RANGKUMAN
JURNAL EPB (DM, KETOASIDOSIS, HIPERGLIKEMIA, TYROID)
1. Definisi
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit kronik akibat pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin yang
diprodukasi secara efektif, dan menimbulkan konsentrasi glukosa dalam meningkat
(American Diabetes Association, 2009).
Diabetes melitus adalah penyakit kronis progresif yang ditandai dengan
ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein,
mengarah ke hipoglikemia (kadar glukosa darah tinggi). Diabetes melitus adalah penyakit
yang memiliki tanda-tanda yaitu peningkatan kadar gula di dalam darah dengan
karakteristik terdapat resistensi insulin dan kurangnya insulin yang relatif dan bisa terjadi
komplikasi akut maupun kronis. Diabetes melitus adalah merupakan suatu penyakit
metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) yang terjadi
karena adanya gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin maupun kedua duanya
(American Diabetes Association, 2013).
2. Pengelolaan DM yaitu:
3. Perencanaan makanan
Biasanya pasien DM yang berusia lanjut terutama yang gemuk dapat dikendalikan
hanya dengan pengaturan diet saja serta gerak badanringan dan teratur. Makanlah
aneka ragam makanan yang mengandung sumberzat tenaga, sumber zat pembangun
serta zat pengatur.
1) Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein
yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentangdan lain-
lain.
2) Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan
mineral.Makanan sumber zat pembangun seperti kacangkacangan, tempe, tahu,
telur,ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain.
3) Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanansumber
zat pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan
4. Terapi farmakologi
Terapi farmakologi sebagai terapi standar dari diabetes melitus,terapi
ini terdiri dari:
1) pemberian obat Pemicu sekresi insulin (insulin secretagogue) misalnya
sulfonilurea dan glinid,
2) penambah sensitivitas terhadap insulin misalnya metformin dan tiazolidindion,
penghambat glukoneogenesis misalnya metformin, dan
3) penghambat absorpsi glukosa misalnya penghambat glukosidase alfa.
Dan Insulin Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi empat jenis, yakni:
1) insulin kerja cepat (rapid acting insulin)
2) insulin kerja pendek (short acting insulin)
3) insulin kerja menengah (intermediate acting
B. Ketoasidosis Diabetik
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.ui.ac.id/
abstrakpd .jsp%3Fid
%3D20358618&ved=2ahUKEwj7us6vzsn2AhVB_XMBHUJ_CnIQFnoECAoQAQ
&usg=AOvVaw0TIWSvxWjq1y7WLWYje4go
http://www.jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/206/171
file:///C:/Users/asus/Downloads/15874-38926-1-PB.pdf