PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut WHO, Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi cair
( mencret ) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari ( 24 jam ). Dua kriteria
penting harus ada yaitu buang air besar dan sering. Diare didefinisikan sebagai
imflamasi pada membran mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan
diare, muntah – muntah yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang
menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
( Betz, 2009 ).
Penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal langsung dari penderita
diare atau melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri pathogen
yang berasal dari tinja manusia atau hewan atau bahan muntahan penderita juga
dapat terkena melalui aktifitas seksual kontak oral – genital atau oral – anal.
( Sudoyo Aru, dkk 2009 ).
B. SARAN
Diare pada anak dan dewasa dapat dicegah dengan cara :
- Imunisasi
- Penyediaan air bersih
- Adanya tempat pembuangan jamban
- Status gizi yang mencukupi
- Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh
Anak yang menderita diare selain diperhatikan kebutuhan fisik juga kebutuhan
psikologis harus dipenuhi dan kebutuhan sosial dalam berinteraksi atau bermain
dalam pergaulan dengan teman sepermainan
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti. 2010. Kelainan Dan Penyakit Pada Bayi & Anak. Nuha Medika: Yogyakarta
Yuliani R, Suriadi. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Sagung Setyo: Jakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI