PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan kelompok khusus di
SD BANJIR KANAL O1 Kota Semarang dengan memperhatikan proses keperawatan kelompok
khusus mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, pelaksanaan dan
evaluasi yan bekaitan dengan penyakit diare pada anak usia sekolah. Adapun tahap-tahap proses
keperawatan adalah sebagai berikut :
A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap persiapan merupakah langkah awal sebelum melakukan kegiatan. Pada tahap ini
dilakukan penyusunan format pengkajian dan pembuatan kuesioner. Ada dua faktor yang
dijumpai dalam tahap awal ini, yaitu :
1. Faktor Pendukung
Puskesmas Bulusari menerima kehadiran mahasiswa dengan program masing-masing untuk
dapat belajar bersama di wilayah puskesmas Bulusari dan khususnya di SD BANJIR KANAL
01. Kelompok khusus sangat mau menerima kehadiran mahasiswa dengan baik sehingga
memudahkan mahasiswa untuk dapat menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan
selanjutnya dalam tahap pengkajian.
2. Faktor Penghambat
Proses pembuatan format pengkajian memerlukan ketelitian agar dapat menggali dengan
dalam informasi yang hendak diperoleh. Diperlukan sumber pengetahuan yang luas dan dari
berbagai aspek.
B. TAHAPAN PENGKAJIAN
Tahap pengkajian merupakan tahap awal dalam proses Asuhan Keperawatan yang di lakukan
guna agar dapat mengumpulkan informasi dari kelompok sasaran sampai berbagai masalah
yang terdapat dalam kelompok khusus, di tahap pengkajian juga akan memudahkan
mahasiswa dalam mendapatkan beberapa data yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
Sebelum melakukan pengkajian mahasiswa wajib untuk membina hubungan saling percaya
dengan masing-masing agar memudahkan untuk mengumpulkan informasi. Setelah selesai
melakukan pengumpulan data, kemudian selanjutnya melakukan pengelompokan data yang
sesuai untuk mendukung analisa data. Pada saat melakukan tahap pengkajian ini terdapat
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam memperoleh data yang di perlukan.
1. Faktor Pendukung
Hubungan saling percaya dengan pembimbing klinik dan kelompok khusus di jalin semenjak
pertama kali mahasiswa melakukan kontak langsung saat perkenalan. Sehingga data atau
informasi dapat didapatkan dengan mudah.
2. Faktor Penghambat
Ada beberapa siswa dari kelompok sasaran yang gaduh saat pengkajian dan pembagian
kuesioner. Dimana hal ini menyebabkan memerlukan waktu pengkajian lebih lama.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah lanjutan proses pengkajian merupakan proses siswa atau
masyarakat terhadap masalah kesehatan baik aktual, resiko maupun pontensial yang dapat
diantisipasi perawat. Diagnosa keperawatan kelompok khusus menggambarkan masalah,
respon, kondisi dan mengidentifikasi kemungkinan data penyebab. Dari pengkajian
didapatkan dua diagnosa keperawatan yaitu :
1. Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan sumber daya (SD BANJIR KANAL O1 Kota
Semarang)
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d kurang pemahaman tentang gizi
D. TAHAPAN PERENCANAAN
E. TAHAP IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan kelompok khusus
yang telah disusun. Implementasi diberikan secara langsung pada kelompok khusus siswa
dengan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga terjadi diare. Pada umumnya
tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai denga teori yaitu berfokus pada upaya
meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan rehabilitas
dengan menggunakan strategi proses kelompok, Health Promotion dan Partnership.
Pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Sehingga di
harapkan mampu membantu meningkatkan kesehatan pada kelompok khusus siswa dengan
kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga terjadi diare.
F. TAHAP EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses asuhan keperawatan yang di gunakan untuk
mengevaluasi semua tindakan yang sudah di lakukan agar mengetahui tingkat keberhasilan
dari pemecahan masalah keperawatan kelompok khusus yang ada. Dari evaluasi yang
dilakasanakan dapat diketahui masalah kesehatan bisa terpecahkan seluruh, sebagian, atau
tidak terpecahkan tetapi menimbulkan masalah baru. Kegiatan evaluasi adalah mengukur
keberhasilan dengan mengukur keberhasilan dengan mengumpulkan data dan
menganalisanya. Kegiatan ini dilakukan bersama kelompok khusus siswa dengan kurangnya
perilaku hidup bersih dan sehat. Materi evaluasi dilaksanakan meliputi evaluasi program yang
disusun dengan kebutuhan, rencana yang dibuat, efisiensi biaya dan efektifitas program serta
dampak program. Evaluasi kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas kegiatan sesaat
setelah dilakukan dan evaluasi pada akhir program untuk menilai aktivitas jangka penjang
yang akan dilakukan sebagai rencana tindak lanjut. Selama dilakukan kegiatan tidak
ditemukan hambatan yang berarti.