Anda di halaman 1dari 28

Kronologi Pasien Ny E

Ruangan Lt. 5
KRONOLOGIS KEJADIAN 13 Desember 2020

• Pasien Ny. E masuk RS dari IGD dengan diagnosa :


Abdominal Pain Ec Susp Kista Ovarium DPJP Prof. Y
• Lalu pindah ke LT 5 Jam 8.30 kondisi stabil
• KU : sedang
• Kesadaran : cm
• TD 120/80
• Nadi 70
• nafas 20
KRONOLOGIS KEJADIAN
• Pasien nyeri perut dapat terapi dari IGD : IVFD RL / 12jam, inj. Omeprazol 2x1, Impepsa syr
3x10cc.
• Cek urinalisa dan fu hasil PA sebelumnya.
• Konsul penyakit dalam, rencana USG, dr. H visite langsung IGD. (pemeriksaan penunjang
terlampir)
• Lab tgl 13/12/2021: hb/ht/leuko/trombo: 11.3/35.4/9300/190.000 diff count:
0/3/1/76/10/10 GDS: 121 SGOT/SGPT: 21/13 Ur/Cr: 15/0.80tes kehamilan: negatif Na/K/Cl:
133/3.40/97.00Urinalisa:leukosit esterase: positif 1, blood :+1, epitel sel: + Ro. Thorak: susp.
Bp kanan
KRONOLOGIS KEJADIAN

• Jam 17.00 Sr Elis mengantar Ny. E USG dengan Prof. Y. Advice Prof. Y : Konsul dr. P .
• Jam 21.50 dr. I konsul dr. P . Advice, Jika VAS > 4 beri durogesic patch, rencana visite besok
KRONOLOGIS KEJADIAN
KRONOLOGIS KEJADIAN 14 Desember 2020

• Jam 10.00 dr. M memeriksa pasien lalu lapor Prof via WA tentang keadan hasil PA,
advice Prof. Y alih rawat dr. P
• Jam 13.39 nyeri bertambah, dr. M konsul dr. P advice acc alih rawat, tambah PCT
Infus 4x1g
• Jam 17.00 dr. P visite advice ct scan abdomen dan USG besok. Jam 00.00 pasien ct
scan
KRONOLOGIS KEJADIAN 14 Desember 2020

Hasil PA:
Tanggal terima: 12/11/2021: tanggal jawab: 16/11/2021
Diagnosa: gambaran mikroskopik dapat ditemukan pada yolk sac
Tumor (sinus endodermal tumor)
Kista coklat
Appesitis kronis
KRONOLOGIS KEJADIAN 15 Desember 2020

• Sr. N melapor dr. P jam 10.00 pasien sulit BAB, advice dr. P dulcolac Supp 2x1
• dr. M visite jam 13.00, keadaan pasien stabil. Nyeri perut berkurang.
• dr. P visite jam 18.00 USG di poli diagnosis CA Ovarium Yolk Sac Tumor Residif.
• Advice rencana kemoterapi (rujuk RS. Unand) dan keluarga berunding
KRONOLOGIS KEJADIAN 15 Desember 2020

• Jam 22.00 dr. B melapor dr. P, keluarga menolak kemotrapi dan meminta untuk
tindakan.
• dr. P advice konsul dr penyakit dalam untuk toleransi operasi, rencana tindakan
hari Sabtu
• dr. B konsul dr. H untuk toleransi operasi advice cek PT APTT, swab pcr
• Jam 22.30 dr. B KIE keluarga untuk tindakan operasi.
KRONOLOGIS KEJADIAN 15 Desember 2020

• Hasil CT-Scan abdomen: kista ovarium kiri


• Limfadenopati multiple para aorta, mesenterium, parailiaca dan
inguinal bilateral.
• Asites dan efusi pleura bilateral
• Kolesistitis

• Hasil PT/APTT: 7.50/27.30


KRONOLOGIS KEJADIAN 16 Desember 2020
• Jam 07.20 pasien keluhan nyeri perut dr. B konsul dr. P advice MST 2x 1 tablet.
• Jam 13.30 pasien keadaan stabil, lapor dr. P untuk persiapan operasi.
• advice dr. P crossmatch PRC 2 unit Konsul penyakit dalam untuk toleransi operasi,
lactulacsyr 3x1 cth.
• Jam 15.00 dr. P visite advice pasien rencana laparatomy hari Jumat pukul 14.00,
backup ICU, sedia prc 2 unit, bowl preparetion : lactulacsyr 3x1 cth, flect enema, terapi
lain lanjut.
KRONOLOGIS KEJADIAN 16 Desember 2020

• Jam 16.15 dr. M visite pasien, keadaan stabil.


• Lapor dr. B untuk menjadi asisten dr. P tindakan besok acc.
• Lapor dr. E untuk anastesi acc dengan backup ICU.
• dr. M mengirimkan data hasil labor ke dr. E serta melaporkan toleransi operasi
dengan dr. H
• Jam 20.00 dr. H visite pasien advice resiko sedang kardio vaskular, resiko ringan
hematologi dan metabolik
KRONOLOGIS KEJADIAN 17 Desember 2020

• Jam 10.00 dr. M visite pasien, kalau hanya nyeri perut berkurang pasien puasa
kondisi stabil.
• Jam 13.30 pasien di turunkan ke OK, dengan kondisi stabil dengan KU sedang,
kesadaran cm , tensi 120/70, nadi 85, nafas 20, suhu 37
PRE OP 17 Desember 2020

• Pasien turun dari perawatan lantai 5 , masuk ke ruangan


pre op. KU: sedang kEs: CM dan pasien mengeluh agak
sesak terpasang oksigen 3 l dengan SpO2 99%
intra OP 17 Desember 2020

• Pukul 15.00
Pasien saat masuk ke kamar operasi, hemodinamik td: 110/70 nadi: 87 sp 02: 98% RR:
22. Pasien dilakukan premedikasi sadacum 2 mg, fentanyl 100 mg, propofol 100 mg,
atracurium 25 mg, Pasien dilakukan intubasi dengan ETT nomor 7.0, kedalaman 18
cm
intra OP 17 Desember 2020

• Setelah pasien dilakukan anastesi dan intubasi, hemodinamik tidak stabil, pasien mengalami
desaturasimencapai 80%, lalu dilakukan stabilisasi oleh dr anastesi. Setelah mendapatkan
izin untuk melakukan tindakan dari dr anastesi, dilakukan insisi kulit, namun belum
menembus rongga abdomen, lalu hemodinamik pasien tidak stabil. Pasien dilakukan cek
darah CITO, hb: 7,9 ht: 25 leuko: 14.100 trombo: 139.000
POST OP 17 Desember 2020

• Pukul 15.15
pasien penurunan tekanan darah 90/70 mmHg, HR: 86, SpO2 100%. Masuk cairan koloid 2
kolf. Infus terpasang 2 line, tekanan darah naik menjadi 98/75, HR turun 45x/i. Masuk SA 2
amp, akibat hemodinamik tidak stabil, lalu diputuskan untuk tidak melanjutkan tindakan.
Luka operasi ditutup kembali oleh DPJP. Pasien desaturasi, langsung diberikan oksigen 100%,
setelah stabilisasi, saturasi menjadi 98% langsung pindah ke ICU. Saat di ICU, pasien
dioptimalisasi ulang.
ICU
• 17 12 2021 pukul 16.00
S/ Pasien datang dari Ruang OK post Tindakan laparotomi, dengan terpasang
verban ditempat sayatan oprasi.
O/ KU berat; Kes soporokomatous; TD 44/20; HR 60x/I; Spo2 50% terintubasi, RR
on bagging, gasping (+)
P/ Pasien dipasangkan ventilator invasive mode PRVC-SIMV VTE 350 RR 16x/i 
Spo2 tidak tercapai  Fio2 dinaikkan jadi 100%
Advice Sp.An KIC:
- Drip Efedrin 3 amp dalam 30 cc NaCl jalan 5 cc/ jam
- Drip Vascon sesuai protap uptitrasi
- Loading cairan
• 17 12 2021 pukul 16.15
S/ awalnya pasien respondengan obat, lalu mengalami ketidakstabilan
hemodinamik. Dr. E.K(KIC) melakukan inform consent mengenai kondisi pasien dan
dari keluarga pasien mengatakan pengobatan tidak perlu dilanjutkan.
O/ TD 40/20 HR 50x/I Spo2 60%
P/ Inj Epinefrin 1 amp, diulang 5 menit kemudian
HR naik jadi 80x/i, TD 70/30
HR turun lagi jadi 43x/I, Nadi (+)
P/ Inj SA 2 amp
Masuk Drip Dobutamin sesuai protap uptitrasi
• 17 12 2021 pukul 16 25
S/ pasien tidak ada respon
O/ Nadi carotis (-)
P/ Dilakukan RJP 5 siklus + Inj Epinefrin tiap 5 menit diantara RJP
Total pemberian Epinefrin 6 amp
 Nadi carotis (-), Mata pupil midriasis
• 17 12 2021 pukul 16.48
S/ -
O/ Nadi carotis (-)
Mata: pupil midriasis maksimal 8mm-8mm RC -/- Refleks kornea (-)
EKG : Flat (Asistole)
P/ Pasien dinyatakan meninggal didepan keluarga dan perawat
Keluarga menerima.
AUDIT KEMATIAN
MASALAH
A. INTERNAL
- Keadaan pasienjelek karena nyeri hebat
- sudah diprepare penyakit dalam layak operasi
- tidak ada pre op anastesi
- perkiraan hb 4, tertulis 11
- Perlakuan anastesi biasa
- Keluarga menolak untuk di intervensi lagi di ICU dan sudah pasrah
• B. Eksternal
-Keluarga tidak mengikuti advice DPJP, dimana disarankan untuk
kemotherapi terlebih dahulu.
Diagnosa masuk: abdominal pain ec susp kista ovarium
Diagnosa keluar: Ca ovarium Yolk sac tumor residif
Sebab kematian: ca ovarium yolk salc tumor residive
EVALUASI
URAIAN SESUAI TIDAK SESUAI KETERANGAN
Pelaksanaan SOP kasus kematian
tsb
Diagnosa Kerja Namun diagnosa awal
belum lengkap
Rencana tindakan ( penunjang)

Diagnosa Pasti

Terapi
KESIMPULAN

Pada kasus diatas, kematian disebabkan ...................


ec ..............................

Tindakan yang dilakukan di RS Hermina sudah sesuai.


SARAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai