PENGKAJIAN
A. Data Penunjang
I. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Ny. A. T.
Umur : 31 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Tumpaan II, Kecamatan Tumpaan
Tanggal MRS : 07 Oktober 2008
Tanggal pengkajian : 07 Oktober 2008
b. Suami
Nama : Tn. N. R.
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Polisi Pamong Praja
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Tumpaan II, Kecamatan Tumpaan
b. Suami
Tampak suami klien mendekap klien saat berjalan, penuh kesabaran dalam
menunggu proses persalinan.
- Abdomen
: Menonjol ke depan, pusat datar, tampak tegang.
: Tampak striae albican.
: Ada, tampak jelas.
rasi : Tidak ada.
: TFU 3 jbpx
: Punggung janin terdapat disebelah kiri (tahanan yang terbasar disebelah kiri).
: Bagian yang terdapat dibagian bawah adalah kepalah.
: Kepala sudah masuk PAP
: 12-11-12, frekuensi 132 x/menit menggunakan doppler, terdengar pada sebelah kiri
di bawah pusat.
Estimate Foetal Weight (sudah masuk PAP) = PANJANG SYMP XYPH -13 X 155
=(GR)
- Vulva
: Tidak tampak odema pada vulva (kiri/kanan).
: Tidak tampak.
Warnanya : Putih pucat bercampur darah sedikit.
Baunya : Amis.
Banyaknya : + 50 cc
Gatal : Tidak.
Kebersihan : Baik
- Anus : Tidak ada haemoroid
- Tungkai
: Antara kiri dan kanan.
: Tidak ada.
: Tidak ada.
4. Perkusi
- Refleks pada patela ada
5. Pemeriksaan panggul
- Lingkar perut : Tidak dilakukan.
- Lingkar panggul : Tidak dilakukan.
6. Vagina Toucher
Pelaksana Tanggal Jam Pembukaan His Lama Interval DJJ
Dokter 07
oktober 01.00 4-5 cm + 20-40 2-3 12-11-12
2008
Bidan 07
oktober 01.20 4-5 cm + 20-40 2-3 11-11-11
2008
Bidan 07 02.20 7-8 cm + 50-55 2-3 11-11-11
oktober
2008
Mahasiswa 07
oktober 03.20 7-8 cm + 55-60 2-3 12-12-12
2008
Bidan 07 04.20 9-10 + 55-60 2-3 12-11-12
oktober
2008
7.Vagina toucher
Dilakukan oleh bidan dan mahasiswa Jam : 02 20
a. Pembukaan serviks : 7-8
b. Keadaan portio : Lunak
c. Keadaan ketuban : Belum pecah
d. Presentasi janin : Kepala Hodge II-III
e. Keadaan jalan lahir : Baik
Perlangsungan Persalinan
a. Perlangsungan kala I (Kala pembukaan)
Perkiraan kala I mulai tanggal 6-10 2008 pkl 18.00 wita
- Keadaan his : Belum teratur
- Show/pelepasan : Darah dan lendir
- Pecah ketuban : Pkl 02.20 wita
- Keadaan DJJ : Terdengar kuat
- Vesika urinaria : Tegang
- Keadaan psikis ibu : Tampak gelisah dan cemas
Kala I berakhir jam 04.20 wita
ATA
kala Data Subjektif Data Objektif
I Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah Ekspresi wajah meringis
ingin melahirkan Tampak darah bercampur lendir
Ibu bertanya-tanya kapan anaknya akan diperineum
lahir TTV
Ibu dan keluarga tampak gelisah dan TD: 120/90 mmHg
cemas N: 82x/m
R: 24x/m
Sb: 36 C
Palpasi : TFU : 3 JBPX, letak kepala, PUKI
auskultasi, DJJ (+) 12-11-12 his (+)
PD : 7-8 cm
Ketuban (-) Kep H II
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
Kala I Gangguan rasa
Peningkatan
Ds nyaman nyeri
estrogen
- Ibu mengatakan nyeri perut bagian
bawah ingin melahirkan
Do Merangsang otot
- Ekspresi wajah meringis polos uterus
- Tampak darah bercampur lendir
diperineum Peningkatan kontraksi
- TTV uterus
Td: 120/90 mmHg
N: 82x/m HIS
R: 22x/m
Sb: 36,20 C
Nyeri
- Palpasi
TFU : 3 JBPX, letak kepala, PUKa,
auskultasi, DJJ (+) 12-11-12 his (+)
- PD : 7-8 cm
Ketuban (-) Kep H II
Ds Ketidaktahuan tentang Kecemasan
- Ibu bertanya-tanya kapan anaknya akan proses persalinan
lahir
- Ibu dan keluarga tampak gelisah dan
Proses psikologi bagi ibu
cemas
Kala II
No Diagnosa Keperawatan Tujuan
1 Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses persalinan Ibu dapat menyesuaikan diri - Bimbing i
ditandai dengan : dengan rasa nyeri kriteria dan benar
Ds - Bayi dapat lahir dengan selamat- Amati dan
- Ibu mengatakan rasa BAB dan tanpa ada komplikasi
- Ibu ingin mengedan - Anjurkan
- Ibu mengatakan perutnya semakin sakit relaksasi
Do
- Vulva dan anus mengembang - Berikan m
- Ibu meringis kesakitan his
- Ibu berusaha mengedan
- Pengeluaran lendir campur darah makin banyak
- His semakin sering, kuat dan teratur - Menolong
- PD pembukaan lengkap 9-10 ket (-), Kep H IV
- Tampak kepala bayi dijalan lahir
Kala III
No Diagnosa Keperawatan Tujuan
Resiko terjadinya perdarahan b/d penekanan pada jalan Resiko perdarahan tidak - Memberik
lahir terjadi, kriteria :
Ds - Placenta lahir lengkap dan - Lahirkan p
- Ibu mengatakan perutnya masih sakit spontan
- Nyeri daerah perineum - Placenta lahir kurang dari 15
Do menit setelah bayi lahir - Lakukan p
-
- Placenta belum lahir - Beritahu d
- Adanya perdarahan pervaginan ada robeka
- Tampak tali pusat menjulur keluar vagina yang akan
Dilakukan placenta manual
Terdapat ruptur perineum 5 jahitan di bagian dalam dan - Siapkan se
3 jahitan di bagian luar
- Awasi per
kala III
- Observasi
Kala IV
No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil
1 Kelelahan b/d proses persalinan yang ditandai dengan : Kelelahan berkurang sampai - Awasi per
Ds hilang dengan kriteria :
- Ibu mengatakan merasa lelah dan capek - Ibu mengatakan tidak lelah
- Ibu tidur terlentang - Ibu bisa menyusui bayinya - Awasi kon
- TTV
Td : 120/80 mmHg - Beri maka
Sb : 36,40 C
N : 82x/m
R : 22x/m - Beri kesem
- Terpasang IVFD Dekstrose 5%+pitons 2 amp, drips menyusui
- Pakaikan p
- Pindahkan
rawat gabu
Kala I
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Gangguan rasa Jam 01.00 Jam 04.20
nyaman nyeri - Mengobservasi HIS/ DJJ dan melakukan S : Klien mengatakan rasa
b/d peningkatan pemeriksaan kebidanan his tiap 2-3 x/10 m ingin mengedan
kontraksi uterus lamanya 50 detik, PD : pembukaan 4-5 - Klien mengatakan
cm, ketuban (-) Kep H II- III perut semakin sakit
- Mengajarkan pada ibu tentang teknik O : Ibu tampak
relaksasi yaitu menarik napas panjang dari meringis kesakitan
hidung dan hembuskan secara perlahan- - His semakin kuat
lahan melalui mulut - Pelepasan lendir
- Melakukan masase pada daerah tulang bercampur darah yang
belakang bagian bawah tiap kali ada his makin banyak
- Menganjurkan pada ibu untuk makan dan - Vulva dan anus
minum jika tidak ada his agar ibu mengembang
mempunyai tenaga dalam menghadapi - Auskultasi DJJ (+) 12-
proses persalinan 11-12
Jam 02.20 A : Ibu mampu
Air ketuban pecah spontan menyesuaikan diri
Jam 02.30 dengan HIS
Menyiapkan sel alat hecting P : Awasi kala II dan
Bak steril berisi pimpin persalinan
- ½ kocher
- 2 klem
- Gunting episiotomi
- Gunting tali pusat
- Pita tali pusat
- Katetzr logam
- Gaas steril secukupnya
- Handscoen
- Duk steril
Ba heacting
- Nalfuder
- Jarum otot dan kulit
- Tampon
- Gaas secukupnya
- Benang (cutgate dan zeide)
Jam 02.35
Menyiapkan pakaian bayi
- Gurita
- kain popok
- 1 baju lengan panjang
- 1 baju lengan pendek
- 1 pasang kaos kaki + kaus tangan
- kain bedung 4 buah
Menyiapkan pakaian ibu
- Pakaian bersih 1 pasang
- Pakaian dalam
- pembalut
2 Kecemasan b/d 02.50 4 Oktober 2007
proses persalinan- Memberikan dukungan mental dan Jam 04.20
yang ditandai spiritual pada ibu agar ibu dapat S : Ibu mengatakan dia
dengan menghadapi proses persalinan dengan baik mengerti dengan proses
Ds yaitu mendorong ibu untuk selalu berdoa persalinan
- Ibu bertanya- kepada Tuhan agar proses persalinannya O : Ibu tampak tenang
tanya kapan lancer dan melibatkan keluarganya dalam gelisah dan cemas
anaknya akan memberikan dukungan mental untuk berkurang
lahir proses persalinan A : Masalah teratasi
Do - Menjelaskan secara singkat dengan P : Beri penjelasan tentang
- Ibu tampak sederhana tentang proses persalinan yaitu proses persalinan
gelisah dan nyeri yang dirasakan adalah proses secara terus menerus
cemas fisiologis oleh karena adanya penekanan
kepala bayi dijalan lahir yang
mengakibatkan pembukaan jalan lahir
sampai 10 cm/lengkap maka ibu bisa
mengedan dan dengan kekuatan ibu maka
bayi akan lahir
Kala II
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Gangguan rasa Jam 04.20 4-10-2007
nyaman nyeri b/d - Membimbing ibu cara mengejan yang Jam 06.45
proses persalinan baik dan benar yaitu dengan S : Ibu mengatakan perutnya
merangkul kedua pada dengan kedua masih sakit
tangan, kepala sedikit diangkat. - Ibu mengatakan merasa
Sampai dagu mendekati dada dan ibu lega karena bayinya
dapat melihat perutnya kemudia tarik sudah lahir
nafas panjang dan mengejan. O : Ekspresi wajah masih
- Mengamati dan memantau kemajuan meringis
persalinanan kala II yaitu pembukaan - Kontraksi uterus kuat dan
9-10 cm/ lengkap, ket (-) ibu ingin baik
mengejan leibh kuat, perineum - Bayi lahir Jam 06.42
menonjol dan anus mengembang serta spontan AS : menit 1 : 7
vulva mengembang dan menit 5 : 10
- Menganjurkan ibu untuk melakukan BB : 3850 gr
teknik relaksasi yang sudah diajarkan PB : 50 cm
- Memberikan minum pada ibu disaat A : Masalah teratasi
tidak ada his P : Awasi kala III
- Menolong persalinan
1. Mencuci tangan dengan sabun sampai
bersih
2. Mendekatkan set alat partus yang telah
disiapkan kedekat ibu
3. Memakai sarung tangan/handscoen
steril
4. Membersihkan daerah vulva dengan
bethadin.
5. Membentangkan duk steril dibawah
bokong ibu
6. Membimbing ibu cara mengedan yang
baik
7. His kencang, ibu dipimpin mengejan,
vulva dan anus mengembang,
perineum menonjol dan tampak kepala
pada jalan lahir dan masuk kembali itu
berarti bayi sedang membuka jalan
lahir
8. His semakin kencang dan kuat, ibu
dipimpin untuk mengejan, vulva dan
anus mengembang perineum menonjol
tampak semakin tipis, tampak kepala
bayi semakin membesar menekan
perineum dan masuk lagi, ini
menandakan bahwa jalan lahir yang
dibuka semakin membesar
9. Ibu diberi minum air gula
10 His semakin kencang dan kuat, ibu
dipimpin mengejan, vulva dan anus
mengembang perineum menonjol dan
semakin tipis, kepala bayi semakin
besar terlihat namun masuk lagi.
Jam 06.00 wita
11 ibu tampak lemah dan mengalami
kesulitan mengedan, tampak tidak ada
kemajuan proses persalinan,
kolaborasi dengan dokter untuk
melakukan ekstraksi vakum
12 menyiapkan alat ekstraksi vakum,
memberi tahu dan mempersiapkan
pasien, serta mengambil persetujuan
dari keluarga dalam informen concen.
Jam 06.30
13 melaksanakan tindakan ekstraksi
vakum (dilakukan oleh dokter)
14 Saat serviks sudah membuka penuh
dan kepala bayi sudah 2/5 didalam
panggul, penolong menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari tangan kiri untuk
membuka labia mayora kiri dan kanan.
Mangkuk yang sebelumnya sudah
didesinfeksi dengan bethadin
dimasukkan kedalam vagina dengan
posisi miring sedikit. Setelah mangkuk
diletakkan pada bagian terbawah dari
kepala, lakukan pemeriksaan untuk
mengetahui apakah mangkuk betul
letaknya dan apakah ada jalan lahir
yang terjepit antara mangkuk dan
kepala janin. Setelah hasil
pemeriksaan ternyata baik, penolong
menginstruksikan asisten untuk
nenurunkan tekanan secara bertahap.
Pompa hingga tekanan skala
20(silastik) atau -2 (Malmstroom)
setelah 2 menit, menaikkan hingga
skala 60(silastik) atau -6 (Malmstrom)
dan tunggu 2 menit. Sambil menunggu
his, jelaskan pada pasien bahwa pada
his puncak pasien harus mengedan
sekuat dan selama mungkin. Pada fase
acme dari his, minta pasien untuk
mengedan ,kemudian lakukan
penarikan dengan penarik mangkuk,
dengan arah sejajar lantai (tangan luar
menarik pengait, ibu jari tangan dalam
mangkuk, telunjuk dan jari tengah
pada kulit kepala bayi).
15 Saat suboksiput berada di bawah
simfisis, arahkan tarikan ke atas
hingga lahirlah berturut-turut dahi,
muka dan dagu.
Dengan duk steril menyokong atau
dagu duk steril yang digunakan untuk
menyokong diusapkan pada bagian
wajah bayi, agar lendir dan darah tidak
masuk kemata, hidung dan mulut. Bila
kepala tidak mulai defleksi, maka jari
telunjuk dan jari tengah kanan
mengontrol leher bayi apakah ada
lilitan tali pusat, apabila ada lilitan
maka secepatnya leher bayi
dibebaskan dari lilitan dan ibu dilarang
untuk mengedan. Kemudian pelan-
pelan turunkan tekanan vakum
ekstraksi lalu lanjutkan dengan
pertolongan seperti biasa.
Kala III
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Resiko terjadinya Jam 06.40 7-10-2008
perdarahan b/d - Memberikan masase pada fundus uteri Jam 07.30
penekanan kepala - Memasang kateter logam untuk S : Ibu mengatakan
pada jalan lahir mengeluarkan urine dengan jumlah merasa lelah
urine ± 350 cc - Perutnya sudah tidak
- Tanda-tanda placenta lahir metode yang terlalu sakit
digunakan adalah metode kustner yaitu - Nyeri didaerah
apabila dengan penekanan pada simpisis perineum
dan tali pusat tidak masuk lagi dalam O : Placenta lahir jam
vagina berarti placenta sudah lepas dari 07.30
endometrium,dan apabila tali pusat masuk - Perdarahan ± 150
lagi berarti placenta belum lepas,setelah cc
setengah jam plasenta belum lahir lakukan - Kontraksi uterus
plasenta manual. kuat TFU 2 jari di
Jam 07.15 bawah pusat t
- Memasang IVFD RL diguyur - TTV
- Melahirkan placenta dengan tindakan TD : 120/80 mmHg
manual placenta. N : 82x/m
- Tangan kiri melebarkan genetalia ekserna, R : 22x/m
tangan kanan dimasukan secara obsteris Sb : 36,40 C
sampai mencapai tepi placenta dengan A : Masalah belum
menelusuri tali pusat. Tali placenta teratasi
dilepaskan dengan bagian ulnal tangan P : Awasi kala IV
kanan sedangkan tangan kiri menahan
fundus uteri. Setelah seluruh plasenta
dapat dilepasan, maka tangan dikeluarkan
bersama dengan plasenta. Memberi Pitons
2 amp dalam IVFD Dekstrose 5% Drips.
- Memberi metargin 1 amp (IM)
- Memasang tampon dan menjahit ruptur
perineum 5 jahitan di bagian dalam dan 3
jahitan di bagian luar.
Memeriksa placenta
- Menghadap uterus warna merah tua
kebiru-biruan, konsistensi padat, kotiledon
memberi kesan tidak lengkap. insersi tali
pusat sentralis
- Berat ± 2500 gr
- Bentuk bulat
- Panjang 30 cm
- Melakukan masase pada uterus untuk
mengeluarkan darah
- Memeriksa keadaan kontraksi : kontraksi
kuat, TFU 2 jari di bawah pusat,
perdarahan ± 500 cc
- Mengobservasi TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/m
R : 22x/m
Sb : 36,40 C
- Membersihkan ibu dan mengganti pakaian
ibu
- Menganjurkan ibu untuk makan dan
minum
- Menganjurkan ibu untuk beristirahat
Kala IV
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Kelelahan b/d proses 7-10-2008 7-10-2008
persalinan Jam 07.30 Jam 09.30
- Mengawasi perdarahan dan tanda-tandaS : Ibu mengatakan
vital, perdarahan ± 200 cc tubuh sedikit terasa
TD : 120/80 mmHg enak, rasa lelah
N : 82x/m berkurang
R : 22x/m O : TFU 2 jari
Sb : 36,40 C dibawah pusat
Jam 07.35 - TD : 120/80
- Mengawasi kontraksi uterus TFU mmHg
setinggi pusat kontraksi keras dan kuat N : 80x/m
Jam 07.45 R : 20x/m
- Memberi makan dan minum pada ibu Sb : 360 C
Jam 08.00 A : Masalah mulai
- Memberikan kesempatan pada ibu untuk teratasi
menyusui bayinya P : Ajarkan cara
Jam 09.30 perawatan payudara
- Memindahkan ibu kekamarnya untuk - Lanjutkan tindakan
istirahat perawatan
DAFTAR PUSTAKA
2. IBI. 2005. Standar Pelayanan Kebidanan Cetakan Ke-5. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia :
Jakarta
3. Manuaba, I. B. G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta
4. Manuaba, I. B. G. 2003. Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. EGC : Jakarta
5. Mochtar, R. 1989. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Edisi 2. EGC : jakarta
Poskan Komentar
COUNTDOWN CLOCKS
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya
kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak
membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Yakobus 1:5
ForumKristen.com
Follow Me
Buku Tamu
Anda Pengunjung Yang Ke:
77,730
kstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu dan ekstrasi pada bayi, (Sarwono, 2002).
Ekstraksi vakum, seperti juga ekstraksi forsepmerupakan suatu alat yang dipakai untuk
memegang kepala janin yang maih berada dalam jalan lahir.
Tekanan vakum yang dianggap tidak berbahayauntuk bayi berkisar antara 0,4 – 0,6 kg /cm,
(Mochtar, 1998).
2. Teknik pemasangan
a) Tindakan
Instruksikan kepada asisten untuk menyiapkan ekstraktor vakum dan pastikan petugas
dan persiapan untuk menolong bayi sudah tersedia.
Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinya persyaratan ekstraksi
vakum.
Masukkan tangan ke wadah yang mengandung larutan klorin 0,5%, lalu bersihkan
darah dan cairan tubuh yang melekat pada sarung tangan. Lepaskan secara terbalik
dan rendam dalam larutan tersebut
c) Penarikan
Pada fase acme (puncak)dari his, minta klien untuk mengedan secara simultan
lakukan penarikan dengan pengait mangkuk, dengan arah sejajar lantai (tangan luar
menarik pengait. Ibu jari tangan dalam pada mangkuk , telunjuk dan jari tengah pada
kulit kepala bayi)
Bila belum berhasil dalam tarikan pertama, ulangi lagi pada tarikan kedua.
Episiotomi(pada pasien dengan pertineum yang kaku)dilakukan saat kepala
mendorong perineum dan tidak masuk kembali saat suboksiput berada di bawah
simfisis, arahkan tarikan ke atas hingga lahirlah berturut-turut dahi, mukadan dagu.
C. INDIKASI
1. Kelelahan ibu
2. Partus tak maju
3. Gawat janin yang ringan
4. Toksemia gravidarum
5. Rupture uteri iminens
6. Ibu: memperpendek persalinan kala II, penyakit jantung kompensasi, penyakit
fibrotik.
7. Janin: adanya gawat janin
8. Waktu: kala persalinan lama
E. SYARAT-SYARAT
F. KELEBIHAN
G. KEKURANGAN
Letak muka
Caput suksadaneum yang sudah besar
Gawat janin yang berat
Kondisi kepala menyusul(after coming head) pada letak sungsang
Disporsisi cepalo servik
H. KOMPLIKASI
Komplikasi dari prosedur ekstraksi vakum adalah:
1. Pada ibu:
1. Pada anak:
PROSES KEPERAWATAN
I. Pengkajian
1.
1. Data demografi:
Nama
Umur
Alamat
GPA
1. Riwayat persalinan
Persalinan lampau
HPHT
Mulai jam berapa terasa his atau mulas-mulas
1. Inspeksi
1. Perkusi
1. Palpasi
TFU
Menentukan letak kepala, apakah sudah masuk PAP
Periksa kandung kemih
Periksa his
1. Auskultasi
1. Pemeriksaan dalam
Kriteria hasil
1. Klien menunjukkan rileks, dapat beristirahat, dan peningkatan aktivitas dengan tepat
2. Mengungkapkan penurunan rasa nyeri.
3. Kaji ketidaknyamanan melalui syarat verbal dan non verbal. Kaji pribadi dan budaya
dan budaya nyeri
1. Ajarkan teknik pernafasan dan ralaksasi. Anjurkan klien memilih posisi yang nyaman,
lebih baik miring kiri/agak tegak.
2. Lepaskan pakaian yang berlebihan/ketat. Biarkan lingkungan sejuk/nyaman bila
mungkin.
3. Instruksikan lkien dalam menggunakan analgesic yang dikontrol.
4. Pantau tekanan darah (TD) dan nadi ibu.
1. Sikap dan reaksi individu terhadap nyeri adalah individual dan berdasarkan pada
pengalaman masa lalu, latar belakang dan konsep diri.
2. Membantu mengurangi ketidaknyamanan melalui control gerbang, stimuli kutan dan
counterpressure.
1. Memungkinkan klien untuk mengatur kontrol nyeri, kadang juga perlu medikasi.
2. Hipotensi itu disebabkan oleh penurunan tahanan perifer saat percabangan vaskuler
dilatasi adalah reaksi merugikan yang utama terhadap blok epidural.
2.
Resiko infeksi b.d robekan pada servik uteri dan dinding vaginaTujuan:
Kriteria hasil:
3.
Kriteria hasil:
1. Timbang BB
1. Tinjau ulang pemerikaan darah cepat: HDL, jenis dan pencocokan silang. Kadar
vibrinogen, hitung trombosit HPTT, DT dan kadar HCG.
2. Kekurangan cairan akibat perdarahan meningkatkan frekuensi kerja jantung,
menurunkan TD, mengurangi vol denyut nadi.
3. Untuk memberikan informasi tentang status cairan, kecenderungan keseinbanhan
cairan negative.
4. Perubahan secara drastis menunjukkan gangguan vol cairan dalam tubuh.
5. Memperbaiki volume sirkulasi darah
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, Wiknjosastro. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
Jakarta.
Manuaba, Ida bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. ECG. Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. EGC. Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buklu Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. yayasan Bina Pustaka. Jaka