Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.N DENGAN SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI (SVT)

DI RUANG ICU RS DR. SOEDJONO MAGELANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Keperawatan Klinik Kritis

Dosen Pembimbing Ns. Ainnur Rahmanti, M.Kep

Oleh :

MUHAMMAD LUTHFI CHAKIM

20101440118051

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV/


DIPONEGORO

PRODI D III KEPERAWATAN

TA 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS ( ICU/HCU)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N


DENGAN SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI (SVT)

DI RUANG ICU
RST DR. SOEDJONO MAGELANG

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal : 15 Maret 2021 Jam : 08.00
A. Identitas
1. Identitas Klien : Ny.N
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku /Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Alamat : Kramat
Tanggal masuk : 12 Maret 2021
No Register : 205832
Diagnosa Medis : supraventricular takikardi

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn.S
Umur : 45
Alamat : Kramat
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan Klien: Suami

B. Keluhan Utama
Nyeri dada sebelah kiri tembus sampai belakang sejak 4 jam yang lalu

C. Pengkajian Primer
1. Airway
Jalan nafas normal dan tidak ada sumbatan, tidak terpasang nasal kanul
maupun NRM,
2. Breathing
a. Tidak ada suara tambahan
b. RR 24 x/menit
3. Circulation
a. Frekuensi denyut nadi : 190 x/menit
b. Tekanan darah : 145/110 mmHg
c. Suhu : 36,0 C
d. RR : 24 x/Menit
e. SpO2 : 99%

4. Disability
E4 V5 M6
GCS : 15 kesadaran penuh

5. Exposure

D. Pengkajian Sekunder
1. Riwayat Keperawatan / Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan / Keperawatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan, pasien rujukan dari RSI Saden dengan
keluhan nyeri dada kiri tembus ke belakang

b. Riwayat Kesehatan / Keperawatan Dahulu


Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat hipertensi

c. Riwayat Kesehatan / Keluarga


Keluarga pasien mengatakan keluarga pasien tidak mempunyai riwayat
penyakit degenerative maupun menular seperti HT, DM,dan HIV

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
GCS : E4 V5 M6

Pemriksaan Tanda – tanda vital


TD : 145/110 mmHg
Nadi: 190 x/menit
RR : 24 x/Menit
SpO2: 99%
Suhu: 36,0 C
b. Pemeriksaan Head to toe
1) Pemeriksaan Kepala dan leher
Kepala
Insperksi/ palpasi : mesochepale, tidak ada luka
Keluhan : Tidak ada keluhan
Rambut : hitam bersih
Mata
Fungsi penglihatan : Baik
Ukuran pupil : Isokor
Konjungtiva : Anemis
Keluhan : Tidak ada keluhan

Telinga
Fungsi pendengaran : dapat mendengar dengan baik, normal
Keluhan : tidak ada keluhan

Hidung
Inspeksi : Simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Keluhan : tidak ada keluhan

Mulut
Keadaan bibiir : Kering
Kebersihan gigi mulut : Bersih
Pemasangan Opa/et : Tidak terpasang

Leher
Insperksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada pembesaran tyroid

c. Pemeriksaan Dada
Jantung
Inspeksi : icuts cardis teraba
Palpasi : Redup
Perkusi : pekak
Auskultasi : takikardi

Paru – Paru
Inspeksi : dada simetris
Palpasi : taktil framinus kanan sama dengan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada suara tambahan

Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada luka
Auskultasi : peristaltic 20x/menit
Palpasi : tidak teraba masa dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
d. Genetalia
Tidak terpasang DC

e. Pemeriksaan Anggota Gerak


5 5
5 5

f. Pemeriksaan Kulit dan Kelenjar Getah Bening


Kulit : lembab
Kelenjar getah bening : tidak ada benjolan

3. Kebutuhan Fisiologis
a. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit : pasien makan 3x sehari dengan porsi lauk daging
dan sayur, sedang minum 8 – 7 gelas / hari
Saat sakit : Pasien dianjurkan makan makanan rumas sakit dengan
minum 7-8 gelas / hari

b. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : klien BAB 1x sehari dan BAK 5-6 X /sehari
Saat Sakit : BAB 1 kali , BAK 1500 cc/sehari jam

c. Pola Istirahat Tidur


Sebelum sakit : klien tidur 7-8 jam/hari
Saat sakit : klien tidur 6-7 jam / hari
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium

Jenis pemriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

HGB 9.9 11-15,6 g/dl


HCT 33 31-45 %
PLT 537000 154000-442000 ul
WBC 6400 4000-10.000 /ul

Elektrolit
Kalium 3.87 3.6 – 5.5 Mmol/L
Natrium 138.02 337 – 144 mEq/I
Clorida 102.68 95 - 105 mmol/L

b. Terapi
- Cairan infus RL 20tpm
- (SP) heparin 1.5 ui/jam
- Ceftriaxone 2x1gr
- Omeprazol 2x/ vial
- Captopryl 3x 6.2mg
- D vit 3x1
- Amlodipine 1x5 mg
II. ANALISA DATA

TANGGAL /
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH TTD
JAM
1 15 Maret 2021 DS : pasien mengeluh nyeri dada perubahan Penurunan
09:00 P : kontraksi denyut/irama curah jantung
Q : rasanya seperti ditusuk- jantung,
tusuk, perubahan
R : dada sebelah kiri sampai
sekuncup
tembus kebelakang
jantung:
S : skala 7
T : saat munculnya kontatraksi preload,
secara mendadak afterload, luthfi
penurunan
DO : kontraktilitas
- Pasien tampak lemah miokard.
- RR 24x/menit
- EKG : Supraventrikular
takikardi
- N : 190 x/m
- RR : 24x/m

2 10 Maret 2021 DS: kerusakan Inefektif


17:00 - Klien mengatakan tidak transenteralrt perfusi
bisa berkegiatan terlalu asi O2 jaringan
berat melalui kardio
alveolar dan pulmonal
DO:
atau
- TD : 145/110
membran luthfi
mmHg
kapiler
- Nadi: 190 x/menit
- RR : 24 x/Menit
- SpO2: 99%
- Suhu: 36,0 C
III. RENCANA KEPERAWATAN

TANGGAL
DP TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TTD
/ JAM
10 Maret 1 setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi
2021
17:30 keperawatan selama 2x24jam, adanya
diharapkan curah jantung normal nyeri dada
dengan kriteria hasil : (intensitas,
No Indikator Skala Skala lokasi dan
awal target durasi)

1 TD 2 4 2. Monitor

dalam adanya

batas perubahan
luthfi
normal tekanan

2 HR 2 4 darah

dalam 3. Kolaborasi

batas pemberian

normal obat

3 Tidak 2 4 antiaritmia

terdapat
suara
jantung
abnormal
15 Maret 2 setelah dilakukan tindakan Intracranial
2021
09.00 keperawatan selama 1x24jam, pressure
diharapkan perfusi jaringan 1. Ukur tanda-
kardiopulmonal efektif, dengan tanda vital:
kriteria hasil : tekanan
darah, nadi,
No Indikator Skala Skala Luthfi
pernapasan,
awal target
1 Perfusi 2 4 suhu,
jaringan saturasi O2
perifer 2. Anjurkan
2 perifer 2 4 untuk cukup
tidak istirahat
muncul 3. Beri cukup
3 Kelemaha 2 4 nutrisi
n ekstrim sesuai
tidak ada dengan diet
4 Intake dan 2 5
output
seimbang

IV. IMPLEMENTASI

TANGGAL/JA
DP IMPLEMENTASI RESPON TTD
M
15 Maret 2021 1 1. mengkaji S:
14.oo WIB P : kontraksi
adanya nyeri Q : rasanya seperti ditusuk-
dada (intensitas, tusuk,
R : dada sebelah kiri
lokasi dan sampai tembus kebelakang
S : skala 7
durasi) T : saat munculnya
kontatraksi secara luthfi
mendadak
O:
- Klien tampak lemah
- Tampak meringis
15 Maret 2021 2 mengukur tanda- S : klien mengatakan bersedia
15.00 WIB du periksa
tanda vital: tekanan O :
darah, nadi, - TD : 145/110 mmHg
- Nadi: 190 x/menit
pernapasan, suhu, - RR : 24 x/Menit
- SpO2: 99% luthfi
saturasi O2
- Suhu: 36,0 C

15 Maret 2021 2 Menganjurkan S : klien mengatakan bersedia


17.0 WIB istirahat sekama sakit
untuk cukup O : klien tampak berbaring
istirahat istirahat di tempat tidur
luthfi

16 Maret 2021 1 Memonitor adanya S : klien mengatakan


14:00 WIB bersedian di cek TD secara
perubahan tekanan berkala
darah O:
TD : 140/100 luthfi

16 Maret 2021 1 Kolaborasi S : klien bersedia diberi obat


16:00 WIB pemberian obat O : tampak terpasang syring
antiaritmia pump heparin 10.00 ui/jam

luthfi

16 maret 2021 2 memberi cukup S : klien mengatakan bersedia


19.00 WIB diet makanan dari RS
nutrisi sesuai O : klien tampak memakan
dengan diet makanan dari RS
luthfi

V. EVALUASI

TANGGAL/JAM DP EVALUASI TTD


15 Mret 2021 1 S : nyeri sedikit berkurang
20.00 WIB P : kontraksi
Q : rasanya seperti diremas remas,
R : dada sebelah kiri
S : skala 3
T : hilang timbul
O : KU GCS: 15,
A : Masalah belum teratsi luthfi
P : intervensi dilanjutkan
- monitor nyeri dada

2 S : klien mengatakan tubuhnya sudah lebih


segar karena sudah istirahat
O:
- TD : 130/100 mmHg
- Nadi: 120 x/menit
- RR : 24 x/Menit
- SpO2: 99%
luthfi
- Suhu: 36,0 C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor tanda-tanda vital
16 Maret 2021 1 S : klien mengatakan nyeri sudah berkurang
20.00 WIB setelah diberikan obat
O : TD : 135/100
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi luthfi
-Monitor Tanda-tanda vital
2 S : klien mengatakan sudah makan makanan
dari RS
O : makanan tampak sudah dimakan
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Diet
- Pasien dirujuk ke RSUP dr,Kariadi luthfi
Semarang untuk di lakukan tindakan
lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai