Anda di halaman 1dari 31

PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN
Hari/ Tgl : Senin, 6 November 2021
Jam : 07.15 WIB
Nama Mhs : Aliyah Mahmudah

1. Identitas
a. Nama : Naisah
b. Tempat /tgl lahir : Cirebon, 15 Oktober 1956 (65 tahun)
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan : Menikah
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa
2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
a. Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
b. Pekerjaan sebelumnya : Pedagang nasi
c. Sumber pendapatan : Dari anak
d. Kecukupan pendapatan : Dari anak
3. Lingkungan tempat tinggal
Disetiap ruangan rumah rapih dan bersih, Pencahayaan rumah terang, terdapat
jendela disetiap ruangan, Keadaan kamar mandi & WC rumah bersih,
terdapat selokan untuk pembuangan air kotor, Sumber air minum dari air
galon lalu direbus oleh keluarga pasien, terdapat tempat pembuangan sampah
di belakang rumah. Alas rumah menggunakan lantai.
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Sesak nafas, mual,
muntah cepat lelah dan pusing
2. Gejala yang dirasakan : Sesak nafas yang mendadak,
perut terasa mual disertai
pusing, badan terasa cepat lelah
saat beraktivitas
3. Faktor pencetus : Asap rokok
4. Timbulnya keluhan : Mendadak
5. Upaya mengatasi : istirahat di tempat tidur dan setelah sesak menurun
keluarga membawanya ke rumah sakit
6. Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ? pergi ke
RS terdekat
7. Mengkomsumsi obat-obatan sendiri ? mengonsumsi pengobatan dari
dokter yaitu sucralfat 5gr dan Gefiter, obat tradisional ? -
8. Lain-lain…..

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada
2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ) : Tidak ada
3. Riwayat kecelakaan : Tidak pernah
4. Riwayat pernah dirawat di RS : RSD Gunungjati Kota Cirebon dan
RS Paru Dr.H.A.Rotinsela Bandung
5. Riwayat pemakaian obat : Sucralfat 5gr dan Gefitero

5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Keluarga pasien mengatakan saat berjualan menghisap asap rokok dari
pelanggan hampir setiap hari. Berjualan setiap hari dari pagi jam 08:00
WIB sampai sore jam 17:00 WIB
b. Nutrisi metabolik
Keluarga pasien mengatakan nafsu makan pasien menurun ketika gejala
timbul tetapi ketika tidak ada gejala yang muncul nafsu makan pasien
membaik, tidak mempunyai alergi terhadap makanan. Makanan yang
disukai adalah makanan yang lunak dan tidak keras seperti bubur, lauk
pauk harus direbus tidak digoreng.
c. Eliminasi
BAK : freuensi BAK ±3x dalam sehari, BAK pada malam hari jarang,
Tidak ada keluhan dalam BAK
BAB : Frekuensi BAB 1-2x dalam sehari, biasanya pada waktu pagi hari
setelah bangun tidur dengan konsistensi BAB padat berwarna
kuning.
d. Aktifitas Pola Latihan
Mandi 2x dalam sehari yaitu pada waktu pagi dan sore, aktifitas sehari-hari
yaitu membantu anak menyiapkan untuk berjualan pada waktu pagi hari,
aktifitas seperti berjalan ke kamar mandi terkadang dibantu oleh anak saat
sesak sedang kambuh.
e. Pola istirahat tidur
Lama tidur malam ±8 jam, tidur siang ±2 jam , pasien mengatakan tidak
bisa tidur saat sesak kambuh
f. Pola Kognitif Persepsi
Penglihatan pasien mengalami fungsi penurunan. Kedua pandangan buram
jika melihat jarak jauh dan dekat. Mengalami gangguan pendengaran,
pasien tidak bisa mendengar suara ketika dalam jarak jauh.
g. Persepsi diri-Pola konsep diri
pasien mengatakan malu dan khawatir tentang penyakitnya
h. Pola Peran-Hubungan
Keluarga pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dengan orang
lain dengan baik
i. Sexualitas
Tidak terkaji
j. Koping-Pola Toleransi Stress
Keluarga pasien mengatakan bila ada masalah pasien bercerita kepada
anak-anaknya terutama pada anak pertama. Apabila gejala kambuh pasien
merasa cemas dan takut dengan penyakit yang diderita
k. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien mengatakan selalu sholat 5 waktu dan selalu berdo’a akan
kesembuhan penyakitnya

