TUGAS KHUTBAH
Assalamualaikum Wr. Wb
“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya
itu terdapat dosa besar dan beberapa manfa`at bagi manusia, tetapi dosa keduanya
lebih besar dari manfa`atnya… (QS. Al-Baqarah : 219)
Setelah turunnya ayat ini, para sahabat yang dulunya pemabuk sudah mulai
menurunkan intensitas interaksinya dengan khamr. Namun, sebagiannya belum lepas
sama sekali. Hingga suatu ketika ada sahabat yang mengimami Shalat, bacaannya
keliru karena mabuk. Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (QS. An-Nisa’ : 43)
Sampai di sini, frekuensi interaksi dengan minuman keras (khamr) berkurang lagi.
Lalu pada tahap terakhir Allah SWT menegaskan :
Sejak mengetahui ayat ini, seketika para sahabat menghentikan berinteraksi dengan
minuman keras. Mereka berhenti mabuk sama sekali. Bahkan seketika membuang
khamr yang masih mereka simpan ke jalan-jalan. Sehingga digambarkan, sebagian
jalan-jalan di Madinah saat itu “tergenang” oleh khamr.
Maka dengan demikian, hendaklah kita kembali ingat bahwa perkara haramnya
minuman keras (khamr) telah demikian jelas dan tegas.
Dari minuman keras, terutama ketika peminumnya mabuk, maka hilanglah akalnya. Ia
tak sadar bahwa kemaksiatan lain segera mengikuti. Seperti berkata kotor, tindak
kekerasan, pencurian, perkosaan dan lain-lain.
Seperti telah lazim diketahui, minuman keras sangat buruk bagi kesehatan manusia.
Minuman keras akan merusak Syaraf karena mengandung zat aditif yang jika
dikonsumsi walaupun sedikit akan mengakibatkan kecanduan yang luar biasa.
Kerusakan syaraf ini berdampak pada melemahnya keseimbangan tubuh dan
berkurangnya kepekaan indra peraba.
Minuman keras juga merusak jantung. Dalam jangka pendek minuman keras
membuat jantung berdegup lebih cepat. Sebenarnya ini terjadi karena minuman keras
atau minuman beralkohol dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel jantung.