Anda di halaman 1dari 41

REFLEKSI KASUS

ISK (INFEKSI SALURAN KEMIH)


Pembimbing : dr. Woro Triaksiwi W. Msc. Sp. A
Fahrizal Kusuma Wijaya-20110310007
IDENTITAS
Nama : An. A
Umur : 8 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Berat Badan : 6.8 kg
Tinggi Badan : 69 cm
Alamat : Beteng 25/10 Menoreh Salaman
Tanggal masuk RS : 2 Maret 2017
Tanggal keluar RS : 6 Maret 2017
ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu pasien
Keluhan utama : demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam yang dirasakan 5 hari SMRS (sabtu sore :
25/2/2017), demam dirasa tiba-tiba tinggi dan naik turun, demam turun selama
2 hari setelah berobat di dokter (senin-selasa), namun demam naik lagi
sampai suhu 39 C saat sore hari (rabu) sampai dan dibawa ke dokter dengan
suhu >40 C yang dirasa naik turun sampai MRS. Demam tidak disertai dengan
mual (-), muntah (-), batuk (-), sesak (-). BAB (+) 2 kali sehari normal, BAK
(+) normal, saat mondok BAK dirasa lebih sering
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Keluhan serupa (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Kejang (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Keluhan serupa (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Kejang (-)
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Antenatal
Pasien lahir dari ibu G1P0A0 dengan usia kehamilan cukup bulan. Ibu
rutin melakukan ANC di bidan. Riwayat muntah, perdarahan, bengkak
dan hipertensi disangkal.
2. Natal
Pasien lahir spontan di Budi Rahayu, kehamilan cukup bulan dengan
berat lahir 3000 gram, langsung menangis saat dilahirkan. Kondisi ibu
dan bayi sehat setelah melahirkan
3. Post Natal
Bayi dalam keadaan sehat. ASI eksklusif hingga usia 6 bulan. Sejak
umur 3 hari mengkonsumsi susu formula. Rutin imunisasi.
Riwayat Imunisasi
Ibu pasien rajin membawa pasien ke posyandu untuk imunisasi
BCG : pada umur 1 bulan
Hep B : 3x pada usia 1 minggu, 2 dan 3 bulan
DPT : 3x pada usia 2, 3, 4 bulan
Polio : 4x pada usia 2 hari, 2, 3, 4 bulan
Campak : belum dilakukan (bulan april)
Riwayat Makan Minum
Usia 0-6 bulan : ASI eksklusif dan susu formula saat umur 3 hari,
frekuensi minum asi tiap kali ibu berangkat kerja, menangis dan
tampak kehausan, bergantian kiri dan kanan
Usia 6-8 bulan : bubur susu diselingi dengan ASI. Buah seperti
pisang
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan

Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap kepala tegak : 4 bulan
Duduk sendiri : 6 bulan

Bahasa
Bersuara aah/ooh : 2,5 bulan
Berkata (tidak spesifik) : 8 bulan

Motorik halus
Memegang benda : 3,5 bulan

Personal sosial
Tersenyum : 2 bulan
Mulai makan : 6 bulan

Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia


Riwayat Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Pasien adalah anak pertama. Ayah pasien bekerja sebagai pekerja
swasta di perusahaan otomotif, ibu pasien juga bekerja sebagai pekerja
swasta di perusahaan tekstil. Penghasilan dari kedua orang tua untuk
memenuhi kebutuhan mereka dirasa cukup.
Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal : pasien sadar, demam (+), sakit kepala (-), gangguan
neurologis (-)

Sistem kardiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)

Sistem respiratorius : sesak nafas (-), nafas cepat (-), batuk (-), pilek (-),
mimisan (-)

Sistem gastrointestinal : perdarahan gusi (-), mual (-), muntah (-), BAB (+) normal
Sistem urogenital : BAK (+) normal, nyeri saat BAK (-)

Sistem integumentum : turgor kulit baik, luka (-), ptekie (-), purpura (-)

Sistem mukuloskeletal : gerakan bebas kekuatan dan sensibilitas


normal, nyeri sendi (-), bengkak pada sendi (-)
O Keadaan Umum : Sedang
O Kesadaran : Compos mentis
O Vital Sign
O Nadi :120 kpm, teratur, kuat angkat, isi dan tegangan cukup
O Pernafasan : 30 kpm, tipe thorakoabdominal
O Suhu : 39,20 C

Status Gizi :
O BB = 6,8 kg
O TB = 61 cm
O Usia = 8 bulan
Berdasarkan WHO growth chart standart, status gizi pasien :
O BB/TB: 6,8/61 = 0SD s/d 2SD ( Normal )
O TB/U: 61/8 = 0SD s/d 2SD ( Tinggi )
O BB/U: 6,8/8 = 0SD s/d 2SD ( Gizi Lebih )
BB/U : 6.8/8 = 0SD s/d 2SD ( gizi lebih )
TB/U : 61/8 bulan= 0SD s/d 2SD (Tinggi)
BB/TB : 6.8/61= 0SD s/d 2SD (Normal)
No Indeks yang Batas Sebutan Status
dipakai Pengelompokan Gizi

1. BB/U <-3 SD Gizi buruk


-3 s/d <-2 SD Gizi kurang
-2 s/d +2 SD Gizi baik
>+2 SD Gizi lebih

2. TB/U <-3 SD Sangat Pendek


-3 s/d <-2 SD Pendek
-2 s/d +2 SD Normal
>+2 SD Tinggi

3. BB/TB <-3 SD Sangat Kurus


-3 s/d <-2 SD Kurus
-2 s/d +2 SD Normal
>+2 SD Gemuk
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Leher
Tak tampak adanya pembesaran limfonodi
Pemeriksaan Thoraks
Paru paru :
Inspeksi Simetris kanan kiri, tidak ada deformitas, tidak ada ketinggalan gerak, retraksi dinding dada
intercosta (-)
Palpasi Vokal fremitus seimbang antara paru-paru kanan dan kiri, tidak ada pembesaran limfonodi
axilaries.
Perkusi Lapang paru sonor
Auskultasi Suara dasar paru vesikuler, suara tambahan ada (-), ronkhi basah halus (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tak teraba
Perkusi : Batas Jantung
Kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis dextra
Kanan bawah: SIC IV LPS dextra
Kiri atas : SIC II Linea Mid Clavicula sinistra
Kiri bawah : SIC IV LMC sinistra
Auskultasi
SI-SII reguler, tunggal, tidak terdapat bising jantung
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : datar, dinding dada // dinding perut, massa (-), sikatrik (-),
tanda-tanda radang (-)
Auskultasi : peristaltik (+) Normal
Perkusi : timpani (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit baik

Pemeriksaan Ekstremitas
Simetris, sianosis (-), akral hangat, deformitas (-), gerak aktif
Pemeriksaan Kepala
Bentuk mesochephal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) Hidung : nafas
cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
Mulut : bibir pucat (-), sianosis (-), stomatitis angularis (-), glositis (-),
lidah kotor (-), atrofi lidah (-), nyeri telan (-), faring hiperemis (-),
tonsil T1-T1
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks Refleks patologis Rangsang Meningeal Motorik
fisiologis
- Patella : +/+ - Babinski : (-) - Kaku Kuduk : (-) Gerakan : baik
- Oppenheim: (-) Kekuatan :baik
- Achiles : +/+ - Kernig Sign : (-) Tonus : eutoni /
eutoni
- Trisep : +/+ - Brudzinski 1 : (-) Trofi: eutrofi / eutrofi
- Brudzinski 2 : (-)
- Bisep : +/+
LABORATORIUM

Pemeriksaan Nilai Nilai Rujukan Keterangan


Hemoglobin 10.0 10.5-13.5 g/dL Low
Angka Leukosit 20.1 6.000-18.000 /uL High
Angka Eritrosit 4.0 3.200-4800 /uL

Hematokrit 29.9 36-44 % Low


Angka Trombosit 546 150.000-450.000/uL High
Eosinofil 0 1-6 % Low
Basofil 0 0-1 %

