minggu tercapainya lagi
ukurannya yang normal. Epitelerasi siapdalam 10 hari, kecuali pada tempat plasenta
dimana epitelisasi memakan waktutiga minggu.
b. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak mengganggu seperti corong berwarnamerah
kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil
setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah2 jam dapat dilalui oleh
2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari.
c. Sistem Urinary
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2-8 minggu, tergantung pada :
1) Keadaan/status sebelum persalinan
2) Lamanya partus kala II dilalui
3) Besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan. Disamping itu,dari
hasil pemeriksaan sistokopik segera setelah persalinan tidak menunjukkanadanya
edema dan hyperemia diding kandung kemih, akan tetapi sering terjadiexstravasasi
(extravasation, artinya keluarnya darah dari pembuluh-pembuluhdarah di dalam
badan) kemukosa
d. Sistem Endokrin
Selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada sistemendokrin,
terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses tersebut.Oksitosin
diseklerasikan dari kelenjer otak bagian belakang. Selama tahap ketigapersalinan,
hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta danmempertahankan kontraksi,
sehingga mencegah perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi
oksitosin. Hal tersebut membantu uteruskembali ke bentuk normal. Pada wanita yang
menyusui bayinya, kadar prolaktintetap tinggi dan pada permulaan ada rangsangan
folikel dalam ovarium yangditekan. Pada wanita yang tidak menyusui bayinya tingkat
sirkulasi prolaktinmenurun dalam 14-21 hari setelah persalinan, sehingga merangsang
kelenjerbawah depan otak yang mengontrol ovarium kearah permulaan pola
produksiestrogen dan progesteron yang normal, pertumbuhan folikel, ovulasi,
danmenstruasi. Selama hamil volume darah normal meningkat walaupunmekanismenya
secara penuh belum dimengerti. Di samping itu, progesteronmempengaruhi otot halus
yang mengurangi perangsangan dan peningkatanpembuluh darah. Hal ini sangat
mempengaruhi saluran kemih, ginjal, usus, dindingvena, dasar panggul, perineum dan
vulva, serta vagina.

3. Tujuan Keperawatan Masa Postnatal


Melaksanakan skrining yang komprehensif (menyeluruh) dimana bidan harus
melakukan manajemen asuhan kebidanan pada ibu masa nifas secara sistematis yaitu mulai
pengkajian, interpretasi data dan analisa masalah, perencanaan, penatalaksanaan dan
evaluasi. Sehingga dengan asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui dapat mendeteksi
secara dini penyulit maupun komplikasi yang terjadi pada ibu dan bayi.

Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun pisikologis dimana dalam
asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan
psikologi maka kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan nifas dan menyusui,


kebutuhan nutrisi, perencanaan pengaturan jarak kelahiran, menyusui, pemberian imunisasi
kepada bayinya, perawatan bayi sehat serta memberikan pelayanan keluarga berencana,
sesuai dengan pilihan ibu.

4. Kebututan Ibu Nifas


Nutrisi yang di konsumsi oleh ibu nifas harus bermutu tinggi, ber- gizi dan cukup kalori.
Kalori baik untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses pemben- tukan ASI.
Wanita dewasa memer- lukan 2.200 k kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama
dengan wanita dewasa + 700 k. kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500 k. kalori bulan
selanjutnya.
1) Lemak
Lemak 25-35% dari total makanan. Lemak menghasilkan kira-kira setengah kalori yang
diproduksi oleh air susu ibu.
2) Protein
Jumlah kelebihan protein yang diperlukan oleh ibu pada masa nifas adalah sekitar 10-
15%. Protein utama dalam air susu ibu adalah whey. Mudah dicer- na whey menjadi
kepala susu yang lembut yang memudah- kan penyerapan nutrien keda- lam aliran darah
bayi. Sumber karbohidrat yaitu :
Nabati :tahu, tempe dan kacang – kacangan
Hewani : daging, ikan, telur, hati, otak, usus, limfa, udang, kepiting.
3) Vitamin dan Mineral
Kegunaan vitamin dan mineral adalah untuk melancarkan me- tabolisme tubuh. Beberapa
vita- min dan mineral yang ada pada air susu ibu perlu mendapat perhatian khusus karena
jum- lahnya kurang mencukupi, tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi sewaktu bayi
bertumbuh dan berkembang.
4) Gizi ibu menyusui
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari. Makan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral, dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter
setiaphari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali meny- usui). Pil zat besi harus dimi-
num untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pas- ca bersalin.Minum Vitamin
A (200.000 unit) agar bisa mem- berikan Vitamin A kepada bay- inya melalui ASInya.
5) Karbohidrat
Makanan yang dikonsumsi di- anjurkan mengandung 50-60% karbohidrat. Laktosa (gula
susu) adalah bentuk utama dari kar- bohidrat yang ada dalam jumlah lebih besar
dibandingkan dalam susu sapi. Laktosa memban- tu bayi menyerap kalsium dan mudah
di metabolisme menjadi dua gula sederhana (galaktosa dan glukosa) yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan otak yang cepat yang terjadi selama masa bayi.

1. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Nifas


a. Biodata klien
Berisikan informasi mengenai klien seperti : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku,
Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan ,
Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.

b. Pemeriksaan fisik
1) BB, TB, LLA, Tanda Vital normal (RR konsisten, Nadi cenderung bradi cardy,suhu
36,2-38, Respirasi 16-24).
2) Keadaan Umum : Tingkat energi, self esteem, tingkat kesadaran.
3) Kepala : Rambut, Wajah, Mata (conjunctiva), hidung, Mulut, Fungsipengecapan;
pendengaran, dan leher.
4) Abdomen : teraba lembut , tekstur Doughy (kenyal), musculus rectusabdominal utuh
(intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae. Tinggi fundusuterus, konsistensi
(keras, lunak, boggy), lokasi, kontraksi uterus, nyeri,perabaan distensi blas.
5) Breast : Pembesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan areola danputing
susu, stimulation nepple erexi. Kepenuhan atau pembengkakan,benjolan, nyeri,
produksi laktasi/kolostrum. Perabaan pembesaran kelenjargetah bening diketiak.

c. Kebiasaan dalam sehari-hari


1) Pola istirahat dan tidur
Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak nyamanyang mengganggu istirahat,
penggunaan selimut, lampu atau remang-remangatau gelap, apakah mudah terganggu
dengan suara-suara, posisi saat tidur(penekanan pada perineum).
2) Pola nutrisi
Pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis makanan(Kalori, protein,
vitamin, tinggi serat), freguensi, konsumsi snack (makananringan), nafsu makan,
pola minum, jumlah, frekuensi.
3) Pola eliminasi
Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakahinkontinensia (hilangnya
infolunter pengeluaran urin), hilangnya kontrol blas,terjadi over distensi blass atau
tidak atau retensi urine karena rasa talut lukaepisiotomi, apakah perlu bantuan saat
BAK. Pola BAB, freguensi, konsistensi,rasa takut BAB karena luka perineum,
kebiasaan penggunaan toilet.
4) Personal Hygiene
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaanpembalut dan kebersihan
genitalia, pola berpakaian, tatarias rambut danwajah.

d. Keluhan utama klien


Hal-hal yang dikeluhkan saat ini dan alasan meminta pertolongan.

e. Riwayat haid
Menarche pertama kali, Lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi,siklus haid,
hari pertama haid terakhir, perkiraan tanggal partus.

f. Riwayat obstetri
1) Riwayat kehamilan
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, Hasil Laboratorium : USG, Darah,Urine,
keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi,upaya mengatasi
keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh.
2) Riwayat persalinan
a) Riwayat persalinan lalu : Jumlah Gravida, jumlah partal, dan jumlah
abortus,umur kehamilan saat bersalin, jenis persalinan, penolong persalinan,
BBbayi, kelainan fisik, kondisi anak saat ini.
b) Riwayat nifas pada persalinan lalu : Pernah mengalami demam, keadaanlochia,
kondisi perdarahan selama nifas, tingkat aktifitas setelah melahirkan,keadaan
perineal, abdominal, nyeri pada payudara, kesulitan eliminasi,keberhasilan
pemberian ASI, respon dan support keluarga.
c) Riwayat persalinan saat ini : Kapan mulai timbulnya his, pembukaan,
bloodyshow, kondisi ketuban, lama persalinan, dengan episiotomi atau
tidak,kondisi perineum dan jaringan sekitar vagina, dilakukan anastesi atau tidak,
panjang tali pusat, lama pengeluaran placenta, kelengkapan placenta,
jumlahperdarahan.
d) Riwayat New Born : apakah bayi lahir spontan atau dengan
induksi/tindakankhusus, kondisi bayi saat lahir (langsung menangis atau tidak),
apakahmembutuhkan resusitasi, nilai APGAR skor, Jenis kelamin Bayi, BB,
panjangbadan, kelainan kongnital, apakah dilakukan bonding attatchment secara
dinidengan ibunya, apakah langsung diberikan ASI atau susu formula.

g. Riwayat KB & perencanaan keluarga


Mengkaji pengetahuan klien dan pasangannya tentang kontrasepsi, jenis kontrasepsiyang
pernah digunakan, kebutuhan kontrasepsi yang akan datang atau rencanapenambahan
anggota keluarga dimasa mendatang.

h. Riwayat penyakit terdahulu


Penyakit yang pernah diderita pada masa lalu, bagaimana cara pengobatan yangdijalani,
dimana mendapat pertolongan. Apakah penyakit tersebut diderita sampaisaat ini atau
kambuh berulang-ulang.

i. Riwayat kesehatan keluarga


Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan secaragenetic,
menular, kelainan congenital atau gangguan kejiwaan yang pernahdiderita oleh keluarga.

j. Profil keluarga
Kebutuhan informasi pada keluarga, dukungan orang terdekat, sibling, typerumah,
community seeting, penghasilan keluarga, hubungan social dan keterlibatan dalam
kegiatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

Mc Closky & Bulechek. (2000).Nursing Intervention Classification (NIC). United States

ofAmerica: Mosby
Armini, N. K. A., Yunitasari, E., Triharini, M., Kusumaningrum, T., Pradanie, R., & Aulia
Nastiti, A. (2016). Buku Ajar Keperawatan Maternitas 2. In Fakultas Keperawatam
Universitas Airlangga (Vol. 1). http://eprints.ners.unair.ac.id/1173/

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas. 49.
https://www.google.co.id/books/edition/Asuhan_Kebidanan_Pada_Masa_Nifas/
dTY4EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=bak ibu
postpartum&pg=PA51&printsec=frontcover

Wiknyosastro, H. Saifudin, A.B, Reachimhadhi, T.Eds (1999) Ilmu Kandungan , Jakarta

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Anda mungkin juga menyukai