Disusun Oleh
Pada tanggal 26 Desember 2021 pasien Ny. N usia 30 tahun dirawat diruang mawar
dengan diagnosa post operasi section caesaria dengan indikasi ketuban pecah dini. Pasien
mengeluh post operasi 3 hari yang lalu, pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan Caesar,
pasien mengatakan luka jahitan belum pernah dilakukan perawatan luka, pasien mengeluh
selama perawatan semua aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarganya, pasien
mengatakan belum bisa berjalan, badan terasa lemah, pasien mengeluh tidur hanya 4-5 jam
sehari, sering terbangun, kualitas tidur kurang nyenyak, lingkungan yang ramai. Kemudian,
perawat melakukan pengkajian fisik dengan hasil keadaan umum lemah, kesadaran compos
mentis, GCS: 15 (E: 4, V: 5, M: 6), Vital Sign: TD: 120/70 mmHg, HR: 84 x/I, RR: 20x/I,
Suhu 36,5℃ , Saturasi: 98%, BB: 62 kg, TB 168 cm, pasien meringis menahan nyeri
terutama saat bergerak, terdapat luka jahitan di perut bawah melintang panjang 15 cm kondisi
kulit sekitar balutan luka tidak muncul, tanda infeksi, balutan kassa tidak rembes, kondisi
luka tertutup dengan kassa, pasien tampak lemah, pasien belum bisa miring kanan dan kiri,
mata pasien terlihat sayu dan capek, konjungtiva anemis, sulit tidur, pasien tampak gelisah
Selama di ruang pasien dilakukan pemeriksaan laboratorium: Hemoglobin 13,8 g/dl,
leukosit 11.210/mm3 , trombosit 214.000/mm3 , hematokrit 40%, GDS 84 mg/dl, kalsium 10.0
mmol/L, natrium 141 Mmol/L, kalium 3.4mEq/liter, klorida serum 143 Mmol/L
IVFD: RL 500 cc 28 tetes/menit, Levofloxacin 1x750 mg, Cetriaxone 1x2 mg, Ranitidine 2x1
mg, Ketorolac 2x1 mg, tramadol.
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
ALAMAT: JL. Swadaya Kubah Putih No. 9 kel. Jatibening Kec. Pondok
Gede
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Ny. N
2. Umur : 30 thn
3. Suku/bangsa : Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Wirausaha
7. Alamat : Jl. muara
8. Sumber Biaya : Umum
KELUHAN UTAMA
- Pada tanggal 26 Desember 2021 pasien Ny. N usia 30 tahun dirawat diruang mawar
dengan diagnosa post operasi section caesaria dengan indikasi ketuban pecah dini.
Pasien mengeluh post operasi 3 hari yang lalu, pasien mengatakan nyeri pada luka
jahitan Caesar, pasien mengatakan luka jahitan belum pernah dilakukan perawatan
luka, pasien mengeluh selama perawatan semua aktivitas pasien dibantu oleh perawat
dan keluarganya, pasien mengatakan belum bisa berjalan, badan terasa lemah, pasien
mengeluh tidur hanya 4-5 jam sehari, sering terbangun, kualitas tidur kurang nyenyak,
lingkungan yang ramai. Kemudian, perawat melakukan pengkajian fisik dengan hasil
keadaan umum lemah, kesadaran compos mentis, GCS: 15 (E: 4, V: 5, M: 6), Vital
Sign: TD: 120/70 mmHg, HR: 84 x/I, RR: 20x/I, Suhu 36,5 ℃ , Saturasi: 98%, BB: 62
kg, TB 168 cm, pasien meringis menahan nyeri terutama saat bergerak, terdapat luka
jahitan di perut bawah melintang panjang 15 cm kondisi kulit sekitar balutan luka
tidak muncul, tanda infeksi, balutan kassa tidak rembes, kondisi luka tertutup dengan
kassa, pasien tampak lemah, pasien belum bisa miring kanan dan kiri, mata pasien
terlihat sayu dan capek, konjungtiva anemis, sulit tidur, pasien tampak gelisah
Selama di ruang rawat inap pasien dilakukan pemeriksaan darah dengan hasil:
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
Darah Lengkap
13,8
HB 12,0 – 14,0 (P) gr/dl
13,0 – 16,0 (L)
Leukosit 11.210 5,0 – 10,0 /mm3
Trombosit 214.000 150.000 – 400.000 /mm3
Hematorit 40 Pria : 40–54%.
Wanita : 38–46%. %
GDS 84 70–100 mg/Dl mg/dl
Kalium 10.0 3.5 - 5.0 mmol/L. mmol/L
Natrium 141 135-145 mEq/liter mEq/liter
Klorida serum 143 6–106 mmol/L mmol/L
1. Riwayat alergi:
Obat: ya ◻ tidak √ jenis (-)
Makanan: ya ◻ tidak √ jenis (-)
Lain-lain ya ◻ tidak √ jenis (-)
2. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit
3. Riwayat Penyakit Sistemik: tidak ada
PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah: ada, perawat dan
keluarga membantu pasien dalam mengambil air wudhu dan mengatur posisinya
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh post operasi 3 hari yang lalu, pasien mengatakan nyeri pada luka
jahitan Caesar,
- Pasien mengatakan luka jahitan belum pernah dilakukan perawatan luka,
- Pasien mengeluh selama perawatan semua aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan
keluarganya,
- Pasien mengatakan belum bisa berjalan, badan terasa lemah,
- Pasien mengeluh tidur hanya 4-5 jam sehari, sering terbangun, kualitas tidur kurang
nyenyak, lingkungan yang ramai
Data Objektif:
- Sulit tidur
- Paien tampak gelisah
- keadaan umum lemah,
- kesadaran compos mentis,
- GCS: 15 (E: 4, V: 5, M: 6),
- Vital Sign: TD: 120/70 mmHg,
- HR: 84 x/I, RR: 20x/I,
- Suhu 36,5℃ ,
- Saturasi: 98%,
- BB: 62 kg,
- TB 168 cm.
- Pasien meringis menahan nyeri terutama saat bergerak,
- Terdapat luka jahitan di perut bawah melintang panjang 15 cm kondisi kulit sekitar
balutan luka tidak muncul, tanda infeksi, balutan kassa tidak rembes, kondisi luka
tertutup dengan kassa,
- Pasien tampak lemah,
- Pasien belum bisa miring kanan dan kiri,
- Mata pasien terlihat sayu dan capek, konjungtiva anemis.
Pengkajian Nyeri
P : luka jahitan Caesar melintang panjang 15 cm
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : perut bagian bawah
S : skala nyeri 7 (Skala 1-10)
T : saat bergerak
ANALISA DATA
Hari/Tgl/ Data Etiologi Masalah
Jam
26 Desember DS: Agen pencedera Nyeri akut D. 0077
2021 - Pasien mengatakan fisik (post operasi
10.00 WIB Pasien mengeluh Caesar)
post operasi 3 hari
yang lalu, pasien
mengatakan nyeri
pada luka jahitan
Caesar,
- Pasien mengatakan
luka jahitan belum
pernah dilakukan
perawatan luka,
DO:
- Sulit tidur
- Pasien tampak
gelisah
- keadaan umum
lemah,
- kesadaran compos
mentis,
- Vital Sign: TD:
120/70 mmHg, HR:
84 x/I, RR: 20x/I,
- Pasien meringis
menahan nyeri
terutama saat
bergerak,
- Terdapat luka
jahitan di perut
bawah melintang
panjang 15 cm
kondisi kulit sekitar
balutan luka tidak
muncul, tanda
infeksi, balutan
kassa tidak rembes,
kondisi luka tertutup
dengan kassa,
P : luka jahitan
Caesar melintang panjang
15 cm
Q : seperti ditusuk-
tusuk
R : perut bagian
bawah
S : skala nyeri 7
(Skala 1-10)
T : saat bergerak
DO:
- Pasien tampak
lemah,
- Pasien belum bisa
miring kanan dan
kiri,
DS: Kurang privasi, Gangguan pola tidur
- Pasien mengeluh Restraint fisik D. 0055
tidur hanya 4-5 jam
sehari,
- Pasien mengeluh
sering terbangun,
- Pasien mengeluh
kualitas tidur kurang
nyenyak, lingkungan
yang ramai.
DO:
Mata pasien terlihat
sayu dan capek,
konjungtiva anemis.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut D.0077 berhubungan dengan Agen pencedera fisik (post operasi Caesar)
ditandai dengan pasien mengatakan nyeri pada luka jahitan Caesar,sulit tidur, tampak
gelisah, pasien meringis menahan nyeri terutama saat bergerak
2. Gangguan mobilitas fisik D.0054 berhubungan dengan Penurunan kekuatan otot,
Program pembatasan gerak ditandai dengan pasien mengeluh selama perawatan semua
aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarganya, pasien mengatakan belum bisa
berjalan, badan terasa lemah, pasien tampak lemah, pasien belum bisa miring kanan dan
kiri,
3. Gangguan pola tidur D.0055 berhubungan dengan kurang privasi, dan restrain fisik
ditandai dengan pasien mengeluh tidur hanya 4-5 jam sehari, pasien mengeluh sering
terbangun, pasien mengeluh kualitas tidur kurang nyenyak, lingkungan yang ramai,
mata pasien terlihat sayu dan capek, konjungtiva anemis.
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan dan Intervensi Intervensi Pendukung
Kriteria Hasil
1. 26/12/21 Nyeri akut D.0077 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Dukungan Manajemen
berhubungan dengan tindakan Nyeri
10.00 WIB Observasi:
Agen pencedera fisik keperawatan selama Edukasi Proses Penyakit
(post operasi 1x24 jam maka Identifikasi lokasi, Manajemen Efek Samping
Caesar) ditandai tingkat nyeri karakteristik, durasi, Obat
dengan pasien menurun frekuensi, intesintas nyeri Pengaturan Posisi
mengatakan nyeri Identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil:
pada luka jahitan Identifikasi respon nyeri
Caesar,sulit tidur, Keluhan nyeri non verbal
tampak gelisah, menurun (5) Identifikasi faktor yang
pasien meringis Meringis memperberat dan
menahan nyeri menurun (5) memperingan nyeri
terutama saat Gelisah menurun Identifikasi pengetahuan
bergerak (5) dan keyakinan tentang
Frekuensi nyeri
membaik (5) Identifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan
terapi komplementer yang
sudah diberikan
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik:
Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(misalnya,akupresure,terap
i pijat,aroma terapi)
Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri(misalnya suhu
ruangan,pencahayaan,kebi
singan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi:
Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredahkan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Anjurkan menggunakan
analgetik
Anjurkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. 26/12/21 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Dukungan mobilitas Dukungan Kepatuhan Program
fisik D.0054 tindakan Pengobatan
10.00 WIB Observasi:
berhubungan dengan keperawatan 1x24 Dukungan Perawatan Diri
Penurunan kekuatan jam maka mobilitas Identifikasi adanya nyeri Edukasi Teknik Ambulasi
otot, Program fisik meningkat atau keluhan fisik lainnya
Manajemen Nyeri
pembatasan gerak Identifikasi toleransi fisik
Kriteria hasil: melakukan pergerakan Perawatan Kaki
ditandai dengan Terapi Aktivitas
pasien mengeluh Monitor frekuensi jantung
Pergerakkan
dan tekanan darah sebelum
selama perawatan ekstremitas memulai mobilisasi
semua aktivitas meningkat (5) Monitor kondisi umum
pasien dibantu oleh Rentang gerak selama melakukan
perawat dan meningkat (5) mobilisasi
keluarganya, pasien Nyeri menurun Terapeutik:
mengatakan belum (5) Fasilitas aktivitas
bisa berjalan, badan mobilisasi dengan alat
terasa lemah, pasien bantu
tampak lemah, Fasilitas melakukan
pasien belum bisa pergerakan, jika perlu
miring kanan dan Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
kiri, meningkatkan pergerakan
Edukasi:
Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Anjurkan tujuan dan
prosedur
Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan
3. 26/12/21 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan tidur Dukungan Kepatuhan
D.0055 berhubungan tindakan Observasi: Program Pengobatan
10.00 WIB
dengan kurang keperawatan selama Identifikasi pola aktivitas Manajemen Nyeri
privasi, dan restrain 1x24 jam maka pola dan tidur Pengaturan Posisi
fisik ditandai dengan tidur membaik Identifikasi faktor Terapi Aktivitas
pasien mengeluh penggangu tidur
Kriteria hasil:
tidur hanya 4-5 jam (fisik/psikologis)
sehari, pasien Keluhan sulit Identifikasi makanan dan
mengeluh sering tidur meningkat minuman yang
terbangun, pasien (5) mengganggu tidur (mis.
mengeluh kualitas Keluhan pola Kopi, teh, alcohol, makan
tidur kurang tidur berubah mendekati waktu tidur,
nyenyak, lingkungan meningkat (5) minum banyak air sebelum
yang ramai, mata Keluhan istirahat tidur
pasien terlihat sayu tidak cukup Identifikasi obat tidur yang
dan capek, meningkat (5) dikonsumsi
konjungtiva anemis. Terapeutik:
Modifikasi lingkungan
(mis. Pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
Fasilitasi menghilangan
stress sebelum tidur
Tetapkan jadwal rutin
tidur
Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan (mis. Pijat,
pengaturan posisi, terapi
akupresur)
Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/ atau
tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
Edukasi:
Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
Anjurkan menghindari
makanan dan minuman
yang mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur rem
Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis.
Psikologi, gaya hidup,
sering berubah shif
bekerja)
Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara non
farmakologi lainnya