Anda di halaman 1dari 73

TUMOR MARKER

Oleh : dr.Diah Ayu Kusuma


Pembimbing : dr.Indah Susanti W
PENDAHULUAN
PENANDA TUMOR/TUMOR MARKER
MERUPAKAN SALAH SATU ASPEK/ PERKEMBANGAN
YANG MENARIK DALAM MEMERANGI KANKER

BELUM ADA PENANDA IDEAL DALAM UPAYA


PENCEGAHAN

PENGETAHUAN GENOMIK DISERTAI DENGAN


KEMAJUAN TEKNOLOGI
 BIOMARKER BARU UNTUK MEMERANGI KANKER

KHUSUS UJI PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN


DEFINISI

SUATU SENYAWA BIOKIMIA YANG DAPAT


DIPERIKSA SECARA KUANTITATIF, BAIK SECARA
BIOKIMIA MAUPUN IMUNOKIMIA DARI JARINGAN
ATAU CAIRAN TUBUH

ADANYA PERTUMBUHAN KEGANASAN DAPAT


DINYATAKAN DENGAN PENINGKATAN KADAR
SENYAWA-SENYAWA INI DALAM CAIRAN TUBUH
KLASIFIKASI PENANDA TUMOR

1. PRODUK YANG DIHASILKAN SEL TUMOR


(TUMOR DERIVED PRODUCT)
CONTOH: Carcino embrionic antigen (CEA)
Alfa feto protein (AFP)

2. PRODUK YANG MENYERTAI PROSES


KEGANASAN (TUMOR ASSOCIATED PRODUCT)
CONTOH: Ca 19-9
Ca 125
β 2 Mikroglobulin
MACAM PENANDA TUMOR DAPAT DI LIHAT
DARI TABEL BERIKUT :

JENIS PENANDA TUMOR


TUMOR ASSOCIATED CEA, AFP, SCC, PSA, MCA, Ca 19-9, Ca
ANTIGEN 15-3, Ca 125, Ca 72-4
ENZIM Pap, NSE, Gama GT

HORMON HCG, Calsitonin, prolactin estrogen


reseptor
PROTEIN SERUM Ferritin, 2mikroglobulin, acute phase
protein
METABOLITES Catecholamine, VMA

VIRAL ANTIGEN HPV, EBV-IgA-VCA, EBV-IgA-EA


/ANTIBODIES
PENANDA TUMOR IDEAL

1.SPESIFIK TERHADAP JENIS KANKER


2.SENSITIF MENDETEKSI TUMOR BERUKURAN KECIL 
DIAGNOSIS DINI
3.KADAR PENANDA TUMOR BERKORELASI BAIK
DENGAN MASSA TUMOR
4.METODE PEMERIKSAAN MUDAH, HASILNYA
DIPERCAYA
5. COST-EFFECTIVE
PENGGUNAAN PENANDA TUMOR

1. SKRINING
2. DIAGNOSTIK
3. PROGNOSIS DAN STAGING
4. MEMPERKIRAKAN RESPON TERAPI
5. DETEKSI KEKAMBUHAN ATAU REMISI
(MASIH KONTROVERSI)
6. PEMANTAUAN EFEKTIFITAS TERAPI
1. SKRINING
INI TERBATAS
DAPAT MENDETEKSI KANKER PADA
STADIUM DINI, TIDAK MENINGKAT
PADA KONDISI NORMAL ATAU
PENYAKIT LAIN BUKAN KANKER
CONTOH : PSA
2. DIAGNOSTIK
INI TERBATAS
SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS < 100%
PADA PENDERITA RISIKO TINGGI,
PEMERIKSAAN INI MEMBANTU KLINISI
UNTUK MEMPERTIMBANGKAN PERLU
TIDAKNYA PEMERIKSAAN DAN
PROSEDUR DIAGNOSTIK LAIN YANG
LEBIH KOMPLEKS
3. PROGNOSIS DAN STAGING
INI JUGA TERBATAS

SEBAGIAN BESAR PENANDA TUMOR


MEMPUNYAI NILAI PROGNOSTIK, UNTUK
INTERVENSI
 TETAP DIPERLUKAN HASIL
PENGAMATAN DAN PEMERIKSAAN LAIN
4. MEMPERKIRAKAN RESPON
TERAPI
PEMERIKSAAN PENANDA TUMOR SANGAT
PENTING UNTUK MEMPERKIRAKAN
RESPON TERHADAP TERAPI TERTENTU

CONTOH:
PEMERIKSAAN ESTROGEN RESEPTOR UNTUK
MEMPERKIRAKAN RESPON ANTI ESTROGEN.
PEMERIKSAAN HER 2 / NEU
UNTUK MEMPERKIRAKAN RESPON TERAPI
HERCEPTIN PADA KANKER PAYUDARA
5. DETEKSI KEKAMBUHAN/ REMISI
INI MASIH KONTROVERSIAL

6. PEMANTAUAN EFEKTIFITAS TERAPI


INI SANGAT PENTING
PADA PASIEN KANKER STADIUM LANJUT YANG
MENDAPATKAN BEBERAPA TERAPI SANGAT PENTING
MENGETAHUI EFEKTIFITAS TERAPI
PENANDA TUMOR, BERMANFAAT UNTUK MEMBERI
INFORMASI YANG SANGAT MEMBANTU, EFEKTIF DAN
EFISIEN
Tabel 1. Aplikasi Klinis Beberapa Penanda Tumor. PEMANTAUAN
PENGOBATAN
JENIS SKRINING DIAGNOSIS PROGNOSIS
DAN DETEKSI
KANKER
KAKAMBUHAN

Tumor sel - AFP,  HCG AFP, β HCG AFP, β HCG


germinal

Kolorektal Darah samar - CEA CEA, CA 19-9


(Hb
spesifik)
Payudara - - ER, PgR(b), C- CA15-3, CEA, CA
erbB-2(c) 27.29

Ovarium - CA125, CA 72- - CEA, CA 125


4(d), CEA/CA 19-
9(e), AFP, β HCG(f)

Prostat PSA(+DRE) PSA(+DRE), PSA, PSA


f-PSA f-PSA

Paru - NSE(g), cyfra 21-1 - cyfra 21-1, CEA,


NSE
Tiroid - Thyroglobulin, - Thyroglobulin,
calcitonin(h) calcitonin(h)
Multiple - SPE,imunoelektrof β2- SPE,imunoelektrofo
myeloma orosis (G,A,M,k,) microglobuli rosis (G,A,M,k,) β2-
β2-microglobulin n microgrobulin

Neuroblasto - catecholamin, - NSE


ma VMA, NSE
Hati AFP AFP, PIVKA II - AFP
Pankreas - CA 19-9, CEA CA 19-9 CA 19-9
Lambung - - CA 72-4 CA 19-9, CA 72-4,
CEA
Nasofaring lgA anti- lgA anti-EBV- - lgA anti-EBV-VCA
EBV-VCA VCA
dan EA

Esophagus - CEA, SCC - -


Serviks Pap Smear, - - SCC
HPV-DNA
PRINSIP UMUM PENGGUNAAN PENANDA TUMOR

1. PEMILIHAN PENANDA TUMOR


SPESIFISITAS DAN SENSITIVITAS TINGGI

KOMBINASI PENANDA TUMOR


MENINGKATKAN SPESIFISITAS DAN
SENSITIVITAS
2. JADWAL PEMERIKSAAN UNTUK
PEMANTAUAN

AWAL TERAPI
 MENUNJANG DAN KONFIRMASI DIAGNOSIS
 DATA AWAL UNTUK PEMANTAUAN
BERIKUTNYA
SETELAH TERAPI
FREKUENSI PEMANTAUAN
KONDISI PASIEN
SECARA UMUM JADWAL PENGUKURAN
PENANDA TUMOR UNTUK
PEMANTAUAN
1. SEBELUM DILAKUKAN TINDAKAN
2. SETELAH TINDAKAN OPERASI ATAU
PENGOBATAN
ANTARA 2-10 HARI TINDAKAN
SETIAP 3 BULAN SELAMA 1-2 TAHUN PERTAMA
SETIAP 6 BULAN PADA TAHUN 3-5
BILA DIDUGA RELAPS
METODE
PEMERIKSAAN
CARA ELISA METODE SANDWICH
SAMPEL : SERUM/PLASMA
SECARA SERIAL DENGAN METODE YANG
SAMA DAN DI LABORATORIUM YANG
SAMA
INTERPRETASI
1. PENILAIAN JANGAN 1 KALI PENGUKURAN,
HARUS DIULANGI
2. MENINGKAT KALAU KANKER MENJADI
PROGRESIF, DAN MENURUN BILA TERJADI
REGRESI
3. LEBIH DARI 50% KASUS, PERUBAHAN
KADAR PENANDA TUMOR DAPAT
MENDETEKSI ADANYA PROGRESIF TUMOR 1-
6 BULAN LEBIH CEPAT DIBANDINGKAN
METODE INVASIF
ADANYA RELAPS

