BANGSAL ARIMBI
Disusun Oleh :
Meidriana Savitri Madyananda
20184030065
No. RM : 0-08-XX-XX
Umur : 49 tahun
Agama : Islam
Diagnosis : F 20.3
Clozapine 2 mg 0-0-1
KASUS
Ny. N datang bersama keluarganya (kakaknya) ke RSJ. Grhasia dikarenakan Ny. S dirumah
mengganggu tetangganya pada saat tengah malam.
Keluarga mengatakan bahwa Ny. N mengalami perubahan perilaku 2 bulan sebelum masuk
RSJ. Grhasia, Ny. N sering mengganggu tetangga dan lingkungan sekitar pada saat tengah
malam. Ny. N sering berbicara sendiri, dan tidak mau diam. Keluarga mengatakan Ny. N
sudah putus obat selama ≥ 3 tahun. Ny. N belum menikah dan tinggal bersama kakak
ketiganya. Ny. N dulu bekerja sebagai guru TK.
Saat dilakukan pengkajian, Ny. N tidak bisa diam dan bergerak terus seperti sedang senam
(berjalan di tempat). Ketika ditanya pun Ny. N tidak langsung menjawab dan mengatakan hal
yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan tersebut. Namun Ny. N dapat menyebutkan
nama dan alamat ketika di ajak berkenalan. Saat diajak berbicara kontak mata kurang dan
pandangan mudah beralih.
Ny. N menunjukkan tanda-tanda perilaku kekerasan pada teman satu bangsalnya yaitu An. E.
Pada saat itu An. E yang mengalami retardasi mental tidak bisa diam karena mencari
sendalnya lalu berbicara terus hingga membuat Ny. N kesal dan memukul kepala An. E
hingga ia terjatuh dan kejang. Saat ditanya Ny. N tidak mengakui telah memukul temannya
tersebut dan tetap terlihat tenang, bahkan hingga tertidur di kasur.
Ketika Ny. N dipisahkan ke ruangan yang lainnya, Ny. N berteriak-teriak minta dipindahkan
ke ruangan yang sebelumnnya karena merasa kesal sendirian di ruangan itu. Ny. N
menunjukkan tanda-tanda munculnya halusinasi, Ny. N mulai berbicara dan tertawa sendiri,
dan melakukan gerakan seperti ritual berdoa seperti yang diminta oleh suara yang ia dengar.
Subyektif Obyektif Analisa Planning Implementasi Evaluasi
Keluarga 1. Kontak mata Gangguaan Setelah dilakukan 1. Membina hubungan S:
mengatakan klien kurang dan persepsi sensori: tindakan keperawatan saling percaya dengan 1. Klien menyebutkan
klien sering melihat kearah Halusinasi selama 1x8 jam klien. nama dan alamat
berbicara tertentu. masalah keperawatan 2. Mengidentifikasi isi, rumahnya.
sendiri. 2. Klien berbicara gangguan persepsi jenis, tanda, gejala, 2. Klien mengatakan
dan tertawa sensori: halusinasi waktu, frekuensi, mau dan sudah
dapat teratasi dengan minum obat.
sendiri. penyebab, respon
kriteria hasil:
3. Klien melakukan terhadap halusinasi.
1. Klien mampu O:
gerakan seperti membina hubungan 3. Mengajarkan cara 1. Klien berbicara tidak
ritual berdoa saling percaya mengontrol marah nyambung.
seperti yang dengan perawat dengan cara 2. Klien berbicara dan
diminta oleh 2. Klien mampu menghardik dan tertawa sendiri.
suara yang ia mengidentifikasi minum obat secara 3. Kontak mata kurang
dengar. isi, jenis, tanda, teratur. dan pandangan klien
4. Tidak nyambung gejala, waktu, mudah beralih
saat diberi frekuensi, mengarah pada
pertanyaan. penyebab, respon daerah tertentu.
4. Klien belum mau
terhadap halusinasi
melakukan
3. Klien mampu
mengontrol marah
mengontrol dengan cara
halusinasi dengan menghardik.
cara menghardik,
obat, bercerita dan A:
melakukan Klien mampu
kegiatan. melakukan cara
mengontrol marah
dengan minum obat
secara teratur.
P:
1. Evaluasi kegiatan
sebelumnya.
2. Latih cara
mengontrol
halusinasi dengan
bercerita dan
melakukan kegiatan.
1. Keluarga 1. Klien memukul Risiko Perilaku Setelah dilakukan 1. Mengidentifikasi S:
mengatakan teman Kekerasan tindakan keperawatan perilaku kekerasan 1. Klien mengatakan
klien sering sebangsalnya. 1x8 jam masalah klien. kesal jika ada
menggangg 2. Klien berteriak- keperawatan dengan 2. Mengidentifikasi tanda berisik.
u tetangga teriak minta risiko perilaku dan gejala perilaku 2. Klien tidak suka jika
malam hari. dipindahlan kekerasan dapat kekerasan klien. sendirian di kamar.
teratasi dengan 3. Mengidentifikasi
ruangannya.
kriteria hasil: perilaku kekerasan O
3. Sesekali klien 1. Klien acuh tak acuh
1. Klien mampu yang dilakukan klien.
mengepalkan 4. Mengajarkan cara tetapi dapat
mengidentifikasi
tangannya. mengontrol perilaku
perilaku berkomunikasi.
kekerasan kekerasan dengan tarik 2. Klien mampu
2. Klien mampu nafas dalam dan minum melakukan tarik
mengidentifikasi obat secara teratur. nafas dalam dan
tanda dan gejala minum obat.
perilaku
A: Klien mampu
kekerasan
melakukan tarik nafas
3. Klien mampu dalam dan minum obat.
mengidentifikasi
perilaku P
kekerasan yang 1. Evaluasi kegiatan
dilakukan sebelumnya.
4. Klien mampu 2. Latih cara
mendengarkan mengontrol perilaku
penjelasan dan kekerasan dengan
melakukan cara bercerita dan
mengontrol spiritual.
perilaku
kekerasan dengan:
fisik, obat, verbal
dan spiritual.
ASUHAN KEPERAWATAN
2 Resiko Senin, 05 SP I S:
perilaku November 1. Mengidentifikasi penyebab PK. 1. Klien mengatakan kesal jika ada berisik.
kekerasan 2018 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK. 2. Klien tidak suka jika sendirian di kamar.
11.30 WIB 3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan.
4. Mengidentifikasi akibat PK yang dilakukan. O:
5. Menjelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, 1. Klien acuh tak acuh tetapi dapat
verbal, dan spiritual. berkomunikasi.
6. Melatih cara mengontrol PK secara fisik : 3. Klien mampu melakukan tarik nafas dalam.
tarik nafas dalam, pukul bantal atau pukul A : Klien mampu melakukan tarik nafas dalam.
kasur. P:
7. Memasukkan pada jadwal kegiatan klien 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik. Beri pujian.
untuk latihan fisik. 2. Latih cara mengontrol PK dengan obat
(jelaskan 6 benar : jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
Senin, 05 SP II S : Klien mengatakan mau dan sudah minum
November 1. Mengevaluasi kegiatan latihan fisik. Memberi obat.
2018 pujian. O : Klien meminum obat setelah makan siang.
12.15 WIB 2. Melatih cara mengontrol PK dengan obat A : Klien mampu melakukan cara mengontrol
(jelaskan 6 benar : jenis, guna, dosis, marah dengan minum obat secara teratur.
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat). P:
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik dan obat. Beri
latihan fisik dan minum obat. pujian.
2. Latih cara mengontrol PK secara verbal (3
cara yaitu : mengungkapkan, meminta,
menolak dengan benar).