Anda di halaman 1dari 35

PROPOSAL KEGIATAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :

1. Imandaria Nada Salsabila (722630883)


Putri
2. Dwi Putri Kinanti (722630866)
3. Ayu Permatasari (722630882)
4. Nur Azizah Elsafira (722630898)
5. Efa Ramandani (722630899)
6. Zelza Imroatul Athi’ah (722630913)
7. Sudarsono (722630907
)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WIRARAJA MADURA

2022/2023

0 0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
Kegiatan TAK Sosialisasi di Ruang Camar RSJ Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, ini pada tanggal 5 Mei- 9 Mei 2023. Tugas ini
dibuat sebagai syarat dalam memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan
Jiwa.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan pada :
1. Ibu Latifah, S.Kep.,Ns, sebagai Kepala Ruang di Ruang Camar yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan ilmu
diruangan ini.
2. Bapak Anang Nurwiyono, M.Kep., Sp. KJ, selaku pembimbing
klinik di Ruang Camar yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada kami.
3. Dan semua perawat dan klien yang berada di Ruang Camar atas
partisipasi dan bersedia memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan tugas TAK.
4. Teman-teman dari Mahasiswa Profesi Ners Universitas Wiraraja
Madura yang senantiasa bekerjasama memberikan bantuan,
semangat, dan dukungannya.

Demikian Proposal TAK ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kami.
Apabila dalam penulisan Proposal TAK ini ada kesalahan kami mohon maaf.

Lawang, 5 Mei 2023

Mahasiswa
0 0

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ii

BAB I.......................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................1

1.2 Tujuan.......................................................................................2

1.3 Manfaat.....................................................................................3

BAB II......................................................................................................4
LANDASAN TEORI...........................................................................4

2.1 Menarik Diri.............................................................................4

2.2 Terapi Aktivitas Kelompok......................................................5

BAB III....................................................................................................9

PROSES PELAKSANAAN................................................................9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS ).................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................20

iii
0 0
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan
orang lain disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan
sosial untuk melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial
yang dimaksud adalah rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari
orang lain, penghargaaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang
dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan
terhadap kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, terapi aktivitas


kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan
jiwa karena merupakan keterampilan terapeutik. Terapi aktivitas
kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya
meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang
bersamaan.

Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitatif.

• Tujuan terapeutik meliputi :

1) Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi.


2) Mendorong sosialisasi dengan lingkungan (hubungan
dengan luar diri klien).
3) Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu.
4) Memotivasi dan mendorong fungsi kognitif dan afektif
5) Meningkatkan rasa dimiliki.
6) Meningkatkan rasa percaya diri.
7) Belajar cara baru dalam menyelesaikan masalah.

• Tujuan rehabilitatif meliputi :


1) Meningkatkan kemampuan untuk ekpresi diri.
2) Meningkatkan kemampuan empati.

1
0 0
3) Meningkatkan keterampilan sosial.
4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam


penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :
1. Aspek emosi
Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai,
tidak diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien
merasakan takut dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain
2. Aspek intelektual
Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya
klien menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan
perawat.
3. Aspek sosial
Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat, klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien
mau berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi


merupakan sebagian dari terapi aktifitas kelompok yang bisa
dilaksanakan dalam praktek keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan
dapat memacu klien untuk melakukan hubungan interpersonal yang
adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi eksternal.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar
anggota kelompok dan memotivasi proses pikir dan afektif
1.2.2 Tujuan Khusus
a) Klien mampu menyebutkan identitas dirinya
b) Klien mampu menyebutkan identitas klien lain
c) Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan
mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
d) Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan
yang diajukan

2
0 0
e) Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
f) Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan
g) Klien mampu memilih topik yang dibicarakan
h) Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi
aktivitas kelompok yang dilakukan
1.3 Manfaat
a) Meningkatkan kemampuan interaksi antara klien-perawat
b) Sebagai evaluasi keberhasilan pemberian asuhan keperawatan.

0 0
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Menarik Diri


2.1.1 Pengertian
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang
lain (Rawlins,1993). Terjadinya perilaku menarik diri dipengaruhi
oleh faktor predisposisi dan stressor presipitasi. Faktor
perkembangan dan sosial budaya merupakan faktor predispoisi
terjadinya perilaku menarik diri. Kegagalan perkembangan dapat
mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang
lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa terhadap hubungan
dengan orang lain, menghindar dari orang lain, tidak mampu
merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan
menimbulkan perilaku tidak ingin berkomunikasi dengan orang
lain, menghindar dari orang lain, lebih menyukai berdiam diri
sendiri, kegiatan sehari-hari hampir terabaikan.
2.1.2 Gejala Klinis
Adapun gejalanya menurut (Budi Anna Keliat, 1998)
antara lain sebagai berikut:
a) Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b) Menghindar dari orang lain (menyendiri)
c) Komunikasi kurang/tidak ada. Klien tidak tampak bercakap-
cakap dengan klien lain/perawat
d) Tidak ada kontak mata, klien sering menunduk
e) Berdiam diri di kamar/klien kurang mobilitas
f) Menolak berhubungan dengan orang lain, klien
memutuskan percakapan atau pergi jika diajak
bercakap-cakap
g) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari

4
0 0
2.1.3 Penyebab dari Menarik Diri
Salah satu penyebab dari menarik diri adalah harga diri rendah.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal
diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai
perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,
merasa gagal mencapai keinginan.
2.1.4 Akibat dari Menarik Diri
Klien dengan perilaku menarik diri dapat berakita adanya
terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi).
Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang
maladaptive, dimana halusinasi adalah persepsi klien terhadap
lingkungan tanpa stimulus yang nyata, artinya klien
menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/
rangsangan eksternal.
2.1.5 Pohon Masalah
Resiko Perubahan Sensori-persepsi Halusinasi

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah


2.2 Terapi Aktivitas Kelompok
2.2.1 Pengertian
Menurut Direktorat kesehatan jiwa terapi kelompok adalah
psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersama-sama
dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipiampin oleh seorang
terapis atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih.
2.2.2 Tujuan
a) Tujuan umum
1. Meningkatkan kemampuan uji realitas
2. Membentuk sosialisasi

5
0 0
3. Meningkatkan fungsi psikiososial kesadaran tentang
hubungan antara reaksi emosional dengan perilaku
defensive
4. Membangkitkan motivasi bagi kemampuan fungsi
kognitif dan afektif
b) Tujuan khusus
1. Meningkatkan identitas diri
2. Menyalurkan emosi
3. Keterampilan hubungan social
c) Tujuan rehabilitatif
1. Meningkatkan kemampuan hidup mandiri
2. Sosialisasi ditengah masyarakat
3. Empati
4. Meningkatkan pengetahuan problema hidup dan penyelesaian

2.2.3 Jenis-jenis TAK


Terapi aktivitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan
jiwa yang paling banyak ditemukan dikelompokkan sebagai
berikut:
a) TAK sosialisasi(untuk klien dengan menarik diri yang
sudah sampai pada tahap mampu berintraksi dalam
kelompok kecil dan sehat secara fisik).
b) TAK stimulus persepsi sensori (untuk klien yang yang
mengalami gangguan sensori).
c) TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah
dapat mengontrol halusinasinya, klien waham yang telah
dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik).
d) TAK stimulus persepsi: halusinasi (untuk klien dengan halusinasi).
e) TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah).
f) TAK penyaluran energi (untuk klien perilaku kekerasan yang
telah dapat mengekspresikan marahnya konstruktif, klien
menark diri yang telah dapat berhubungan dengan orang lain
secara bertahap)
2.2.4 Indikasi dan Kontra Indikasi
a) Indikasi

6
0 0
1. Klien dengan masalah menarik diri
2. Klien dengan kondisi fisik sehat.
b) Kontra indikas
1. Waham
2. Hal yang tidak terkontrol
3. Depresi berat
4. Sosio/psikopat
5. Sedang menjalani terapi lain
6. Tidak ada harapan sembuh
7. Pembosa
n
2.2.5 Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
a. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi TAKS adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan
masalah hubungan social.
b. Tujuan TAKS
1. Tujuan Umum yaitu klien dapat
meningkatkan hubungan social dalam
kelompok secara bertahap.

2. Tujuan khususnya yaitu :


• Klien mampu memperkenalkan diri
• Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
• Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
• Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
topic percakapan
• Klien mampu menyampaikan dan
membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
• Klien mampubekerja sama
dalam permainan sosialisasi
kelompok
• Klien mampu menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegiatan TAKS yang telah dilakukan

7
0 0
c. Kriteria dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilakukan 3 sesi yang melatih kemampuan
sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS
adalah klien dengan gangguan hubungan social sebagai
berikut:
1. Klien menarik diri yang telah melakukan interaksi
interpersonal
2. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon
sesuai dengan stimulus.

8
0 0
BAB III
PROSES PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS )

3.1 Topik

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi 1 dan 2.


3.2 Tujuan
3.2.1 Tujuan Umum

Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok


secara bertahap.
3.2.2 Tujuan Khusus
• Klien mampu memperkenalkan diri

• Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

3.3 Landasan Teori


Menurut Direktorat kesehatan jiwa terapi kelompok adalah
psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersama-sama
dengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis
atau petugas kesehatan jiwa yang terlatih.

Terapi aktivitas kelompok sosialisasi TAKS adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Indikasi: klien baru, klien yang mengalami kerusakan
komunikasi, interaksi sosial, isolasi sosial yang sudah siap memulai
interaksi interpersonal.

Tujuan TAKS :

a) Tujuan Umum yaitu klien dapat meningkatkan


hubungan social dalam kelompok secara bertahap.
b) Tujuan khususnya yaitu :

• Klien mampu memperkenalkan diri.

• Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok.

• Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

9
0 0
• Klien mampu menyampaikan dan membicarakan
topik percakapan.

• Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah


pribadi pada orang lain.
• Klien mampu bekerja sama dalam permainan
sosialisasi kelompok.

• Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat


kegiatan TAKS yang telah dilakukan.

Aktivitas TAKS dilakukan 2 sesi yang melatih kemampuan


sosialisasi klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien
dengan gangguan hubungan sosial sebagai berikut:
a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal.

b) Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah


berespon sesuai dengan stimulus.
3.4 Klien
3.4.1 Perilaku yang diharapkan
a. Setiap peserta kooperatif dengan perawat

b. Peserta bisa melakukan permainan (arahan) yang di


berikan dengan benar

c. Peserta mematuhi peraturan

3.4.2 Kriteria klien :


a. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu
berinteraksi dalam kelompok kecil,kooperatif
b. Sehat secara fisik
3.5 Pengorganisasian
3.5.1 Pelaksanaan

Sesi
Jenis Tanggal Waktu Tempat
Hari
TAK
Sosialisasi 1 dan 2 Jumat 05 Mei 2023 09.00 Ruang Camar

3.5.2 Pengorganisasian
Jeni K
s
TA
Sesi Leader Co Leader Fasilitator Observer
Sosiali 1 Marissa Meilya 1. Anasta Riza
s asi Dan
Asih Devian Pravangesti Nur Aini
2
Dwi i 2.Niken
Perwita Ayu
Ningtyas
3.Shella Eka
P.S.S

a. Persiapan lingkungan
• Penerangan cukup
• Suasanan tenang
• Pengaturan posisi tempat duduk
b. Peran dan fungsi terapis
1. Leader
▪ Pemimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
▪ Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya terapi.
▪ Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
▪ Memimpin diskusi kelompok
2. Co. leader
▪ Membuka acara.
▪ Mendampingi leader.
▪ Mengambil alih posisi leader jika leader bloking.
▪ Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
▪ Menutup acara diskusi.
3. Fasilitator
▪ Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