Netrofil segmen 56 40-75 %

Limfosit 38 20-45 %

Monosit 6 2-10 %

RDW-CV 12.5 11.7-14.4 %

RDW-SD 34.1 36.4-46.3 fL Low


P-LCR 13.9 9.3-27.9 %

MCV 75.5 70-86 fL

MCH 25.3 23-31 pg


Pemeriksaan Nilai Nilai Rujukan Keterangan
Warna Kuning Kuning muda

Kekeruhan Agak keruh Jernih


U Berat Jenis 1.015 1.010-1.025

R pH/Keasaman 7.0 6.0-7.0

I Glukosa urine Negatif Negatif

N Protein urine 1+ Negatif

Bilirubin urine Negatif Negatif

Urobilinogen Normal Normal


R Keton Negatif Negatif

U Nitrit Negatif Negatif

T Lekosit urine
Blood urine
100 /uL
25 /uL
Negatif
Negatif
High
High
I Lekosit 8-10 2-4 /lbp

N Eritrosit 0-3 0-1 /lbp

Epitel 3-5 1-3 /lbp

Kristal AMORF (+)


DIAGNOSIS BANDING
FEBRIS H-7
INFEKSI SALURAN KEMIH
THYFOID FEVER
FOLLOW UP
No 3/3/2017 4/3/2017 5/3/2017 6/3/2017

S Demam (+),mual(-), muntah(-), Demam (+),mual(-), muntah(-), Demam (-),mual(-), muntah(-), Demam (-),mual(-),
batuk(-), pilek(-),BAK(+),BAB(+)1x batuk(-), batuk(+), muntah(-), batuk(-),
pilek(-),BAK(+),BAB(+)normal pilek(-),BAK(+),BAB(+)normal pilek(-),BAK(+),BAB(+)1x
O S/N : 38/106 S/N : 36/120 S/N : 36/110 S/N : 36/110
Ku:Sedang Ku:Sedang Ku:Baik Ku:Baik
Kesadaran:CM Kesadaran:CM Kesadaran:CM Kesadaran:CM
Thorax:SDV+/+,ST-/-, retraksi-/- Thorax:SDV+/+,ST-/-, retraksi-/- Thorax:SDV+/+,ST-/-, retraksi-/- Thorax:SDV+/+,ST-/-,
Abdomen:BU(+)N, supel, tympani Abdomen:BU(+)N, supel, tympani Abdomen:BU(+)N, supel, tympani retraksi-/-
Eksr:Akral hangat +/+ Eksr:Akral hangat +/+ Eksr:Akral hangat +/+ Abdomen:BU(+)N, supel,
Kepala:Ca-/-, Si -/- Kepala:Ca-/-, Si -/- Kepala:Ca-/-, Si -/- tympani
Eksr:Akral hangat +/+
Kepala:Ca-/-, Si -/-

A Febris H-5 Febris H-5 Febris H-5 Febris H-5


Dd DF, DHF, ISK Dd ISK, thyfoid, serious bacterial Dd DF, DHF, ISK, serious ISK
infection bacterial infection
P -Inf KaEn 3A -Inf KaEn 3A -Inf KaEn 3A -Inf KaEn 3A
-Inj Paracetamol 70 mg iv -Inj Paracetamol 70 mg iv -Inj Paracetamol 70 mg iv -Inj Paracetamol 70 mg iv
-PCT drop 4xcth -PCT drop 4xcth -PCT drop 4xcth -PCT drop 4xcth
-Inj Cefotaxime 3x350mg iv -Inj Cefotaxime 3x350mg iv -Inj Cefotaxime 3x350mg iv -Inj Cefotaxime 3x359mg
-Cek urin rutin iv
-BLPL
-Cefixime 2x1 cc
DEFINISI
Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan yang menunjukkan
adanya infeksi (adanya pertumbuhan dan perkembang biakan
bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal
sampai infeksi di kandung kemih

EPIDEMIOLOGI
ISK sering terjadi pada bayi dan anak kecil, 5% penderitanya
memiliki gejala yang samar dengan resiko kerusakan ginjal yang
lebih besar dibandingkan dengan anak yang usianya lebih besar.
Kejadian ISK pada anak perempuan mencapai 5%, sedangkan
pada anak laki-laki 1-2%.
Escherichia
Escherichia coli
coli

Candida
Candida Proteus
Proteus
albicans
albicans mirabilis
mirabilis

Staphylococcus
Staphylococcus Klebsiella
Klebsiella
epidermidis
epidermidis ETIOLOGI pneumonia
pneumonia

Streptococcus
Streptococcus Pseudomonas
Pseudomonas
viridians
viridians aeruginosa
aeruginosa

Streptococcus
Streptococcus
faecalis
faecalis
KELAINAN
FUNGSI ATAU
ANATOMI

GANGGUAN
PENGGUNA PENGOSONGAN
ANTIBIOTIK KANDUNG
KEMIH

MASSA DI OPERASI
ABDOMEN
FAKTO SALURAN KEMIH

R
RESIKO

KEKEBALAN
KONSTIPASI TUBUH YANG
RENDAH

RIWAYAT ISK GANGGUAN


SEBELUMNYA PERTUMBUHAN
KLASIFIKASI
INFEKSI INFEKSI
SALURAN KEMIH SALURAN KEMIH
ATAS BAWAH

ATYPICAL
URINARY TRACT ISK BERULANG
INFECTIONS
MANIFESTASI KLINIS

Usia ini seringkali tidak menimbulkan gejal infeksi saluran kemih. Manifestasi
USIA < 2 yang muncul berupa sepsis neonatorum, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh
dan tidak mau menyusu.
BULAN

USIA 2 Bayi dan anak usia ini mengalami demam yang tidak diketahui penyebabnya.
Selain demam, dapat timbul gejala seperti rewel, tidak mau menyusu, nyeri perut,
BULAN 2 muntah, diare, menangis saat berkemih serta kencing berbau busuk.
TAHUN

Gejala yang muncul berupa demam dan gejala sistemik lain. gejala yang lain yaitu
USIA 2 6 tidak napsu makan, rewel, serta nyeri pada perut pada bagian suprapubis,
punggung dan panggul dengan atau tanpa disertai gangguan berkemih, dan
TAHUN kencing berbau busuk.

Gejala yang timbul berupa ngompol, sering kencing, sakit saat kencing atau sakit
USIA > 6 pinggang.
TAHUN
PATOGENESIS
PENEGAKAN DIAGNOSIS

GEJALA DAN TANDA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang

Px
Px Darah Px Urinalisis Px Radiologi
Mikrobiologi
Penatalaksanaan
Penatalaksaan akut :
1. Bayi usia < 3 bulan
rujuk ke spesialis
2. Bayi usia > 3 bulan dengan ISK atas
antibiotik oral selama 7-10 hari : golongan sepalosporin.
atau antibiotik IV selama 2 sampai 4 hari, dilanjutkan antibiotik oral
sampe 10 hari.
contoh : sefotaksim (100 mg/kgBB/hari) atau ampisilin (100
mg/kgBB/hari) dengan gentamisin (3 mg/kgBB/hari)
3. Bayi usia > 3 bulan dengan ISK bawah
antibiotik oral selama 3 hari
contoh : kombinasi sulfametoksasol (20 mg/kgBB/hari) dengan
trimetoprim (4mg/kgBB/hari), nitrofurantoin (5-7 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3-4 dosis), atau amoksisilin (50 mg/kgBB/hari)
Penatalaksanaan jangka panjang :
1. Mencegah kekambuhan
2. Antibiotik profilaksis
Diberikan antibiotik kombinasi sulfametoksasol-trimetoprim atau
nutrofurantoin. Dosis yang diberikan adalah sepertiga dosis terapetik
dan diberikan sekali sehari
3. Pemeriksaan mikrobiologis
Diperiksa 1 minggu setelah selesai pengobatan
Setiap 3 bulan selama 1 sampai 2 tahun
4. Pemeriksaan USG
indikasinya adalah :
a. Bayi atau anak yang mengalami atypical urinary tract infection.
b. Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan yang pertama kali mengalami
infeksi saluran kemih dan respon terhadap pengobatan. .
c, Bayi berusia kurang dari 6 bulan yang mengalami infeksi saluran
kemih bawah berulang
Komplikasi

