BERENCANA
KELOMPOK : 5
ANGGOTA:1. HAYATUN NUFUS (22235101007)
2. NURBASYIMAH (22235101018)
3. M. ASY SYAUKANI (22235101011)
4. WIRDA YANTI (22235101024)
Keluarga Berencana
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu
usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa
sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta
keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan
kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat
diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk
mengakhiri kehamilan dengan aborsi.
Tujuan Keluarga Berencana
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
• Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak
pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta
menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
• Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan.
• Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang
akan menikah dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.
• Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas,keluarga berkualitas artinya
suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan,
pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
• Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
• Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Metode kontrasepsi
Ibu mengatakan hanya pernah mengalami demam dan flu biasa BAB : Ibu BAB pasien 1 kali/hari, berwarna kuning, konsistensi
lembek dengan bau yang khas.
3. Riwayat penyakit keluarga
4. Personal Hygine
Ibu mengatakan keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan seperti DM,
Klien mandi 2 kali/hari semua kegiatan personal hygiene dilakukan secara
Hipertensi, Jantung dll.
mandiri
a. Mulut
3.1.1. Riwayat Psikologi
Bibir tampak kering, gigi berlubang, mukosa lembab, bau mulut ada.
Ibu mengatakan merasa cemas karena haidnya tidak teratur, ibu selalu
bertanya mengapa haidnya tidak teratur dan Ibu tidak tahu bahwa amenore yang Pasien dapat mengucapkan kata-kata dengan baik, tidak ada
dialaminya adalah efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi KB Suntik 3 pembengkakan atau peradangan, pengecapan baik dan dapat
bulan, ibu mengatakan BB nya naik sejak memakai alat kontrasepsi KB Suntik 3 membedakan rasa asam, asin, manis, dan pahit.
bulan. Inspeksi: bentuk dada simetris, frekuensi pernafasan 28x/i, klavikula dan
scapula simetris.
1. Pemeriksaan Fisik Kebersihan gigi baik, tidak ada peradangan dan perdarahan pada gigi,
2. Data Subjektif:
- Ibu mengatakan tidak tahu penyebab haidnya tidak teratur Kurangnya informasi Kurang pengetahuan
Data Objektif:
- Ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak lancar
3. Data Subjektif:
- Ibu mengatakan BB nya naik sejak memakai alat kontrasepsi KB Keseimbangan Gangguan konsep diri:
Suntik 3 bulan progresteron dan Body Image
- Ibu mengatakan sebelum memakai alat kontrasepsi KB Suntik BB estrogen terganggu
nya 57 Kg
Data Objektif:
BB saat dikaji: 63 Kg
3.1.1. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Perubahan pola haid Cemas
- Ibu mengatakan merasa cemas karena haidnya tidak teratur tidak teratur
Data Objektif:
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 76 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- Ibu tampak bingung
- Ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak teratur
2. Data Subjektif:
- Ibu mengatakan tidak tahu penyebab haidnya tidak teratur Kurangnya informasi Kurang pengetahuan
Data Objektif:
- Ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak lancar
3. Data Subjektif:
- Ibu mengatakan BB nya naik sejak memakai alat kontrasepsi KB Keseimbangan Gangguan konsep diri:
