Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KASUS

Pasien masuk tanggal 21/10/2022 pukul 05.35 WIB atas nama An. Sandi usia 17 th
dengan jaminan BPJS.

Pasien datang ke UGD pukul 05.20 WIB dengan kejang, keluarga mengatakan pasien
kejang sejak jam 12 malam, tangan dan kaki kaku, nyeri kepala dan pusing, demam 2 hari, mual
muntah 2x. Pasien mempunyai riwayat pengobatan TB Paru putus obat 5 bln yang lalu, terakhir
dirawat inap pulang tanggal 30 April di RSDA dengan diagnosa TB paru putus obat, dyspepsia.
. Pemeriksaan TTV pasien yaitu TD: 100/70 mmHg, N: 118 x/menit, S: 38,5 C, RR: 28x/m,
SPO2:96%, BB : 42 kg, GCS: 8, E2M4V2. Pemberian oksigenasi dengan pemasangan Simple
Face mask 8 lpm dengan SpO2 99 %.

Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan yaitu DL, GDS. Pasien didiagnosa oleh
dokter jaga UGD yaitu dengan Status epileptikus, susp meningitis, TB paru putus obat , BI dd
sepsis, hipoglikemia. Terapi UGD yang diberikan adalah IVFD RL 20 tpm, O2 8 lpm simple
fask mask, inj. OMZ 40 mg/24 jam, inj. Ondancentron 4mg/8 jam, inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam,
bolus d40% 2 flash, metronidazole infus 500 mg/8 jam, inj. Citicolin 500 mg/12 jam, inj.
Diazepam 1 amp iv bolus pelan jika kejang ( WIB), kejang berlanjut masuk phenitoin loading
800 mg dalam 100 cc habis dalam 30 menit bila kejang lagi masuk rumatan sibital 100 mg
dengan NS 100 cc/8 jam, pro PICU, pasang DC dan NGT. Dokter jaga menjelaskan kepada
keluarga untuk dilakukan pemasangan intubasi kepada pasien, dan keluarga menyetujui.

Pada saat konsul dr Dhany, Sp.A pukul 08.15 WIB balasannya visit ke IGD. Pukul 08.30
WIB dr dhany, Sp.A visit ke IGD kemudian memeriksa kondisi pasien. Dx pasien cardio
respiratory failure, syok sepsis, ME TB dd Bacterial, hipoglikemia, status epileptikus, dislokasi
genu dextra. Saran terapi yaitu maintenance inf D5 ¼ NS 82 cc/jam, loading phenobarbital 800
mg, loading fenitoin 800 mg, pertahankan intubasi, maintenance phenobarbital 100 mg/12 jam,
maintenance fenitoin 100 mg/12 jam, inj. Ceftriaxone 2 gr/12 jam, inj. Dexamethasone 5 mg/6
jam, inj. PCT 500 mg/6 jam, head up 30o, monitor balance cairan target balance cairan negatif,
jika masih ada klinis syok post loading start SP dobutamin mulai dari 5 mcg/kg/mnt (titrasi).
Perawat menjelaskan mengenai tindakan pemasangan selang DC dan NGT kepada keluarga
pasien, keluarga menyetujui dan tanda tangan dilembar persetujuan tindakan pada pukul 09.00
WIB.

Pasien disarankan rujuk PICU. Kemudian dokter IGD menjelaskan kepada keluarga
tentang kondisi pasien harus segera dirujuk sesuai dengan advice dari dpjp, keluarga setuju dan
menandatangani surat persetujuan rujuk pukul 10.15 WIB. Pasien observasi di IGD sambil
mencari rujukan. Perawat sudah menghubungi RS lain akan tetapi Full. Dokter jaga konsul
dengan dpjp sembari mencari rujukan ke RS lain, pasien sementara dipindahkan ke ICU dera,
dpjp ACC, konsul ke dr. Amalia sp.An jawaban konsul harus ditanyakan ke pihak manajemen
tentang ventilator. Lapor Manajemen dan ACC. Lapor kembali ke dr. Amalia, SP.An mengenai
alat ventilator dan ACC. Akan tetapi pada pukul 12.30 WIB pasien henti nafas dan henti jantung,
dokter jaga inform consent kepada keluarga untuk dilakukan tindakan pijat jantung, keluarga
setuju. Dilakukan RJP sebanyak 5 siklus sebanyak 3 kali RJP kemudian cek nadi tidak teraba,
kedua mata sudah dilatasi maksimal dan EKG menunjukkan asistole. Dokter jaga menjelaskan
hasil EKG kepada keluarga pasien bahwa pasien sudah dinyatakan meninggal dunia pada pukul
12.48 WIB.

Anda mungkin juga menyukai