Inflamasi lobus
Reaksi alergi ginjal atau Jaringan parut
abses ginjal

Gangguan
hipertensi
fungsi ginjal
Prognosis

Baik
Ringkasan

1. Infeksi saluran kemih adalah suatu keadaan yang menunjukkan adanya


infeksi (adanya pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri) dalam saluran
kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih.
2. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yaitu Escherichia coli,
Proteus mirabilis, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa,
Streptococcus faecalis, Streptococcus viridians, Staphylococcus epidermidis,
dan Candida albicans.
3. Faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya infeksi saluran kemih adalah
kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih, gangguan pengosongan
kandung kemih atau jarang berkemih, operasi saluran kemih, kekebalan tubuh
yang rendah, gangguan pertumbuhan, riwayat infeksi saluran kemih
sebelumnya, konstipasi, massa di abdomen, pasien yang mendapat antibiotik
spectrum luas.
4. Klasifikasi infeksi saluran kemih terbagi menjadi infeksi saluran kemih atas,
infeksi saluran kemih bawah, atypical urinary tract infection, dan infeksi saluran
kemih berulang.
5. Penegakan diagnosis ditentukan berdasarkan gejala klinis serta didukung oleh
pemeriksaan penunjang.
6. Penatalaksanaan infeksi saluran kemih terbagi menjadi penatalaksaan akut
dan jangka panjang.
7. Infeksi saluran kemih dapat menimbulkan komplikasi seperti reaksi alergi,
inflamasi lobus ginjal atau abses ginjal, jaringan parut, hipertensi, gangguan
fungsi ginjal.
8, Prognosis infeksi saluran kemih adalah baik.
Daftar Pustaka
1, Wennerstrom, M. et al. 2004. Primary and Acquired Renal Scarring in Boy and Girl with
Urinary Tract Infections. Journal Pediatrics. 136 : 30-34.
2, Williams, G.J. et al. 2001. Long term Antibiotics for Preventing Urinary Tract Infections in
Children. Pediatrics. 111: 626-632.
3. Hewit, I.K. 2008. Early Treatment for Acute Pyelonefritis in Children Fails to Reduce Renal
Scarring. Pediatrics. 122: 486-490.
4, Montini, G., Tuluss, K., Lewit, L. 2011. Febrile Urinary Tract Infections in Children. NEJM. 365
(3) : 239-250.
5. Sheikh, N., Natalia, M., James, B., Max, H. 2008. Prevalence of Urinary Tract Infection in
Childhood. PIDS. 27(4); 302-308.
6. Salo, J. 2011. Urinary Tract Infection as a Cause of Chronic Kidney Disease. Pediatrics. 128
(5): 840-847.
7. National Institute for Health and Clinical Excellence. 2007. Urinary Tract Infection in Children.
London : National Collaborating Centre for Woman and Children Health. hal 1-15. Available at
www.nice.org.uk pada 29 Juli 2013.
8. Rusdijas, Rafita, R. 2004. Infeksi Saluran Kemih. Dalam Buku Ajar Nefrologi Anak. Edisi 2.
Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
9. Mori, R. 2007. Diagnosis and Treatment of Urinary Tract Infection in Children. BMJ. 333 : 395-
397
10. Craig, JC. 2009. Antibiotic Prophylaxis and Reccurent Urinary Tract Infection in Children.
NEJM. 361 : 1748-1759.
11. Ammenty, A. 2012. Febrile Urinary Tract Infection in Children ; Recommendation for
Diagnosis and Treatment. Pediatrics. 101 : 451-457.
12. Ricardo, G. 2000. Gangguan Urologi pada Bayi dan Anak. Dalam Ilmu Kesehatan Anak. Edisi
15. Vol 3. Jakarta : EGC. Hal 1863-1868.
13. Zorc, JJ. 2005. Diagnosis and Management of Pediatric Urinary Tract Infections. Clinical
Microbiology.18 (2): 417-422.
14. American Academy Pediatrics. 2011. Urinary Tract Infections : Clinical Practice Guideline for
Diagnosis and Management. Pediatrics. 128 (3) : 595-610.
15. Maria, S. et al., 2011. Diagnosis and Management of an Initial UTI in Febrile Infants and
Young Children. Pediatrics. 128 (3) : 749-770.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai