Disusun Oleh:
2019
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ATRIAL FIBRILASI (AF) PADA Ny. A
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari senin tanggal 4 Maret 2019 di Ruang Geriatri Lantai Dasar
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang secara alloanamnesa atau
autoanamnesa.
I. Identitas
A. Identtas Pasien
Nama : Ny. A
Alamat : Pamularsih, Semarang
Umur : 75 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak Tamat SD
Pekerjaan : Swasta
Suku/ Bangsa : Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 25 Februari 2019
Diagnosa Medis : Atrial Fibrilasi
No. Cm :C
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. H
Umur : 57 Tahun
Alamat : Pamularsih, Semarang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dg Pasien : Anak
II. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan mual dan muntah
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Paisen datang dengan keluhan mual, muntah ± 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
muntah ± 10 x isi makan, pasien mengatakan tidak nafsu makan , nafsu makan
berkurang, porsi biasa tidak habis, pasien mengeluh pusing, nggeliyeng.nyeri
dada saat beraktivitas, panas dingin, berkeringat dingin, jantung berdebar – debar,
nyeri di bagian perut kanan atas. Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk – tusuk
dan hilang timbul, namun keluhan nyeri yang terus menerus dirasakan selama ±
2 hari sebelum masuk rumah sakit. Berat badan pasien 60 kg . Muntah darah (-),
BAB Hitam (-), Kelainan BAK (-). Pasien datang ke IGD RSDK kemudian
ditempatkan di Ruang Geriatri Lantai Dasar untuk mendapatkan perawatan lebih
lanjut.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah di rawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang ± 1 minggu
yang lalu dengan gangguan irama jantung, obat yang pernah dipakai SIMARC
2gr/24 jam, concor 2,5 mg/24 jam, Artovastatin 20 mg/24 jam, pasien memiliki
riwayat hipertensi ± 5 tahun terkonsul, memiliki riwayat sakit jantung.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan, dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit
seperti pasien, dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun/ menular
(DM, Hipertensi, HIV, dll)\
4. Genogram
Keterangan :
Perempuan meninggal
Perempuan
Status gizi
BB : 60 kg
Tinggi badan 150 cm
IMT : 50/(1,5)2
: 22.22 (rentang normal)
3. Pola Aktifitas
Sebelum di Rs : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu melakukan
aktifitas secara normal.
Selama di Rs :
DS: pasien mengatakan melakukan aktivitas dibantu keluarga
DO: Pasien nampak kesulitan beraktivitas karena lemas, dan kesulitan tidur
Penilaian Aktivitas
a. Mandiri
b. Alat bantu
c. Bantuan orang lain
d. Bantuan orang lain dan alat
e. Semua dengan bantuan
MACAM ADL 0 1 2 3 4
Mandi v
Berpakaian v
Pergi ke toilet (toileting) v
Berpindah tempat (transferring) v
Continent BAB / BAK v
Makan v
Termasuk Indeks KATZ B : mandiri untuk 4 aktivitas diatas
4. Pola Eliminasi
Sebelum di Rs : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari,
konsitensi lembek, dan BAK pasien 5 kali sehari dengan warna kuning jernih
dan bau khas urin
Selama di Rs :
DS : pasien mengatakan selama sakit belum BAB
DO : pasien BAK 3 kali sehari, warna kuning, jernih dan bau khas urin.
5. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan susah dan tidak pernah tidur siang, jadi saat siang hari
melakukan kegiatan lain. Pasien mengatakan malam hari mengalami susah
tidur. Pasien mengatakan jumlah waktu tidur malam tidak menentu sampai
pagi hari. Pasien tampak terdapat cekungan hitam dibawah mata, Pasien
tampak mengantuk.
6. Pola Peran
Pasien mengatakan orang yang terdekat pasien adalah semua anaknya dan
cucunya
7. Pola Kognitif dan Persepsi
Sebelum masuk RS :pasien mengatakan pendengaran pasien normal, tidak ada
kelainan penglihatan mata, pasien mengatakan untuk melihat juga sudah tidak
jelas karena faktor usia pengecapan dan penciuman normal, pasien
komunikasi dengan bahasa yang jelas.
Selama di RS :
DS : -
DO : pasien masih bisa berkomunikasi dengan jelas
Inspeksi :
Perkembangan antara dada kanan dan kiri simetris
Palpasi :
Taktil fremitus teraba sama antara dada kanan dan kiri
Perkusi :
Bunyi resonan
Auskultasi :
Vesikuler
11. Jantung
Inspeksi :
Sklera : Tidak ikterik
Konjungtiva : Tidak anemis
Ictus Cordis : Terlihat pada ICS 5 Linea
medioclavicularis kiri
Palpasi :
Heart Rate
Frekuensi : HR: 94 kali/menit
Ciri denyt : Pulsus kuat tidak teratur
Irama : Aritmia
Ictus cordis : Tidak teraba
Ekstremitas :Ttidak edema
Kulit : Hangat
Capillary refill : ≤ 3 detik
Perkusi :
Bunyi perkusi jantung : Pekak
Batas jantung : Melebar, Kardiomegali
Auskultasi :
Bunyi jantung I,II : Tidak normal, ireguler, atrial fibrilasi
Gallop : tidak ada
Murmur/ bising jantung : Terdapat bising jantung
12. Abdomen
Auskultasi : Bising usus 11x/menit, peristaltik normal
Inspeksi : Tidak ada pembesaran abdomen, simetris
Palpasi :Terdapat nyeri di abdomen, tugor kulit baik
Perkusi : suara thympany
13. Punggung
Bentuk punggung simetris dan tidak adanya luka dekubitus.
