ENDOMETRIOSIS
Oleh :
ERNA SUWANTI
NIM 20650228
2021
1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
JL. BUDI UTOMO 10 Tlp. (0352) 481124-487662
I. IDENTITAS KLIEN
2
sampai hari ke empat dan berlangsung hingga 8 hari, dalam sehari pasien ganti
pembalut lebih dari 5 kali.
V. RIWAYAT KEBIDANAN:
a. Riwayat haid :
Cyclus : 28 hari
Lamanya : 8 hari
Banyaknya: ganti pembalut lebih dari 5X /hari
Disminorrhoe: Nyeri saat menstruasi dirasakan sejak usia 18 tahun
Hald Terakhir : 17 Juni 2021
b. Status perkawinan:
- Kawin : 1 Kali
- Usia kawin pertama: 25 tahun
- Lamanya perkawinan : 3 tahun
- Dengan suami sekarang : -
- Istri yang keberapa dari suami sekarang : 1
- Berapa anak bawaan dari suami sekarang : -
c. Riwayat KB
- Tahun pertama pakai : -
- Jenis kontrasepsi : -
- Lama pemakian : -
- Kelainan : -
3
d. Harapan keluarga terhadap masalah : dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
e. Pola interaksi : pasien kooperatif dalam setiap tindakan.
f. Pola komunikasi : pasien berkomunikasi dengan bahasa Jawa.
g. Pola pertahanan : menghadapai dan menyelesaikan masalah bersama suami.
h. Pola nilai dan kepercayaan : tidak ada nilai dan kepercayaan tertentu.
Pola nutrisi dan Makan 3x/hari, porsi makan Pasien mengeluh mual, nafsu
metabolisime habis. Pasien mengatakan makan menurun.. Porsi makan
dalam keseharian kurang suka dari Rumah Sakit habis ½
makan sayur porsi
Minum 4-6 gelas /hari Minum 3-4 gelas /hari
Pola eliminasi BAB : 1x/hari, pagi hari, Pasien belum BAB
konsistensi lunak
BAK : 4-5 x/hari, kuning BAK : pasien BAK
jernih, tidak ada keluhan. menggunakan pispot di bantu
suami , warna kuning,
produksi urin ± 200 cc/2 jam
Pola tidur dan 6-8 jam/hari Pasien mengatakan istirahat
istirahat tidur sedikit terganggu karena
merasakan nyeri .
Pola aktifitas Pasien mampu beraktifitas Dibantu suami pasien
secara mandiri
Tidak ada kebiasaan merokok
atau minum alkohol
Pola reproduksi Pasien mengatakan merasa -
dan seksual nyeri saat bersenggama
( dispareunia).
Personal hygiene Mandiri Dibantu suami pasien
X PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : cukup, pasien tampak lemes, berbaring di tempat tidur,
kesadaran composmentis, GCS 456
4
2. Muka : simetris, tampak pucat, ekspresi wajah kadang tampak
meringis menahan nyeri.
3. Mata : sklera tampak anemis.
4. Telinga : dalam batas normal
5. Hidung : dalam batas normal
6. Mulut dan faring : dalam batas normal
7. Leher : dalam batas normal
8. Payudara dan ketiak : payudara bentuk simetris, tidak ada benjolan, puting
menonjol, aerola tampak coklat kehitaman.
9. Thorak : dalam batas normal
10. Paru
a. Inspeksi : pergerakan dada simetris
b. Palpasi : pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi : sonor
d. Auskultasi : suara nafas vesikuler,tidak ada suara nafas tambahan.
11. Jantung
a. Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : pulsasi kuat dan teratur
c. Perkusi : redup
d. Auskultasi : denyut jantung teratur, tidak ada bunyi jantung
tambahan
12. Abdomen :
a. Inspeksi : perut tampak supel, benjolan (-), lesi (-), pasien
tampak memegangi perutnya dan wajah meringis kesakitan saat dilakukan
penekanan.
b. Palpasi : tidak ada benjolan/ massa/tumor, nyeri tekan (+)
c. Perkusi : meteorismus (+)
d. Auskultasi : Bising usus 8x/mnt
13. Sistem Integumen : tidak ada cianosis, akral hangat, tidak ada kelainan kulit
14. Ekstremitas : parese/plegi (-), fraktur (-), Oedem (-), tangan tangan
terpasang infus.
15. Ukuran Panggul : -
16. Genetalia dan Sekitarnya : pasien menggunakan pembalut, pasien
mengatakan saat menstruasi hari pertama sampai dengan hari ke empat ganti
pembalut > 5 x /hari
17. Status Neurologis :
a. Tingkat Kesadaran : composmentis
b. Tanda – tanda perangsangan otak : -
c. Uji syaraf cranial :-
d. Fungsi motorik : dalam batas normal
e. Fungsi sensorik : dalam batas normal
f. Reflek fisiologis :-
g. Reflek patologis :-
5
Darah Lengkap : Hb : 8,9 gr/dl, lekosit : 6500 /ul, Trombosit : 231.000/ul,
Hematokrit : 37,3%
Hbs Ag : Non Reaktif
b. Ro. Foto/USG/EKG/Lain-lain :-
XII. PENATALAKSANAAN
Tanggal 15 Juli 2021
Infus RL 20 tpm
Injeksi Santagesik 3 x 1 amp
Injeksi ondancentron K/P
Injeksi Ranitidin 2 x 1 amp
p.o Lansoprazol 2 x 1 tab.
p.o Paracetamol 3 x 500 mg
6
ANALISI DATA
7
penyakitnya
TTV : TD 120/80 mmHg, Nadi 84
x/mnt. RR : 20 x/mnt. S : 36,6 ℃,
SpO2 98%
8
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO. TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL TT
KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan. Tingkat nyeri Manajemen Nyeri Manajemen nyeri diperlukan untuk Erna
dengan agen injury menentukan pengobatan yang
fisiologis Definisi : 1. Observasi diperlukan pasien
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Pengalaman sensorik atau emosional yang frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual Identifikasi skala nyeri
atau fungsional, dengan onset mendadak atau Identifikasi respons nyeri non verbal
lambat dan berintensitas ringan hingga berat Identifikasi faktor yang memperberat dan
dan konstan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
Ekspektasi : menurun tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap
Dengan kriteria :
respon nyeri
1. Keluhan nyeri menurun Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
2. Meringis menurun hidup
3. Sikap protektif menurun Monitor keberhasilan terapi komplementer
4. Gelisah menurun yang sudah diberikan
5. Kesulitan tidur menurun Monitor efek samping penggunaan
6. Menarik diri menurun analgetik
7. Berfokus pada diri sendiri menurun 2. Terapeutik
8. Perineum terasa tertekan menurun Berikan teknik non farmakologis untuk
9. Uterus teraba membulat menurun mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
10. Ketegangan otot menurun hypnosis, akupresur, terapi musik, Pengobatan non famakologi
9
11. Frekwensi nadi membaik biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, diperlukan sebagai pendamping
12. Tekanan darah membaik teknik imajinasi terbimbing, kompres terapi farmakologi yang diberikan
13. Perilaku membaik hangat/dingin, terapi bermain) ( muisal hipnosis dan akupresur
14. Pola tidur membaik Kontrol lingkungan yang memperberat meningkatkan relaksasi otot
rasa nyeri (mis. suhu ruangan, sehingga pasien menjadi relaks dan
pencahayaan, kebisingan) lebih tenang )
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
3. Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri Jika pasien mengerti tentang nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri yang dihadapi diharapkan pasien
Anjurkan memonitor nyeri secara lebih siap dalam menghadapi dan
mandiri mengatasi nyeri yang dirasakan
Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
Pemberian analgesic
Pemberian analgetik diperlukan
1. Observasi untuk mengatasi nyeri secara
Identifikasi karakteristik nyeri (mis. farmakologi karena terkadang
pencetus, pereda, kualitas, lokasi, dengan nonfarmakologi tidak
intensitas, frekuensi, durasi) berkurang
Identifikasi riwayat alergi obat
Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
(mis. narkotika, non-narkotika, atau
NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
10
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesudah pemberian analgesic
Monitor efektifitas analgesic
2. Terapeutik
Diskusikan jenis analgesik yang disukai
untuk mencapai analgesia optimal
Pertimbangkan pengguanaan infus
kontinu, atau bolus oploid untuk
mempertahankan kadar dalam serum
Tetapkan target efektifitas analgesik
untuk mengoptimalkan respons pasien
Dokumentasikan respons terhadap efek
analgesik dan efek yang tidak diinginkan
3. Edukasi
Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi
11
2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat Sediakan materi dan media pendidikan
3. Kemakpuan menjelaskan pengetahuan kesehatan
tentang suatu topic meningkat Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
4. Kemampuan menggambarkan pengalaman kesepakatan
sebelumnya yang sesuai dengan topic Berikan kesempatan untuk brtanya
meningkat
5. Perilaku sesui dengan pengetahuan 3. Edukasi
meningkat Jelaskan factor risiko yang dapat
6. Pertanyaan tentaang masalah yang dihadapi mempengaruhi kesehatan
menurun Ajarkan perilaku hidup bersih dan dan
7. Persepsi yang keliru terhadap masalah sehat
menurun Ajarkan strategi yang dapat digunakan
8. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat untuk meningkatkan perilaku hidup
menurun bersih dan sehat
Perilaku membaik
12
13