Anda di halaman 1dari 1

KASUS 13

Ny. S, usia 56 tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan pensiunan PNS masuk IGD RSUD
Negeri Khayalan pada tanggal 25 April 2021 pukul 10.00 WIB diantar oleh Tn. Y, hubungan
dengan pasien suami, didapatkan data : pasien mengeluh kalau b.a.b disertai darah, feses yang
dikeluarkan sedikit-sedikit. Kulit pasien tampak lemah, lemas, kurus dan pucat (anemis), perut
pada bagian kuadran kiri bawah tampak membesar, nyeri tekan dan teraba benjolan/massa,
anoreksia dan mual. TD 100/70 mmHg, frekuensi napas 20 x/menit, frekuensi nadi 80 x/menit,
suhu 36,2 ℃, pemeriksaan darah : Hb 7,5 gr%. Terapi yang diberikan : IVFD RL 20 TPM,
cefotaxim 1gr/12 jam, ondansentrom 8 mg/12 jam, ranitidine 50 mg/12 jam, multivitamin (2x1).
Pasien dipindahkan di ruang rawat inap penyakit dalam untuk mendapatkan perawatan dan
pengobatan oleh dokter bedah digestive. Pada tanggal 06 April 2021 Ny. S dilakukan
pemeriksaan kolonoskopi dan patologi anatomi ditemukan hasil karsinoma kolon desenden.
Kemudian pasien diberikan informed consent oleh dokter dan keluarga menyetujui agar pasien
dilakukan operasi laparatomi dan membuatan lubang feses permanen (stoma). Operasi dilakukan
pada tanggal 26 April 2021 pukul 09.00 s.d 12.00 WIB. Setelah dioperasi pasien dirawat
sementara di ruang Recovery Room (RR) dan satu jam kemudian dialih rawat di ruang
perawatan bedah.

Pada saat perawatan 24 jam post operasi laparatomi dan pembuatan stoma kondisi pasien
ditemukan : kesadaran kompos dengan GCS E4V5M6, pasien mengeluh nyeri pada luka operasi.
Nyeri dirasakan seperti tersayat-sayat, frekuensi nyeri dan sering dengan durasi 5-10 menit, skala
nyeri 8. Ada luka insisi operasi di tengan abdomen dengan panjang 20 cm dengan jumlah jahitan
15 buah dan terdapat stoma di perut kanan bagian bawah dengan kantong stoma terisi feses 1/2
dan feses tampak cair, warna stoma tampak merah, bengkak. Pasien hanya berbaring terlentang
dan belum melakukan mobilisasi miring kanan atau kiri karena takut luka jahitannya lepas dan
takut nyeri.

Pasien memiliki tidak memiliki riwayat alergi obat dan memiliki riwayat kesuliatan b.a.b sejak 3
bulan yang lalu, dan berobat ke alternative saja. Pasien tidak memikili penyakit kronis dan
menular. TD 110/70 mmHg, frekuensi napas 20 x/menit, frekuensi nadi 78 x/menit, suhu 37,2
℃, pemeriksaan darah : Hb 10,2 gr%, leukosit 11.000 mm3. GDS 110 mg/dl.

Ny. S mengatakan cemas kalau penyakitnya tidak sembuh dan ancaman kematian. Keluarga
sering menanyakan perkembangan kondisi Tn. S kepada dokter dan perawat. Pasien dan keluarga
tidak tahu bagaimana cara merawat luka dan stoma di rumah. Pasien selama di rawat di RS
selalu ditemani oleh keluarganya dan saudara kandungnya, hubungan antara istri, anak dan
saudara kandungnya baik dan tidak ada konflik. Tn. S sebelum sakit selalu menjalankan sholat 5
waktu, namun setelah sakit hanya bisa sholat di tempat tidur dan berdoa. Perawat selalu
memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarga, dan perawat selalu menjaga privacy pasien.
Semua aktifitas sehari-hari pasien dibantu perawat dan keluarga.

Penatalaksanaan : IVFD RL : Dex 5% : Aminovel (1:1:1) 20 TPM, injeksi tramadol 100 mg/12
jam, cefotaxim 1gr/12 jam, ondansentrom 8 mg/12 jam, ranitidine 50 mg/12 jam. Diet lunak.

Tugas :
1. Buat analisa data sesuai hasil pengkajian (data, masalah, dan penyebab)
2. Buat diagnosa keperawatan yang muncul sesuai prioritas pada kasus tersebut
3. Buatlah rencana keperawatan sesuai diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada kasus
tersebut

Anda mungkin juga menyukai