PNEUMONIA
Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
Duduk sendiri : 6 bulan
Berdiri sendiri : 11 bulan
Berjalan : 13 bulan
Bahasa
Bersuara “aah/ooh” : 2,5 bulan
Berkata (tidak spesifik) : 8,5 bulan
Motorik halus
Memegang benda : 3,5 bulan
Personal sosial
Tersenyum : 2 bulan
Mulai makan : 6 bulan
Tepuk tangan : 9 bulan
Pemeriksaan Leher
Tak tampak adanya pembesaran limfonodi
Pemeriksaan Thoraks
Paru – paru :
Inspeksi Simetris kanan kiri, tidak ada deformitas, tidak
ada ketinggalan gerak, retraksi dinding dada intercosta (+)
Palpasi Vokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan
dan kiri, tidak ada pembesaran limfonodi axilaries.
Perkusi Lapang paru sonor dan bag lobus inferior pekak
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler, suara tambahan
ada, ronkhi basah halus (+/+), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tak teraba
Perkusi : Batas Jantung
Kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV LPS dextra
Kiri atas : SIC II Linea Mid Clavicula sinistra
Kiri bawah : SIC IV LMC sinistra
Auskultasi
SI-SII reguler, tunggal, tidak terdapat bising jantung
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : datar, dinding dada // dinding perut, massa
(-), sikatrik (-), tanda-tanda radang (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit baik
Pemeriksaan Ekstremitas
Simetris, sianosis (-), akral hangat, deformitas (-), gerak
aktif
Pemeriksaan Neurologis Rangsang Meningeal :
- Kaku Kuduk : (-)
Refleks fisiologis : - Kernig Sign : (-)
- Patella : +/+ - Brudzinski 1 : (-)
- Achiles : +/+ - Brudzinski 2 : (-)
- Trisep : +/+
- Bisep : +/+ MOTORIK
• Gerakan : baik
• Kekuatan : baik
Refleks patologis : • Tonus : eutoni / eutoni
- Babinski : (+) • Trofi : eutrofi / eutrofi
- Oppenheim : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Nilai Nilai rujukan
Darah Rutin
Hemoglobin 12.1 g/dl 10.8 – 12.8
3
Leukosit 17.7 x 10 /ul (↑) 6.0 – 17.0
Diff Count
Eosinofil 3.70% 2–4
Basofil 1. 60 % (↑) 0–1
Neutrofil 59.60 % 50 – 70
Limfosit 27.60% 25 – 40
Monosit 7.50% 2–8
Hematokrit 36% 35 – 43
6
Eritrosit 5 x 10 /ul 3.6 – 5.2
3
Trombosit 141 x 10 /ul (↓) 150 – 400
MCV 72 fl (↓) 73 – 101
MCH 24 pg 23 – 31
MCHC 34 g/dl 26 – 34
Kimia Klinik
Gula Darah Sewaktu 113 mg/dL 70 – 150
Kesan
SGOT : terdapat leukositosis
36 dan
U/L trombositopenia < 47
SGPT 22 U/L < 39
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ro Thorax :
Gambaran difus merata pada kedua paru, berupa bercak-
bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer
paru, disertai dengan peningkatan corakan peribronkial
Kesan :
Bronchopneumonia
PROBLEM
• Batuk dan sesak nafas disertai demam 7
hari, nafas cepat, nafas cuping hidung,
retraksi dinding dada (intercosta),
ronkhi basah halus, leukositosis
HIPOTESIS
Bronkopenumonia, gizi baik
DIAGNOSIS BANDING
Pneumonia
•Demam
•Batuk dengan nafas cepat
•Crackles (ronki) pada auskultasi
•Pernafasan cuping hidung
•Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
•Merintih
•Sianosis
Bonkiolitis
•Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 th
•Hiperinflasi dinding dada
•Ekspirasi memanjang
•Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai
•Kurang/ tidak respon dengan bronkodilator
Tuberkulosis
•Riwayat kontak positif dengan pasien TB dewasa
•Uji tuberkulin positifpertumbuhan buruk atau BB menurun
•Demam (> 2 minggu) tanpa sebab yang jelas
•Batuk kronis (>3 minggu)
•Pembengkakan kelenjar limfa leher, aksila, inguinal yang spesifik
DIAGNOSIS KERJA
MONITORING
KU dan vital sign
Awasi tanda-tanda gagal nafas
EDUKASI :
Preventif
Jauhi dari paparan asap rokok dan
debu
Usahakan ventilasi udara di rumah
bersikulasi dengan baik
Rehabilitatif
Kontrol ke poli anak
Nasehat waktu pulang
Menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi
Aktifitas dibatasi dengan lebih banyak beristirahat
Meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan
Bila anak sakit segera berobat ke dokter
PROGNOSIS
Bronkopneumonia adalah
peradangan akut parenkim
paru – paru yang berasal
dari suatu infeksi yang
biasanya dimulai dengan
infeksi bronkus/bronkiolus,
kemudian meluas ke
alveolus sekitarnya
(descending infection)
EPIDEMIOLOGI
Setiap tahun, lebih dari 2 juta anak meninggal karena
pneumonia, berarti 1 dari 5 orang balita meninggal di
dunia.
Menurut laporan WHO, lebih dari 50% kasus pneumonia
berada di Asia Tenggara dan Sub-Sahara Afrika.
Pada penelitian kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007,
pneumonia menduduki tempat ke 2 sebagai penyebab
kematian bayi dan balita setelah diare.
Bronkopneumonia sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
ANATOMI
KLASIFIKASI
Klasifikasikasi Gejala ISPA Untuk Golongan Umur <2
bulan
a. Bronkopneumonia berat, adanya nafas cepat (fast
breating) yaitu frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali
per menit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat
pada dinding dada bagian bawah ke dalam (severe
chest indrawing).
b. Bukan bronkopneumonia, batuk tanpa pernafasan
cepat atau penarikan dinding dada.
Umur Nafas Cepat
0 – 2 bulan >60 x/menit
2 – 12 bulan >50 x/menit
12 bulan – 5 tahun >40 x/menit
>5 tahun >30 x/menit
Klasifikasi Gejala ISPA Untuk Golongan Umur 2 bulan – <5
tahun
a. Bronkopneumonia sangat berat, adanya batuk atau
kesukaran bernafas disertai nafas sesak atau tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing).
b. Bronkopneumonia berat, adanya batuk atau kesukaran
bernafas disertai adanya nafas cepat sesuai umur. Batas
nafas cepat (fast breathing) pada anak umur 2 bulan - <1
tahun adalah 50 kali atau lebih per menit dan untuk anak
umur 1 - <5 tahun adalah 40 kali atau lebih permenit.
c. Bukan bronkopneumonia, batuk tanpa pernafasan cepat
atau penarikan dinding dada.
ETIOLOGI
Infeksi Non Infeksi
Bakteri : Streptococcus Terjadi akibat aspirasi
Pneumoniae, Diplococus makanan, sekresi
pneumonia, Pneumococcus orofariengal atau isi
sp, Hemoliticus aureus,
Haemophilus influenza, lambung kedalam paru dan
karena kongesti paru yang
Virus : Respiratory syntical
virus, Virus influenza lama
Jamur : Citoplasma
capsulatum, Criptococcus
nepromas, Blastomices
dermatides, dan
Mycoplasma pneumonia
PATOFISIOLOGI
Bronkpneumonia bersifat sekunder yang diawali oleh
infeksi saluran pernasan atas
Sectish Theodore C, Prober Charles G. Nelson Textbook of Pediatrics : “Pneumonia”. Edisi ke-17. Saunders. 2004.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan darah tepi dapat terjadi leukositosis
Pneumotoraks
Empiema torasis
Perikarditis purulenta
Infeksi ekstrapulmoner seperti meningitis purulenta
Miokarditis
OMA
PROGNOSIS