Disusun oleh:
Dosen pembimbing
Ns.Hasyim kadri,M.Kes
A.Pengkajian
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. M Nama : Tn. A
Umur : 60 Thn Umur : 62 Thn
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Pahlawan Alamat : Jl. Pahlawan
Suku / bangsa : Melayu/WNI Suku / bangsa : Jawa/WNI
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Status : Menikah Status : Menikah
Hub dgn klien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Os masuk IGD RSUD dengan keluhan mata sering kabur, sering merasa pusing,
sering merasa haus, sering merasa lapar, sering buang air kecil, os juga mengatakan
mudah lelah dan sering kesemutan.Nyeri dan bengkak pada kaki sebelah kiri kurang
lebih 7 hari sebelum dibawa ke RSUD.
b. Riwayat kesehatan sekarang (RKS)
Waktu terjadinya sakit
7 hari sebelum masuk RSUD OS mengalami insiden terinjak duri ikan pada telapak
kakinya, sejak saat itu kakinya bengkak hingga sekarang.
Proses terjadinya sakit
OS mengatakan sejak terjadinya insiden terinjak duri ikan, pada malm hatinya ia
meraskan nyeri pada kaki nya, kakinya semakin membengkak dan mengeluarkan
cairan berwarna kuning. Keesokan harinya OS pergi ke puskesmas dan di periksa
GDS nya 200 mg/dl dan di beri obat.Setelah beerapa hari hari minum obat kakinya
makin membengkak dan tidak ada perubahan, OS datang kembali kepuskesmas
dan di cek lagi GDS nya 150 mg/dl.Selanjutnya OS di rujuk oleh dokter puskesmas
ke RS KH.Daud Arif Kuala Tungkal.
Saat dilakukan pengkajian os mengeluh kaki kirinya bengkak dan masih terasa
sakit, sakit timbul bila dibawa berjalan atau saat ganti balutan dan hilang saat
istirahat, skala nyeri 3, Terdapat luka pada kaki dengan diameter 5 cm, dengan
kondisi terdapat pus, jaringan nikrotik dan bau yang khas.
TTV:
N : 115 X/I S : 370 C
RR : 25 X/I BB : 45 kg
TD : 150/100 mmHg TB : 150 cm
GDS: 270 mg/dl
c. Riwayat kesehatan dahulu (RKD)
Penyakit dahulu
Perlukaan
Terdapat luka pada kaki dengan diameter 5 cm, dengan kondisi terdapat pus,
jaringan nikrotik dan bau yang khas.
Dirawat di RS
Os mengatakan bahwa ayah os memiliki riwayat hipertensi, pada tahun 1990 dan
wafat pada tahun 1995.
e. Genogram
x x x x
x
Laki-laki (meninggal)
Wanita (hidup)
x
Wanita (meninggal)
Pasien
x Penderita penyakit
OS anak ke 2 dari 3 bersaudara, OS memiliki kakak perempuan dan dik laki-laki. Ayah OS
meninggal pada tahun 1995 dengan riwayat DM, saat ini OS sudah menikah dan di karuniai 2
ank, satu anak laki-laki dan satu ank perempuan. OS tinggal serumah dengan Sumi dan anak-
anak nya.
Riwayat penyakit keturunan :
Ada : sebutkan (Diabetes)
A. FISIOLOGIS
1. OKSIGENASI
Inspeksi :
Klien mengatakan tidak ada batuk, tidak ada sesak, klien tampak kelelahan. Fungsi
ventilasi dan pertukaran gas stabil, Pernafasan 25 x/i. Irama pernapasan teratur. Pola
pernapasan eupnea. Bentuk dada normal/simetris.
Palpasi:
Taktil premitus normal. Tidak ada nyeri tekan, massa dan peradangan. Ekspansi dada
simetris di tiap sisi.
Perkusi:
Resonan disemua lapang paru.
Auskultasi:
Vesikular pada sebagian area paru kanan dan kiri, bronkovesikuler pada spasium
intercosta ke 1 dan ke 2 bagian dan diantara skapula. Bronchial diatas manubrium.
Tidak ada bunyi napas tambahan.
2. SIRKULASI
a. Fisik
Inspeksi:
Konjungtiva normal, membran mukosa kering, tidak ada sianosis, kulit tampak
pucat, Bentuk perikordium normal, ictus kordis tidak terlihat.
Palpasi:
Capilary refill > 2 detik. Akral teraba dingin, Frekuensi Nadi 115 x/i, tekanan darah
150/100 mmHg, irama nadi reguler, Nadi di semua tempat pengukuran
kecepatannya normal, kuat, dan dalam. Detakan nadi di dorsalis pedis teraba lemah.
JVP 4cmH2O. Iktus kordis teraba di sela iga ke 5 (2-3 cm Medial garis
mildklavikularis).
Perkusi:
Batas atau tepi kiri pekak jantung terletak pada ruang intercostal III/IV pada garis
parasternal.
Auskultasi:
Bunyi jantung 1 dan 2, Tidak ada bunyi jantung abnormal atau tambahan.
3. NUTRISI
a. Fisik
Sebelum Sakit:
Os makan 2-3 kali sehari terdiri dari nasi, lauk pauk dan sayur, minum 8-9 gelas
sehari. Os tidak merokok, minum alkohol. Klien minum soda, kopi, teh 2-3 gelas
sehari dan garam 2 sendok makan/hari.
Selama sakit:
Klien makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari. Tinggi Badan klien 150 cm,
Berat badan 45 kg, IMT= kg/cm2. Klien mengatakan tidak ada gangguan makan.
Abdomen:
Inspeksi:
Saat diinspeksi kulit sekitar abdomen tampak normal, dan tidak tampak adanya
lesi, ascites tidak ada.
Palpasi:
Tidak ada massa maupun nyeri tekan
Perkusi:
Perkusi abdomen timpani
Auskultasi:
Bising usus (+) dalam batas normal 12 kali/menit.
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
HEMOSTASIS
Kontrol Detik
APTT
Kontrol Detik
c. Pemeriksaan diagnostik lain (USG abdomen dan Bone Marrow Puncture (BMP))
Belum dilakukan
4. ELIMINASI
a. Fisik:
Sebelum Sakit:
Sebelum sakit klien biasa BAB rutin 1-2 kali sehari pada waktu pagi hari, warna
feses kuning kecokelatan dengan konsistensi padat dan baunya khas. Klien tidak ada
keluhan melena dan konstipasi maupun diare. BAK lancar, frekuensi sekitar 6 kali
sehari volume urine ±1250 cc, warna kuning jernih, bau khas. Klien tidak ada
keluhan pada saat BAB dan BAK.
Selama sakit:
Selama sakit pola BAK os 5-6 kali sehari, jumlah urine ±950 cc/24 jam. Warna
urine kuning, bau khas. Os mengatakan BAB 2 hari sekali selama di rumah sakit. Os
tidak ada masalah diare, konstipasi ataupun melena.
Selama sakit:
Selama dirawat hampir semua aktivitas dan perawatan klien dibantu oleh keluarga.
Uraian tingkat kebutuhan akan aktivitas dan perawatan diri klien berdasarkan skor
kemandirian klien adalah sebagai berikut :
Kesimpulan :
Hampir semua aktivitas dan perawatan diri klien terpenuhi dengan bantuan keluarga
dan alat.
Keterangan :
Skor 0 : Mandiri
Skor 1 : Bantuan dengan alat
Skor 2 : Bantuan dengan orang
Skor 3 : Bantuan dengan orang dan alat
Skor 4 : Bantuan penuh
Ukuran otot klien masih normal, tidak ada kontraktur ataupun tremor, ROM terbatas.
Klien mengalami nyeri di bagian kaki kiri klien dan dirasakannya hilang timbul. Klien
susah untuk menggerakkan kaki kirinya dikarenakan kaki kirinya ada ulkus diabetic.
Kekuatan Segmen Kanan Kiri
otot Tangan 5555 5555
Kaki 5555 4444
Luka Tidak Ya
Panjang 3-4 cm Diameter 3 cm
Merah Kuning Hitam ✓Balutan : Bersih
Berair
Tanda tanda infeksi Tidak Ya
Gambar :
7. SENSORI
a. Fisik
Nyeri
P : Nyeri terasa saat beraktivitas
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Kaki kiri
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri hilang timbul
Penciuman:
Tidak terdapat sumbatan kanan dan kiri, tidak ada perdarahan kanan dan kiri, tidak ada
gangguan penciuman kanan dan kiri.
Pengecapan:
Tidak ada gangguan
Pendengaran:
tidak ada gangguan
Perabaan:
Tidak ada gangguan, nyeri luka masih terasa pada kaki kirinya bengkak dan masih
terasa sakit, tetapi sakitnya timbul bila dibawa berjalan atau saat ganti balutan dan
hilang saat istirahat, skala nyeri 3, terdapat luka di daerah pedis.
8. CAIRAN DAN ELEKTROLIT
a. Fisik
Output Klien terdiri dari tidak ada diare, tidak ada muntah, tidak ada perdarahan,
tidak ada drain, urine 500cc/jam, IWL 795 ml/hr atau 33,125/jam, Total output =
1295ml/ 24jam
Intake klien intake cairan sebelumnya 600 cc, Intake minum 600 cc/24jam,
intravena 1000cc/24 jam, Total intake 2200ml/24jam. Balance cairan
905ml/24jam.
Klien kulit kering, mukosa bibir kering, edema sacral pada ekstrimitas bawah kiri
LL +3, turgor kulit <3 detik, tidak ada distensi vena jugularis,
9. Lainnya
Ada / Tidak ada, Sebutkan; ............
11. ENDOKRIN
a. Fisik
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tremor. Klien memiliki trias DM, tidak
ada tanda syndrom chusing.
TERAPI :
……………………………………………………………………………………………...…...
………………………………………………
……………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………………………
ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. M
NO.REKAM MEDIK : 202501
RUANG RAWAT : Interne
DO:
OS mengatakan kaki terasa sakit apabila Ulkus Diabetes Militus Kerusakan
melakukan aktivitas. Integritas Jaringan
OS mengatakan lukanya berbau tidak
sedap.
DS:
• Tampak luka pada kaki dengan diameter 5
cm
• Tampak pus.
• Tampak jaringan nikrotik, dengan bau
yang khas.
• Gula darah sewaktu 270 mg/dl
DS:
Os mengatakan sering merasa kesemutan
OS mengatakan kaki terasa sakit apabila
melakukan aktivitas. Iskemik Jaringan Nyeri
OS mengatakan lukanya berbau tidak
sedap.
DO:
Tampak luka pada kaki dengan diameter 5
cm
Tampak pus.
Tampak jaringan nikrotik, dengan bau
yang khas.
Guladarah sewaktu 270 mg/dl
12.20 wib
2. 28 November 2020 Nyeri 1. Memantau keadaan umum pada pasien S:
08.00 wib berhubungan 2. Mengukur TTV OS mengatakan nyeri berkurang
08.00 wib dengan iskemik 3. Melakukan pengkajian nyeri lokasi, karakteristik
08.00 wib jaringan dan durasi nyeri yang dirasakan pada pasien. O:
4. Berkolaborasi pemberian obat ral analgetik untuk OS tampak lebih tenang
mengurangi nyeri skala nyeri 2
5. Mengobservasi reaksi nonverbal dari luka pada kaki kiri sudah mulai
08.00 wib ketidaknyamanan saat nyeri membaik
6. Memantau lingkungan yang mempengaruhi nyeri kaki yang membengkak sudah mulai
seperti suhu ruangan membaik
09.00 wib 7. Mengevaluasi lagi tindakan pengurangan nyeri
8. Menganjurkan pasien untuk istirahat tidur untuk A : masalah teratasi sebagian
09.00 wib mengurangi nyeri
9. Berkolaborasi dengan tim dokter apabila masih P : intervensi 1, 3, 4, 6, 7, 8 dan 9 di lanjutkan
terasa nyeri
11.00 wib
12.20 wib
13.20 wib
3. 30 November 2020 Kelemahan 1. Memantau keadaan umum pasien S:
08.00 wib imobilitas fisik 2. Mengukur TTV OS mengatakan bahwa os bisa
08.00 wib berhubungan 3. Menganjurkan ROM aktif pada pasien melakukan aktivitas sehari-hari dengan
09.00 wib dengan adanya 4. Menganjurkan dan bantu pasien untk duduk mandiri Tanpa bantuan oarng lain dan
ulkus pada kaki ditempat tidur alat
10.00 wib 5. Mengatur posisi pada pasien setiap 2 jam sekali
6. Membantu pasien untuk posisi nyaman O:
10.00 wib 7. Berkolaborassi dengan tim fisioterapi OS sudah mulai berjalan sedikit dikit
8. Memfasilitasi pasien menggunakan alat bantu Os sudah bisa duduk di tempat tidur
11.00 wib untuk melakukan aktifitas sejara mandiri
OS sudah bisa bergerak-gerakkan
11.00 wib badan secara mandiri
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan