KISTA OVARIUM
Pembimbing :
Dr. Amuransyah, Sp.OG
Penyusun :
Lydwina J.C.
030.06.148
Dr.Amuransyah, Sp.OG
Batam,……………………
Pembimbing:
( Dr.Amuransyah, Sp.OG)
DAFTAR ISI
Judul ..........................................................................................................................1
Lembar pengesahan .................................................................................................2
Daftar Isi ...................................................................................................................3
Status Pasien .............................................................................................................4
Follow up...................................................................................................................11
Analisa Kasus ...........................................................................................................16
Kista Ovarium ..........................................................................................................18
Daftar Pustaka .........................................................................................................30
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R.E.
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SD kelas II
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Katolik
Suku/bangsa : Ende Flores
Alamat : Kampung Nanas
Tgl. Masuk RS : 14 Mei 2011 pukul 17.15 WIB
MR : 29-21-71
IDENTITAS ADIK
Nama : K
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Katolik
Alamat : Kampung Nanas
Keluhan Tambahan
Sesak, kaki bengkak, mual, dan muntah.
Riwayat Penyakit Sekarang
Tujuh tahun yang lalu, os melahirkan anak keduanya. Satu bulan setelah
melahirkan os mulai merasakan nyeri di perut kanan bagian bawah, nyeri tidak
bertambah berat sehingga os mengabaikannya. Awalnya badan os gemuk tetapi dalam
beberapa bulan berat badan os turun kira – kira 10 kg dan meninggalkan perut yang
membuncit. Makin lama ukuran perut os makin bertambah besar dan dalam 3 bulan
terakhir ini os merasakan nyeri seperti diremas pada seluruh bagian perut terutama pada
bagian ulu hati. Nyeri dirasakan menetap.
Sesak juga dirasakan seiring bertambah besar ukuran perut os, ketika tidur
terlentang. Batuk kadang-kadang karena sesak. Os juga mengalami bengkak pada
kakinya. Os masih dapat melakukan aktivitas sehari – hari walau badan terasa lemas. Os
mengaku menjadi lebih sering berkemih atau sulit menahan kencing, tidak anyang-
anyangan, dan tidak ada darah atau batu. Os juga mengaku menjadi jarang BAB.
Os dirawat sejak seminggu yang lalu tetapi os belum merasakan perbaikan. Mual
masih dirasa dan muntah cairan kekuningan. Nafsu makan os semakin menurun dan perut
terasa penuh walau hanya minum sedikit air.
Riwayat Menstruasi
Haid pertama kali umur : 12 tahun
Siklus haid : teratur
Lamanya : 3 – 4 hari
Banyaknya : 2-3 X ganti pembalut/ hari
Dismenorea : (-)
Selama terdapat benjolan pada perut os, os masih mengalami menstruasi tidak
teratur setiap bulan, terkadang semakin banyak jumlahnya, yakni dapat mengganti 4 x
pembalut setiap harinya, tidak nyeri, dan tidak menjadi lebih lama. Keputihan juga
menjadi lebih lama tetapi tidak berbau, tidak gatal, dan tidak berwarna hijau.
Riwayat Menikah
Menikah 2 kali, pada tahun 1992 – 1998 suami meninggal karena demam berdarah.
Pernikahan kedua pada tahun 2001 – 2004, cerai.
Riwayat Kehamilan
1. Laki-laki / BBL 2500 gr / tahun 1995 / PN / cukup bulan / bidan / sehat
2. Laki-laki / BBL 3000gr / tahun 2004 / PN / cukup bulan / bidan / meninggal dengan
penyebab tidak diketahui.
Riwayat KB
Tidak pernah memakai KB
Riwayat Operasi
Os tidak pernah dioperasi apapun sebelumnya.
Riwayat Kebiasaan
Merokok (-), minum alkohol (-), minum jamu (-), narkoba (-).
Pemeriksaan USG
Kesan:
- sugestif kista campur padat, dominan kistik intraabdomen disertai hidronefrosis
ringan pada ginjal kanan ec penekanan massa.
- Tumor abdomen suspek kista ovarium suspek malignancy.
V. RESUME
Pasien perempuan umur 40 tahun datang dengan keluhan utama nyeri pada seluruh perut
terutama ulu hati sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan pada perut yang makin membesar sejak 7
tahun yang lalu. Mual dan muntah serta penurunan nafsu makan. Sesak juga dirasakan seiring
bertambah besar ukuran perut os, bertambah berat ketika tidur terlentang. Os juga kadang batuk
karena sesak dan kaki os bengkak. Os masih dapat melakukan aktivitas sehari – hari walau badan
terasa lemas. Riwayat menstruasi tidak teratur.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, abdomen buncit, terlihat dilatasi vena
pada dinding abdomen, umbilicus menonjol, hepar dan lien tidak dapat dinilai, Teraba massa
memenuhi seluruh abdomen, permukaan rata dan licin, mobile, nyeri tekan (-), undulasi (+),
ukuran lingkar perut 134 cm, dan ukuran processus xiphoid ke simphisis pubis 72 cm, perkusi
redup pada seluruh abdomen. Pada ekstremitas oedema tungkai pitting.
Pada pemeriksaan hematologi didapatkan Hb 7,1 g/dl. Kesan USG tumor abdomen supek
kista ovarium suspek malignancy.
VI. DIAGNOSIS
- Kista ovarium suspek keganasan
- Anemia ec. Penyakit kronik
- Hidronefrosis ginjal kanan ec. penekanan massa
VII. PENATALAKSANAAN
Rencana diagnostik
Observasi tanda vital
Rontgen thoraks, EKG
CT – scan whole abdomen dengan kontras
Pemeriksaan tumor marker CEA dan CA125
Konsul dokter penyakit dalam dan paru untuk persiapan operasi
Rencana Terapi
IVFD RL/12 jam
Injeksi ranitidin 2 x 50 mg
Drip neurobion 1 ampul per hari
Transfusi PRC 4 labu
Diet TKTP 1800 kalori
Rencana tindakan operatif
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad fungsionam : ad malam
FOLLOW UP
Lab darah:
- Hb: 10,4 gr/dl
- Ht : 32,0%
- Leukosit: 13.400/mm3
- Trombosit: 243.000/mm3
8/06/11- Sakit T: 90/50, N: 60x/menit, S: 36,7˚C, P: - post operasi - IVFD TriDex : Asering =
10/06/11 berkuran 20x/menit laparatomi kista 2 : 1, 30 tpm
pada daerah KU: TSS ovarium sinistra - Cefadroxil 3 x 500 mg
operasi. permagna - Metronidazole 3 x 500
Mual -, Konjungtiva pucat -/- dengan adhesi mg.
muntah -. Abdomen: omentum - as. Mefenamat 3 x 500
Flatus + - terpasang 3 buah drain - perbaikan klinis mg.
BAB +. - suhepatic produksi 50cc darah - Transamin 3x 500 mg.
Dapat serous, subsplenic produksi 50cc, - Becom 1 x 1 tab
duduk dan cavum douglasi 120cc - Memakai gurita atau kain
Ekstremitas : Akral hangat +/+, untuk perut
oedema tungkai +/+ berkurang - Cek darah selesai
transfusi
- Off drain subhepatic dan
subsplenic dan kateter
11/06/11 Sakit T: 90/60, N: 68x/menit, S: 36,8˚C, P: - post operasi - IVFD TriDex : Asering =
berkurang 24x/menit, BB: 51 kg laparatomi kista 2 : 1, 30 tpm
pada daerah KU: TSR ovarium sinistra - Cefadroxil 3 x 500 mg
operasi. permagna - Metronidazole 3 x 500
Mual -, Konjungtiva pucat -/- dengan adhesi mg.
muntah -. Abdomen: omentum - as. Mefenamat 3 x 500
Flatus + - cavum douglasi kurang dari 20cc mg.
BAB +. Ekstremitas : Akral hangat +/+, - Transamin 3x 500 mg.
Dapat oedema tungkai +/+ berkurang - Becom 1 x 1 tab
duduk - Obat diteruskan, habiskan
Lab darah: - Off drain cavum douglasi
- Hb: 12,4 gr/dl - Rencana pulang
- Ht : 39,0%
- Leukosit: 6.200/mm3
- Trombosit: 355.000/mm3
12/06/11 Tidak ada T: 100/70, N: 72x/menit, S: 36,8˚C, - post operasi - os boleh pulang
keluhan P: 20x/menit laparatomi kista - kontol poli 1 minggu atau
ovarium sinistra jika ada keluhan
Konjungtiva pucat -/- permagna - obat habiskan
Abdomen: dengan adhesi
- datar, luka operasi kering omentum dengan
Ekstremitas : Akral hangat +/+, perbaikan klinis
oedema tungkai +/+ sedikit
ANALISA KASUS
Pada kasus ini, Ny. R.E., 40 tahun dengan diagnosis kista ovarium sinistra permagna yang
merupakan diagnosis pasien yang ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang, dan tindakan operatif.
Anamnesis
- Berdasarkan anamnesa didapatkan data pasien berusia 40 tahun, hal ini sesuai dengan
presdisposisi pendertita kista ovarium dengan 50% penderitanya berusia antara 30 –
50 tahun.
- Tumor yang terjadi kemungkinan ganas karena ukurannya yang semakin membesar
dalam 7 tahun, disertai dengan gejala klinis seperti tubuh yang semakin kurus walau
perut membuncit, nafsu makan menurun, dan gejala anemia. Dikatakan kemungkinan
karena tidak didapatkan tanda perdarahan pergavinam yang biasanya didapat pada
keganasan.
- Hal ini sesuai dengan gambaran kista ovarii musinosum karena kista ini dapat
berukuran sangat besar (sampai mencapai 70 kg) yang seringkali simptomatis atau
hanya disertai keluhan abdomen yang tidak khas. Gejala – gejala yang sering
ditemukan pada kista ovarium antara lain nyeri abdomen (tumpul atau tajam,
mendadak atau perlahan – lahan), mual, muntah, riwayat menstruasi yang tidak
teratur, atau disertai dengan perdarahan uterus yang abnormal, nyeri baik selama
menstuasi ataupun pada awal dan akhir menstruasi, gejala akibat pertumbuhan tumor
(gangguan miksi, obstipasi, oedema tungkai, tidak nafsu makan, dan rasa sesak), serta
sinkope atau syok.
Pemeriksaan fisik
- Pada abdomen terlihat buncit, tegang, teraba massa intraabdomen berukuran 134 x
72, konsistensi keras, permukaan licin, dapat digerakkan, nyeri tekan (-).
- Pada pemeriksaan rectal touche ditemukan massa yang menekan rektum sehingga
mengakibatkan susah buang air besar.
Pemeriksaan penunjang
- Hasil CT-scan kontras: Kista intrabdomen, sangat besar, tidak infiltrasi tetapi
menekan organ-organ sekitar ke arah superoposterior dan colon ke arah posterior.
Hepar, lien, pankreas, dan ginjal tidak tampak kelainan, hanya penekanan akibat
massa.
Operatif
- Pada operasi terlihat dijumpai massa kistik menempel ke dinding perut berasal dari
ovarium kiri, cairan kista coklat encer.
- Tidak dilakukan pemeriksaan patologi anatomi sehingga tidak didapat diagnosis pasti.
TINJAUAN PUSTAKA
Ovarium mempunyai fungsi yang sangat krusial pada reproduksi dan menstruasi.
Gangguan pada ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan sel telur. Gangguan yang paling sering terjadi adalah kista ovarium, sindrom
ovarium polikistik, dan kanker ovarium. Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung
(pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara,
cairan, nanah, atau bahan-bahan lain. Sedangkan kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi
cairan atau materi semisolid yang tumbuh dalam indung telur (ovarium).
Kista ovarium biasanya tidak bersifat kanker, namun walaupun kista tersebut kecil
diperlukan perhatian lebih lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa kanker.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu kista non-
neoplastik dan kista neoplastik.
- Kista ovarium non neoplastik
kista folikel
kista korpus lutein
kista teka lutein
kista inklusi germinal
kista endometrium
- Neoplasti jinak
kistik:
kistoma ovari simpleks
kistadenoma ovarii serosum
kistadenoma ovarii musinosum
kista endometroid
kista dermoid
solid:
Fibroma
Leimioma
Fibroadenoma
Papiloma
Angioma
Limfangioma
Tumor brenner
Tumor sisa adrenal
Anatomi Ovarium
Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan
mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium
adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal
kira-kira 1,5 cm.
Gambar 1. Anatomi Ovarium
Pinggir
atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-
pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan
belakangnya pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan depannya ke bawah dan
depan.Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus,
dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii
proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di ligamentum
rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari gubernakulum.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan satu
folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi
folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan badian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat
di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan
dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang
matang terisi dengan likuor folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi.
Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan ovarium pecah
dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang melekat pada ovum dan yang
membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai
mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi.
Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi dan masuk ke
ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-
pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan
bekas folikel diberi nama korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-
selnya timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar
dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya.
Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada pembuahan ovum, sel-
sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrofik, sedangkan jaringan
ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi korpus albikans. Jika pembuahan terjadi
, korpus luteum tetap ada, malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm
pada kehamilan 4 bulan.
Kista ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah cair yang
tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh selaput semacam
jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang berbentuk seperti anggur. Kumpulan sel-sel tumor
itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh
lainnya.
Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak penyakit dengan
gejala yang sama pada kista ovarium, adalah :
Endometriosis
o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus,
echo yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat.
Kehamilan Ektopik
o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign pada
tuba, dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya.
Tidak ada pembuahan intrauterine.
Kanker Ovarium
o Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan dinding tebal dan
ireguler.
Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG.
Kebanyakan pasien dengan kista ovarium simple berdasarkan hasil pemeriksaan USG tidak
dibutuhkan pengobatan. Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap
perkembangan kists ampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak
terlalu bermakna maka kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.
Pendekatan
Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil, berovulasi teratur dan tanpa gejala,
dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan
apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodic untuk melihat
apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita
pascamenopouse jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm.
Pil Kontrasepsi
o Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan
ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan
kista.
Pembedahan
o Jika kista ovarium tidak menghilang setelah beberapa episode menstruasi,
semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri, pada masa
postmenopouse, dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2 tindakan bedah yang
utama, yaitu: Laparoskopi dan Laparatomy.
o Pembedahan dimulai dengan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan
dengan membuat lubang kecil 3 buah lubang (berdiameter 5-10 milimeter) di
sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan
sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga
perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah
yang lain, misalnya laser yang akan mengangkat kista ovarium.
Kelangsungan Hidup
Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang untuk
menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (“5 Years survival rate”)
penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian
besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan stadium lanjut.
Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur
yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang ini belum sangat
menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di
dunia sekalipun.
Kelangsungan Organ
Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan sendirinya
dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak akan
menimbulkan gejala yang berarti.Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerlukan
penanganan medis.
Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG.
Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kista
sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna
maka kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.
Daftar Pustaka
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Obstetri
Williams Edisi ke-21 Vol. 2. Jakarta : ECG; 2004. p. 934, 1035-7.
2. DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and Treatment 8th
edition. Norwalk : Appleton & Lange; 1994. p. 744-51.
3. Helm, CW. Ovarian Cyst. 19 maret 2008. (Available at :
http://.emedecine.com/med/topic1699.htm, accessed on 30 Juni 2011)
4. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium Neoplastik
Jinak. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. p. 388-9.
5. Moeloek FA, Nuranna L, Wibowo N, Purbadi S. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta : Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia; 2006. p.130-1
6. Ovarian Cyst. 6 April 2008. (Available at : http://en.wikipedia.org/wiki/Ovarian_cyst,
accessed on 30 Juni 2011)
7. Sanders M. Mucinous Cystadenocarcinoma. (Available at :
http://radiology.uchc.edu/Atlas/GYN/530b.htm, accessed on 30 Juni 2011)
8. Winknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadi T. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 1999. p. 346-65.