Nim :
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Suku/ Bangsa : Jawa – Indonesia
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Alamat : Demak
Tanggal masuk RS (UGD) : Senin, 10 Februari 2013
No. RM : 7191392
Diagnosa Medis : Asma
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. K
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : MTS
Pekerjaan : Sales
Alamat : Demak
Hubungan dengan pasien : Anak Klien
2. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan merasa sesak
5. Riwayat Alergi
Anak klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi baik pada makanan, obat
– obatan dan lainnya, tetapi klien sering bersin – bersin kalau menghirup debu
3. PENGKAJIAN PRIMER
a. Airway ( jalan nafas)
DS:
Klien mengatakan merasa sesak
DO:
Sumbatan: sputum
Pemeriksaan fisik (respiratorik)
Dada
Inspeksi : pergerakan naik turun spontan, ekspansi dada kiri kanan simetris
Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama, melemah
Perkusi : hiperresonan
Auskultasi : menggunakan otot tambahan; wheezing/ mengi
c. Circulation
Sirkulasi perifer:
DS: -
DO:
Tekanan darah 104/85 mmHg Nadi: 110x/menit, Suhu: 36,°C, RR:
43x/menit, GDS: 119 mg/dl
Irama tidak teratur/ ireguler
Ekstetmitas atas dan bawah dingin
Warna kulit pucat, tampak lemah, cyanosis
Capillary refill: > 2 detik
Takikardi
takipnea
Pemeriksaan fisik:
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :sonor
Auskultasi :terdengar bunyi jantung S1 lub dan S2 dub (normal),
Gallop dan murmur tidak ada
d. Disability
Kesadaran sopor
Perdarahan konjungtiva
Terjadi kelemahan
Nilai kekuatan otot: skala 2 (25%): gerakan otot penuh melawan gravitasi,
dengan topangan
GCS (Glasgow Coma Scale) : 14
Masalah keperawatan:
e. Eksposure
Pada saat pengkajian klien berpakaian rapi dan bersih
Pasien nampak gelisah, lemah, pucat, cyanosis, penurunan kesadaran
Masalah keperawatan:
4. PENGKAJIAN SEKUNDER
a. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
Kepala
Mesoshopal, warna rambut putih, bersih
Mata
Kemampuan melihat jauh dekat menurun (kabur), perdarahan pada
konjungtiva, tidak menggunakan alat bantu
Hidung
Bersih, tidak ada secret, tidak ada perdarahan (epistaksis), tidak ada polip,
tidak ada nafas cuping hidung, menggunakan oksigen kaniul nasal 3 L/menit
Telinga
Simetris, pendengaran normal, tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak
ada serumen dan tidak terdapat infeksi
Mulut dan tenggorokan
Ada gangguan menelan dan mengunyah karena klien merasakan nyeri gigi
banyak yang tanggal, mukosa lembab kering dan kotor, tidak terdapat
benjolan pada leher, tidak terdapat pembesaran tonsil
Dada
* Dada
Inspeksi: pergerakan naik turun dada spontan, ekspansi dada kiri kanan
simetris
Palpasi : stem fremitus kanan kiri sama, melemah
Perkusi : hiperesonan
Auskultasi: menggunakan otot tambahan; wheezing/ mengi
*Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : sonor
Auskultasi:terdengar bunyi jantung S1 lub dan S2 dub (normal), Gallop
tidak ada,murmur tidak ada
Abdomen
Inspeksi : datar, tidak ada penonjolan
Auskultasi : bising usus 10x/menit
Perkusi : tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Genetalia
Tidak ada keluhan hemoroid, terpasang DC: 100 cc
ekstermitas
a. inspeksi : kuku pendek, bersih, udem pada ekstermitas bawah (kaki
kiri dan kanan)
b. capillary refill : > 2 detik
c. kekuatan otot : 2 (25%) gerakkan otot penuh melawan gravitasi dengan
topangan
d. terpasang infuse RL 20 tetes/menit, tidak ada tanda-tanda infeksi,udem
pada ekstermitas atas (tangan kanan)
Kulit
Bersih, lembab, turgor kulit sedang, pucat, tidak ada nyeri, tidak ada tanda-
tanda inflamasi pada daerah tusukan infuse, edema pada ekstermitas bawah
(kaki kiri dan kanan)
b. Pemeriksaam Diagnostik
Laboratorium (Sabtu, 10/02/2013, jam: 21.27)
Hematologi Paket
Hb : 15.60 gr% (13.00 – 16.00)
Ht : 50.5 % (35.0 – 47.0)
Eritrosit : 5.68 juta/mmk (3.90 – 5.66)
MCH : 27.40 pg (27.00 – 32.00)
MCV : 89.00 fl (76.00 – 96.00)
MCHC : 30.80 g/dl (29.00 – 36.00)
Leukosit : 11.0 ribu/mmk (4.00 – 11.00)
Trombosit : 75.0 ribu/mmk (150.0 – 400.0)
RDW : 19.60 % (11.60 – 14.80)
MPV : 11.30 fl (4.00 - 11.00)
Kimia Klinik
GDS : 103 mg/dl (74 – 106)
Ureum : 144 mg/dl (15 – 39)
Creatinin : 1.45 mg/dl (0.60 – 1.30)
Elektrolit
Natrium : 139 mmol/L (136 – 145)
Kalium : 6.2 mmol/L (3.5 – 5.1)
Chlorida : 104 mmol/L ( 98 – 107)
Calcium : 2.15 mmol/L (2.12 – 2.52)
Magnesium: 1.07 mmol/L (0.74 – 0.99)
Hematologi
Plasma prothrombin time
Waktu prothrombin : 34.4 detik
PPT Kontrol : 12.0 detik
Partial Thromboplastin
Waktu thromboplastin : > 180.0 detik
APPT control : 30.4 detik
5. ANALISA DATA
DO:
TTV: TD: 104/85 mmHg, HR:
110x/menit, RR: 43x/menit, T:
36.0 °C, SpO2: 86 %
Sumbatan: sputum
Pemeriksaan fisik (respiratorik)
Dada
Inspeksi: pergerakan naik turun
spontan, ekspansi dada kiri kanan
simetris
Palpasi : stem fremitus
kanan kiri sama
Perkusi :
Auskultasi : menggunakan otot
tambahan; wheezing/ mengi
nebulizer (barotec 1 cc, bisolvon
1 cc dan atroven 1 cc dan NaCl
2 cc)
2. Senin, DS: Pola nafas Bronkuspasme
11.02.2013 Klien mengatakan merasa sesak inefektif
DO:
Pergerakan naik turun spontan
dan Ekspansi dada simetris
Pernafasan dalam
Klien terpasang O2 nasal kanul:
3 L/menit
Posis tidur kepala lebih tinggi
Batuk tidak produktif
Pemeriksaan fisik (respiratorik)
Dada
Inspeksi: pergerakan naik turun
spontan, ekspansi dada
kiri kanan simetris
Palpasi: stem fremitus kanan kiri
sama
Perkusi:
Auskultasi: menggunakan otot nafas
tambahan; wheezing/
mengi
Nebulizer (barotec 1 cc, bisolvon
1 cc dan atroven 1 cc dan NaCl 2
cc)
3. Senin, DS: - Nutrisi kurang Intake
11.02.2013 DO: dari kebutuhan inadekuat
Klien nampak lemah, pucat, sering tubuh;mual,
mual dan muntah muntah
mukosa lembab kering dan kotor
capillary refill: > 2 detik
TTV: TD: 104/85 mmHg, HR:
110x/menit, RR: 43x/menit, SaO2:
88%, T: 36°C
GDS: 119 mg/dl
Edema pada ekstermitas bawah
(kaki kanan dan kiri)
Hasil lab: ureum: 144 mg/ dl,
Creatinin: 1.45 mg/dl
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas masalah:
1. Bersihan jalan inefektif berhubungan dengan akumulasi secret/sputum
2. Pola nafas inefektif berhubungan dengan bronkospasme
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh;mual, muntah berhubungan dengan intake
inadekuat
C. INTERVENSI/ NCP
5) Kolaborasi; Dapat
pemberian memperbaiki/mencegah
oksigen memburuknya hipoksia
tambahan
sesuai
indikasi
3. Senin, Nutrisi Setelah dilakukan 1) Catat derajat Pasien distress
11.02.201 kurang dari tindakan kesulitan pernafasan akut sering
3 kebutuhan keperawatan menelan anoreksia karena
Jam:10.00 tubuh;mual, selama 1 x 24 jam dispnea, sputum
WIB muntah b.d diharapkan ada
intake peningkatan BB 2) Auskultasi Penurunan/ hipoksia
inadekuat dengan criteria bunyi usus bising usus
hasil: menunjukkan
Klien tampak penurunan motilitas
rileks dan gaster dan konstipasi
semangat
3) Berikan Rasa tak enak, baud an
Tidak ada
wadah penampilan adalah
kelemahan
khusus pencegah utama
Nafsu makan untuk sekali terhadap nafsu makan
semakinmeningk pakai dan dan dapat membuat
at tisu
Tidak terjadi mual, muntah dengan
mual, muntah peningkatan kesulitan
nafas.
Hasil
laboratorium 4) Kolaborasi; Mengevaluasi/
dalam batas kaji mengatasi kekurangan
normal pemeriksaan dan mengawasi
laboratoriu keefektifan terapi
m nutrisi
Menurunkan dispnea
Pemberian
dan meningkatkan
oksigen
energi untuk makan
meningkatkan masukan
D. CATATAN KEPERAWATAN
2) Mengkaji/memantau S: - Yuli
frekuensi pernafasan O:
dan catat rasio Pernafasan dalam
inspirasi dan RR: 43x/menit
ekspirasi iireguler
Yuli
3) mencatat adanya S:
dispnea, misalnya; Klien mengatakan
adanya gelisah, sesak
distress pernafasan O:
Klien tampak lemah,
pucat, gelisah Yuli
4) mengkaji pasien S: -
untuk posisi yang O:
nyaman, missal; Posisi tidur klien
peninggian kepala kepala lebih tinggi/
tempat tidur semifoeler
Klien terpasang O2
kanul nasal 3 L/
menit Yuli
5) Memberikan
Bronkidilator S:
(atrovent 1 cc, O:
Bisolvon 1 cc, RR: 43x/menit
Barotec 1 cc dan ireguler
NaCl 2 cc Klien tampak gelisah
Pernafasan dalam