Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny.M DENGAN DIABETES MILITUS

Disusun oleh:

Retno tri astuti 202091105

Dosen pembimbing
Ns.Hasyim kadri,M.Kes

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
TAHUN AJARAN 2021
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Retno Tri astuti


N P M : 202091105
Ruangan : Interne RS K.H.Daud arif Kuala Tungkal
Tanggal Pengkajian : 26 April 2021 Jam: 09:30 WIB

Tanggal Masuk : 25 April 2021


Jam : 20:00 WIB
No.RM : 202501
Tgl Pengkajian : 26 April 2021
Jam : 09:30 WIB
Diagnosa Medis : Diabetes Militus

A.Pengkajian
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. M Nama : Tn. A
Umur : 60 Thn Umur : 62 Thn
Agama : Islam Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Pahlawan Alamat : Jl. Pahlawan
Suku / bangsa : Melayu/WNI Suku / bangsa : Jawa/WNI
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Status : Menikah Status : Menikah
Hub dgn klien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama

Os masuk IGD RSUD dengan keluhan mata sering kabur, sering merasa pusing,
sering merasa haus, sering merasa lapar, sering buang air kecil, os juga mengatakan
mudah lelah dan sering kesemutan.Nyeri dan bengkak pada kaki sebelah kiri kurang
lebih 7 hari sebelum dibawa ke RSUD.
b. Riwayat kesehatan sekarang (RKS)
 Waktu terjadinya sakit

7 hari sebelum masuk RSUD OS mengalami insiden terinjak duri ikan pada telapak
kakinya, sejak saat itu kakinya bengkak hingga sekarang.
 Proses terjadinya sakit

OS mengatakan sejak terjadinya insiden terinjak duri ikan, pada malm hatinya ia
meraskan nyeri pada kaki nya, kakinya semakin membengkak dan mengeluarkan
cairan berwarna kuning. Keesokan harinya OS pergi ke puskesmas dan di periksa
GDS nya 200 mg/dl dan di beri obat.Setelah beerapa hari hari minum obat kakinya
makin membengkak dan tidak ada perubahan, OS datang kembali kepuskesmas
dan di cek lagi GDS nya 150 mg/dl.Selanjutnya OS di rujuk oleh dokter puskesmas
ke RS KH.Daud Arif Kuala Tungkal.

 Upaya yang telah di lakukan

Sebelum di bawa ke RSUD, OS berobat ke puskesmas namun tidak ada perubahan


sama sekali pada kakinya, malah semakain membengkak, setelah itu ia di rujuk
oleh dokter puskesmas ke RS KH.Daud Arif Kuala Tungkal.

 Hasil pemeriksaan sementara

Saat dilakukan pengkajian os mengeluh kaki kirinya bengkak dan masih terasa
sakit, sakit timbul bila dibawa berjalan atau saat ganti balutan dan hilang saat
istirahat, skala nyeri 3, Terdapat luka pada kaki dengan diameter 5 cm, dengan
kondisi terdapat pus, jaringan nikrotik dan bau yang khas.

TTV:
N : 115 X/I S : 370 C
RR : 25 X/I BB : 45 kg
TD : 150/100 mmHg TB : 150 cm
GDS: 270 mg/dl
c. Riwayat kesehatan dahulu (RKD)
 Penyakit dahulu

Os mengatakan bahwa os memiliki riwayat hipertensi.

 Perlukaan

Terdapat luka pada kaki dengan diameter 5 cm, dengan kondisi terdapat pus,
jaringan nikrotik dan bau yang khas.
 Dirawat di RS

Os mengatakan bahwa Os belum pernah di rawat di RS


 Alergi obat / makanan

Os mengatakan bahwa Os tidak memiliki alergi obat


 Obat-obatan :

Riwayat Kesehatan Masa Lalu :


Allergy
 Obat : Tidak
 Makanan : Tidak
 Lainnya : Tidak
Riwayat operasi
 Tidak ada
Riwayat penyakit masa lalu :
Os mengatakan bahwa os memiliki riwayat hipertensi pada tahun 2018 hingga sekarang.

d. Riwayat kesehatan keluarga (RKK)

Os mengatakan bahwa ayah os memiliki riwayat hipertensi, pada tahun 1990 dan
wafat pada tahun 1995.
e. Genogram

x x x x

Keterangan: Laki-laki (hidup)

x
Laki-laki (meninggal)

Wanita (hidup)

x
Wanita (meninggal)

Pasien

x Penderita penyakit

Serumah dengan pasien (.....)

OS anak ke 2 dari 3 bersaudara, OS memiliki kakak perempuan dan dik laki-laki. Ayah OS
meninggal pada tahun 1995 dengan riwayat DM, saat ini OS sudah menikah dan di karuniai 2
ank, satu anak laki-laki dan satu ank perempuan. OS tinggal serumah dengan Sumi dan anak-
anak nya.
Riwayat penyakit keturunan :
Ada : sebutkan (Diabetes)

A. FISIOLOGIS
1. OKSIGENASI
Inspeksi :
Klien mengatakan tidak ada batuk, tidak ada sesak, klien tampak kelelahan. Fungsi
ventilasi dan pertukaran gas stabil, Pernafasan 25 x/i. Irama pernapasan teratur. Pola
pernapasan eupnea. Bentuk dada normal/simetris.

Palpasi:
Taktil premitus normal. Tidak ada nyeri tekan, massa dan peradangan. Ekspansi dada
simetris di tiap sisi.

Perkusi:
Resonan disemua lapang paru.

Auskultasi:
Vesikular pada sebagian area paru kanan dan kiri, bronkovesikuler pada spasium
intercosta ke 1 dan ke 2 bagian dan diantara skapula. Bronchial diatas manubrium.
Tidak ada bunyi napas tambahan.

2. SIRKULASI
a. Fisik
Inspeksi:
Konjungtiva normal, membran mukosa kering, tidak ada sianosis, kulit tampak
pucat, Bentuk perikordium normal, ictus kordis tidak terlihat.

Palpasi:
Capilary refill > 2 detik. Akral teraba dingin, Frekuensi Nadi 115 x/i, tekanan darah
150/100 mmHg, irama nadi reguler, Nadi di semua tempat pengukuran
kecepatannya normal, kuat, dan dalam. Detakan nadi di dorsalis pedis teraba lemah.
JVP 4cmH2O. Iktus kordis teraba di sela iga ke 5 (2-3 cm Medial garis
mildklavikularis).

Perkusi:
Batas atau tepi kiri pekak jantung terletak pada ruang intercostal III/IV pada garis
parasternal.

Auskultasi:
Bunyi jantung 1 dan 2, Tidak ada bunyi jantung abnormal atau tambahan.
3. NUTRISI
a. Fisik
Sebelum Sakit:
Os makan 2-3 kali sehari terdiri dari nasi, lauk pauk dan sayur, minum 8-9 gelas
sehari. Os tidak merokok, minum alkohol. Klien minum soda, kopi, teh 2-3 gelas
sehari dan garam 2 sendok makan/hari.
Selama sakit:
Klien makan 3 kali sehari, minum 6-8 gelas sehari. Tinggi Badan klien 150 cm,
Berat badan 45 kg, IMT= kg/cm2. Klien mengatakan tidak ada gangguan makan.
 Abdomen:
Inspeksi:
Saat diinspeksi kulit sekitar abdomen tampak normal, dan tidak tampak adanya
lesi, ascites tidak ada.
Palpasi:
Tidak ada massa maupun nyeri tekan
Perkusi:
Perkusi abdomen timpani
Auskultasi:
Bising usus (+) dalam batas normal 12 kali/menit.

b. Lab : pada tanggal 25 April 2021


Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Kesan

HEMATOLOGI

Darah Lengkap Perifer

Haemoglobin 13,8 g/dl 13.0 - 17.0

Hematokrit 42,1 % 40.0 - 50.0

MCHC 32,5 g/dl 32.0 – 36.0

Trombosit 149 10^3/µL 150 – 400

Leukosit 500 10^3/µL 5.00 – 10.00

KIMIA KLINIK

SGOT (AST) 30 U/L < 33

SGPT (ALT) 45 U/L < 50

Kreatinin Darah 1,5 mg/dL 0.60 – 1.30


Ureum darah 54,6 mg/dL < 50

Glukosa Sewaktu 270 mg/dL <140

ELEKTROLIT

Natrium (Na) Darah 147 mEq/L 132 – 147

Kalium (K) darah 3,30 mEq/L 3.30 – 5.40

Klorida (Cl) Darah 95 mEq/L 94.0 – 111.0

HEMOSTASIS

Masa Protrombin (PT)

Pasien Detik 9.8 – 12.6

Kontrol Detik

APTT

Pasien Detik 31.0 – 47.0

Kontrol Detik

Kadar fibrinogen mg/dL 136.0 – 384.0

d-Dimer Kuantitatif µg/dL 0.0 – 0.3

c. Pemeriksaan diagnostik lain (USG abdomen dan Bone Marrow Puncture (BMP))
Belum dilakukan

4. ELIMINASI
a. Fisik:

Sebelum Sakit:

Sebelum sakit klien biasa BAB rutin 1-2 kali sehari pada waktu pagi hari, warna
feses kuning kecokelatan dengan konsistensi padat dan baunya khas. Klien tidak ada
keluhan melena dan konstipasi maupun diare. BAK lancar, frekuensi sekitar 6 kali
sehari volume urine ±1250 cc, warna kuning jernih, bau khas. Klien tidak ada
keluhan pada saat BAB dan BAK.

Selama sakit:
Selama sakit pola BAK os 5-6 kali sehari, jumlah urine ±950 cc/24 jam. Warna
urine kuning, bau khas. Os mengatakan BAB 2 hari sekali selama di rumah sakit. Os
tidak ada masalah diare, konstipasi ataupun melena.

b. Lab : Tanggal 26 januari2020


Nilai Nilai normal Kesan
Warna Kuning Kuning Muda-Tua
Kejernihan jernih Jernih
Berat Jenis 1020 1.005 – 1.030
Ph 4,5 4.5 – 8.0
Protein - Negatif
Glukosa + Negatif
Keton - Negatif
Darah - Negatif
Bilirubin - Negatif
Urobilinogen 3,3 3.2 – 16.0
Nitrit - Negatif
Esterase Leukosit - Negatif
Sel Epitel 1+ 1+
Leukosit 5 1– 5
Kristal - Negatif
Bakteri - Negatif

c. Pemeriksaan diagnostik lain (Kultur feces )


Tidak dilakukan

5. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT


Fisik:
Sebelum Sakit:
Klien adalah seorang IRT. Klien mengatakan hampir tidak pernah berolahraga.Tidak
ada masalah dengan gangguan pergerakan.

Selama sakit:
Selama dirawat hampir semua aktivitas dan perawatan klien dibantu oleh keluarga.
Uraian tingkat kebutuhan akan aktivitas dan perawatan diri klien berdasarkan skor
kemandirian klien adalah sebagai berikut :

No Aktivitas Skor Keterangan


1. Makan/minum 0 OS makan dan minum secara. Mandiri
2. Mandi 2 OS Mandi dibantu oleh keluarga
3. Berpakaian 2 Os berpakaian dan mengganti pakaian
dibantu oleh keluarga
4. Kerapian 2 Dibantu oleh keluarga
5. BAB 3 Dibantu oleh keluarga
6 BAK 1 Dibantu oleh alat
7. Mobilitas di tempat tidur 2 Dibantu oleh keluarga
8. Ambulasi 3 Dibantu oleh keluarga

Kesimpulan :
Hampir semua aktivitas dan perawatan diri klien terpenuhi dengan bantuan keluarga
dan alat.
Keterangan :
Skor 0 : Mandiri
Skor 1 : Bantuan dengan alat
Skor 2 : Bantuan dengan orang
Skor 3 : Bantuan dengan orang dan alat
Skor 4 : Bantuan penuh
Ukuran otot klien masih normal, tidak ada kontraktur ataupun tremor, ROM terbatas.
Klien mengalami nyeri di bagian kaki kiri klien dan dirasakannya hilang timbul. Klien
susah untuk menggerakkan kaki kirinya dikarenakan kaki kirinya ada ulkus diabetic.
Kekuatan Segmen Kanan Kiri
otot  Tangan 5555 5555
 Kaki 5555 4444

Pola Istirahat Tidur:


Sebelum sakit:
Klien mengatakan tidur malamnya dari jam 21.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB dan
klien jarang tidur siang. Klien mengatakan tidak ada keluhan kesulitan tidur.
Selama sakit:
Selama dirawat keluarga klien mengatakan bahwa klien bisa tidur siang ± 2 jam dari
jam 13.00 WIB sampai 15.00 WIB, dan tidur malam klien sekitar ± 6-7 jam dari jam
09.00 WIB sampai 05.00 WIB.

6. PROTEKSI DAN PERLINDUNGAN


Fisik:
Suhu tubuh klien 370C, terdapat luka pada kaki kiri klien sepanjang 15 cm dengan
diameter 5 cm dan kedalaman 1,5 cm, luka tampak ada berwarna hitam, merah dan
kuning. Balutan luka berair. Terdapat tanda-tanda infeksi. Kondisi klien memiliki resiko
jatuh.

Luka  Tidak  Ya
 Panjang 3-4 cm  Diameter 3 cm
 Merah  Kuning  Hitam ✓Balutan :  Bersih 
Berair
Tanda tanda infeksi  Tidak  Ya
Gambar :

Risiko jatuh  Ya  Tidak


Tindakan
invasif

a. Pemeriksaan diagnostik lain (dll)


tidak ada

7. SENSORI
a. Fisik
Nyeri
P : Nyeri terasa saat beraktivitas
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R: Kaki kiri
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri hilang timbul

Penglihatan : Ketajaman : Visus normal/Tidak, konjungtiva anemis/Tidak,


sklera ikterik/Tidak.
Reflek cahaya : + / +

Penciuman:
Tidak terdapat sumbatan kanan dan kiri, tidak ada perdarahan kanan dan kiri, tidak ada
gangguan penciuman kanan dan kiri.

Pengecapan:
Tidak ada gangguan

Pendengaran:
tidak ada gangguan

Perabaan:
Tidak ada gangguan, nyeri luka masih terasa pada kaki kirinya bengkak dan masih
terasa sakit, tetapi sakitnya timbul bila dibawa berjalan atau saat ganti balutan dan
hilang saat istirahat, skala nyeri 3, terdapat luka di daerah pedis.
8. CAIRAN DAN ELEKTROLIT
a. Fisik
Output Klien terdiri dari tidak ada diare, tidak ada muntah, tidak ada perdarahan,
tidak ada drain, urine 500cc/jam, IWL 795 ml/hr atau 33,125/jam, Total output =
1295ml/ 24jam
Intake klien intake cairan sebelumnya 600 cc, Intake minum 600 cc/24jam,
intravena 1000cc/24 jam, Total intake 2200ml/24jam. Balance cairan
905ml/24jam.
Klien kulit kering, mukosa bibir kering, edema sacral pada ekstrimitas bawah kiri
LL +3, turgor kulit <3 detik, tidak ada distensi vena jugularis,

b. Lab : Tanggal 16 n0vember 2020

Nilai Nilai normal KESA


N
Natrium (Na) Darah 133 mEq/L 132 – 147 Norma
l
Kalium (K) darah 3,31 mEq/L 3.30 – 5.40 Norma
l
Klorida (Cl) Darah 100 mEq/L 94.0 – 111.0 Norma
l

9. Lainnya
Ada / Tidak ada, Sebutkan; ............

10. FUNGSI NEUROLOGI


a. Fisik
Tidak ada gangguan memori jangka pendek dan panjang, perhatian dapat
mengulang, bahasa klien baik, kognisi klien baik, klien mampu mengenali orang,
tempat dan waktu. Sensasi terhadap rangsangan klien masih dapat merespon rasa
sakit dan sentuhan, panas dan dingin. GCS klien 15, tingkat kesadaran Compos
mentis.

11. ENDOKRIN
a. Fisik
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tremor. Klien memiliki trias DM, tidak
ada tanda syndrom chusing.

tiroid Pembesaran:  Ya  Tidak


Tremor :  Ya  Tidak
Pankreas Trias DM :  Ya  Tidak
Adrenal Tanda Syndrom cushing

b. Lab tanggal 26 April 2021


Nilai Nilai normal KESA
N
Gula darah sewaktu 270 mg/dl < 140 mg/dL -

TERAPI :

……………………………………………………………………………………………...…...
………………………………………………
……………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………
…...………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Mahasiswa

ANALISA DATA
NAMA PASIEN : Ny. M
NO.REKAM MEDIK : 202501
RUANG RAWAT : Interne

DATA ETIOLOGI MASALAH

DO:
 OS mengatakan kaki terasa sakit apabila Ulkus Diabetes Militus Kerusakan
melakukan aktivitas. Integritas Jaringan
 OS mengatakan lukanya berbau tidak
sedap.
DS:
• Tampak luka pada kaki dengan diameter 5
cm
• Tampak pus.
• Tampak jaringan nikrotik, dengan bau
yang khas.
• Gula darah sewaktu 270 mg/dl

DS:
 Os mengatakan sering merasa kesemutan
 OS mengatakan kaki terasa sakit apabila
melakukan aktivitas. Iskemik Jaringan Nyeri
 OS mengatakan lukanya berbau tidak
sedap.

DO:
 Tampak luka pada kaki dengan diameter 5
cm
 Tampak pus.
 Tampak jaringan nikrotik, dengan bau
yang khas.
 Guladarah sewaktu 270 mg/dl

DS: Adanya Ulkus Pada Kaki Kelemahan


 Os mengatakan sering kesemutan Imobilitas Fisik
 Os mengatakan cepat merasa lemas
DO:
 Os tampak berbaring di tempat tidur
 Tampak luka pada kaki dengan diameter 5
cm
 Tampak pus.
 Tampak jaringan nikrotik, dengan bau
yang khas.
 Albumin: 3,54 g/dl
 Hemoglobin: 13,6%
 Guladarah 270 mg/dl
DS:
 os mengatakan sering pusing, cepat Perubahan kadar gula darah
merasa lemas, sering kesemutan.
 Os mengatakan mata sering kabur. Resiko jatuh
DO: Gangguan pengelihatan
 Pupil: isokor kanan/kiri, diameter 3
mmreflek cahaya (+/+).

Diagnosa keperawatan dan prioritas masalah


1. Kerusakan integritas jaringanberhubungan dengan Ulkus Diabetes Militus

2. Nyeri berhubungan dengan Iskemik Jaringan

3. Kelemahan Imobilitas Fisik berhubungan dengan Adanya Ulkus Pada Kaki

4. Resiko jatuh berhubungan dengan Gangguan penglihatan


Nursing Care Planning (NCP)
Nama Pasien : Ny.M
No.RM : 202501

No Diagnosa Noc (Tujuan) Nic (Intervensi) Aktivitas


Keperawatan
1. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan Pressure Management 1. Kaji luka ulkus dan pembengkakan pada
jaringanberhubungan keperawatan 2x24 jam kaki os dan laporkan apabila ada keadaan
denganUlkus diabetes mellitus diharapkan integritas jaringan
yang memburuk.
ditandai dengan : klien membaik dengan
DS : Kriteria Hasil : 2. Lakukan perawatan luka pada os
 OS mengatakan kaki terasa  jaringan tampak utuh, bebas 3. Bersihkan luka ulkus pada os
sakit apabila melakukan dari tanda-tanda infeksi.
4. Bersihkan luka ulkus setiap hari.
aktivitas.  luka yang terbuka berwarna
 OS mengatakan kaki terasa merah muda. 5. Oleskan prepart antibiotic dan memasang
sakit apabila melakukan memperlihatkan repitelisasi balutan sesuai ketentuan medic
aktivitas. dan bebas dari infeksi.
6. Kolaborasi dalam pemberian antibiotic
 OS mengatakan lukanya  luka yang baru sembuh
berbau tidak sedap. teraba lunak dan licin. dan obat oral pada os
DO :
 Tampak luka pada kaki
dengan diameter 5 cm
 Tampak pus.
 Tampak jaringan nikrotik,
dengan bau yang khas.
 Gula darah sewaktu 270 mg/dl
2. Nyeri berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Paint manajement 1. Lakukan pengkajian nyeri lokasi,
iskemik jaringan ditandai dengan : keperawatan 2x24 jam karakteristik dan durasi nyeri yang
DS : diharapkan nyeri berkurang dirasakan pada os
 Os mengatakan sering merasa dengan 2. Observasi reaksi nonverbal dari
kesemutan Kriteria Hasil : ketidaknyamanan saat nyeri
 OS mengatakan kaki terasa  Kontrol nyeri 3. Pantau lingkungan yang
sakit apabila melakukan  Nyeri berkurang skala mempengaruhi nyeri seperti suhu
aktivitas. nyeri 2. ruangan
 OS mengatakan lukanya  Mampu mengenali 4. Kolborasi pemberian obat ral analgetik
berbau tidak sedap nyer.i untuk mengurangi nyeri
DO :  Os mengatakan rasa 5. Evaluasi lagi tindakan pengurangan
 Tampak luka pada kaki nyaman setelah nyeri nyeri
dengan diameter 5 cm berkurang. 6. Kolaborasi dengan tim dokter apabila
 Tampak pus.  Mengkaji karakteristik masih terasa nyeri
 Tampak jaringan nikrotik, nyeri.
dengan bau yang khas.
 Guladarah sewaktu 270 mg/dl
3. Kelemahan imobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Exercise therapy : 1. pantau keadaan umum os
berhubungan dengan adanya ulkus keperawatan 2x24 jam ambulation 2. anjurkan ROM aktif pada os
pada kaki ditandai dengan : kelemahan imobilitas fisik 3. anjurkan dan bantu pasien untk duduk
DS : teratasi dengan KH : ditempat tidur
 Kepala terasa pusing  pasien mulai bisa 4. atur posisi pada pasien setiap 2 jam
 Os mengatakan sering melakukan imobilitas fisik sekali
kesemutan 5. kolaborassi dengan tim fisioterapi
 Os mengatakan cepat merasa 6. fasilitasi pasien menggunakan alat
lemas bantu untuk melakukan aktifitas
 OS mengatakan kaki terasa
sakit apabila melakukan
aktivitas.
DO :
 Os tampak berbaring di
tempat tidur
 Tampak luka pada kaki
dengan diameter 5 cm
 Tampak pus.
 Tampak jaringan nikrotik,
dengan bau yang khas.
 Albumin: 3,54 g/dl
 Hemoglobin: 13,6%
 Guladarah 270 mg/dl
 TD 150/100 mmHg
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.M
No.RM : 202501

No Waktu Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi


. Keperawatan
1. 26 April 2021 Kerusakan 1. Memantau keadaan umum os S:
08.00 wib integritas jaringan 2. Mengkur TTV  OS mengatakan kakinya yang
08.00 wib berhubungan 3. Memberikan posisi nyaman pada pasien bengkak berkurang
dengan Ulkus 4. Mengkaji luka ulkus dan pembengkakan pada
09.00 wib diabetes mellitus kaki pasien dan laporkan apabila ada keadaan O:
yang memburuk  OS tampak sudah bisa berjalan sedikit-
5. Berkolaborasi dalam pemberian antibiotic dan dikit walau dengan bantuan
obat oral pada pasien  kaki OS yang bengkak tampak
10.00 wib 6. Melakukan perawatan luka pada pasien berkurang
7. Membersihkan luka ulkus pada pasien  OS tampak sudah lebih nyaman
8. Mengoleskan prepart antibiotic dan memasang
10.00 wib balutan sesuai ketentuan medic A : Masalah Kerusakan integritas
9. Menganjurkan pada pasien untuk istirahat tidur jaringanbelum teratasi
10.00 wib
P : Intervensi 1, 4, 5, 6, 8 dan 9 dilanjutkan
12.00 wib

12.20 wib
2. 28 November 2020 Nyeri 1. Memantau keadaan umum pada pasien S:
08.00 wib berhubungan 2. Mengukur TTV  OS mengatakan nyeri berkurang
08.00 wib dengan iskemik 3. Melakukan pengkajian nyeri lokasi, karakteristik
08.00 wib jaringan dan durasi nyeri yang dirasakan pada pasien. O:
4. Berkolaborasi pemberian obat ral analgetik untuk  OS tampak lebih tenang
mengurangi nyeri  skala nyeri 2
5. Mengobservasi reaksi nonverbal dari  luka pada kaki kiri sudah mulai
08.00 wib ketidaknyamanan saat nyeri membaik
6. Memantau lingkungan yang mempengaruhi nyeri  kaki yang membengkak sudah mulai
seperti suhu ruangan membaik
09.00 wib 7. Mengevaluasi lagi tindakan pengurangan nyeri
8. Menganjurkan pasien untuk istirahat tidur untuk A : masalah teratasi sebagian
09.00 wib mengurangi nyeri
9. Berkolaborasi dengan tim dokter apabila masih P : intervensi 1, 3, 4, 6, 7, 8 dan 9 di lanjutkan
terasa nyeri
11.00 wib

12.20 wib

13.20 wib
3. 30 November 2020 Kelemahan 1. Memantau keadaan umum pasien S:
08.00 wib imobilitas fisik 2. Mengukur TTV  OS mengatakan bahwa os bisa
08.00 wib berhubungan 3. Menganjurkan ROM aktif pada pasien melakukan aktivitas sehari-hari dengan
09.00 wib dengan adanya 4. Menganjurkan dan bantu pasien untk duduk mandiri Tanpa bantuan oarng lain dan
ulkus pada kaki ditempat tidur alat
10.00 wib 5. Mengatur posisi pada pasien setiap 2 jam sekali
6. Membantu pasien untuk posisi nyaman O:
10.00 wib 7. Berkolaborassi dengan tim fisioterapi  OS sudah mulai berjalan sedikit dikit
8. Memfasilitasi pasien menggunakan alat bantu  Os sudah bisa duduk di tempat tidur
11.00 wib untuk melakukan aktifitas sejara mandiri
 OS sudah bisa bergerak-gerakkan
11.00 wib badan secara mandiri

A : masalah teratasi

P : intervensi di hentikan

Kuala Tungkal 27 April 2021


Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai