Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Ny.

S
(36th) DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN, RISIKO
PERILAKU KEKERASAN, DAN RISIKO BUNUH DIRI
DI RUANG 1 ARIMBI RSJD DR. AMINO
GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh:
ARYUTI PUTRI SETIATI
D0018008

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Ny. S (36th) DENGAN HALUSINASI
PENDENGARAN, RISIKO PERILAKU KEKERASAN, DAN RISIKO BUNUH DIRI DI
RUANG 1 ARIMBI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

I. TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
a) Identitas pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 36th
Alamat : Weleri
b) Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. D
Umur : 51th
Hub. dgn pasien : Kakak
Alamat : Weleri
c) Identitas rumah sakit
Tanggal masuk : 6 Mei 2019
Ruang : 1 Arimbi
Diagnosa medis : Halusinasi, risiko perilaku kekerasan, dan risiko
bunuh diri
No. RM : 00077565

2. Alasan masuk
Pasien masuk RSJD dr. Amino Gondohutomo dengan alasan pasien ± 1 bulan
keluyuran, berbicara sendiri, keliling dan mengetuk kaca jendela rumah
tetangga menggunakan pisau, dan sering mengatakan ingin membunuh
anaknya. Pasien pernah mengurung anaknya di kamar mandi dan pernah akan
menggantung badannya di kamar.
3. Faktor Predisposisi
Pasien terlihat murung dan melamun saat diruangan. Pasien mengatakan sering
mendengar suara laki-laki yang menyuruhnya untuk menggantung diri dan
membunuh anaknya. Pasien sering berbicara dan tertawa sendiri, pasien terlihat
jalan mondar mandi dengan raut wajah marah dan tegang. Pasien mengatakan
tidak bisa mengontrol rasa marahnya, emosi pasien naik turun tidak stabil dan
mudah tersinggung. Pasien merasa sedih dan marah karena dirinya tidak bisa
menjadi istri yang baik untuk suaminya.

4. Pemeriksaan fisik
a) Tanda-tanda vital
TD : 120/90 mmHg
N : 89x/menit
P : 20x/menit
S : 36oC
b) Tinggi badan : 159cm Berat badan : 58kg
c) Keluhan fisik : Pasien mengatakan tidak mempunyai keluhan fisik
d) Kepala : Bentuk mesochepal dan kepala tidak ada luka
e) Rambut : Hitam, panjang, ada ketombe, tidak ada kutu
f) Mata : Konjungtiva tidak anemis, mata dapat melihat dengan baik
g) Hidung : Bersih tidak ada secret
h) Telinga : Simetris dan pendengaran baik
i) Mulut : Gigi kotor berawarna kuning dan mulut bau
j) Leher : Tidak ada pembesaran tyroid
k) Dada : Bentuk pengembangan dada simetris dan tidak ada nyeri
l) Abdomen : Tidak ada nyeri tekan
m) Ekstermitas : Ekstermitas berfungsi baik
n) Kulit : Berwarna sawo matang dan turgor baik
o) Kuku : Kuku tangan dan kaki panjang dan kotor
5. Psikososial
a) Genogram

Keterangan :
: Laki-laki meninggal dunia
: Laki-laki
: Perempuan meninggal dunia
: Perempuan
: Hubungan pernikahan
: Garis keturunan
: Tinggal 1 rumah
: Pasien 30th

Pasien berusia 36th, tinggal bersama dengan bapak, ibu, dan kakaknya.

b) Konsep diri
i. Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak menyukai semua yang ada
pada dirinya
ii. Identitas diri : Pasien mengatakan dirinya seorang perempuan
yang berumur 36 tahun
iii. Peran diri : Pasien sebagai seorang ibu yang bekerja sebagai
buruh
iv. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin menghafal semua surat-
surat pendek di Al-Qur’an
v. Harga diri : Pasien mengatakan malu dengan keadaannya saat
ini yang berada di rumah sakit jiwa

c) Hubungan sosial
Pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarganya. Pasien
mengatakan paling dekat dengan suami dan kakaknya. Sebelum masuk RSJ
pasien sering berinteraksi dengan lingkungannya akan tetapi pasien sering
dijauhi karena pasien sering mengamuk

d) Spiritual
Pasien mengatakan beragama islam dan dulu sebelum masuk RSJ pasien
selalu menjalankan sholat 5 waktu.
I. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan percaya bahwa Allah itu ada dan akan
membantu dirinya untuk bisa cepat pulang kerumah
II. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sering lupa menjalankan sholat 5 waktu karena
pasien tidak bisa melihat jam dan terkadang tidak mendengar suara
adzan

6. Status mental
a) Penampilan
Pasien berpakaian rapi, rambut terkuncir dengan rapi dan bersih
b) Pembicaraan
Pasien berbicara dengan nada suara tinggi dan keras
c) Aktivitas motorik
Pasien terlihat mondar-mandir, saat berkomunikasi tidak ada gerakan yang
aneh
d) Alam perasaan
Pasien mengatakan merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengan
keluarganya untuk waktu yang lama
e) Afek
Respon pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan
f) Interaksi selama wawancara
Pasien bersikap extrovert (terbuka) saat berkomunikasi, pasien sering
bercerita mengenai keluarganya
g) Persepsi
Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang tidak nyata yang
membuat dirinya melakukan hal-hal yang kasar seperti menendang
temannya
h) Proses pikir
Pembicaraan pasien dapat dimengerti dan dapat diarahkan
i) Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien composmentis dan pasien mampu menyebutkan
hari dan dimana pasien berada saat ini
j) Memori
Pasien memiliki daya ingat panjang yaitu dapat mengingat kejadia lebih dari
sebulan
k) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu menjawab pertanyaan yang membutuhkan konsentrasi
cukup
l) Kemampuan penilaian
Pasien mampu dan selalu menerapkan berdoa terlebih dahulu sebelum
makan
m) Daya tilik diri
Pasien mengingkari dan tidak mau mengakui penyakit yang diderita
7. Kebutuhan persiapan pulang
a) Makan
Selama berada di RSJD dr. Amino Gondohutomo pasien mau makan 3x
sehari
b) Eliminasi
Pasien BAB 1x sehari dan BAK 4x sehari secara mandiri dan tidak ada
keluhan
c) Mandi
Pasien mandi 2x sehari dengan bantuan dorongan motivasi untuk mandiri
dari perawat
d) Berpakaian dan berhias
Pasien mampu mengenakan pakaian dan menyisir rambutnya secara
mandiri tanpa bantuan perawat
e) Istirahat dan tidur
Pasien memliki waktu tidur yang cukup, namun pada malam hari sering
terbangun memikirkan keluarga di rumah
f) Penggunaan obat
Pasien minum obat dengan bantuan perawat
g) Pemeliharaan kesehatan
Pasien merasa senang di RSJD karena memiliki banyak teman dan banyak
yang perhatian pada kondisi dirinya
h) Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan dahulu saat di rumah sering memasak untuk suaminya
i) Kegiatan di luar rumah
Pasien mengatakan dahulu saat di rumah sering kumpulan dengan ibu-ibu
di kompleknya
8. Mekanisme koping
Keluarga pasien mengatakan jika ada masalah cenderung tertutup dan berdiam
diri dan mengamuk di kamar tetapi saat sudah menjalani rawat inap di RSJD
sikap pasien bertambah menjadi lebih baik, pasien dapat berbicara dengan
orang lain dengan baik
9. Masalah psikologis dan lingkungan
Pasien masih harus membutuhkan dorongan motivasi untuk bersosialisasi
dengan lingkungannya
10. Pengetauan tentang koping
Pasien belum mengetahui cara menghilangkan suara-suara yang tidak nyata dan
cara mengontrol emosinya
11. Aspek medis
Terapi : Risperidone 2mg
HB : 14,8 g/dL
GDS : 104 mg/dL
B. Analisa data
Hari/tgl/ No.
Data Fokus Masalah keperawatan Paraf
jam Dx
Senin, 1. DS : Gangguan persepsi:
13 Mei a. Pasien mengatakan sering Halusinasi pendengaran
2019, mendengar suara-suara yang
11.00 tidak nyata yang membuat
WIB dirinya melakukan hal-hal
seperti menendang temannya,
membunuh anak dan dirinya
sendiri
b. Pasien mengatakan hobinya
adalah keluyuran dan melamun
DO :
a. Pasien telihat murung dan
berbicara sendiri
b. Pasien terlihat sering jalan
mondar-mandir dan tertawa
sendiri
Senin, 2. DS : Risiko perilaku kekerasan
13 Mei a. Pasien mengatakan pernah
2019, mengetuk kaca jendela rumah
11.00 tetangganya menggunakan
WIB pisau
b. Pasien mengatakan pernah
mengurung anaknya di kamar
mandi
DO :
a. Pasien kadang berbicara dengan
nada yang tinggi dan keras
b. Pasien mudah tersinggung
Senin, 3. DS : Risiko bunuh diri
13 Mei a. Pasien mengatakan pernah akan
2019, menggantung badannya di
11.00 kamar
WIB b. Pasien mengatakan sedih dan
marah pada dirinya sendiri
karena tidak bisa menjadi istri
yang baik untuk suaminya
DO :
a. Pasien terlihat murung
b. Emosi pasien tidak stabil

C. Daftar masalah kesehatan


1. Gangguan persepsi: halusinasi pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Risiko bunuh diri

D. Pohon masalah
Risiko bunuh diri E.

Gangguan persepsi: Halusinasi pendengaran

Risiko perilaku kekerasan

E. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi: halusinasi pendengaran
3. Risiko bunuh diri
F. Rencana Keperawatan
Diagnosa Rencana tindakan
keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Tindakan keperawatan
Risiko - TUM : Pasien - Pasien dapat - Anjurkan pasien
perilaku dapat mengontrol mengungkapkan mengungkapkan yang
kekerasan emosinya yang penyebab perasaan dialami dan dirasakan saat
tidak stabil jengkel/kesal (dari diri jengkei/kesal
- TUK 1 : Pasien sendiri, dari - Observasi tanda perilaku
dapat membina lingkungan/orang lain) kekerasan pada pasien
hubungan saling - Pasien dapat - Anjurkan pasien untuk
percaya dan menjelaskan akibat dan mengungkapkan perilaku
dapat tanda gejala dari kekerasan yang biasa
mengidentifikasi perilaku kekerasan dilakukan pasien
penyebab, akibat, yang dilakukannya
dan tanda gejala
perilaku
kekerasan

- TUK 2 : Pasien - Pasien dapat - Bantu pasien


dapat melakukan mendemontrasikan mengidentifikasi manfaat
cara mengontrol cara mengontrol cara yang telah dipilih
perilaku perilaku kekerasan - Bantu pasien untuk
kekerasan secara secara fisik: (tarik menstimulasikan cara
fisik: (tarik nafas nafas dalam dan pukul tersebut (role play)
dalam dan pukul kasur/ bantal) - Beri reinforcement positif
kasur/ bantal) atas keberhasilan pasien
menstimulasi cara tersebut
- Anjurkan pasien untuk
menggunakan cara yang
telah dipelajari saat jengkel
atau marah
- TUK 3 : Pasien - Pasien dapat minum - Diskusikan manfaat
dapat melakukan obat sesuai program minum obat dan kerugian
cara mengontrol pengobatan berhenti minum. obat
perilaku tanpa seizin dokter
kekerasan secara - Anjurkan pasien minta
obat (dibantu obat dan minum obat tepat
oleh perawat) waktu
- Anjurkan pasien
melaporkan pada perawat
dokter jika merasakan efek
yang tidak menyenangkan
- Beri pujian jika pasien
minum obat dengan benar

- Bantu pasien
- TUK 4: Pasien - Pasien dapat
mengidentifikasi manfaat
dapat melakukan mendemontrasikan
cara yang telah dipilih
cara mengontrol cara mengontrol
- Bantu pasien untuk
perilaku perilaku kekerasan
menstimulasikan cara
kekerasan secara secara verbal: (3 cara,
tersebut (role play)
verbal: (3 cara, yaitu:
- Beri reinforcement positif
yaitu: mengungkapkan,
atas keberhasilan pasien
mengungkapkan, meminta, menolak
menstimulasi cara tersebut
meminta, dengan benar)
menolak dengan
benar)
- TUK 5 : Pasien - Pasien dapat - Bantu pasien
dapat melakukan mendemontrasikan mengidentifikasi manfaat
cara mengontrol cara mengontrol cara yang telah dipilih
perilaku perilaku kekerasan - Bantu pasien untuk
kekerasan secara secara spiritual: (sholat menstimulasikan cara
spiritual: (sholat dan mengaji) tersebut (role play)
dan mengaji) dan - Pasien dapat membuat - Beri reinforcement positif
membuat jadwal jadwal kegiatan harian atas keberhasilan pasien
kegiatan harian sesuai yang sudah menstimulasi cara tersebut
tersebut untuk dilatihkan oleh perawat
latihan
mengontrol
emosi

Gangguan - TUM : Pasien - Pasien dapat - Observasi tingkah laku


persepsi: tidak berbicara menyebutkan pasien terkait dengan
Halusinasi atau tertawa halusinasi: isi, halusinasinya: bicara dan
pendengaran sendiri, dan tidak frekuensi, waktu tertawa tanpa stimulus,
mendengar terjadi, situasi pencetus, memandang kekiri/ kanan/
suara-suara yang perasaan, respon kedepan, seolah-olah ada
tidak nyata teman bicara
- TUK 1 : Pasien - Bantu pasien mengenal
dapat halusinasi
mengidentifikasi pendengarannya: Katakan
halusinasi: isi, bahwa perawat percaya
frekuensi, waktu pasien mendengar suara
terjadi, situasi itu, namun perawat sendiri
pencetus, tidak mendengarnya
perasaan, respon (dengan nada bersahabat
tanpa menuduh atau
menghakimi)
- TUK 2 : Pasien - Pasien dapat - Diskusikan cara untuk
dapat melakukan mendemontrasikan mengontrol timbulnya
cara mengontrol halusinasi dengan cara halusinasi dengan
halusinasi menghardik dengan menghardik: seperti
dengan cara menutup telinga katakan ”saya tidak mau
menghardik menggunakan kedua dengar kamu(saat
telapak tangan dan halusinasi terjadi)” atau
mengatakan “pergi- menemui orang lain
pergi kamu tidak nyata” (perawat/teman) untuk
mengatakan halusinasi
sedang terjadi

- TUK 3 : Pasien - Pasien dapat minum - Diskusikan manfaat


dapat melakukan obat sesuai program minum obat dan kerugian
cara mengontrol pengobatan berhenti minum. obat
halusinasi tanpa seizin dokter
dengan minum - Anjurkan pasien minta
obat obat dan minum obat tepat
waktu
- Anjurkan pasien
melaporkan pada perawat
dokter jika merasakan efek
yang tidak menyenangkan
- Beri pujian jika pasien
minum obat dengan benar

- Diskusikan cara untuk


- TUK 4 : Pasien - Pasien dapat
mengontrol timbulnya
dapat melakukan mendemontrasikan
halusinasi dengan cara
cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap bersama
halusinasidengan bercakap-cakap jika
teman atau perawat
bercakap-cakap halusinasi datang
- TUK 5 : Pasien - Pasien dapat - Bantu pasien jika ada
dapat melakukan mendemontrasikan kesulitan dalam hal
cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang
halusinasi melakukan kegiatan belum bisa pasien lakukan
dengan seperti menyapu, sendiri seperti merapikan
melakukan merapikan tempat tidur, tempat tidur
kegiatan seperti dll - Beri reinforcement positif
menyapu, - Pasien mampu jika pasien telah berhasil
merapikan menerapkan semua melakukan salah satu cara
tempat tidur, dll kegiatan yang sudah untuk mengontrol
dan membuat dibuat untuk halusinasi
jadwal kegiatan mengontrol halusinasi
harian tersebut
untuk latihan
halusinasi
Risiko - TUM : Pasien - Pasien mampu - Diskusikan dengan pasien
bunuh diri mampu menyebutkan tanda- bahwa bunuh diri
menghilangkan tanda/ keinginan/ merupakan tindak
perasaan/ ancaman/ beratnya kejahatan
keinginan untuk masalah melakukan - Bantu pasien
membunuh bunuh diri mengungkapkan
dirinya sendiri perasaannya yang
atau orang lain terpendam
- TUK 1 : Pasien
dapat
mengidentifikasi
keinginan/
ancaman/
beratnya masalah
melakukan
bunuh diri
- TUK 2 : Pasien - Pasien mampu - Motivasi pasien untuk
dapat mengetahui mendemonstrasikan tetap bersemangat dalam
apa saja benda cara menghindari menjalani hidup
berbahaya yang benda-benda yang - Bantu pasien dalam
ada di sekitarnya berbahaya seperti pisau, mengamankan diri dari
dan mengetahui gunting, dll lingkungan benda
bahwa benda berbahaya
berbahaya
tersebut tidak
boleh digunakan
untuk melukai
diri sendiri
maupun orang
laiin

- TUK 3 : Pasien - Pasien mampu - Diskusikan dengan pasien


dapat membuat daftar aspek aspek positif apa saja yang
mengendalikan positif agar pasien dapat akan dibicarakan bersama
diri dari membayangkan dan - Bantu pasien
dorongan bunuh memikirkan tentang mengungkapkan
diri dengan cara hal-hal yang positif dan perasaannya
membuat daftar meninggalkan pikiran- - Berikan reinforcement
aspek positif pikiran negatifnya positif
seperti
bagaimana
caranya
mencapai
harapan dan
masa depan
- TUK 4 : Pasien - Pasien mampu - Bantu pasien jika
dapat membuat menerapkan latihan memiliki kesulitan
jadwal latihan berfikir positif sesuai - Beri pasien pujian jika
berfikir positif 5x jadwal latihan yang telah berhasil berpikir
dalam sehari sudah dibuat positif setiap harinya
G. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. S No. RM : 00077565
Ruang : 1 Arimbi Masalah Kep : RPK
Tanggal : 13 Mei 2019
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : Pasien masih berbiara dengan S :
nada tinggi dan keras, pasien tidak bisa - Pasien mengatakan masih merasa
mengontrol emosinya sering emosi saat di ruangan
DIAGNOSA : Risiko perilaku kekerasan - Pasien mengatakan akan melakukan
THERAPY : tarik nafas dalam dan pukul ksur/
a. Membina hubungan saling percaya bantal jika sedang emosi
dengan pasien - Pasien mengatakan akan minum obat
b. Membantu mengidentifikasi secara teratur
penyebab, tanda gejala, dan akibat
dari perilaku kekerasan pasien O : Pasien terlihat masih dengan keadaan
c. Membantu pasien melakukan murung dan nada bicara yang tinggi dan
latihan cara mengontrol perilaku keras
kekeran secara fisik: tarik nafas
dalam dan memukul kasur/ bantal A : Pasien masih murung dan tidak
jika emosi datang dan secara obat bersemangat
(dengan bantuan perawat)
d. Memberi reinforcement positif P:
a. Lanjutkan SP 3 kepada pasien

b. Bantu pasien untuk sering


RTL : melakukan latihan cara
a. Pasien mampu membina hubungan mengontrol perilaku kekerasan
saling percaya dengan perawat atau secara fisik
orang di sekitar c. Beri dorongan pada pasien agar
berfikir positif terhadap diri
sendiri dan lingkungan sekitarnya
b. Evaluasi cara mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik dan obat yang
sudah dilakukan oleh pasien
c. Pasien mampu melakukan latihan
cara mengontrol perilaku kekerasan
secara verbal: dengan 3 cara yaitu
mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar

Nama : Nn. F No. RM : 00077565


Ruang : 1 Arimbi Masalah Kep : RPK
Tanggal : 14 Mei 2019
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : Pasien masih berbiara dengan S :
nada tinggi dan keras, pasien tidak bisa - Pasien mengatakan masih merasa
mengontrol emosinya, pasien sudah sering emosi saat di ruangan
melakukan tarik nafas dalam dan pukul - Pasien mengatakan akan melakukan
kasur/ bantal saat merasa emosi dan 3 cara yang sudah dijarkan saat
pasien sudah secara teratur minum obat berbicara dengan orang lain dengan
DIAGNOSA : Risiko perilaku kekerasan benar
THERAPY : - Pasien mengatakan hari ini sudah
a. Membantu pasien melakukan minum obat dan bisa mengontrol
latihan cara mengontrol perilaku emosi dengan cara tarik nafas dalam
kekeran secara secara verbal:
dengan 3 cara yaitu O : Pasien terlihat masih dengan keadaan
mengungkapkan, meminta, murung dan nada bicara lebih rendah
menolak dengan benar
b. Memberikan reinforcement positif A : Pasien masih terlihat murung dan
pada pasien atas keberhasilan belum melakukan secara maximal cara
melakukan cara mengontrol mengontrol perilaku kekerasan
perilaku kekerasan
RTL : P:
a. Evaluasi cara mengontrol perilaku a. Lanjutkan SP 4 kepada pasien
kekerasan secara fisik dan obat yang b. Bantu pasien untuk tetap
sudah dilakukan oleh pasien menjaga emosi agar tetap stabil
b. Pasien mampu melakukan latihan c. Beri dorongan pada pasien agar
cara mengontrol perilaku kekerasan berfikir positif terhadap diri
secara spiritual: sholat dan berdoa sendiri dan lingkungan
sekitarnya
d. Bantu pasien bila ada kesulitan

Nama : Ny. S No. RM : 00077565


Ruang : 1 Arimbi Masalah Kep : RPK
Tanggal : 15 Mei 2019
IMPLEMENTASI EVALUASI
DATA : Pasien masih berbiara dengan S :
nada tinggi dan keras, pasien tidak bisa - Pasien mengatakan sudah bisa
mengontrol emosinya, pasien sudah mengontrol emosi dengan fisik, obat,
melakukan tarik nafas dalam dan pukul verbal, dan spiritual
kasur/ bantal saat merasa emosi, pasien - Pasien mengatakan dirinya sudah
sudah secara teratur minum obat, pasien melakukan sholat 5 waktu
dapat meminta makanan dengan teman
sekamarnya dengan benar (tanpa marah) O : Pasien terlihat masih dengan keadaan
DIAGNOSA : Risko perilaku kekerasan murung dan nada bicara lebih rendah
THERAPY :
a. Membantu pasien melakukan
latihan cara mengontrol perilaku A : Pasien masih terlihat murung tetapi
kekerasan secara spiritual: sholat sudah bisa melakukan latihan cara
dan berdoa mengontrol perilaku kekerasan setiap
b. Membantu pasien membuat jadwal hari
latihan cara mengontrol perilaku
kekerasan seperti yang sudah P :
diajarkan untuk dilakukan setiap a. Pertahankan SP 1,2,3 kepada
harinya pasien
c. Mengevaluasi setiap kegiatan yang b. Bantu pasien untuk tetap menjaga
sudah dilakukan oleh pasien emosi agar tetap stabil
d. Memberikan reinforcement positif c. Beri dorongan pada pasien agar
pada pasien atas keberhasilan berfikir positif terhadap diri
melakukan latihan cara mengontrol sendiri dan lingkungan sekitarnya
perilaku kekerasan d. Evaluasi pasien tentang jadwal
RTL : latihan yang sudah dibuat
a. Evaluasi cara mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik, obat, verbal,
dan spiritual
b. Evaluasi jadwal latihan yang sudah
dibuat dan diterapkan oleh pasien

Anda mungkin juga menyukai