KALAU KADAR PENANDA TUMOR


TIDAK TURUN HINGGA JANGKA
WAKTU TERTENTU SESUAI
DENGAN WAKTU PARUHNYA DAN
KEMUDIAN MENINGKAT KEMBALI
PEDOMAN THE INTERNATIONAL SOCIETY FOR
ONCO DEVELOPMENTAL BIOLOGY AND
MEDICINE (ISOBM)
1.TANPA PENGOBATAN
PENINGKATAN PENANDA TUMOR SECARA LINEAR 3
SPESIMEN BERTURUT-TURUT DALAM WAKTU
INTERVAL 3 BULAN RELAPS

2. SELAMA PENGOBATAN
a. REMISI PARSIAL
PENURUNAN PENANDA TUMOR HINGGA 50%
KADAR SEMULA
b.DIDUGA PROGRESIF
PENINGKATAN KADAR PENANDA TUMOR
MINIMAL 25% DARI KADAR TERAKHIR
 MENINGKAT PROGRESIF

c.REMISI LENGKAP
TIDAK DAPAT DILAKUKAN DENGAN
PENANDA TUMOR SAJA
KESIMPULAN

1. Saat ini penanda tumor digunakan sangat


penting untuk pemantauan pengobatan
2. Penanda tumor untuk skrining dan deteksi
dini kanker sangat terbatas
3. Sensitivitas dan spesifisitas diagnostik
relatif rendah
4. Perkembangan teknologi laboratorium dan
biologi molekular memacu penemuan baru
CEA
( CARCINOEMBRYONIC ANTIGEN )
Glycoprotein BM 180.000 Dalton dan telah
diketahui mempunyai 6 determinan yang
berbeda.
Suatu oncofetal yang dibentuk waktu masa
embrio dan fetus. Produksi dari gen-gen ini
ditekan setelah lahir, dan sangat rendah
terdeteksi didalan serum orang dewasa
normal.
CEA terutama dijumpai di traktus
gastrointestinalis dan serum dari fetus,
tapi juga dalam jumlah yang sedikit,
dijaringan usus, pancreas, dan hati pada
orang dewasa yang sehat.
Normal < 5 ng/ml
Dalam jumlah yang sangat tinggi
dijumpai pada Colo rectal Adeno
Carsinoma.
Kebiasaan merokok, alkohol mempengaruhi
konsentrasi CEA. Batas tertinggi pada perokok
sehat berkisar 7 – 10 ng/ml.
CEA meningkat ringan – sedang <10 ng/ml
pada 20-50 % penyakit yang jinak (bukan
kanker): Chirrosis, hepatitis kronik,
pankreatitis, colitis ulcerosa, penyakit cronik
pneumoni, Bronchitis, Tuberkulosis,
Enphyema, Mucovicidosis dan penyakit
autoimun.
AFP
(ALFA FETO PROTEIN)
Glycoprotein (BM 70.000 daltons), dibentuk
di Yolk Sack, hati dan traktus
gastrointestinalis fetus.
AFP dapat dijumpai di serum fetus pada
minggu ke 4 kehamilan, puncak minggu 12
dan 16 kemudian berkurang sampai
kelahiran.
Normal <40 ng/ml.
Jika AFP melintasi plasenta, dapat dijumpai
di serum ibu (matenal), puncaknya minggu ke
32 dan 36 dari kahamilan.
Aplikasi AFP secara klinis:
1. Mendeteksi dan memonitor Karsinoma
hepatoseluler primer, yang timbul pada
sirosis hati.
2. Memonitor respon terapi dan diagnosis
germ cell tumors.
AFP meningkat pada 9 % pasien metastase
hati dari penyakit maligna lain: kanker
payudara, kanker paru, dan karsinoma
kolorektal.
AFP sangat sesuai untuk deteksi dini
karsinoma hepatoseluler pada pasien.
Pasien sirosis hati dengan kadar Gama
GT, LDH, AP dan GOT yang meningkat
indikasi untuk mengukur kadar AFP.
Peningkatan AFP juga dijumpai pada
penyakit hati yang jinak seperti
hepatitis.
C A 1 2 5
( C A N C E R A N T I G E N 1 2 5 )

Cancer antigen 125 ( Ca 125 ) adalah tumor


marker kedua yang ditetapkan ( sesudah CA
19.9 ) fengan teknik hybridoma, dengan BM
200.000 daltons. Ca 125 adalah perbedaan
antigen yang timbul di jaringan fetus dari
coelomic epithelial derivaties.
Antigen ini dijumpai pada bagian jaringan
serous adenicarcinoma, tapi tidak dijumpai
pada mucinous ovarian carcinoma.
Batas tertinggi dari nilai normal ditetapkan
35 U/ ml.
Tapi kadang-kadang dapat juga dijumpai
meningkat pada berbagai ginekologis
yang jinak dan juga pada peradangan
adnexa. Tumor marker ini juga dijumpai
sedikit meninggi pada trisemester
pertama kehamilan, pada berbagai
penyakit autoimun, dan pada hepatitis,
pankreatitis kronik, dan sirosis hati.
CA 125 telah menjadi petanda tumor
yang penting untuk memonitor jalan dan
respon pengobatan pada serous ovarian
carcinoma. Dengan batas atas 65 U/ml.
CA 125 mempunyai sensitifitas 87 %
dilihat secara keseluruhan, dan
tergantung dari keadaan dan tipe
jaringan tumor
CA 19-9
(CARBOHYDRATE ANTIGEN 19-9)
CA 19-9: Glikolipid yang dapat disamakan
dengan hapten dari determinan golongan
darah Lewis (a).
Pasien dengan golongan darah yang
konsetelasinya jarang seperti Le (a-b-) tidak
dapat untuk menandakan CA 19-9.
Substansi yang menandakan CA 19-9
merupakan mucin dengan BM: 10.000 daltons
CA 19-9 ditemukan dalam epitel dari lambung
fetus, Intestine dan pankreas.
Dalam konsentrasi rendah ditemukan dalam
pancreas, hati, dan paru-paru orang dewasa, yang
merupakan komponen dari banyak mukosa sel.
Normal: <37 U/ml.
CA 19-9 pada Karsinoma pankreas, sensitifitas:
82
Tidak ada korelasi antara konsentrasi tumor
marker dan massa tumor.
Kadar CA 19-9 sangat tinggi, >10.000 U/ml.
Mempunyai metastase yang jauh.
CA 19-9 tidak dapat untuk deteksi dini
Karsinoma pankreas.
Ca 19-9 dibuang secara khusus melalui
empedu. Cholestasis ringan (Gamma GT. LPX)
dapat meningkatkan kadar CA 19-9.
CA 19-9 juga ditemukan pada berbagai
macam penyakit yang jinak dan peradangan
gastrointestinal dan hati.
CA 19-9 memiliki sensitifitas 50-75 % untuk
Karsinoma hepatobilier.
CA 19-9 digunakan sebagai petanda tumor
kedua yang sangat penting (setelah CEA)
untuk Karsinoma Lambung.
Sejak CA 72-7 diperkenalkan maka CA 19-9
menjadi kurang penting untuk pemeriksaan
pada tumor ini.
Kombinasi dari kadar CA 72-4 dan CEA
direkomendasi untuk diagnosa Karsinoma
Lambung.
Kadar CEA biasanya adekuat untuk
Karsinoma kolorektal, pada beberapa kasus
CEA-negatif, pemeriksaan CA 19-9 dapat
membantu.
CA 72-4
(CANCER ANTIGEN 72-4)
 CA 72-4: serum mucin like tumor
associated glycoprotein TAG 72 ( BM
400.000 daltons ) , mendeteksi fraksi sel CA
payudara yang metastase.
TAG 72 ditemukan pada Adeno CA Colon, Non
Small Cell Lung CA, CA Lambung, jaringan fetus
dan mucinous ovarian CA
Normal: 2,5 – 4 U/ml.
CA 72-4: mempunyai spesifitas tinggi pada CA
Lambung.
Pemeriksaan kombinasi CA 72-4 dan CEA
meningkatkan spesifitas.
CA 15-3
(CANCER ANTIGEN 15-3)
 CA 15-3: serum mucin-glycoprotein (BM : 300.000 daltons),
sensitifitas tinggi untuk karsinoma payudara.
 Normal: <35 U/ml
 Pada trimester 3 dari kahamilan, terdapat sedikit
peningkatan sekitar 50 U/ml
 CA 15-3 mempunyai spesifisitas tinggi untuk karsinoma
payudara.
pasien dengan sirosis hati, kadarnya dapat
sedikit meninggi sampai 50 U/ ml.
Prinsip dari aplikasi pemeriksaan CA 15-3
adalah memonitor perjalanan (dari
karsinoma) dan respon pengobatan karsinoma
peyudara.
Nilai yang meninggi dari CA 15-3 ditemukan
dalam stadium lanjut tumor jenis lain:
ovarium, serviks, dan karsinoma endometrial.
MCA
(MUCIN-LIKE CARCINOMA- ASSOCIATED ANTIGEN )

MCA adalah serum mucin-glycoprotein (BM


350.000- 500.000 daltons ).
Antibodi monoclonal yang digunakan untuk
mengenal epitop berulang pada peptide dari
molekul MCA.
Normal : <11 U/ml.
Peninggian MCA pada tumor yang tidak
spesifik di dapat pada kehamilan dan sampai
20 % kasus penyakit hati yang jinak dan
mastopathy.
MCA cocok untuk memonitor perjalanan
karsinoma payudara.
sensitifitas sampai 80 %
Tidak terdapat tambahan sensitifitas dengan
petanda mucin lain, kombinasi dari MCA
dengan CA 15-3 atau CA 549, tidak berarti.
PSA
(PROSTATE-SPESIFIC ANTIGEN)

PSA merupakan glycoprotein (BM 34.000


daltons) yang ditemukan pada saluran
ekskresi prostate.
PSA adalah hasil eksresi fisiologis dari
prostate yang berhubungan dengan Kallikren.
PSA bertindak sebagai serine prostease untuk
mencairkan semen.
Meskipun organ spesifik, PSA bukan tumor
spesifik
PSA terdapat dalam semen (monomer) dan
plasma (monomer & kompl. alpha-1-
antichymotrypsin BM kira- kira 100.000
daltons ).
PSA ditemukan dalam paraurenthral glands,
ditemukan juga pada wanita dalam jumlah
yang sangat sedikit.
Normal: <4 ng/ml.
Paruh hidup biologisnya antara 2 sampai 3
hari.
Serum PSA meningkat pada 90% hipertrophi
prostat yang jinak.
Aplikasi pemeriksaan PSA :
1. Monitor perjalanan penyakit dan respons
pengobatan dari carsinoma prostat
2. Monitor hipertropi prostat dengan maksud
deteksi dini adanya karsinoma prostat.
PAP
(PROSTATE – SPESIFIK ACID
PHOSPHATASE)
PAP adalah isoenzym dari kelompok acid
phosphatase.
PAP merupakan glycoprotein dengan
karbohidrat 6 % dan BM 97.000 daltons.
Normal: <4 ng/ml
Spesifitasnya 90 %
Sensitifitas rendah dan tidak stabil selama
penyimpanan maka PAP sekarang tidak
dipakai lagi.
CYFRA 21-1
(CYTOKERATIN 19 FRAGMENT )