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Kesadaran : Composmetis (eye :4 verbal :5 motorik :6)
Keadaan Umum: lemah
b. TTV : TD: 100/60 N: 118x/menit S: 36,2ºC R: 25x/menit
SPO2: 93%
c. BB/TB : 40/154 IMT : 16,87 ( ˂ 17,0-18,4), kategori kurus
d. Kepala
Rambut : rambut bersih berwarna hitam putih
Mata : mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, pupil isokor
Telinga : bentuk telinga simetris antara kanan dan kiri, keadaan telinga
bersih tidak terdapat sekret
Mulut, gigi dan bibir : mulut bersih, gigi berwarna putih, bibir berwarna
Merah muda
e. Dada :
inspeksi : frekuensi nafas 25x/menit, bentuk dada simetris
palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
perkusi : suara paru sonor
auskultasi : tidak terdapat suara tambahan
f. Abdomen :
inspeksi : kulit bersih, tidak ada lesi pada daerah abdomen
palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
perkusi : bunyi timpani
auskultasi : terdengar bising usus 10x/menit
g. Kulit : kulit bersih, berwarna coklat dan turgor kulit elastis
h. Ekstremitas Atas : anggota gerak lengkap pada kedua tangan kanan dan
kiri, dapat bergerak bebas, terpasang jarum infus pada
tangan kiri, tidak terdapat oedem pada tangan, akral
hangat.
i. Ekstremitas bawah : anggota gerak lengkap pada kedua kaki kanan dan
kiri, dapat bergerak bebas dan tidak terdapat oedem
pada kaki, akral hangat.
7. Pengkajian Khusus ( Format Terlampir )
a. Fungsi kognitif SPMSQ :

No Item Pertanyaan Benar Salah

1 Jam berapa sekarang ?



Jawab : jam 5 sore
2 Tahun berapa sekarang ?

Jawab : Tahun 2021
3 Kapan Bapak/Ibu lahir?

Jawab : tidak tahu/lupa
4 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab : 63 Th
5 Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang ?

Jawab : mundu
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak/Ibu? √
Jawab : 3 orang
7 Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama
Bapak/Ibu? √
Jawab : doni, caca, eka
8 Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia ?

Jawab : 1945
9 Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ?

Jawab : jokowi
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1 ?

Jawab : tidak bisa
JUMLAH 7 3

Analisis
Hasil
Skore Salah : 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Skore Salah : 3-4 : Kerusakan intelektual Ringan
Skore Salah : 5-7 : Kerusakan intelektual Sedang
Skore Salah :8-10 : Kerusakan intelektual BERAT

Jawaban : Bersadarkan data yang diperoleh terdapat 3 pertanyaan yang


dijawab salah dan 7 pertanyaan yang terjawab benar dengan analisis
hasil skore salah 3 yaitu terdapat kerusakan intelektual ringan.

b. Status fungsional (Katz Indeks ) :


No Aktivitas Mandiri Tergantung
1 Mandi

Mandiri :

Bantuan hanya pada satu bagian mandi ( seperti punggung


atau ekstremitas yang tidak mampu ) atau mandi sendiri

sepenuhnya Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan
masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi
sendiri
2 Berpakaian Mandiri :
Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian, mengancing/mengikat pakaian.

Tergantung :

Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian.


