Di susun oleh:
Kelompok 2
1. Elza W. Pesireron
2. Kristina Kendek
3. Elda Harewan
4. Enggelina Fakdawer
5. Atia H. Ruatakurei
TINGKAT IIIB/SEMESTER V
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga makalah tentang Terapi Aktifitas Kelompok mengenai
Isolasi Sosial untuk mata kuliah Keperawatan jiwa dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing kepada kami sebagai mahasiswa program studi D-
III KEPERAWATAN MANOKWARI
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari cara penulisan
maupun isi dari makalah ini, karenanya kami siap menerima baik kritik maupun saran
dari dosen pembimbing dan pembaca demi tercapainya kesempurnaan dalam
pembuatan berikutnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga Tuhan yang Maha Esa
senantiasa melimpahkan berkat dan bimbingannya kepada kita semua.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
Daftar Isi……………....................................................................................................2
BAB I…………….........................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Karakteristik Pasien............................................................................................5
BAB II…………….......................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................6
A . Menarik Diri........................................................................................................6
B . TOPIK..................................................................................................................8
C. TUJUAN.............................................................................................................8
D. KLIEN................................................................................................................8
PENGORGANISASIAN...............................................................................................9
E. SESI 1 : Kemampuan Memperkenalkan Diri...................................................11
F. SESI 2 : TAK Kemampuan Berkenalan...........................................................13
G. SESI 3 : TAKS Kemampuan Bercakap-cakap.................................................15
H. SESI 4 : TAKS Kemampuan Bercakap-cakap dengan Topik Tertentu............17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain disekitarnya. Salah satu
kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama manusia.
Kebutuhan sosial yang di maksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan
dari orang lain, penghargaan dari orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh individu sehingga memungkinkan terjadi suatu gangguan terhadap
kemampuan individu untuk berintraksi dengan orang lain.
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan
tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran,
mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit,
hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan.
Hari – hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur. Ada di antara
klien yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi dengan jalan – jalan di
rumah sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu jalan pulang sehingga jika
tertangkap ia dicap sebagai klien yang melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke
dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien
gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan tanggung
jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat khususnya
perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan
benar.
Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan
diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak
diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut dan
cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien menjawab
seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien
mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau berinteraksi minimal
dengan satu perawat lain ke satu klien lain
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi, penyaluran
energi, stimulasi sensori dll.
Therapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan sebagian dari terapi aktifitas
kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini
diharapkan dapat memacu klien untuk menyebutkan identitas dirinya,
menyebutkan identitas klien lain, memberikan tanggapan pada pertanyaan yang
diajukan, menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan, mengikuti aturan
main yang telah ditetapkan, memilih topic yang dibicarakan, mengemukakan
pendapat mengenai therapi aktivitas kelompok yang dilakukan
Adapun di ruang Angsoka, Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma terdapat sekitar 22
klien yang akan menjadi peserta dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok
nantinya
A. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok maupun dimasyarakat
natinya secara bertahap
2. Tujuan Khusus:
a. Klien dapat membina hubungan trapeutik dengan perawat, klien dapaat
mengenal penyebab isolasi social, mengenal mamfaat berintraksi, dan tahu cara
berintraksi dengan orang lain
b. Klien mampu berintraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang pertama
yaitu perawat)
c. Klien mampu berintraksi dengan orang kedua secara bertahap (teman
perawat/perawat 2)
d. Klien mampu berintraksi dengan orang ketiga secara bertahap (teman satu
ruangan dengan klien)
e. Klien mampu berintraksi dengan masyarakat banyak secara bertahap.
B. Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
keperawatan seperti isolasi social : menarik diri, resiko mencederai diri sendiri,
orang lain dan lingkungan, perilaku kekerasan, defisit perawatan diri,
BAB II
TINJAUAN TEORI
A . Menarik Diri
1. Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain,
menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins,20133). Terjadinya perilaku
menarik diri dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan stressor presipitasi. Faktor
perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predispoisi terjadinya
perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat mengakibatkan individu
tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa
terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan menimbulkan perilaku
tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, menghindar dari orang lain, lebih
menyukai berdiam diri sendiri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.
2. Gejala Klinis
Adapun gejalanya menurut (Budi Anna Keliat, 1998) antara lain sebagai berikut:
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c. Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-
cakap dengan klien lain/perawat
d. Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
e. Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
f. Menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
g. Tidak melakukan kegiatan sehari-hari
6. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan bahwa hidupnya tidak berarti lagi, minder,tidaj mau bergaul
dengan orang lain,
7. Faktor Presipitasi
Klien menarik diri dan malas untuk melakukan aktivitas,malu bertemu orang lain
sehingga ia tidak termotivasi untuk melakukan aktivias sehari-hari.(Gail Wiscarz
Stuart,1998,345)
8. Penatalaksanaan
a. Berikan perhatian dan penghargaan
b. Temani klien walaupun tidak menjawab
c. Katakan “ saya akan duduk di samping anda “
d. Jika ingin mengatakan sesuatu saya siap mendengarnya
e. Dengarkan klien dengan empatik
f. Bicarakan dengan klien penyebab tidak ingin bergabung dengan orang lain
g. Lakukan interaksi secara bertahap
h. Motivasi klien untuk berinteraksi dengan orang lain
i. Tingkatkan interaksi secara bertahap (Gail Wiscarz Stuart,1998,237
B . TOPIK
ISOLASI SOSIAL
Sesi 1 : Kemampuan memperkenalkan diri
Sesi 2 : Kemampuan Berkenalan
Sesi 3 : Kemampuan Bercakap-cakap
Sesi 4 : Kemampuan Bercakap-cakap dengan Topik
Tertentu
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
D. KLIEN
1. Kriteria klien
a. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai dengan stimulus
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
c. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
PENGORGANISASIAN
1. Waktu dan Tempat
Hari/ tanggal : Sabtu, 17 Februari 2016
Jam : 09.00-10.00 WIB
Tempat : Ruang Dewi Amba RSMM Bogor
Setting tempat
F
K K K
K K
CL L O
KETERANGAN GAMBAR
L : Leader O : Observer
CL : Co-Leader K : Klien
F : Fasilitator
1. Tim Terapis
a. Leader : Anton Priambodo
Tugas:
- Menyiapkan proposal kegiatan TAK
- Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
- Menjelaskan permainan.
- Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan memperkenalkan
dirinya.
- Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib
- Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
b. Co-leader : Fikri Aulia
Tugas :
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.
- Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
c. Fasilitator : Neneng Siti Nuroniah
Tugas:
- Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
- Memotivasi klien yang kurang aktif.
- Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memfasilitasi
anggota kelompok
d. Observer : Destrin Aulia
Tugas :
- Mengobservasi jalannya proses kegiatan
- Mencatat prilaku Verbal dan Non- verbal klien selama kegiatan berlangsung
2. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/ simulasi
3. Media
- Laptop
- Musik/ lagu
- Bola
- Buku catatan dan pulpen
- Kartu nama/ name tag
- Jadwal kegiatan klien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
E. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Salam terapeutik
- Memberi salam terapeutik
- Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan
pribadi
- Menjelaskan aturan main berikut :Jika ada klien yang meninggalkan kelompok
harus minta izin kepada terapis, lama kegiatan 45 menit dan setiap klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
g. Tahap kerja
a. Hidupkan laptop dan play musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum
jam
b. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
- Memberi salam
- Memanggil panggilan
- Menanyakan kehidupan pribadi : orang terdekat/dipercayai/ disegani, pekerjaan.
- Dimulai oleh terapi sebagai contoh
- Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
- Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
h. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tantang kehidupan pribadi
dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.
2) memasukan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan membicarakan topik
tertentu.
2) menyepakati waktu dan tempat