Cytokeratin tidak larut untuk mendukung protein


sel .
Fragmen cytokeratin dapat larut dalam serum.
fragmen Cytokeratin 19 dengan BM 30.000
dalton.
 Normal: <2.3 ng/ml.
Spesifitas 95% terhadap penyakit paru yang jinak
Saliva dapat membuat kenaikan hasil
pemeriksaan yang tinggi dan itu harus
dihindari.
Cyfra 21-1 dapat digunakan sebagai penanda
untuk karsinoma paru (Non small-cell lung Ca)
dan khususnya untuk squamous cell lung Ca.
Cyfra 21-1 dapat untuk memonitor muscle-
intensive bladder Carsinoma
CA 50
(CARBOHYDRATE ANTIGEN 50)
Antibodi C-50 didefinisikan sebagai struktur
antigen dari “the sialylated Lewis (a)
strukture”
Epitop-epitop C-50 terdapat dalam
gangliosides dan glycoprotein.
Normal: <23 U/ml
18 % pasien sirosis hati atau penyakit
pancreas mempunyai nilai yang meningkat
sampai 100 U/ml atau lebih.
Aplikasi klinis untuk memonitor perjalanan
penyakit dan respon pengobatan karsinoma
pankreas .
Ca-50 tidak lebih baik dari CA 19-9.
CA 195
(CANCER ANTIGEN 195)
CA 195 ditetapkan penentu fraksi dari
golongan darah Lewis yang mana antibodi IgM
Monoclonal C195 terikat secara spesifik.
Kegunaan klinisnya sama baik dengan
petanda CA 19-9,
NSE
(NEURON-SPECIFIC ENOLASE)
NSE: Glukosa-splitting enzyme yang di dapat
di dalan neuron otak system saraf perifer,
Terdiri dari dua rantai polipeptida dan hampir
kedua-duabya identik, dengan BM 39.000
daltons.
 NSE juga dijumpai di jaringan neuroendokrin.
Normal: <12.5 ng/ml.
NSE juga dijumpai di dalam eritrosit, plasma
sel dan trombosit. Hemolisis dan lambatnya
sentrifius dari darah akan mengakibatkan
hasil NSE meninggi.
Meningkatnya petanda NSE dijumpai pada
tumor dari neuroectodermal atau yang berasal
dari Neurendoktrin
 NSE adalah petanda tumor yang dipilih untuk small-cell lung
carcinoma.
 NSE <25 ng/ml sensitifitasnya 85% untuk neuroblastoma.
HCG
(CHORIONIK GONADOTROPIN)
HCG adalah hormon glycoprotein yang lain
(BM 46.000 daltons).
HCG dibentuk di dalam Syncytiotrofoblast dari
plasenta.
Pada tumor sel embrio, HCG dibentuk oleh
struktur trofobalstik atau Syncytiotrofoblastik
sel raksasa ( sel-sel seminoma )
Normal: < 5 IU/ ml
Pada pria dan wanita tidak hamil, HCG
meningkat mendukung adanya tumor yang
maligna.
Aplikasi klinik HCG: untuk diagnosa dan
memonitor tumor sel embrio dari testis dan
ovarium.
Sensitifitasnya 100 % untuk Choriocarcinoma
testis dan plasenta.
97 % untuk bentuk hydatimola.
48-86 % untuk tumor sel embrio non-
seminomatous,
7 -14 % untuk seminoma.
Choriocarcinoma murni selalu HCG positif dan
AFP negatif.
tumor sinus endodermal AFP tetap positif dan
HCG negatif.
Seminoma murni AFP negatif dan HCG positif
pada 14 % kasus.
CA 549
(CANCER –ASSOCIATED ANTIGEN 549)
CA 549 merupakan mucin ldengan BM
400.000 sampai 500.000 daltons )
Normal: <11 U/ml.
CA 549 meningkat pada penyakit hati yang
jinak (hasil positif palsu sampai 30 %).
Seperti CA 15-3 dan MCA, CA 549 digunakan
untuk memonotir perjalanan penyakit dan
respon pengobatan karsinoma payudara.
pemakaian tes kombinasi tidak ada artinya.
SCC
(SQUAMOUS CELL CARCINOMA ANTIGEN)
SCC : Glycoprotein dengan BM 42.000 D.
untuk karsinoma sel squamous serviks uteri.
Normal: <2 ng/ml.
Kenaikan SCC sampai 10 ng/ml ditemukan
pada gagal ginjal disebabkan kurangnya
kemampuan untuk melenyapkan antigen ini
dan sebagian penyakit hepatobiliar.
Hindari kontaminasi dari kulit atau saliva
(konsentrasi tinggi dari SCC), menyebabkan hasil
positif palsu.
Aplikasi klinik: memonitor perjalanan penyakit
dan respon pengobatan dari karsinoma sel
squamous serviks uteri (sensitifitas 70-85 %)
telinga, hidung dan daerah tenggorokan
(sensitifitas 60 %).
17 % semua non –small cell
31 % pada karsinoma paru sel squamous dengan
spesifisitas 95 %.
TPA (TISSUE POLYPEPTIDE ANTIGEN)
TPS (TISSUE POLYPEPTIDE –SPESIFIK ANTIGEN)
TPA : Keratin antigen BM 22.000 D.
ditemukan di sel epitel, membran sel tumor
dan serum sebagai antigen proliferasi.
Normal: <85 U/l, benigna terutama pada
paru, hati dan saluran kemih.
Peningkatan yang nyata dari serum TPA
dijumpai pada 80 -100 % tumor payudara,
Bronkus,Colorektal, Serviks, ovarium atau CA
kandung kemih
Meningkat <31 U/l pada 95% penyakit paru
yang benigna, 51 % untuk CA Bronkus. CA
kandung kemih terutama bentuk Muscle-
invasiv.
TPS adalah komponen utama dari TPA dan
dapat dikenal dengan mempergunakan
monoclonal antibodi.
S-TK
(SERUM DEOXYTHYMIDINE KINASE)
S-TK mengkatalisasi phosphorylation dari
deoxythhimidine untuk membentuk
deoxythhimidine monophosphate
Tiga jenis isoenzim dari TK pada manusia .
Isoenzim TK 1 pada sel yang berproliferasi
dan sel tumor. tapi tidak didapat sel yang
”istirahat ”
S-TK 1: Untuk memonitor dan menentukan
prognosa dari pasien non-Hodgkins
lymphoma, termasuk limfositik leukemia
kronik dan multiple myeloma.
Leukemia limfositik kronik dengan prognosa
jelek, menunjukan tingkat TK lebih tinggi
secara signifikan dibandingkan dari mereka
dengan penyakit stabil.
B2-M
(BETA -2- MICROGLOBULIN)
Human β2 mikroglobulin mempunyai BM
11.800 dalton dan terdiri dari 100 asam
amino yang diketahui dengan dijembatani
disulfide yang mempertemukan asam amino
25 dan 81
Konsentrasi rendah β2-m dengan bebas
melewati membran glomerulus dan 98.8 %
diabsobsi kembali dalam tubulus proksimal.
Secara ekslusif di hancurkan di dalam ginjal.
Paruh hidup dari β2-M +/-40 menit.
Reduksi dalam filtrasi glomerulus berperan
penting untuk peningkatan di dalam serum β2-m
Terganggunya fungsi tubulus ginjal menyebabkan
besarnya eksresi ke dalam urine.
Β2-m mungkin berperan penting dalam
respon kekebalan, yakni dalam mengkontrol
aktivasi Limfosit T.
Konsentrasi rata-rata β2-m serum:1.6 mg/l
(rujukannya antara 0.8-2.4 mg/l).
Konsentrasi β2-m dalam urin antara 0.02-0.3
mg/l dengan nilai tengah 0.08 mg/l
Konsentrasi dalam cairan cerebrospinal
antara 0.8 – 1.8 mg/l
Meningkat pada penyakit autoimun,
kerusakan sel imunitas (contohnya pada
pasien AIDS) dan sesudah transplantasi organ.
Peningkatan β2-m dalam cairan cerebrospinal
pada pasien leukemia terbukti adanya
keterlibatan CNS.
β2-m disintesakan hanya oleh sel limpoid tapi
juga sangat bervariasi normal dan maligna
mesenchymal dan sel epital.
Aplikasi klinik:
1. Mendiagnosa glomerulus dan
nephropathies tubulus.
2. untuk menentukan prognosa dari
pasien dengan non-Hogdkins Lymphoma
dan terutama multiple myeloma.
Peningkatan nilai β2-m dijumpai juga
pada penyakit lain seperti karsinoma
dan leukemia.
Pada multiple myeloma, β2-m adalah
faktor prognosa yang paling baik.

Anda mungkin juga menyukai