IDENTIFIKASI
KELUHAN TAMBAHAN
± 6 minggu SMRS
Pasien mengeluh batuk, batuk berdahak, dahak warna putih. Batuk
darah tidak ada. Demam ada, tidak terlalu tinggi, dirasakan naik turun.
Sering berkeringat pada malam hari ada. Sesak dan nyeri dada tidak
ada.
Pasien juga mengeluh sering BAB cair. Keluhan BAB cair dirasakan
hilang timbul, frekuensi 1-2 kali setiap hari, sebanyak ± ½ gelas
belimbing setiap BAB, ampas ada, lendir tidak ada, darah tidak ada,
warna kuning. BAB cair berkurang setelah pasien minum obat
antidiare yang pasien beli sendiri.
Nyeri ulu hati tidak ada, mual dan muntah tidak ada.
Gatal-gatal dengan bitnik kemerahan dirasakan di seluruh tubuh.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
(Auto dan Alloanamnesis)
Lanjutan…
Badan lemas tidak ada, pusing sempoyongan tidak ada, pandangan
berkunang tidak ada.
Penurunan nafsu makan ada, pasien hanya makan ½ porsi piring
nasi. Penurunan berat badan ada, dirasakan dari baju yang longgar.
Pasien juga mengeluh sariawan di mulut, dirasakan nyeri, sariawan
dirasakan hilang timbul.
Nyeri tenggorokan tidak ada.
BAK tidak ada keluhan.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
(Auto dan Alloanamnesis)
Lanjutan…
Pasien berobat ke klinik tempat pasien bekerja pasien dicurigai sakit
TBC, pasien lalu dirujuk ke RS Swasta di Palembang untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
Pasien dirawat selama 3 hari, dilakukan pemeriksaan dahak dan
rontgen, pasien dikatakan sakit TB dan HIV pasien diberi obat
berwarna merah, diminum sehari 3 tablet dan obat HIV yang diminum
sekali sehari. Pasien pulang dengan perbaikan.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
(Auto dan Alloanamnesis)
± 2 minggu SMRS
Pasien mengeluh badan lemas, pandangan berkunang ada,
pusing berputar ada, badan sempoyongan ada. Pasien makan
hanya sedikit, 5-6 sdm tiap makan.
Pasien juga mengeluh BAB cair frekuensi 3-4 kali setiap hari,
sebanyak ± ½ gelas belimbing setiap BAB, ampas ada, lendir
tidak ada, darah tidak ada, warna kuning.
Nyeri ulu hati ada, mual ada, dan muntah tidak ada.
Sariawan masih ada.
Batuk masih ada, berdahak warna putih. Demam tidak ada.
Sesak nafas tidak ada. Nyeri dada tidak ada.
Gatal-gatal masih dirasakan disertai bitnik-bitnik kehitaman
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
(Auto dan Alloanamnesis)
Lanjutan…
Penurunan berat badan ada dirasakan dari baju yang
semakin longgar.
Pasien lalu berobat ke RS Swasta pasien kembali dirawat
inap, diberi obat makan dan obat suntikan yang pasien
tidak ingat namanya.
Keluhan berkurang, pasien diperbolehkan pulang.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 1 hari SMRS
Pasien dibawa keluarga dengan keluhan kejang, kejang diawali
dengan kepala menoleh ke kiri diikuti badan kaku dan
kelonjotan seluruh tubuh, mata mendelik ke atas ada, frekuensi
10 kali per hari, durasi 2-3 menit tiap kejang, pasien tidak sadar
saat kejang. Kelemahan ada pada kedua sisi tubuh, bicara pelo
ada, mual ada sebelum kejang, muntah menyemprot tidak ada,
sakit kepala sebelum kejang tidak ada.
BAB cair masih ada, frekuensi 3-5 kali sehari, sebanyak ± ½ - 1
gelas setiap BAB warna kuning, darah tidak ada, lendir tidak
ada.
Mual dan muntah tidak ada. Nyeri perut tidak ada
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Lanjutan ….
Demam masih ada saat malam hari.
Badan lemas ada, pusing sempoyongan tidak ada, telinga
berdenging tidak ada, pandangan berkunang tidak ada.
Mimisan dan gusi berdarah tidak ada. Bintik merah dan lebam
pada tubuh tidak ada.
Sariawan masih ada.
Pasien mengaku nafsu makan menurun, hanya makan 2
sendok setiap makan, 2-3 kali sehari.
BB turun ada sebanyak 7 kg dalam 2 bulan.
Pasien dibawa ke IGD RS Swasta di Palembang diberi
penanganan awal lalu pasien dirujuk ke RSMH dikarenakan
ketidaktersediaan kamar isolasi.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keadaan Spesifik
Thorax:
Cor
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba
P : Batas jantung atas ICS II, Kanan LS Dextra, Kiri ICS V
LMC Sinistra
A : HR 104 kali/menit, reguler, murmur (-) Gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Pulmo (anterior)
I : Pergerakan simetris dinamis
P : Stemfremitus paru kanan = kiri
P : sonor kedua lapang paru, batas paru hepar ICS V –VI, peranjakan
paru hepar 1 sela iga
A : Vesikuler normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Pulmo (posterior)
I : pergerakan simetris dinamis
P : Stemfremitus paru kanan = kiri
P : sonor kedua lapang paru,
A : Vesikuler normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Abdomen
I : datar,
A : bising usus (+) normal
P : lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan
epigastrium (-),
P : timpani
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Ekstremitas:
Ø Superior:
Akral hangat, palmar pucat (-/-), edema (-/-), clubbing
finger (-/-), PPE (-)
Pembesaran KGB aksilla (-)
Ø Inferior:
Akral hangat, pucat (-/-), edema pretibial (-/-), pembesaran
KGB inguinal (-/-), clubbing finger (-/-), turgor normal
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Status dermatologikus:
Status Neurologis:
N III : pupil bulat, isokor, RC +/+, diameter 3mm/3mm
N III, IV, IV :gerakan bola mata baik ke segala arah, deviasi
conjugate tidak ada.
N VII : plica nasolabialis kiri datar. Sudut mulut kiri tertinggal
N XII : deviasi lidah + ke kiri (slight), disartria (+)
Fungsi Motorik
Gerakan : K/K/K/K
Kekuatan : 4+/4+/4+/4+
Tonus otot: ↑ / ↑ / ↑ / ↑
Klonus tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK DI BANGSAL
Status Neurologis:
Reflex fisiologis : ↑ / ↑ / ↑ / ↑
Reflex patologis : -/-/ - / -
Fungsi sensoris: tidak ada kelainan
Fungsi luhur : tidak ada Kelainan
Fungsi vegetative : tidak ada Kelainan
GRM : kaku kuduk (-), lasseque (+/+), kerniq (+/+)
Gerakan abnormal : (-)
Gait dan keseimbangan : belum dapat dinilai
FOTO KLINIS PASIEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
IMUNOSEROLOGI
IMUNOSEROLOGI
Anti HIV
Reagen 1 Reaktif
Reagen 2 Reaktif
Reagen 3 Reaktif
Kesan:
HIV
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATORIUM, RSMH 26/08/2023)
Sputum BTA
Kesan:
Normal
PEMERIKSAAN RONTGEN THORAKS PA
RSMH, 19/10/23
Irama Sinus
Regular
HR = 107 x/m
Aksis normal
Gelombang P normal
PR interval 0,20 det
QRS kompleks 0,08 det
Segmen ST normal
Inveersi gelombang T pada lead III,
IV
R di V5 atau V6 + S di V1 < 35
LVH (-)
R/S di V1 <1 : RVH (-)
drop beat (-) : AV Block (-)
Kesan : sinus takikardia, normal
axis,
DAFTAR MASALAH BANGSAL
1. Tonic clonic seizure, Quadriparese tipe spastik
Parese N.VII sinistra tipe sentral Parese N XII
sinistra tipe sentral ec susp Meningioensefalitis TB
dd/ Toxoplasmosis Cerebri dd/ Meningoensefalitis
CMV
2. HIV stadium IV i.o TB paru kasus baru on OAT
fase intensif
3. GE kronik tanpa dehidrasi
4. Anemia normokrom normositer
5. Malnutrisi berat
6. Candidiasis Oral
7. Pruritus Papular Eruption
PENGKAJIAN MASALAH
1. Tonic clonic seizure, Quadriparese tipe spastik Parese N.VII sinistra
tipe sentral Parese N XII sinistra tipe sentral ec susp Meningitis TB
dd/ Toxoplasmosis Cerebri dd/ Abses cerebri
O/
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 105 kali/menit, reguler, isi dan tekanan cukup
RR : 20 kali/menit
Temp : 36,5 ºC
Mata cekung (-)
Turgor kembali cepat
S: Badan lemas
O:
Hb 9,2 g/dl
MCV 89.9 fL
MCH 29 pg
MCHC 32 g/dL
DIAGNOSIS BANDING
HIV stadium IV i.o Meningoensefalitis TB, kasus kambuh TB paru terkonfirmasi klinis
on OAT fase intensif, Candidiasis Oral, Pruritus Papular Eruption, GE kronik tanpa
dehidrasi, Anemia penyakit kronik, Malnutrisi Berat
HIV stadium IV i.o Meningoensefalitis CMV, kasus kambuh TB paru terkonfirmasi
klinis on OAT fase intensif, Candidiasis Oral, Pruritus Papular Eruption, GE kronik
tanpa dehidrasi, Anemia penyakit kronik, Malnutrisi Berat
HIV stadium IV i.o Toxoplasmosis cerebri, Pneumocytis Pneumonia, Candidiasis Oral,
Pruritus Papular Eruption, GE kronik tanpa dehidrasi, Anemia penyakit kronik,
Malnutrisi Berat
HIV stadium IV i.o Toxoplasmosis cerebri, kasus kambuh TB paru terkonfirmasi klinis
on OAT fase intensif, Candidiasis Oral, Pruritus Papular Eruption, Amoebiasis
Intestinal, Anemia penyakit kronik, Malnutrisi Berat
HIV stadium IV i.o Toxoplasmosis cerebri, kasus kambuh TB paru terkonfirmasi klinis
on OAT fase intensif, Candidiasis Oral, Pruritus Papular Eruption, Colitis CMV,
Anemia penyakit kronik, Malnutrisi Berat
PENATALAKSANAAN IGD
Non Farmakologis:
Istirahat
Edukasi :
penjelasan tentang penyakit dan pentingnya tentang
kepatuhan minum obat.
Menghindari daging mentah atau setengah matang
Pasien harus mencuci tangan setelah berkontak dengan
daging mentah atau tanah, serta selalu mencuci buah dan
sayur sebelum dimakan.
CT scan kepala non kontras
Konsul neurologi
PENATALAKSANAAN BANGSAL
Non Farmakologis:
Diet TKTP ekstra putih telur
Penghitungan kalori rumus harris benedict:
BMR Pria = 66,5 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x usia)
= 66,5 + (13,7 x 40 kg) + (5x159 cm) – (6,8 x 24 tahun)
= 66,5 + 548+ 795 – 163,2
= 1.246,3 kkal
Rumus kebutuhan Kalori = BMR x faktor aktifitas x faktor stress
= 1.246,3 x 1,2 x 1,4
= 2.093,7kkal/hari
Total kebutuhan energi pasien ini 2.100 Kkal per hari.
PENATALAKSANAAN IGD
Farmakologis:
IVFD Asering gtt XX makro/menit
Injeksi Diazepam 5 mg iv jika kejang
Injeksi Omeprazole 1x40mg iv
Klindamisin tab 4x600mg PO
Curcuma tab 3x1 PO
OAT 4FDC 1x3 tab PO ( minggu ke 6)
Tenofovir Lamifudin Dolutegravir 1x1
Dolutegravir 1x1
Nystatin Drops 4x1 cc PO
Attapulgite 3x2 tab PO
N-asetil sistein 3x200mg PO
Kotrimoksazol 1x960mg PO
RENCANA PEMERIKSAAN
§ Feces rutin
§ Cek TCM sputum ulang
§ Ct scan kepala non kontras
§ Ct scan thorax kontras
§ Cek bilirubin total, direk, indirek
§ Viral load
§ CD4
§ IgM IgG Toxo, CMV, rubella, HSV1, HSV2, VDRL, TPHA
§ Kultur MO dan resistensi Sputum
§ Kultur jamur dan resistensi sputum
§ Periksa sumsum tulang
§ Cek lumbal pungsi, tinta india
§ Kultur MO dan resistensi cairan serebrospinal
§ Lapor divisi infeksi
§ Lapor divisi paru
§ Konsul neurologi
§ Konsul VCT
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad malam
• Quo ad functionam : dubia ad malam