Suntik 3 bulan progresteron dan Body Image
- Ibu mengatakan sebelum memakai alat kontrasepsi KB Suntik BB estrogen terganggu
nya 57 Kg
Data Objektif:
BB saat dikaji: 63 Kg
Diagnosa Keperawatan
• Cemas berhubungan dengan perubahan pola haid tidak teratur ditandai dengan TD: 120/80 mmHg, HR: 76 x/mnt, RR: 20
x/mnt, ibu tampak bingung, ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak teratur
• Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai dengan ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak
lancar
• Gangguan konsep diri: Body image berhubungan dengan Keseimbangan progresteron dan estrogen terganggu ditandai
dengan BB ibu sebelum menggunakan alat kontasepsi KB Suntik 57 kg dan BB saat dikaji naik menjadi 63 kg
3.1. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1 Cemas berhubungan dengan Cemas dapat teratasi 1. Kaji tingkat kecemasan (ringan, sedang, 1. Mengetahui tingkat kecemasan klien dan tindakan
perubahan pola haid tidak teratur Kriteria hasil: berat) yang akan dilakukan
ditandai dengan TD: 120/80 - Ibu tampak tenang 2. Memberi ketenangan pada ibu
mmHg, HR: 76 x/mnt, RR: 20 - Cemas berkurang 2. Berikan lingkungan yang nyaman
x/mnt, ibu tampak bingung, ibu - Tidak menunjukkan perilaku 3. Berikan dorongan dan kesempatan pada 3. Membantu ibu mengungkapkan perasaan dan
selalu bertanya mengapa haidnya agresif ibu untuk mengungkapkan pikiran dan kecemasannya
tidak teratur perasaan untuk mengeksternalisasikan
kecemasan
4. Anjurkan melakukan aktivitas yang
menyenangkan seperti menonton TV,
mendengar radio atau musik untuk 4. Mengalihkan perhatian ibu agar tidak tefokus pada
mengurangi kecemasan penyakitnya
2 Kurang pengetahuan berhubungan Ibu mengerti tentang masalah 1. Kaji tingkat pengetahuan ibu tentang 1. Belajar tergantung pada emosi dan kesiapan fisik
dengan kurangnya informasi kesehatannya saat ini masalah kesehatannya 2. Memberi pengetahuan pada ibu tentang alat
ditandai dengan ibu selalu Kriteria hasil: 2. Berikan pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi yang digunakan dan efek samping dari
bertanya mengapa haidnya tidak - Ibu tampak tenang KB suntik dan efek samping dari alat kontrasepsi tersebut
lancar - Ibu mengetahui penyebab penggunaan KB suntik 3. Memberi pengetahuan pada ibu tentang penyakitnya
haidnya tidak lancar 3. Jelaskan pada ibu tentang penyakit yang
- Ibu mengetahui efek samping dialaminya
KB Suntik 3 bulan
3 Gangguan konsep diri: Body image Ibu mampu beradaptasi dengan 1. Lakukan pendekatan pada klien dan 1. Meningkatkan harga diri sehingga ibu mampu
berhubungan dengan bentuk tubuh identifikasi masalah yang dihadapi mengungkapkan masalahnya
Keseimbangan progresteron dan Kriteria hasil: 2. Jelaskan pada ibu tentang penyebab 2. Ibu lebih kooperatif mengenai penjelasan dari
estrogen terganggu ditandai - BB dalam batas normal tidak dari peningkatan BB dan cara petugas
dengan BB ibu sebelum boleh lebih 5 kg dalam satu mengatasinya
menggunakan alat kontasepsi KB tahun pertama 3. Anjurkan untuk diet mengurangi BB 3. Diet yang baik membantu mengurangi BB
Suntik 57 kg dan BB saat dikaji - Ibu tampak lebih tenang 4. Libatkan pasangan dalam memberikan 4. Dukungan suami akan meningkatkan harga diri
naik menjadi 63 kg penjelasan mengenai keadaan klien
5. Lakukan aktivitas olahraga secara 5. Pembakaran lemak dapat dilakukan dengan olahraga
teratur secara teratur
3.1. Implementasi Keperawatan
No
No Hari/Tanggal Jam Intervensi Evaluasi
Dx
1 Rabu , 01 I 09.00 1. Mengkaji tingkat kecemasan (tingkat kecemasan sedang) S:
November 2. Berikan lingkungan yang nyaman - Ibu mengatakan merasa tenang setelah mengungkapkan
2023 09.10 3. Berikan dorongan dan kesempatan pada ibu untuk mengungkapkan kecemasannya kepada perawat
09.15 pikiran dan perasaan untuk mengeksternalisasikan kecemasan - Ibu mengatakan akan melakukan aktivitas yang
4. Anjurkan melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti menonton menyenangkan seperti menonton TV dirumah
TV, mendengar radio atau musik untuk mengurangi kecemasan O: Ibu tampak tenang
09.30 A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
II 08.35 1. Mengkaji tingkat pengetahuan ibu tentang masalah kesehatannya S:
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang KB suntik dan efek - Ibu mengatakan senang diberikan pendidikan kesehatan
08.40 samping dari penggunaan KB suntik - Ibu mengatakan mengerti tentang alat kontrasepsi KB
3. Menjelaskan pada ibu tentang penyakit yang dialaminya Suntik dan efek samping KB suntik
- Ibu mengatakan sudah mengerti penyebab haidnya tidak
08.55 teratur
O:
- Ibu tampak tenang
- Ibu dapat menyebutkan kembali pengertian KB Suntik,
indikasi dan kontra indikasi KB Suntik, dan efek samping
KB Suntik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
III 09.00 1. Melakukan pendekatan pada klien dan identifikasi masalah yang S:
dihadapi - Ibu mengatakan mengerti penyebab kenaikan BB nya
09.05 2. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab dari peningkatan BB dan - Ibu mengatakan akan melakukan diet untuk mengurangi
cara mengatasinya BB nya
09.10 3. Menganjurkan untuk diet mengurangi BB - Suami mengatakan akan selalu memberi dukungan
09.15 4. Melibatkan pasangan dalam memberikan penjelasan mengenai kepada istrinya
keadaan klien - Ibu mengatakan akan melakukan aktivitas olahraga
09.20 5. Menganjurkan klien melakukan aktivitas olahraga secara teratur secara teratur
O: Ibu tampak tenang
KESIMPULAN
Kesimpulan
Proses keperawatan merupakan suatu rangkaian untuk menetapkan,
merencanakan, melaksanakan perwatan pada individu atau keluarga dan 3. Perencanaan
mengevaluasi hasil yang te;lah dicapai. Rencana tindakan disusun berdasarkan masalah yang ditemukan
Berdasarkan hasil pengamatan penulis mengenai asuhan keperawatan pada saat pengkajian. Perencanaan tindakan keperawatan pada Ny. A
pada klien tuberkulosis paru di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung, dengan akseptor KB Suntik dengan Amenorediprioritaskan pada cemas
maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
dapat teratasi, ibu mengetahui tentang masalah kesehatannya, ibu dapat
1. Pengkajian
beradaptadi dengan bentuk tubuhnya.
Pengkajian yang dilakukan pada Ny. A dengan akseptor KB Suntik
4. Pelaksanaan
dengan Amenore mencakup pengkajian bio, psiko, dan spiritual.
Secara umum tindakan keperawatan dapat dilaksanakan dengan baik
2. Diagnosa Keperawatan
dan ini semua tidak terlepas dari adanya dukungan dari klien, keluarga,
Diagnosa keperawatan pada klien akseptor KB Suntik dengan
Amenore menurut teori ada tigadan menurut kasus ada tiga diagnosa
perawat ruangan dan anggota tim kesehatan lainnya. Tahap ini merupakan
keperawatan. Berdasarkan data yang diperoleh dari kasus ternyata ada dua usaha nyata untuk membantu penyembuhan penyakit klien.
diagnosa sama dengan teori. dua diagnosa yang terdapat pada kasus yaitu : 5. Evaluasi
a. Cemas berhubungan dengan perubahan pola haid tidak teratur ditandai Hasil evaluasi tindakan keperawatan pada klien akseptor KB Suntik dengan
dengan TD: 120/80 mmHg, HR: 76 x/mnt, RR: 20 x/mnt, ibu tampak Amenore, semua masalah dapat teratasi.
bingung, ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak teratur
b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai
dengan ibu selalu bertanya mengapa haidnya tidak lancar
Terima
Kasih