14. Genetalia dan Anus
Genital pasien nampak bersih.
15. Ekstermitas
Atas : kulit tampak keriput, tekstur cukup baik, tidak terdapat lesi, kekuatan
otot 4/5
Bawah : kulit tampak keriput, tekstur cukup baik, tidak terdapat lesi,
kekuatan otot 4/5
16. Kulit
Kulit pasien tampak keriput
V. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Tanggal 03-03-2019
2. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Radiologi : FO THORAKS AP SEMIERECT
(ASIMETRIS) LATERAL
KLINIS : CHF, AF
COR : Apeks jantung bergeser ke laterokaudal
Elongatio aorta dan klasifikasi arcus aorta
Retrocardiac space menyempit, retrosternal space tak tampak menyempit
PULMO : Corakan vaskular tampak normal
Tak tampak bercak pada kedua lapangan paru
Masih tampak opasitas bentuk tubuler pada paravertebra kanan setinggi
corpus vertebra Th. 4 – 7, cenderung vaskuler
Hemidiafragma kanan setinggi costa 9 posterior
Sinus costofrenikus kanan kiri lancip
KESAN :
1. Konfigurasi jantung relatif sama
2. Elongatio aorta dan Klasifikasi arcus aorta
3. Pulmo tak tampak infiltrat
3. Pemeriksaan Echocardiograf
DESKRIPSI :
a. Dimensi ruang jantung, dalam batas normal
b. LVH (-) konsentrik, LAS dan IVS ontak, efusi pericardial (-), efusi pleura
(-), thrombus (-)
c. Global normokinetik
d. Fungsi siStolik LV normal dengan LVEF 58.8%
e. Disfungsi diastolik LV grade I dengan E/A 0.6, E/e 16.6, E dec time 391
ms
f. Fungsi sistolik RV normal dengan TAPSE 23 mm
g. Katup – katup :
1) Aorta : 3 3 kuspis, kalsifikasi (-), AS (-), mild AR (+)
2) Mitral : MS (-), MR (-)
3) Trikuspid : TS (-), TR (-)
4) Pulmonal : PS (-), PR (-)
h. PH : Negatif
KESIMPULAN :
1. LVH konsentrik
2. Fungsi sistolik LV Global dan segmental normal dengan LVEF 58.8%
3. Disfungsi sistolik RV normal
4. Mild AR
4. Terapi Medikasi
04 Maret 05 Maret 06 Maret
No Nama Obat Dosis Indikasi
2019 2019 2019
1. Inf. NaCl 20 06 14 22 06 14 22 06 14 22
0,9% tpm
2. Simarc 2 06 06 06
gr/24
jam
3. Concor 2,5 12 12 12
gr/24
jam
4. Atrovastatin 20 22 22 22
mg/24
jam
5. Ranitidin 150 6 14 22 6 14 22 6 14 22
mg/8
jam
6. Ondansentron 2mg/2 6 10 14 18 22 2 6 10 14
4 jam
5. Tanda-tanda vital
Jenis
No. 04 Maret 2019 05 Maret 2019 06 Maret 2019
Pemeriksaan
Pg Sr Mlm Pg Sr Mlm Pg Sr Mlm
1. TTD 150/ 160/ 150/
90 90 90
2. Nadi 72 89 88
3. RR 18 20 27
4. Suhu 37,1 37 36,3
B. ANALISA DATA
DO :
- A
(Antropometri)
= BB (60 kg) /
TB / (1.5 m) =
22.22 (rentang
normal)
- B (Biokimia) =
Hb = 12.9 gr%
Leukosit= 10.9
103/uL
Eritrosit= 4.69
106/Ul L
Trombosit=
356%
Hematokrit =
41.5%
- C (Klinis) =
Pasien tampak
lemas, Pasien
makan 3x sehari
hanya 3-5
sendok makan,
Pasien
mengeluh mual
dan muntah
- D (Diit) =
Pasien
mendapatkan
diit lunak
(bubur)
DS : Perubahan Penurunan Curah
- Pasien mengeluh irama jantung
Jantung (00029)
pusing
- Nggliyeng
- Pasien mengeluh
nyeri dada saat
beraktivitas
- Jantung berdebar
– debar saat
beraktivitas
(palpitasi)
- Berkeringat
DO :
- Pasien tampak
lemas
- HR = 92 x/menit
- Hasil EKG
QRS = 80 ms
QT/QTC =
462/408 ms
PR = 190 ms
RR/PP =
1304/1275 ms
P/QRS/T = 83/ -14/
150 Deg
-
DS : Krisis situasi Ketidakefektifan
- Pasien
(penyakit yang koping (00069)
mengatakan sudah
pasrah dengan diderita)
penyakitnya
- Pasien
mengatakan tidak
mengetahui
penanganan dari
penyakit yang
diderita
- Pasien
mengatakan tidak
bisa tidur selama
sakit
DO :
- Pola koping
terhadap stres
pasien tergolong
depresi ringan
C. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
diit kurang ditandai dengan pasien tidak nafsu makan
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung ditandai
dengan pasien mengalami palpitasi jantung
3. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan situasi krisis (penyakit yang di derita)
ditandai dengan pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang di derita