Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA Tn.

T DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN INSOMNIA

OLEH :
LESKA DEVICA
NIM : 2022207209049

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TA. 2022/2023

1
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA Tn.T DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN INSOMNIA

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.T
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Tingkat Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Yukum Jaya

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a) Keluhan Utama : Klien mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari
b) Riwayat Penyakit Sekarang : pada tanggal 09 januari 2023 Klien
mengeluh tidak bisa tidur pada malam hari.klien mengatakan tidak
pernah berobat untuk mengatasi gangguan tidurnya. Upaya yang telah
dilakukan klien agar bisa tidur adalah mandi sebelum tidur dan klien
mengatakan sebelumnya tidak pernah menjalani operasi apapun.
c) Riwayat Kesehatan terdahulu : sebelumnya klien pernah menderita
penyakit hipertensi dan juga insomnia

C. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 90x/mnt
Suhu : 36,6
RR : 22x/mnt
Tekanan Darah : 170/100 mmHg

D. PENGKAJIAN PERSISTEM
a) Sistem Pernafasan
 Hidung
Inspeksi : Bersih, Simetris, tidak ada secret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan fraktur nasal
 Mulut
Inspeksi : bersih, simetris. tidak terdapat stomatitis
 Dada
Inspeksi : dada simetris,tidak terdapat retraksi intercostae,
inspirasi dan ekspirasi sama
Palpasi : focal fremitus dextra dan sinistra sama, tidak ada
nyeri tekan

2
Perkusi : resonan diseluruh lapang paru
Auskultasi :suara nafas vesikuler di ICS II
b) System kardiovaskuler dan Limfe
 Wajah
Inspeksi : tidak terlihat pucat, klien tampak lesu, lelah dan
kurang segar.
 Dada
Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak nampak
Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicular
sinistra
Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 tunggal
Perkusi : pekak
c) System Persyarafan
 Nervus Olfaktoriius : klien bisa membedakan bau balsam dan
kulit buah jeruk
 Nervus Optikus :klien mengatakan kalau untuk melihat
penglihatannya kabur bila tidak memakai kacamata
 Nervus okulomotorius : pupil isokor
 Nervus toklearis : klien bisa menggerkan bola mata ke bawah
dan ke atas
 Nervus trigeminus : klien merasakan sakit bila dicubit pipinya
 Nervus abdusen : bola mata simetris
 Nervus facialis : kiln dapat mengembungkan pipinya
 Nervus akustikus : klien masih bisa mendengarkan dengan baik
 Nervus gloshofaringeal : reflek untuk menelan baik pada klien
 Nervus vagus :
 Nervus Aksesorius : klien bisa mengangkat bahu kanan dan kiri
 Nervus hipoglosus : klien dapat menjulurkan lidah ke bawah
dan ke atas
d) System Perkemihan dan Pencernaan (eliminasi Alfi)
 Pola pemenuhan cairan : Klien mengatakan jarang minum,
sehari hanya 2-3 gelas aqua. Yang diminum hanya air putih dan
teh
 Pola BAK : Sehari hanya kencing 3x dengan konsistensi urin
berwarna kuning keruh bau khas
 Abdomen :
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus 16x/mnt
Perkusi : timphani
Palpasi : Kuadran I hepar : tidak terdapat pembesaran pada
hepar
Kuadran II Gaster : tidak ada nyeri tekan pada gaster
Kuadran III Lien : tidak terdapat massa dan nyeri tekan

3
Kuaddran IV Apendik : tidak ada nyeri tekan dan apendiksitis
 Pola kebutuhan nutrisi : klien dapat makan 3x sehari dengan
porsi 1 piring tidak habis
 Pola eliminasi BAB : klien BAB 1x/hari dengan konsistensi
tidak cair.
e) System muskolskeletal dan integument
 Ekstremitas atas :
Inspeksi : tidak ada lesi, kulit berwarna sawo matang,
pergerakan tangan bebas
Palpasi : CRT <2dtk
 Ekstremitas bawah :
9 Inspeksi : tidak terdapat varises
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, kaki gemeteran

E. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Interaksi Sosial :
1. Hubungan dengan orang lain dalam keluarga
2. Hubungan dengan orang lain di luar rumah
3. Kebiasaan lansia berinteraksi dengan tetangga
4. Stabilitas emosi
b. Hasil :
Hubungan klien dengan orang lain di lingkungannya kurang baik,
bahwa klien terkadanng tidak mampu mengingat nama teman
sebelumnya, klien juga jarang berinteraksi dengan tetangganya.
B. Identitas masalah emosional
a. Pertanyaan tahap I
1. Apakah klien mengalami sukar tidur ?
2. Apakah klien sering merasa gelisah ?
3. Apakah klien sering murung atau menangis ?
4. Apakah klien sering was-was atau kuatir ?
Jika ada 1 atau lebih jawaban ya : lanjutkan ke pertanyaan tahap II
b. Pertanyaan tahap II
1. Keluhan lebih dari 3 bl atau lebih 1 kali per bulan ?
2. Banyak pikiran ?
3. Masalah dengan keluarga ?
4. Penggunaan obat (penenang) ?
5. Mengurung diri ?
Jika ada 1 atau lebih jawaban ya : MASALAH EMOSIONAL (+)
Hasil :
- Klien mengalami sulit tidur
- Klien kadang-kadang merasa gelisah

4
C. Pengukuran tingkat kerusakan intelektual dengan intrepestasi
Skala Depresi Geriatri (GDS)

NO PERNYATAAN Ya Tidak
1. Apakah bapak/ibu sekarang ini merasa puas dengan √
kehidupannya?
2. Apakah bapak/ibu telah meninggalkan banyak √
kegiatan atau kesenangan akhir-akhir ini?
3. Apakahbapak/ibu sering merasa hampa/kosong di √
dalam hidup ini?
4. Apakahbapak/ibu sering merasa bosan? √
5. Apakah bapak/ibu merasa mempunyai harapan yang √
baik di masa depan?
6. Apakah bapak/ibu mempunyai pikiran jelek yang √
menganggu terus menerus?
7. Apakah bapak/ibu memiliki semangat yang baik √
setiap saat?
8. Apakah bapak/ibu takut bahwa sesuatu yang buruk √
akan terjadi pada anda?
9. Apakah bapak/ibu merasa bahagia sebagian besar √
waktu?
10. Apakah bapak/ibu sering merasa tidak mampu √
berbuat apa-apa?
11. Apakah bapak/ibu sering merasa resah dan √
gelisah??
12. Apakah bapak/ibu lebih senangtinggal dirumah √
daripada keluardan mengerjakan sesuatu?
13. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang √
masa depan??
14. Apakah bapak/ibu akhir-akhir ini sering pelupai? √
15. Apakah bapak/ibu pikir bahwa hidup bapak/ibu
sekarang ini menyenangkan?
16. Apakah bapak/ibu sering merasa sedih dan putus √
asa?
17. Apakah bapak/ibu merasa tidak berharga akhir- √
akhir ini?
18. Apakah bapak/ibu sering merasa khawatir tentang √
masa lalu?
19. Apakah bapak/ibu merasa hidup ini √
menggembirakan?
20. Apakah sulit bagi bapak/ibu untuk memulai √
kegiatan yang baru?
21. Apakah bapak/ibu merasa penuh semangat? √
22. Apakah bapak/ibu merasa situasi sekarang ini tidak √
ada harapan;?

5
23. Apakah bapak/ibu berpikir bahwa orang Iain lebih √
baik keadaannya daripada bapak/ibu?
24. Apakah bapak/ibu sering marah karena hal-hal yang √
sepele?
25. Apakah bapak/ibu sering merasa ingin menangis? √
26. Apakah bapak/ibu sulit berkonsentrasi? √
27. Apakah bapak/ibu merasa senang waktu bangun √
tidur dipagi hari?
28. Apakah bapak/ibu tidak suka berkumpul di √
pertemuan sosial?
29. Apakah mudah bagi bapak/ibu membuat suatu √
keputusan?
30. Apakah pikiran bapak/ibu masih tetap mudah √
dalam memikirkan sesuatu seperti dulu?

Skor: Hitung jumlah jawaban yang dicentang (Setiap jawaban yang dicentang
mempunyai nilai 1)
0 - 10 = Not depressed
11 - 20 = Mild depression
21 - 30 = Severe depression

GDS 15: 1,2,3,4,7,8,9,10,12,14,15,17,21,22,23 (cut-off 5/6 indicated depression)


GDS 10: 1,2,3,8,9,10,14,21,22,23
GDS 4 : 1,3,8,9 (cut-off Vi indicated depression)

hasil : 9 (Not Depresessed)


D. TIGKAT KERUSAKAN INTELEKTUAL
Ajukan beberapa pertanyaan dengan mengguakan SPMSQ (Short Portable
Mental Status Quesioner)
Benar Salah Nomor Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Kapan anda lahir ?
√ 6 Berapa umur anda ?
√ 7 Siapa kepala panti/lurah sekarang ?
√ 8 Siapa kepala panti/lurahsebelumnya ?
√ 9 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 20 dikurangi 3 = ? dan seterusnya dikurangi 3
  JUMLAH

6
Intepretasi Hasil: 6 (Kerusakan intelektual sedang)
Keterangan :
Salah 0 – 3 : Fungsi Intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat

E. Identifikasi Apek Kognitif


Mini Mental State Examination (MMSE)
No Aspek Nilai Nilai Krfiteria
. kognitif Maksimal didapat
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar
Waktu  Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
2 Orientasi 5 Menyebutkan tempat keberadaan kita
Tempat sekarang
 Negara
 Propinsi
 Kota / Kabupaten
 Panti
3 Registras 3 3 Sebutkan tiga nama obyek
i
4 Perhatian 5 0 Berhitung
dan 100 – 7 sampai 5 tingkat
kalkulasi
5 Menging 3 3 Mengulangi menyebutkan obyek pada
at no 3
6 Bahasa 9 9  Tunjukkan benda dan tanyakan
namanya
 Buat kalimat dan minta klien
menirukan
 Mengikuti perintah sebanyak tiga
langkah
 Minta untuk melakukan gerakan
 Minta untuk menulis
 Minta untuk menyalin gambar
JUMLAH
Intepretasi : 20 Gangguan kognitif sedang

Keterangan :

7
24 – 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat
Hasil : Mini menta state examination (MMSE) dengan interprestasi hasil : 20
(gangguan kognitif sedang)

F. Pengkajian Fungsional Berdasarkan Barthel Indeks.

NILAI
NO AKTIVITAS
BANTUAN MANDIRI
1. Makan 5 10
2. Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15
tempat tidur dan sebaiiknya,
termasuk duduk di tempat tidur
3. Kebersian diri, mencuci muka, 0 5
menyisir, mencukur dan
4. mengosok gigi 5 10
5. Aktivitas toilet 0 5
6. Mandi 10 15
Berjalan di jalan yang datar (jika
7. tidak mampu berjalan lakukan 5 10
8. dengan kursi roda) 5 10
9. Naik turun tangga 5 10
10. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu 5 10
Mengontrol defekasi
Mengontrol berkemih
JUMLAH 100

Penilaian
0 -2 : Ketergantungan
21 - 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 - 90 : Ketergantungan berat
91 - 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Kapasitas perawatan diri lansia mengalami penurunan
Pengkajian Fungsional berdasar Indeks KATZ dari AKS
a) Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian, dan mandi.
b) Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut.
c) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan.
d) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
fungsi tambahan.
e) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
kamar kecil dan satu fungsi tambahan,
f) Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke

8
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
g) Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.
Lain-lain tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, atau F.
Hasil : Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari – hari (Barthel Indeks)
dengan hasil mandiri.

VII. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. PEMUKIMAN
Bentuk bangunan rumah, jenis bangunan permanen, Atap genteng, dinding
tembok, lanta keramik, ventilasi 15% luas lantai, pemcahayaan baik, penataan baik.
2. SANITASI
Penyediaan air bersih PDAM, penyediaan minum Aqua, pengelolaan
jamban bersama,

VIII. ANALISA DATA

Data Subjektif dan Pathofisiologi Masalah


Objektif keperawatan

DS: Gangguan kognitif Gangguan


Klien mengatakan tidak bisa pola tidur
tidur dan sering terbangun Muncul gejala neuropsikitriatik
di malam hari
Kesulitan tidur
DO :
- klien nampak lelah Gangguan pola tidur
- klien nampak lesu
kurang segar
- klien menghabiskan
banyak waktu untuk
duduk.
- Mata cowong
DS : Genetic, infeksi virus, Gangguan
Pasien mengatakan tidak lingkungan, imunologi, dan Memori
ingat dengan nama-nama trauma
sesama penghuni wisma
Penurunan metabolisme dan
DO : aliran darah dikorteks parietalis
Tanda mayor superior
 Melaporkan pernah
mengalami Kekusutan neuro fibrilar yang
pengalaman lupa difus
Tanda minor
 Merasa mudah lupa Atrofi otak

9
Kelainan neurotransmitter

Asetil kolin menurun pada otak

Dimensia

Kehilangan kemampuan
menyelesaikan masalah dan
berfikir, pelupa, apatis

Gangguan Memori

Analisa Data
Ns.Diagnosis Gangguan Pola Tidur
(SDKI)
Definition Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor
eksternal

Definition  Perubahan pola tidur normal


Characteristics  Penurunan kemampuan berfungsi
 Ketidakpuasan tidur
 Menyatakan sering terjaga
 Menyatakan tidak merasa cukup istirahat

Related  Cemas / takut


Factors  Keletihan
 Suhu tubuh meningkat / demam
 Sesak nafas
 Nyeri
 Lingkungan : pencahayaan bising, lingkungan baru
 Depresi/berduka

Assesment Data subjektif: Data Objektif:


Klien mengatakan tidak bisa a. Klien nampak lelah
tidur dan sering terbangun di b. Klien nampak lesu kurang
malam hari segar
c. Klien menghabiskan banyak
waktu untuk duduk
d. Mata cowong
e. Data focus

10
1. Ketidakpuasan tidur
2. Menyatakan sering
terjaga
3. Menyatakan tidak
merasa cukup istirahat

Diagnosis Client Ns. Diagnostic (Specify):


diagnostic Gangguan Pola Tidur
statement Related To:
Kesulitan dalam memulai tidur

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Rencana Tindakan
Keperawatan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi

Gangguan Perasaan  klien dapat tidur 1. kaji pola tidur klien


pola tidur nyaman tidur sesuai 2. jelaskan pentingnya
sesuai dengan dengankebutuhan tidur yang adekuat
pola usia : 3. ciptakan lingkungan
kebiasaan . lansia : sekitar 6 yang tenang, bersih,
Kebutuhan jam nyaman dan
istirahat  klien minimalkan
cukup setelah mengutarakan gangguan
diberikan merasa segar 4. hindari suara keras
asuhan dan puas dan penggunaan
eperawatan  istirahat dan lampu saat tidur
selama 2x24 tidur cukup 5. anjurkan pasien
jam  TTV dalam untuk merendam
batas normal kaki dengan air
hangat sebelum tidur

IMPLEMENTASI

11
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi/ Paraf
Keperawatan respon pasien

1 Gangguan Pola  Melakukan pengkajian  Klien sering


Tidur masalah gangguan terbangun
tidur klien, pada malam
karakteristik dan hari
penyebab kurang tidur
 Menganjurkan klien  Klien tidur
untuk tidur malam jam 21.00-
seperti pada jam 03.00
09malam sesuai
dengan pola tidur klien
 Anjurkan klien untuk  Tempat tidur
membersihkan tempat pasien
tidur yang nyaman, nyaman dan
bersih, dan juga bantal bersih
yang nyaman.
 Meningkatkan aktivitas  Klien tidak
sehari – hari dan melakukan
kurangi aktiviitas kegiatan
sebelum tidur sebelum
tidur.
 Menganjurkan pasien  Pasien
untuk merendam kaki kooperatif
dengan air hangat dan mengerti
sebelum tidur saran yang
dianjurkan

EVALUASI

No. Tgl/ Diagnose Catatan Perkembangan Paraf


Jam keperawata
n
1. 9/ 1/2023 Gangguan S: Klien mengatakan masih sering
10.00 Pola Tidur
WIB
terbangun pada malam hari

O: KU: cukup

12
Klien setiap 1 jam bangun apabila
tidur malam
Klien nampak lelah
Klien menguap
TD: 160/100 mmHg
N: 86 x/mnt
Kuantitas tidur malam hari dari jam
21.00-03.00 WIB (sering
terbangun)
Kuantitas tidur siang jarang tidur.

A: Masalah gangguan pola tidur belum


teratasi

P: Lanjutkan Intervensi

I:
1. Melakukan pengkajian masalah
gangguan tidur klien,
karakteristik dan penyebab
kurang tidur
2. Menganjurkan klien untuk tidur
malam seperti pada jam
09malam sesuai dengan pola
tidur klien
3. Anjurkan klien untuk
membersihkan tempat tidur
yang nyaman, bersih, dan juga
bantal yang nyaman.
4. Meningkatkan aktivitas sehari –
hari dan kurangi aktiviitas
sebelum tidur
5. Menganjurkan pasien untuk
merendam kaki dengan air
hangat sebelum tidur

E:
1. Klien masih sering terbangun
pada malam hari
2. Klien tidur jam 21.00-03.00
3. Tempat tidur pasien nyaman

13
dan bersih
4. Klien tidak melakukan kegiatan
sebelum tidur.
5. Pasien kooperatif dan mengerti
saran yang dianjurkan
R : Tujuan belum teratasi, intervensi
dilanjutkan

2. 10.20 Gangguan S: Klien mengatakan sudah jarang


WIB Pola Tidur terbangun pada malam hari

O: KU: cukup
TD: 140/100 mmHg
N: 84 x/mnt
Kuantitas tidur malam hari dari jam
21.00-03.00 WIB
Kuantitas tidur siang jarang tidur.
A: Masalah gangguan pola tidur
teratasi sebagian

P: Lanjutkan Intervensi

I:
1. Melakukan pengkajian masalah
gangguan tidur klien,
karakteristik dan penyebab
kurang tidur
2. Menganjurkan klien untuk tidur
malam seperti pada jam 09malam
sesuai dengan pola tidur klien
3. Anjurkan klien untuk
membersihkan tempat tidur yang
nyaman, bersih, dan juga bantal
yang nyaman.
4. Meningkatkan aktivitas sehari –
hari dan kurangi aktiviitas
sebelum tidur
5. Menganjurkan pasien untuk
merendam kaki dengan air hangat
sebelum tidur

14
E:
1. Klien sudah jarang terbangun
pada malam hari
2. Klien tidur jam 21.00-03.00
3. Tempat tidur pasien nyaman dan
bersih
4. Klien tidak melakukan kegiatan
sebelum tidur.
5. Pasien kooperatif dan mengerti
saran yang dianjurkan
R : Tujuan teratasi sebagian, intervensi
dilanjutkan

3. 10.30 Gangguan S: Klien mengatakan tidur nyenyak


WIB Pola Tidur pada malam hari

O: KU: cukup
TD: 140/100 mmHg
N: 80 x/mnt
Kuantitas tidur malam hari dari jam
21.00-03.00 WIB
Kuantitas tidur siang jarang tidur.
A: Masalah gangguan pola tidur
teratasi

P: Intervensi dihentikan

ANALISA DATA

Ns Diagnosis Gangguan Memori


(SDKI)
Definition Ketidakmampuan mengingat beberapa informasi atau perilaku

Penyebab  Prosess penuaan


 Faktor psikologis (mis. Kecemasan, depresi, stress
berlebihan, berduka, gangguan tidur)

Gejala dan Tanda mayor


tanda (mayor  Melaporkan pernah mengalami pengalaman lupa

15
dan minor) Tanda minor
 Merasa mudah lupa

Kondisi  Stroke
Klinis  Cedera kepala
Terkait  Alzheimer
 Depresi
 Kejang
 Intoksikasi alcohol

Assesment Data subjektif: Data Objektif:


DS : Tanda mayor
Pasien mengatakan tidak ingat  Melaporkan pernah
dengan nama-nama sesame mengalami pengalaman
penghuni wisma lupa
Tanda minor
 Merasa mudah lupa

Diagnosis Client Ns. Diagnostic (Specify):


diagnostic Gangguan Memori
statement
Related To:
Proses penuaan

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Rencana Tindakan
Keperawatan
Tujuan Kriteria hasil Intervensi

Gangguan Setelah  Menyatakan 1. Pantau tingkat


Memori dilakukan mampu orientasi (orang,
tindakan mengingat lebih tempat dan waktu)
keperawatan baik 2. Monitor tanda-tanda
selama 2x24  Mampu vital
jam menyampaikan 3. Monitor rentang
diharapkan kembali informasi perhatian, memori
dapat yang disimpan masa lalu
meningkatkan sebelumnya 4. Catat keluhan sakit
memori pada kepala
pasien

16
IMPLEMENTASI
NO Diagnosa Implementasi Evaluasi/ respon
Keperawatan pasien
1 Gangguan Memori 1. Memantau tingkat orientasi 1. Pasien lupa
(orang, tempat dan waktu) tentang nama
orang disekitar,
tetapi masih
bisa mengingat
tempat tinggal
sekarang dan
nama hari,
tanggal,bulan,
2. Monitor tanda-tanda vital tahun dan jam
2. Tekanan darah:
170/110
mmHg, Nadi :
90x/mnt Suhu :
3. Memonitor rentang perhatian, 36,6
memori masa lalu RR : 22x/mnt
3. Pasien
mengatakan lua
tentang
sebagian
penglaman
dimasa lalu
4. Catat keluhan sakit kepala 4. Pasien tidak
mengeluh sakit
kepala

EVALUASI

No. Tgl/ Jam Diagnose Catatan Perkembangan Paraf


keperawatan

17
1. 9/1/2023 Gangguan S: Pasien mengatakan tidak ingat
10.30WIB memori dengan nama-nama sesama
penghuni wisma

O: Tanda mayor
 Melaporkan pernah
mengalami pengalaman
lupa
Tanda minor
 Merasa mudah lupa
TD: 160/100 mmHg
N: 84 x/mnt
Belum mampu mengingat lebih
baik
Belum mampu menyampaikan
kembali informasi yang
disimpan sebelumnya

A: Masalah gangguan memori


belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi

I:
1. Pantau tingkat orientasi
(orang, tempat dan waktu)
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Monitor rentang perhatian,
memori masa lalu
4. Catat keluhan sakit kepala

E:
1. Pasien lupa tentang nama
orang disekitar, tetapi masih
bisa mengingat tempat tinggal
sekarang dan nama hari,
tanggal,bulan, tahun dan jam
2. Tekanan darah: 170/110
mmHg, Nadi : 90x/mnt Suhu :
36,6 RR : 22x/mnt.
3. Pasien mengatakan lua
tentang sebagian penglaman
dimasa lalu.
4. Pasien tidak mengeluh sakit

18
kepala

R : Tujuan belum teratasi,


intervensi dilanjutkan

2. 10.30WIB Gangguan S: Pasien mengatakan mengingat


memori sebagian nama-nama sesama
penghuni wisma

O:
TD: 140/100 mmHg
N: 80 x/mnt
Sudah mampu mengingat lebih
baik
Sudah mampu menyebutkan
sebagian nama-nama penghuni
wisma

A: Masalah gangguan memori


teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan

19

Anda mungkin juga menyukai