Email: retnosw@ymail.com
Abstrak
Karsinoma ovarium epitel merupakan suatu keganasan yang berasal dari sel epitel ovarium. Pertumbuhan sel menjadi
sel-sel ganas diketahui dipengaruhi oleh keluarga famili Bcl-2 yang berperan sebagai antiapoptosis. Polimorfisme pada
gen Bcl-2 yang terjadi di area promoter -938C>A telah diketahui terkait dengan berbagai jenis karsinoma. Oleh karena
itu, penelitian ini diajukan untuk mengidentifikasi polimorfisme -938C>A promoter gen Bcl-2 pada penderita
karsinoma ovarium epitel di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif observasional terhadap 40 pasien karsinoma ovarium epitel di Rumah Sakit dr. Mohammad Hoesin
Palembang. Identifikasi polimorfisme -938C>A gen Bcl-2 dilakukan dengan teknik PCR-RFLP menggunakan enzim
BccI. Tidak ditemukan subjek dengan genotip CC (wild type), genotip CA (heterozigot mutan) sebanyak 17 subjek
(42,5%) sedangkan 23 subjek lainnya (57,5%) memiliki genotip homozigot mutan (AA). Dari 40 subjek penelitian,
terdapat 17 alotip C (21,25%) dan 63 alotip A (78,75%). Genotip homozigot mutan (AA) dan alotip mutan (A) lebih
banyak ditemukan pada penderita karsinoma ovarium epitel di RSMH Palembang.
Abstract
Epithelial ovarian carcinoma is a malignancy arising from ovarian epithelial cell. The cellular transformation into
malignant cell is known to be influenced by Bcl-2 protein family which acts as antiapoptotic agent. The -938C>A
polymorphism on the Bcl-2 gene is known to be associated with various types of carcinoma. Hence, this study was
proposed to identify the -938C>A polymorphism on Bcl-2 gene of epithelial ovarian carcinoma patients at
dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang. This study was an observational descriptive study on 40 epithelial ovarian
carcinoma patients at dr. Mohammad Hoesin Hospital Palembang. Identification of the -938C>A polymorphism on Bcl-
2 gene was done by PCR-RFLP using BccI enzyme. Zero subject (0%) with CC genotype (wild type) was identified. 17
subjects (42,5%) were in CA genotype (heterozigous mutant) and 23 subjects (57,5%) were in AA genotype
(homozigous mutant). From 40 subjects in this study, 17 C allotype (21,25%) and 63 A allotype (78,75%) were
identified. The frequencies of AA genotype and A allotype was found higher in epithelial ovarian carcinoma at RSMH
Palembang.
Desain Primer
Total 40 100 %
Perbandingan frekuensi alotip polimorfisme -938C>A Dari 40 subjek penelitian, frekuensi penderita karsinoma
gen Bcl-2 dengan berbagai penelitian di dunia pada ovarium tertinggi berada pada kelompok usia 50-64
berbagai jenis karsinoma dapat dilihat pada tabel 6. tahun, yaitu sebanyak 18 orang (45%). Hal ini sesuai
dengan penemuan sebelumnya yang menyatakan bahwa
insiden karsinoma ovarium meningkat sesuai umur.
Tabel 6. Perbandingan Frekuensi Alotip -938C>A
Pada usia di atas 60 tahun, insiden karsinoma ovarium
Gen Bcl-2 dengan Penelitian Terdahulu
akan meningkat sebesar 40/100.000.10 Pada penelitian
Jumlah Alotip ini, umur tertinggi adalah 70 tahun yang tentunya
bertentangan dengan puncak insiden yaitu pada usia 80-
Peneliti Sampel C A
84 tahun.10 Hal ini berkaitan dengan tidak ada gejala dan
(n) (%) (%) tanda khas pada awal penyakit ini sehingga baru
Chen dkk. (2007) 814 51,2 48,5 terdiagnosis pada stadium lanjut sehingga menyebabkan
masih tingginya angka kematian pada penderitanya. 11
Di Texas
Subjek dengan status paritas nullipara memiliki
Majid dkk (2007) 276 41,84 58,16 frekuensi tertinggi yaitu sebanyak 16 (40%). Hasil ini
Di Inggris sesuai dengan teori bahwa wanita nullipara memiliki
risiko dua kali lebih besar untuk menderita karsinoma
ovarium. Hal ini berkaitan dengan periode ovulasi yang
Heubner dkk. (2009) 110 43 57
berulang yang lama tanpa ada periode istirahat yaitu
Di Jerman selama kehamilan.12 Selain itu, kadar progesteron yang
tinggi selama kehamilan akan menjadi faktor protektif
Alshatwi dkk. (2011) 80 57,5 42,5 terhadap karsinoma ovarium.13
Di Arab Saudi Sebanyak 26 subjek (65%) telah mengalami menopause.
Jumlah ini tentunya lebih banyak dibandingkan dengan
Bachmann dkk. 142 44,36 55,64
penderita yang belum mengalami menopause yaitu
(2011) sebanyak 14 orang (35%). Usia saat menopause
Di Jerman berhubungan langsung dengan risiko kumulatif
terjadinya karsinoma ovarium. Risiko ini akan
Penelitian ini (2013) 40 21,25 78,75 meningkat menjadi 62% pada usia menopause yang
menginjak 55 tahun dibandingkan dengan menopause
Di Palembang
pada usia 45 tahun.12
Riwayat keluarga yang pernah menderita karsinoma
ovarium hanya ditemukan pada 7 subjek penelitian
Perbandingan Frekuensi Genotip dan Alotip SNP (17,5%), sedangkan sisanya sebanyak 33 subjek
-938C>A Gen Bcl-2 dengan Penelitian Terdahulu pada (82,5%) tidak memiliki riwayat keluarga yang pernah
Populasi Asia dapat dilihat pada tabel 7. menderita karsinoma ovarium. Schorge dkk
mengungkapkan bahwa riwayat keluarga yang
Tabel 7. Perbandingan Frekuensi Genotip dan Alotip menderita karsinoma ovarium pada generasi pertama
SNP -938C>A Gen Bcl-2 dengan Penelitian memiliki risiko lebih besar untuk menderita karsinoma
Terdahulu pada Populasi Asia ovarium, sedangkan menurut Busmar, 5-10% saja
karsinoma ovarium tersebut yang bersifat herediter.3, 12
Genotip Alotip Hal tersebut konsisten dengan hasil pada penelitian ini
Peneliti n CC CA AA C A yaitu sebanyak 17,5% subjek saja yang memiliki
(%) (%) (%) (%) (%) riwayat keluarga yang menderita karsinoma ovarium.
HapMap- 90 35,6 42,2 22,2 56,7 43,3
Subjek yang memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi
HCB hormonal yaitu sebanyak 17 orang (42,5%), sedangkan
HapMap- 88 27,3 59,1 13,6 56,8 43,2 23 subjek (57,5%) tidak pernah menggunakan
JPT kontrasepsi hormonal. Hasil ini sejalan dengan teori
Penelitian 40 0 42,5 57,5 21,25 78,75 bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal menjadi
faktor protektif terhadap karsinoma ovarium. 12
ini (2013)
Penggunaan kontrasepsi hormonal akan menyebabkan
Sumber: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ peningkatan hormon estrogen dan progesteron eksogen
di sirkulasi perifer sehingga akan terjadi penurunan
sekresi hormon
4. Pembahasan
gonadotropin yaitu FSH (follicle stimulating hormone). Hoesin Palembang. Hal ini sejalan dengan hasil pada
Rendahnya kadar FSH akan menyebabkan stimulus enelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Heubner dkk
terhadap folikel-folikel ovarium untuk berkembang dan tahun 2009 pada etnis Kaukasia di Jerman, yaitu
berovulasi tidak terjadi sehingga tidak akan terjadi frekuensi alel polimorfik A sebesar 57% pada pasien
trauma baru pada sel-sel ovarium yang dapat penderita karsinoma ovarium.9 Frekuensi alel polimorfik
menginisiasi transformasi sel-sel ovarium menajdi sel tersebut menunjukkan persentase yang lebih kecil
tumor.11 dibandingkan dengan hasil yang didapatkan pada
penelitian ini. Hasil ini juga sejalan dengan penelitian
Polimorfisme -938C>A pada gen Bcl-2 merupakan
oleh Majid dkk pada tahun 2007 dan Bachmann dkk
polimorfisme nukleotida tunggal atau yang disebut
pada tahun 2011.14, 15 Penelitian oleh Alshatwi dkk pada
dengan single-nucleotide polymorphism (SNP) yang
tahun 2011 dan penelitian oleh Chen dkk pada tahun
terjadi pada promoter ke-2 (P2) gen Bcl-2.
2007 menunjukkan hasil yang berbeda yaitu frekuensi
Polimorfisme ini berpengaruh pada ekspresi gen Bcl-2
tertinggi terletak pada alel normal (C). 16
yang selanjutnya akan mempengaruhi produksi protein
Bcl-2.2, 14 Distribusi frekuensi genotip dan alotip pada populasi
Asia tertinggi di penelitian lain berada pada genotip dan
Dalam penelitian ini, tidak ditemukan subjek dengan
alotip normal (wild type), sedangkan pada penelitian
genotip wild type/normal (CC). Sebanyak 17 subjek
mengenai polimorfisme -938C>A gen Bcl-2 pada
(42,5%) adalah heterozigot mutan (CA), sedangkan 23
penderita karsinoma ovarium di RSMH yang
subjek lainnya (57,5%) memiliki genotip homozigot
merupakan populasi Asia menunjukkan bahwa frekuensi
mutan (AA). Temuan ini hampir serupa dengan
genotip dan alotip tertinggi berada pada genotip dan
penelitian sebelumnya mengenai polimorfisme
alotip mutan.
-938C>A gen Bcl-2 yang dilakukan pada pasien
karsinoma ovarium dengan latar belakang etnis
Kaukasia di Jerman yaitu lebih tingginya genotip yang
mengalami polimorfisme. Penelitian sebelumnya
5. Simpulan
menganalisis 110 subjek penderita karsinoma ovarium
dan didapatkan hasil yaitu, 24 subjek (21,82%) Pada penelitian ini, distribusi frekuensi genotip
memiliki genotip CC, 47 subjek (42,73%) memiliki polimorfisme -938C>A gen Bcl-2 terbanyak berada
genotip CA, dan 39 subjek (35,45%) memiliki genotip pada kelompok homozigot mutan (AA) yaitu sebesar
AA.7 Hal tersebut menunjukkan bahwa genotip tertinggi 57,5%, diikuti dengan kelompok heterozigot mutan
adalah genotip mutan heterozigot, sedangkan hasil dari (CA) sebesar 42,5%, dan tidak ada subjek pada
penelitian terhadap pasien karsinoma ovarium di RS dr. kelompok genotip wild type/normal (CC). Distribusi
Mohammad Hoesin Palembang menunjukkan bahwa frekuensi alotip polimorfisme -938C>A pada gen Bcl-2
genotip tertinggi adalah genotip mutan homozigot. Hasil terbesar yaitu pada kelompok dengan alotip A sebesar
ini hampir serupa dengan penelitian yang dilakukan 78,75% diikuti dengan kelompok alotip C sebesar
oleh Majid dkk tahun 2007 pada penderita leukemia 21,25%.
limfositik kronik dan penelitian oleh Bachmann dkk
tahun 2011 pada penderita karsinoma prostat dengan Ucapan Terima Kasih
hasil tertinggi adalah genotip mutan, perbedaannya
adalah kedua penelitian sebelumnya menghasilkan
temuan berupa genotip heterozigot mutan yang Terima kasih kepada dr. Nyayu Fauziah Zen, M.Kes dan
tertinggi.14, 15 Hasil pada penelitian ini berbeda dengan dr. Prof. dr. Hermansyah, Sp. PD-KR, atas segala
penelitian oleh Alshatwi dkk tahun 2011 pada penderita bimbingan dan nasihat demi kesempurnaan skripsi ini.
karsinoma payudara populasi kaukasia di Arab Saudi Terima kasih juga kepada mbak Venny Patricia, S. Pd,
yang hasilnya adalah genotip wild type adalah yang M. Kes selaku penanggung jawab laboratorium
tertinggi.16 Penelitian oleh Chen dkk tahun 2007 pada mikrobiologi klinik RS Dr. Mohammad Hoesin
penderita karsinoma sel skuamosa kepala dan leher Palembang atas bantuan dalam pengerjaan di
menunjukkan bahwa genotip heterozigot mutan laboratorium.
menduduki posisi tertinggi.9
Hasil pada penelitian ini menunjukkan terdapat 17 alotip Daftar Acuan
C (21,25%) dan 63 alotip A (78,75%) pada penderita
karsinoma ovarium di RS dr. Mohammad Hoesin 1. CDC Publication. 99-9124. 2012. Ovarian
Palembang yang menjadi subjek pada penelitian ini. Cancer.
Temuan ini memperlihatkan bahwa alotip A memiliki http://www.cdc.gov/cancer/ovarian/pdf/ovarian_fa
frekuensi yang lebih besar daripada alotip C pada cts.pdf, Diakses pada 1 Agustus 2013).
penderita karsinoma ovarium di RS dr. Mohammad 2. Permuth-Wey, J., Sellers, TA. 2009. Epidemiology
of Ovarian Cancer. Methods Mol Biol. 472: 413-
437. 10. Prawirohardjo, S. 2006. Onkologi Ginekologi.
3. Cunat, S., P. Hoffmann, and P. Pujol. 2004. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Estrogens and epithelial Ovarian Cancer 11. Schorge, J. O., Joseph I. Schaffer., Lisa M.
Menopause Int. 12/2006: 57-63. Barbara L. Hoffman., Karen D. Bradshaw., F. Gary
4. Copeland, L. J. 2007. Epithelial Ovarian Cancer. Cunningham. 2008. Williams Gynecology. China:
Dalam: Gaertner, R., Simpson, D. (Editor). The McGraw-Hill Companies, Inc.
Clinical Gynecologic Oncology. Mosby Elsevier, 12. Busmar, Boy. Tumor Ganas Ovarium di Buku
China. Acuan Nasional Onkologi Genekologi ed. M. Farid
5. Salehi, F., Dunfield, L., Phillips KP, Krewski Aziz, Andrijono, Abdul Bari Saifuddin. (Jakarta:
D, Vanderhyden BC. 2008. Risk factors for Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
ovarian cancer: an overview with emphasis on 2006), 468-524.
hormonal factors. J Toxicol Environ Health B Crit 13. Makar, AP. Hormone Therapy in Epithelial
Rev. 11 (3-4): 301-321. Ovarian Cancer. Endocrine-Related Cancer.
6. Tsujimoto, Yoshihide. 2002. Bcl-2 Family of 7/2000: 85-93.
Proteins: Life-or-Death Switch in Mitochondria. 14. Bachmann, H. S., Heukamp, L. C., Schmitz, K. J.,
BioScience Reports. 22 (1). Hilburn, C. F., Kahl, P., Buettner, R., Nckel, H.,
7. Heubner, Martin, Pauline Wimberger, Friedrich Eisenhardt, A., Rbben, H., Schmid, K. W., Siffert,
Otterbach, Sabine Kasimir-Bauer, Winfried Siffert, W., Eggert, A., Schramm, A. and Schulte, J. H.
Rainer Kimmig, Holger Nuckel. 2009. Association 2011. Regulatory BCL2 promoter polymorphism
of the AA genotype of the BCL2 (938C>A) (938C>A) is associated with adverse outcome in
promoter polymorphism with better survival in patients with prostate carcinoma. Int. J. Cancer,
ovarian cancer. The International Journal of 129: 23902399.
Biological Markers. 24 (4): 223-229. 15. Majid, A., Tsoulakis, O., Walewska, R., Gesk,
8. NCBI. 2014. Primer Blast. S., Siebert, R., Kennedy, D.B., Dyer. 2008. BCL2
(http://www.ncbi.nlm.gov/tools/primer- expression in chronic lymphocytic leukemia: lack
blast/primertool..cgi? of association with the BCL2 938A>C promoter
ctg_time=139681197&job_key=JSID_01_157836 single nucleotide polymorphism. Blood. 111 (2):
_130.14.22.21_9002_primertool, diakses pada 14 874-877.
Januari 2014). 16. Alshatwi, A. A., Shaf G, Hasan TN, Alsaif AA, Al-
9. Chen, K., Hu Z, Wang LE, Sturgis EM, El-Naggar Hazzani AA, Alsaif MA, Lei DK.. 2011. Single
AK, Zhang W, Wei Q. 2007. Single-nucleotide Nucleotide Polymorphisms in the p21 and bcl2
polymorphisms at the TP53-binding or responsive Cancer Susceptibility Genes and Breast Cancer
promoter regions of BAX and BCL2 genes and Risk in Saudi Arabia. Asian Pacific Jpournal of
risk of squamous cell carcinoma of the head and Cancer Prevention. 12/2011.
neck. Carcinogenesis. 28 (9): 20082012.