3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar kecil sendiri, membersihkan
genetalia sendiri

Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4 Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit
dari kursi sendiri

Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi,
tidak melakukan satu, atau lebih perpindahan
5 Kontinen
Mandiri :

BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri



Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total, penggunaan
kateter,pispot, enema dan pembalut ( pampers )
6 Makan

Mandiri :

Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri


Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama sekali, dan makan
parenteral ( NGT )

Análisis hasil
Nilai A Kemandirian dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah, kekamar
kecil, mandi dan berpakaian.
Nilai B Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut

Nilai C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

Nilai D Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi
tambahan
Nilai E Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, dan
satu fungsi tambahan.
Nilai F Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil,
berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

JAWABAN : berdasarkan data yang diperoleh terdapat 2 point tergantung yaitu


tergantung pada saat kamar kecil dan berpindah maka berdasarkan analisis hasil
didapatkan nilai C yaitu kemandirian dalam semua hal kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan.
c. MMSE :
NO ITEM PENILAIAN BENAR SALAH

(1) (0)
1 ORIENTASI
1. Tahun berapa sekarang? √
2. Musim apa sekarang ? √
3. Tanggal berapa sekarang ? √
4. Hari apa sekarang ? √
5. Bulan apa sekarang ? √
6. Dinegara mana anda tinggal ? √
7. Di Provinsi mana anda tinggal ? √
8. Di kabupaten mana anda tinggal ? √
9. Di kecamatan mana anda tinggal ? √
10. Di desa mana anda tinggal ? √
2 REGISTRASI
Minta klien menyebutkan tiga obyek
11. tv √
12. meja √
13. payung √
3 PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misal” BAPAK “
14. K √
15. A √
16. B √
17. K √
18. A √
4 MENGINGAT
Minta klien untuk mengulang 3 obyek
diatas
19. payung √
20. meja √
21. sendal √
5 BAHASA
a. Penamaan
Tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan :
22. Jam tangan √
23. Pensil √
b. Pengulangan

Minta klien mengulangi tiga kalimat


berikut
24. “Tak ada jika, dan, atau tetapi “ √
c. Perintah tiga langkah
25. Ambil kertas ! √
26. Lipat dua ! √
27. Taruh dilantai ! √
d. Turuti hal berikut
28. Tutup mata √
29. Tulis satu kalimat √
30. Salin gambar √
JUMLAH 17 13

Analisis hasil :

Nilai < 21 : Kerusakan kognitif

JAWABAN : berdasaran data yang didapat terdapat 17 pertanyaan yang


dijawab benar dengan analisis hasil nilai 21< terdapat kerusakan kognitif pada
lansia
d. APGAR keluarga :
Kadang- Tidak
No Selalu
Ítem penilaian kadang pernah
. (2)
(1) (0)
1. A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga

(teman-teman) saya untuk membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya

membicarakan sesuatu
dengan saya dan mengungkapkan masalah saya.
3. G : Growth
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima

& mendukung keinginan saya untuk melakukan aktifitas
atau arah baru.
4. A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya

mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi-emosi
saya, seperti marah, sedih atau mencintai.
5. R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman saya dan saya

menyediakan waktu bersama-sama mengekspresikan afek
dan berespon
JUMLAH 5

Penilaian :
Nilai : 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
Nilai : 4-6 : Disfungsi keluarga sedang

JAWABAN : berdasarkan data yang didapat dengan hasil penilain 5 yaitu terdapat
disfungsi keluarga sedang yang dialami oleh pasien
e. Skala Depresi :
No. PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? √
Apakah anda telah banya meninggalkan kegiatan dan minat atau
2 √
kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? √
4 Apakah anda sering merasa bosan? √
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? √
6 Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk terjadi pada anda ? √
7 Apakah anda merasa bahagia untu sebagian besar hidup anda? √
8 Apakah anda merasa ssering tidak berdaya? √
Apakah anda lebih sering dirumah dari pada pergi keluar dan mengerjakan
9 √
sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
10 √
dibandingkan kebanyakan orang?

11 Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang menyenangkan? √

12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? √

13 Apakah anda merasa penuh semangat? √

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? √

Apakah anda berfikir bahwa orang lain lebih baik keadaanya dari pada
15 √
anda?
*) Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor “1 “ ( Satu ) :
Skor 5-9 : Kemungkinan Depresi
Skor 10 atau lebih : Depresi

JAWABAN : Berdasarkan data yang didapat terdapat 5 jawaban yang sesuai yaitu
skor 5 dengan kemungkinan depresi yang terjadi pada lansia.
f. Screening Fall :
NO LANGKAH
1 Minta pasien berdiri disisi tembok dengan tangan direntangan kedepan

2 Beri tanda letak tangan I


3 Minta pasien condong kedepan tanpa melangkah selama 1-2 menit, dengan tangan
direntangkan kedepan

4 Beri tanda letak tangan ke II pada posisi condong


5 Ukur jarak antara tanda tangan I & ke II
Interpretasi :

Usia lebih dari 70tahun : kurang 6 inchi : Resiko roboh

g. Skala Norton
SKOR NORTON
(untuk menilai potensi dekubitus)

Skor Skor total :


Kondisi fisik umum :
Baik 4 Kategori skor 15-20 : kecil sekali /
Lumayan 3 tak terjadi
3
Buruk 2
Sangat buruk 1 Kategori skor 12-15 :
Kesadaran :
Composmentis 4 Kemungkinan kecil terjadi
Apatis 3
4 Kategori skor ˂12 : Kemungkinan
Konfus/soforus 2
Stupor/koma 1 besar terjadi
Aktivitas :
Ambulan 4
Ambulan dengan bantuan 3
3
Hanya bisa duduk 2 JAWABAN :
Tiduran 1
Berdasarkan hasil yang
Mobilitas :
Bergerak bebas 4 diperoleh dengan jumlah
Bergerak terbatas 3
3 skor 17 dengan kategori
Sangat terbatas 2
Tak bias bergerak 1 decubitus yaitu kecil
Inkontines :
sekali atau tidak terjadi
Tidak 4
Kadang-kadang 3 B. ANALISA DATA
4
Sering inkontinensia urin 2
Inkontinensia alvi & urin 1
Data fokus Etiologi Masalah
Ds : pasien mengeluh sesak Rokok, perjalanan zat Pola nafas tidak efektif
Do : karsinogen, polusi udara
- Ttv : TD: 100/60
N: 118x/menit Pertahanan neoplasma
S: 36,2ºC
R: 25x/menit Lesi central/perifer

SPO2: 93%
- Pasien tampak Obstruksi jalan nafas

sesak nafas
Ggn.pola nafas tidak
- Dyspnea
efektif
Ds : pasien mengeluh mual, Rokok, perjalanan zat Defisit nutrisi
muntah, nafsu makan karsinogen, polusi udara
menurun
Do : TTV : Pertahanan neoplasma
TD: 100/60
N: 118 Inflamasi

S: 36,2
R: 25 Produsi mucus meningkat

SPO2: 95%
Reflek batuk
Bb : 40 kg
Imt : 16,87 (kategori kurus)
Mual, muntah
Keadaan umum lemah

Anoreksia

Intake in adekuat

Defisit nutrisi
Ds : pasien mengeluh Rokok, pejanan zat Intoleransi aktivitas
pusing dan cepat lelah saat karsinogen, polusi udara
beraktivitas
Do : kes. Composmetis, klu Pertahanan neoplasma
lemah
TTV : TD: 100/60
N: 118 Lesi central/perifer
S: 36,2
R: 25 Efusi pleura

SPO2: 95%
Complience paru menurun

Suplai oksigen menurun

Metabolisme menurun

Produksi energi menurun

Malaise

Intoleransi aktivitas

C. PRIORITAS MASALAH

No Diagnosa
1 Pola nafas tidak efektif b.d kelemahan otot pernafasan d.d dyspnea
Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan d.d nafsu makan
2
menurun, mual muntah
3 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d cepat lelah saat berativitas, pusing

D. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
1 Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas
efektif asuhan keperawatan - Monitor ttv, - mengidentifikasi
selama 3 hari frekuensi, irama, tingkat keparahan
diharapkan sesak kedalaman dan pernafasan
nafas pasien dapat upaya nafas - Penempatan
posisi yang tepat
teratasi dengan - Posisikan klien dapat
meningkatkan
kriteria hasil : senyaman mungkin,
kondisi yang
- TTV dalam semifowler untuk nyaman dan
mencegah
rentang normal : memaksimalkan
terjadinya sesak
RR 12 – 20 x/menit ventilasi. yang
S 36,5˚C - 37,5˚C berkepanjangan
- Monitor
N 60 – 100 x/menit -Mengidentifikasi
adanya sumbatan
- Spo2 dalam adanya sumbatan
jalan nafas
rentang normal : 95%- yang dapat
- Auskultasi
100%
mengganngu jalan
bunyi nafas
- Dispnea
pernafasan
menurun
- Kolaborasi
-Mengidentifikasi
dengan
- Frekuensi
adanya suara
dokter untuk
nafas membaik
pemberian tambahan pada

bronkodilator dan pernafasan

obat-obatan inhalasi -Obat-obatan


inhalasi
jika diperlukan. diberikan untuk
- Berikan terapi mengatasi sesak
akibat adanya
oksigen spasme otot
pernafasan.

2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi


asuhan keperawatan - Identifikasi - Untuk
selama 3 hari alergi dan mengetahui
diharapkan defisit intoleransi adanya alergi
nutrisi dapat teratasi makanan makanan dan
dengan kriteria hasil : - Identifikasi pola makan
- Nafsu makan makanan yang pasien
membaik disukai - Mengetahui
- Mual (-) - Monitor makanan yang
- Muntah (-) asupan makanan disukai untuk
- Bb membaik - Monitor berat meningkatkan
- IMT membaik badan frekuensi makan
- Klien terlihat - Berikan - Mengetahui
adanya
aktif suplemen makanan peningkatan
- Lemah (-) jika perlu berat badan
- Mendukung
kebutuhan
nutrisi agar
tercukupi
3 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energy
aktivitas asuhan keperawatan - Monitor - Mengetahui
selama 3 hari kelelahan fisik dan aktivitas yang
diharapkan intoleransi emosional dapat
aktivitas dapat - Monitor pola melelahkan
teratasi dengan dan jam tidur pasien
kriteria hasil : - Anjurkan - Mengetahui
- pusing (-) melakukan jam tidur pasien
- perasaan cepat aktivitas secara - Untuk
lelah menurun bertahap melatih aktivitas
- frekuensi - Ajarkan secara bertahap
nafas membaik strategi koping - Memberitah
- lemah (-) untuk mengurangi u tentang
kelelahan aktivitas yang
bisa dilakukan

E. implementasi dan evaluasi


Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
6-12- Pola nafas tidak - Memonitor ttv, S : klien mengatakan Aliyah
2021 efektif frekuensi, irama, sesak nafas
kedalaman dan upaya O:
nafas Terpasang nasal
- Memposisikan kanul 5 lpm
klien senyaman mungkin, Ttv :
semifowler untuk TD: 100/60 mmHg
memaksimalkan N: 118 x/menit
ventilasi.
S: 36,2
- Memonitor
R: 25 x/menit
adanya sumbatan jalan
SPO2: 93%
nafas
A : Masalah belum
- Mengauskultasi teratasi.
P : Intervensi
bunyi nafas
Lanjutkan
- Berkolaborasi
I:
dengan
- Monitor ttv,
dokter untuk pemberian
frekuensi, irama,
bronkodilator dan obat-
kedalaman dan
obatan inhalasi jika
upaya nafas
diperlukan.
- Posisikan klien
- Memberikan
senyaman mungkin,
terapi oksigen
semifowler untuk
memaksimalkan
ventilasi.
- Monitor
adanya sumbatan
jalan nafas
- Auskultasi
bunyi nafas
- Kolaborasi
dengan
dokter untuk
pemberian
bronkodilator dan
obat-obatan inhalasi
jika diperlukan.

E:
- Keluarga tampak
kooperatif pada saat
dilakukan tindakan
asuhan keperawatan.
- Pasien merasa tidak
nyaman saat terpasang
oksigen
R:
- Monitor tanda vital
dan saturasi oksigen
- lanjut terapi oksigen
canule 5 lpm
-swab PCR

6-12- Defisit nutrisi - Mengidentifikasi S : pasien Aliyah


2021 alergi dan intoleransi mengatakan mual,
makanan muntah dan nafsu
- Mengidentifikasi makan menurun
makanan yang O : klu : lemah
disukai Kes. CM
- Memonitor TTV :
asupan makanan TD: 100/60 mmHg
- Memonitor berat N: 118 x/menit
badan S: 36,2
- Memberikan R: 25 x/menit
suplemen makanan SPO2: 93%
jika perlu Bb : 40 kg
IMT : 16,87 (kategori
kurus)
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan
intervensi
I:
- identifikasi
alergi dan
intoleransi
makanan
- identifikasi
makanan yang
disukai
- monitor
asupan makanan
- monitor berat
badan

E:
- Keluarga
tampak kooperatif
pada saat dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan
- Pasien
menyukai makanan
yang lunak

R:
6-12- Intoleransi - Memonitor S : pasien Aliyah
2021 aktivitas kelelahan fisik dan mengatakan pusing
emosional dan cepat lelah saat
- Memonitor pola beristirahat
dan jam tidur O : kesadaran
- Menganjurkan composmentis
melakukan aktivitas Keadaan umum :
secara bertahap lemah
- Mengajarkan Ttv :
strategi koping untuk TD: 100/60 mmHg
mengurangi kelelahan N: 118 x/menit
S: 36,2
R: 25 x/menit
SPO2: 93%
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutan intervensi
I:
- Monitor
kelelahan fisik dan
emosional
- Monitor pola
dan jam tidur
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
E:
R:

7-12- Pola nafas tidak - Memonitor ttv, S : klien mengatakan Aliyah


2021 efektif frekuensi, irama, masih sesak nafas
kedalaman dan upaya O:
nafas - Terpasang
- Memposisikan nasal
klien senyaman mungkin, kanul 5 lpm
semifowler untuk Ttv :
memaksimalkan TD: 100/60 mmHg
ventilasi.
N: 118 x/menit
- Memonitor
S: 36,2
adanya sumbatan jalan
R: 25 x/menit
nafas
- SPO2
- Mengauskultasi
meningkat setelah
bunyi nafas diberi terpasang
- Berkolaborasi nasal kanul 97%
dengan
dokter untuk pemberian A : masalah teratasi
bronkodilator dan obat- sebagian
obatan inhalasi jika
diperlukan P : Lanjutkan
- memberikan Intervensi
terapi oksigen
- I : Monitor ttv,
frekuensi, irama,
kedalaman dan
upaya nafas
- Posisikan klien
senyaman mungkin,
semifowler untuk
memaksimalkan
ventilasi.
- Monitor
adanya sumbatan
jalan nafas
- Auskultasi
bunyi nafas
- Kolaborasi
dengan
dokter untuk
pemberian
bronkodilator dan
obat-obatan inhalasi
jika diperlukan.
- Pemberian
terapi oksigen nasal
kanul

E : Keluarga tampak
kooperatif pada saat
dilakukan tindakan
asuhan keperawatan.
- Pasien merasa tidak
nyaman saat terpasang
oksigen
- SPO2 97% setelah
dipasangkan nasal
kanul 5lpm

R : - Monitor tanda
vital
dan saturasi oksigen
- Terapi oksigen
Nasal kanul 5 lpm
7-12- Defisit nutrisi - Mengidentifikasi S : Pasien Aliyah
2021 alergi dan intoleransi mengatakan mual,
makanan makan sedikit-sedikit
- Mengidentifikasi O : klu : lemah
makanan yang Kes. CM
disukai TTV :
- Memonitor TD: 100/60 mmHg
asupan makanan N: 118 x/menit
- Memonitor berat S: 36,2
badan R: 25 x/menit
- Memberikan SPO2: 97%
suplemen makanan Bb : 40 kg
jika perlu IMT : 16,87 (kategori
kurus)
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutan intervensi
I:
- identifikasi
alergi dan
intoleransi
makanan
- identifikasi
makanan yang
disukai
- monitor
asupan makanan
- monitor berat
badan

E:
- Keluarga
tampak kooperatif
pada saat dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan
- Pasien
menyukai makanan
yang lunak

R:
7-12- Intoleransi - Memonitor S : Pasien mengeluh Aliyah
2021 aktivitas kelelahan fisik dan pusing dan cepat
emosional lelah saat beraktivitas
- Memonitor pola O:
dan jam tidur kesadaran
- Menganjurkan composmentis
melakukan aktivitas Keadaan umum :
secara bertahap lemah
- Mengajarkan Ttv :
strategi koping untuk TD: 100/60 mmHg
mengurangi kelelahan N: 118 x/menit
S: 36,2
R: 25 x/menit
SPO2: 93%
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutan intervensi
I:
- Monitor
kelelahan fisik dan
emosional
- Monitor pola
dan jam tidur
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan

E:
R

8-12- Pola nafas tidak - Memonitor ttv, S : klien mengatakan Aliyah


2021 efektif frekuensi, irama, sesak nafas berkurang
kedalaman dan upaya O:
nafas Terpasang nasal
- Memposisikan kanul 3 lpm
klien senyaman mungkin, Ttv :
semifowler untuk TD: 100/60 mmHg
memaksimalkan N: 118 x/menit
ventilasi.
S: 36,2
- Memonitor
R: 25 x/menit
adanya sumbatan jalan
SPO2: 97%
nafas
- Mengauskultasi A : masalah teratasi
bunyi nafas sebagian
- Berkolaborasi P : lanjutkan
dengan intervensi
dokter untuk pemberian
I:
bronkodilator dan obat-
- Monitor ttv,
obatan inhalasi jika
frekuensi, irama,
diperlukan. kedalaman dan
upaya nafas
- Posisikan klien
senyaman mungkin,
semifowler untuk
memaksimalkan
ventilasi.
- Monitor
adanya sumbatan
jalan nafas
- Auskultasi
bunyi nafas
- Kolaborasi
dengan
dokter untuk
pemberian
bronkodilator dan
obat-obatan inhalasi
jika diperlukan.
- Pemberian
terapi oksigen nasal
kanul
E : Keluarga tampak
kooperatif pada saat
dilakukan tindakan
asuhan keperawatan.
- Pasien merasa tidak
nyaman saat terpasang
oksigen
- SPO2 97% setelah
dipasangkan oksigen
R : Monitor tanda vital
dan saturasi oksigen
- Terapi oksigen
nasal kanul 5
lpm
8-12- Defisit nutrisi - Mengidentifikasi S : Pasien Aliyah
2021 alergi dan intoleransi mengatakan sudah
mau makan tapi
makanan masih sedikit
- Mengidentifikasi O:
makanan yang Kes. CM
disukai TTV :
- Memonitor TD: 100/60 mmHg
asupan makanan N: 118 x/menit
- Memonitor berat S: 36,2
badan R: 25 x/menit
- Memberikan SPO2: 97%
suplemen makanan Bb : 40 kg
jika perlu IMT : 16,87 (kategori
kurus)
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutan intervensi
I:
- identifikasi
alergi dan
intoleransi
makanan
- identifikasi
makanan yang
disukai
- monitor
asupan makanan
- monitor berat
badan

E:
- Keluarga
tampak kooperatif
pada saat dilakukan
tindakan asuhan
keperawatan
- Pasien
menyukai makanan
yang lunak
R:
8-12- Intoleransi - Memonitor S : pasien Aliyah
2021 aktivitas kelelahan fisik dan mengatakan dapat
emosional beraktivitas namun
- Memonitor pola masih dibantu
dan jam tidur kesadaran
- Menganjurkan composmentis
melakukan aktivitas Ttv :
secara bertahap TD: 100/60 mmHg
- Mengajarkan N: 118 x/menit
strategi koping untuk S: 36,2
mengurangi kelelahan R: 25 x/menit
SPO2: 97%
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutan intervensi
I:
- Monitor
kelelahan fisik dan
emosional
- Monitor pola
dan jam tidur
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
- Ajarkan
strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan
E
R
REVIEW JURNAL HIPERTENSI

Judul Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan Darah Pada


Penderita Hipertensi
Volume & Vol.5 No.2 Hal. 331-335
Halaman
Tahun 2021
Penulis Wisnatul Izzati
Reviewer Aliyah Mahmudah
Tanggal 4 November 2021
Tujuan Penelitian Untuk meneliti Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian didapatan bahwa penderita hipertensi
terbanyak dialami oleh lansia perempuan sebanyak 57,1% dengan
jumlah responden sebanyak 46 orang yang akan dilakukan terapi
slow deep breathing, terapi ini dapat mempengaruhi tekanan darah
pada penderita hipertensi untuk menurunkan ativitas saraf simpatis
melalui peningkatan central inhibitory rythms yang berdampak
pada penurunan output simpatis. Penurunan otot simpatis
menyebabkan penurunan pelepasan epinefrin yang ditangkap oleh
reseptor alfa sehingga mempengaruhi otot polos pembuluh darah.
Otot polos vascular mengalami vasodilatasi yang akan
menurunkan tahanan perifer dan mengakibatkan penurunan
tekanan darah.

Terapi slow dreep breathing dapat memberikan rasa nyaman


sehingga dapat mengurangi ketegangan pda penderita hipertensi.
Terapi ini adalah salahsatu terapi nonfarmakologis
Kelebihan - Penyajian data dalam bentuk table sehingga mempermudah
untuk memahami isi dari hasil penelitian
- Menjelaskan secara detail tentang proses penelitian serta
metode penelitian yang digunakan
-
Kekurangan - Dalam penelitian tidak dijelaskan batasan usia lansia yang
dilakukan terapi slow dreep breathing
- Tidak menjelaskan confounding factor yang dapat
mempengaruhi proses selama penelitian

Sumber : Izzati W. 2021. Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi. Vol.5 No.2 Hal. 331-335. Jurnal Keperawatan Terpadu.
Diunduh pada tanggal 4 Desember. Diakses dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://jkt.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/home/
article/view/
26&ved=2ahUKEwiH34bG1u70AhXsH7cAHeFfCB4QFnoECAMQAQ&usg=AOvVa
w3V3ic8WNHikiGQU7bkMlfj

REVIEW JURNAL SPIRITUAL

Judul Kebutuhan Spiritualis Lansia Dengan Penyakit Kronis : Literatur


Review
Volume dan Vol. 7 No.3
Halaman
Tahun 2021
Penulis Eva Sri Rizki Wulandari
Reviewer Aliyah Mahmudah
Tanggal 4 November 2021
Tujuan Penelitian Untuk Meneliti Tentang Kebutuhan Spiritualis Lansia Dengan
Penyakit Kronis
Hasil Penelitian Berdasarkan dari hasil literature review yang telah dilakukan,
bahwa spiritualitas dijadikan sebagai sumber kekuatan lansia saat
menderita penyakit kronis. Semakin tinggi kebutuhan spiritualitas
terpenuhi maka lansia semakin mampu mencapai potensi dan
kualitas hidupnya. Dimensi spiritualitas dilakukan atas dasar
untuk mempertahanan keyakinan serta kebutuhan mendapatkan
pengampunan, mencintai menjalin hubungan, penuh rasa percaya
dengan tuhan.

Tingkatan peranan penting bagi pemenuhan kebutuhan


spiritualitas lansia yang paling utama ialah dimensi keagamaan
(religiosity). Keagamaan dijadikan pengaruh positif bagi
kesehatan pada lansia dan sebagai sumber dukungan yang
penting terutama pada lansia yang menderita penyakit kronis.
Kelebihan - Metode dan desain penelitian yang lengkap serta
dijelaskan secara detail
- Bahasa yang digunakan mudah dipahami
Kekurangan - Penyajian data tidak dalam bentuk table distribusi
sehingga tidak mempermudah pembaca untuk memahami
isi dari hasil penelitian
- Belum menjelaskan tujuan penelitian secara detail
- Nomor halaman tidak ada

Sumber : Wulandari Rizky E,S. 2021. Kebutuhan Spiritualis Lansia Dengan Penyakit
Kronis : Literatur Review. Vol. 7 No.3. Jurnal Ilmiah Keperawatan. Diunduh pada
tanggal 4 Desember. Diakses dari https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/
jikep/article/view/811&ved=2ahUKEwjKxez31-
70AhXA4HMBHWX1CsUQFnoECAcQAQ&usg=AOvVaw1Q2E_lLDvqHJ6GxGm3
wRzo

Anda mungkin juga menyukai