11
▪ Memberikan stimulasi dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalannya terapi
4. Observer
▪ Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat
pada format yang tersedia).
▪ Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari
mulai persiapan, proses, hingga penutupan.
c. Setting

K K

F
F

K
K
K

Co L

Keterangan :
• L : Leader
• Co : Co Leader
• F : Fasilitator
• O : Observer
• K : Klien
Petunjuk : Klien duduk melingkar bersama perawat
3.5.3 Proses Pelaksanaan
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)
SESI 1:

Jenis kegiatan : Memperkenalkan diri pada kelompok

Kriteria klien :

12
• Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu
berinteraksi dalam kelompok kecil,kooperatif

• Sehat secara fisik

Alat/media : Bola tenis

Fase Orientasi

1. Salam terapeutik

2. Kontrak :

- Waktu : 20 menit

- Tempat: Ruang Bekisar RSJ Dr.Radjiman


Wediodiningrat Lawang.

- Topik : Cara memperkenalkan diri kepada orang lain

3. Tujuan aktivitas : Klien dapat menyebutkan jati dirinya.

4. Aturan main :

a. Setiap peserta harus mengikuti permainan


dari awal sampai dengan akhir
b. Bila ingin keluar acara harus seijin pemimpin TAK.

Fase Kerja

1. Semua pasien termasuk perawat ikut nyanyi

2. Edarkan bola warna searah dengan arah jarum jam

3. Pada saat Perawat bilang STOP, anggota kelompok yang


memegang bola mendapat giliran untuk menyebutkan :
salam, nama lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal,
dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
4. Minta klien menyebutkan Nama Lengkap, Nama Panggilan,
Asal, Hobi

5. Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota mendapat giliran

13
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien
dengan memberi tepuk tangan.

Fase Terminasi

1. Evaluasi :

a. Leader TAK mengeksplorasikan perasaan anggota


kelompok setelah memperkenalkan diri. Contoh :
“Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan hari
ini?”

b. Leader TAK memberikan umpan balik positif pada


anggota kelompok

c. Leader TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba


mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari
– harinya.
2. Kontrak yang akan datang :

- Waktu : 20 menit

- Tempat : Ruang Bekisar RSJ Dr.Radjiman


Wediodiningrat Lawang.

- Topik/kegiatan : Memperkenalkan diri dan memperkenalkan salah satu


anggota kelompok.
3. Hasil yang diharapkan :
Klien mampu mempekenalkan diri : Dengan
mengucap salam,menyabut nama lengkap,nama
panggilan, asal dan hobi.

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :SOSIALISASI


SESI II :

Jenis kegiatan : Memperkenalkan salah satu anggota kelompok

Kriteria klien :

a. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu


berinteraksi dalam kelompok kecil dan selesai mengikuti
TAKS Sesi I
b. Sehat secara fisik
14
Alat/media : Bola tenis
Fase Orientasi

1. Salam terapeutik

2. Kontrak :

- Waktu : 20 menit

- Tempat : Ruang Bekisar RSJ


Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang.

- Topik : Cara memperkenalkan anggota


kelompok yang lain

3. Tujuan aktivitas : Klien dapat menyebutkan jati


dirinya dan anggota kelompok.

4. Aturan main :

a. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal


sampai dengan akhir
b. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
Fase Kerja

1. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk


berkenalan dengan orang lain

2. Nyanyikan lagu

3. Edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam

4. Pada saat lagu dimatikan, anggota kelompok yang memegang


bola mendapat giliran untuk memperkenalkan klien yang
berada disebelah pada kelompok, yaitu : salam, nama
lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal, dan hobi.
Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
5. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran

6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan


anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.

15
Fase Terminasi

1. Evaluasi :

a. Leader TAK mengeksplorasikan perasaan anggota


kelompok setelah memperkenalkan diri. Contoh :
“Bagaimana perasaannya setelah mengikuti kegiatan
hari ini?”
b. Leader TAK memberikan umpan balik positif pada
anggota kelompok

c. Leader TAK meminta anggota kelompok untuk


mencoba mengenalkan diri pada orang lain dalam
kehidupan sehari – harinya.
2. Kontrak yang akan datang :

- Waktu : 20 Menit

- Tempat : Ruang Bekisar RSJ Dr.Radjiman


Wediodiningrat Lawang

- Topik/kegiatan : Mengeksplorasi perasaan


3. Hasil yang diharapkan : Anggota kelompok mampu :
a. Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi
salam,nama lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
b. Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok
dengan cara : menyebutkan nama lengkapnya, nama
panggilan, asal dan hobi.
3.5.4 Evaluasi dan Dokumentasi hasil kemampuan klien
dalam mengikuti TAKS Sesi I dan II
FORMAT EVALUASI

Sesi I : TAKS KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI


A. KEMAMPUAN VERBAL

N Aspek Yang Dinilai Nama


o Klien

16
1
Menyebutkan
nama lengkap
2
Menyebutkan nama
panggilan
3
Menyebutkan asal
4
Menyebutkan
hobi Jumlah

B. KEMAMPUAN NON VERBAL

N Nama Klien
Aspek Yang
Dinilai
o
1
Kontak mata
2
Duduk tegak
3
Menggunakan
bahasa tubuh yang
Sesuai
4
Mengikuti kegiatan
dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda. Jika √
ditemukan pada klien atau tanda X jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu
4.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK
pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya klien mengikuti
sesi 1 TAKS, klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal,

17
dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain diruang rawat
(buat jadwal)

SESI II : TAKS KEMAMPUAN BERKENALAN

A. KEMAMPUAN VERBAL

N Nama Klien
Aspek Yang
Dinilai
o
1
Menyebutkan nama lengkap
2
Menyebutkan nama panggilan
3
Menyebutkan asal
4
Menyebutkan hobi
5
Menanyakan nama lengkap
6
Menanyakan nama panggilan
7
Menanyakan asal
8
Menanyakan
hobi Jumlah

B. KEMAMPUAN NONVERBAL

N Nama Klien
O Aspek Yang Dinilai
1
Kontak mata
2
Duduk tegak
3
Menggunakan bahasa
tubuh yang
Sesuai
4
Mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir

Jumlah

18
Petunjuk:

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi


tanda √ Jika ditemukan pada klien atau tanda X jika tidak
ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan.

▪ Kemampuan verbal disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6


disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5.

▪ Kemampuan nonverbal, disebut mampu jika mendapat


nilai 3 atau 4 ; disebut belum mampu jika mendapat
nilai ≤ 2.

Dokumentasi :
Dokumentasikan kemampuan yang klien milki ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, jika nilai klien 7
untuk verbal dan 3 untuk nonverbal, catatan keperawatan adalah :
Klien mengikuti TAKS Sesi 2, klien mampu berkenalan secara verbal
dan nonverbal, anjurkan klien berkenalan dengan klien lain, Buat
jadwal.

19
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti,Mukhripah & Iskandar. (2012). Buu Keperawatan Jiwa.


Bandung: Refika Aditama

Keliat,Budi Anna.(2005).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:ECG

Linda Juall Carpenito-Moyet.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan,Edisi 10.


Jakarta:ECG

Prabowo,E.(2015). Konsep dan Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:Nuha


Medika

Rawlins et al, 1993. Konsep Diri. Jakarta.

Stuart,G. W,N Sundeen, SJ. (2017). Buku Saku Keperawatan Jiwa


Terjemahan Edisi 5. Jarta:ECG

Wilkinson, M.Judith dan Ahem, Nancy R.2011. Buku Saku


Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta:ECG

Yosep, Iyus.2009. Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung:Refika Aditama

20

Anda mungkin juga menyukai