Anda di halaman 1dari 5

SOAL DAN PEMBAHASAN UKOM STASE KDP

1. Seorang laki-laki usia 60 tahun di antar ke IGD dengan diagnosa medis syok kardiovaskuler,
perawat menjelaskan kondisi klinis dan prosedur panatalaksanaan yang akan dilakukan
kepada keluarga. Apakah prinsip etik yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
b. Veracity
c. Autonom
d. Benificiency
e. Non Maleficiency
Pembahasan :
Prinsip-prinsip etik dalam keperawatan sebagai berikut:
Justice : perawat mampu berbuat adil terhadap klien dan keluarga
Otonomi : menghormati hak klien dan keluarga
Benificiency : semua tindakan bermanfaat bagi klien dan keluarga
Non maleficiency : tidak merugikan
Confidentiality : kerahasiaan
Veracity : kejujuran

2. Seorang perempuan berusia 78 tahun,di rawat di bangsal neurologi dengan keluhan sesak
napas,tampak sedih dan selalu marah. Pasien menderita TBC dan dirahasiakan penyakitnya
atas permintaan keluarga. Perawat pun menjawab tidak ada penyakit serius yang di derita
oleh pasien saat pasien bertanya tentang kondisi penyakitnya kepada perawat. Apakah
pelanggaran etik yang dilakukan oleh perawat?
a. Otonomi Dan Justice
b. Veracity Dan Justice
c. Otonomi Dan Veracity
d. Fidelity Dan Confidential
e. Justice Dan Non Maleficiency
Pembahasan :
Pasien memiliki hak untuk mendapatkan informasi tentang penyakitnya dari perawat
maupun dari tenaga medis. Perawat juga harus mengatakan sejujur jujurnya mengenai
kondisi pasien jika ditanya oleh pasien disesuaikan dengan tingkat pendidikan pasien
agar pasien mudah memahaminya.

3. Seorang laki laki berusia 58 tahun sedang diruangan hemodialisa menjalani terapi
hemodialisa yang ke-12. Pasien mengatakan merasa bosan dengan pengobatan yang dijalani.
Perawat berinteraksi dengan pasien menjelaskan tujuan hemodialisa serta pemahaman
tentang kualitas hidup yang baik. Apa prinsip etik yang tepat untuk kasus tersebut ?
a. Nonmaleficience
b. Beneficience
c. Otonomi
d. Veracity
e. Justice
Pembahasan :
Semua tindakan dalam hemodialisa bermanfaat pada pasien untuk memperpanjang
harapan hidup pasien. Dalam hal ini perawat melakukan tindakan untuk memotivasi
pasien tetap melakukan terapinya.
4. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS dengan Keluhan nyeri pada pinggang sebelah
kanan dan bertambah nyeri saat BAK, rasa tidak puas saat miksi, klien pernah di rawat di RS
dengan riwayat BAK bercampur darah 3 Tahun sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik TTV
TD 130/80 mmHg, N ; 88x/i, S; 37,9ºC, R; 20x/i. Hasil USG menunjukan adanya batu ureter
distal dextra. Prioritas utama masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
a. Hipertemi
b. Nyeri Kronik
c. Retensi Urine
d. Hambatan Eliminasi Urine
e. Defisit Perawatan Diri (Eliminasi)
Pembahasan :
Hambatan eliminasi urine yaitu disfungsi eliminasi urine yang ditandai dengan disuria
(nyeri saat miksi), sering berkemih, berkemih tidak tuntas, inkontinensia urine, yang
disebabkan adanya obstruksi anatomik, serta infeksi saluran kemih.
Retensi urine adalah pengosongan kandung kemih tidak tuntas yang ditandai dengan
tidak adanya haluaran urine, distensi kandung kemih, sensasi kandung kemih penuh

5. Seorang laki-laki usia 50 Tahun dirawat di RS dengan Keluhan nyeri saat BAK, sering BAK
pada malam hari, rasa tidak puas saat miksi, Hasil USG menunjukan adanya batu ureter.
Pada pemeriksaan fisik TTV TD 120/80 mmHg, N ; 88x/i, S; 37,9ºC, R; 20x/i. Apakah
Tindakan mandiri keperawatan yang tepat untuk membantu pola eliminasi urine pada kasus
tersebut?
a. Berikan tindakan kenyamanan
b. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
c. Mengajari tehnik relaksasi untuk mengurangi nyeri
d. Tingkatkan pemasukan cairan sampai dengan 2500 ml/hari
e. Awasi pemeriksaan laboratorium untuk elektrolit, BUN dan kreatinin
Pembahasan :
Terapi batu saluran kemih yang dapat dilakukan oleh perawat adalah dengan melakukan
edukasi pasien mengenai pengenceran air kemih dan perubahan pola diet. Terapi penting
adalah pengenceran air kemih tanpa mengubah komposisi air kemih sehingga di tekankan
jumlah yang diminum 2,5 – 3 liter perhari dengan air kemih 2,5 liter/hari. Air yang
diminum harus terdistribusi sepanjang hari, minum 2 cangkir setiap 2 jam dan minum
sebelum dan sesudah buang air kecil.

6. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RS dengan Keluhan nyeri saat BAK, sering BAK
pada malam hari, rasa tidak puas saat miksi. Hasil USG menunjukan adanya batu saluran
kemih. Perawat menganjurkan untuk meningkatkan komsumsi cairan. Apakah Rasional dari
tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Mengurangi nyeri
b. Indikasi disfungsi ginjal
c. Meningkatkan kenyamanan
d. Mencegah kekurangan cairan
e. Meningkatkan pengenceran kemih
Pembahasan :
Terapi batu saluran kemih adalah pengenceran air kemih tanpa mengubah komposisi air
kemih sehingga di tekankan jumlah yang diminum 2,5 – 3 liter perhari dengan air kemih
2,5 liter/hari. Hidrasi yang cukup meningkatkan pengenceran kemih sehingga membantu
mendorong lewatnya batu serta mencegah kekambuhan berulang

7. Seorang laki-laki berusia 54 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosa
Hepatomegali. Hasil pengkajian terdapat edema tungkai +3 dengan shifting dullness,
mual, TD 100/60 mmHg, Frekuensi nadi 110 x/menit,suhu 38 o C, frekuensi napas 24x/
menit, kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1,5 gr/dL. Apakah intervensi prioritas pada kasus
tersebut?
a. Memberikan posisi nyaman buat pasien
b. Monitoring intake dan output cairan
c. Monitoring tanda-tanda vital
d. Memberikan terapi diet
e. Manajemen aktivitas
Pembahasan:
Edema/acites dapat disebabkan karena kelebihan pemberian dan kegagalan
mengeksresi cairan dan kegagalan organ. Jika terdapat edema, maka tekanan
hidrostatis darah akan mendorong ke ruang intertisiel. Sehingga perlu dilakukan
monitoring untuk mengetahui progresifitas edema tersebut. Pada kasus tersebut
pasien mengalami kondisi kelebihan volume cairan yang ditandai dengan edema
dan penumpukan cairan di rongga abdomen yang ditandai dengan adanya shifting
dullness.

8. Seorang laki-laki berusia 22 tahun diantar oleh polisi ke IGD akibat kecelakaan lalu lintas.
Hasil pengkajian didapatkan V. Excoriasi pada wajah, tampak luka lebam pada tangan
kanan dan V. Laseratumdi kaki kanan dengan diameter 1x0,5x0,5 cm. Hasil pemeriksaan
TTV, TD: 110/80 mmHg, N: 74x/menit, P: 22x/menit. Pasien mengeluh nyeri hebat saat
tangan kanan digerakkan. Perawat mencurigai adanya fraktur pada tulang radius-ulna.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada pasien berdasarkan kasus
tersebut?
a. Memasang infus
b. Melakukan Bebat tekan
c. Melakukan perawatan luka
d. Melakukan Pembidaian/fiksasi luar
e. Melakukan pemasangan kassa 3 sisi
Pembahasan :
Tindakan keperawatan yang tepat dilakukan berdasarkan kasus diatas yakni melakukan
pembidaian atau fiksasi luar. Pasien dicurigai mengalami fraktur oleh sebab itu untuk
mencegah pergerakan/pergeseran tulang, serta mengurangi terjadinya cedera baru perlu
dilakukan pembidaian atau meng immobilisasi tulang.

9. Seorang laki-lakiberusia 35 tahun dirawat di ruang perawatan bedah dengan post op ORIF
fraktur tibia dextra hari kedua. Saat pengkajian pasien takut bergerak, nyeri terasa saat
bergerak, dan terpasang Gips. Aktivitas Pasien dibantu oleh keluarga. Hasil pemerikasaan
TTV, RD: 120/80 mmHg, frekuensi nadi 74x/menit, P : 16x/permenit, S: 36,7oC. Apakah
masalah keperawatan yang tepat berdasarkan kasus diatas?
a. Gangguan Activty Daily Living
b. Gangguan mobilitas fisik
c. Intoleransi aktivitas
d. Risiko cedera
e. Nyeri akut
Pembahasan :
Berdasrkan data focus pada kasus diatas masalah keperawatan yang dapat diangkat yakni
gangguan mobilitas fisik yang ditandai dengan keterbatasan gerakan fisik, rasa cemas
saat bergerak, terpasang gips, dan terasa nyeri saat bergerak.

10. Seorang laki-laki berusia 58 tahun dirawat di Rs dengan keluhan lemah, tidak mau makan,
nyeri pinggang sebelah kanan bekas operasi, tidak bisa melakukan aktivitas karena jika
bergerak nyerinya akan timbul. Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan skala nyeri 8. TD
130/90, frekuensi nadi 110×/m, frekuensi nafas 24x/m, suhu 37,4°c. Apa masalah utama
pada kasus diatas?
a. Nyeri
b. Kelemahan
c. Resiko infeksi
d. Intoleransi aktivitas
e. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Pembahasan :
Data menunjukkan skala nyeri 8 dan dan untuk nyeri lebih banyak. Sehingga masalah
keperawatan utama yg diangkat adalah nyeri. Pengkajian berdasarkan PQRST

11. Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD dengan kondisi penurunan kesadaran. Hasil
pengkajian didapatkan pasien memiliki riwayat Diabetes mellitus type 2 dan riwayat
pengobatan penurun gula darah, tampak siaonosis, gelisah, nafas berbau amoniak, airway
bebas, TD 130/ 90 mmHg, frekuensi nadi 115 x/menit, frekuensi nafas 25 x/menit, suhu
36,5°C. Sudah diberikan bantuan Oksigenasi. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya
yang dilakukan?
a. Memberi insulin
b. Memasang Opa/ Gudel
c. Melakukan pemeriksaan GDS
d. Memberikan Cairan NaCl 0,9%
e. Memberikan cairan Dextrose 70%
Pembahasan :
Karena Airwaynya sudah bebas dan sudah mendapatkan bantuan Oksigen maka, lakukan
cek GDS nya terlebih dahulu sebelum menentukan cairan apa yang akan diberikan.
Karena penurunan kesadaran pada pasien DM bisa jadi diakibatkan oleh Hiperglikemia
atau Hipoglikemia. Seandainya Airwaynya tidak bebas maka bebaskan terlebih dahulu
dengan alat atau tanpa alat.
12. Seorang perempuan berusia 35 tahun, dirawat di ruang interna dengan keluhan batuk
berdahak dan sesak nafas. Dari pengkajian didapatkan dahak tidak bisa keluar, ronkhi pada
paru kanan, pernafasan 26x/menit. Menurut rencana klien akan dilakukan tindakan
fisioterapi dada untuk membantu mengeluarkan dahak. Manakah tindakan pertama yaang
dilakukan perawat pada klien tersebut?
a. Memberikan posisi duduk
b. Memberikan minum air hangat
c. Meletakan kepala klien lebih tinggi dari kaki
d. Memeriksa nadi dan tekanan darah setiap 30 menit
e. Meletakkan dua bantal pada pergelangan kaki dan leher

13. Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat dengan keluhan kelelahan. Hasil
pengkajian tampak ikterus, perut membesar, teraba keras, Lingkar perut 113 cm, pasien
merasa begah di perut disertai mual , edema pada kedua tungkai. TB=150cm, BB=70 kg.
Observasi TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu
36oC. Hasil USG : ascites. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut?
a. Berikan porsi makan sedikit tapi sering
b. Batasi cairan maksimal 1500 cc/hari
c. Anjurkan diit rendah protein
d. Kolaborasi cairan parenteral
e. Batasi pemberian natrium

14. Seorang laki-laki usia 30 Tahun masuk RS Ortopedi dengan keluhan nyeri pada lengan
sebelah kiri akibat kecelakaan sepeda motor. Hasil pemeriksaan fisik adanya derik tulang
(krepitus), TD 130/80 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 37,8ºC, lengan kiri
nampak lebam dan oedema, ekspresi wajah meringis. Apakah Diagnosa keperawatan utama
pada kasus tersebut?
a. Hipertermi
b. Nyeri Akut
c. Intoleran Aktivitas
d. Gangguan Integritas Kulit
e. Gangguan Mobilitas Fisik

15. Seorang laki-laki usia 50 tahun di rawat di ruang perawatan dengan diagnosa medis
Bronchopneumonia. Hasil pengkajian didapatkan klien batuk disertai dahak, bernafas
dengan otot bantu pernafasan, pernafasan cuping hidung, terdengar suara ronkhi dilobus
bagian kanan, frekuensi nafas 35 x/menit, suhu 38,8 oC. Apakah tindakan mandiri perawat
pada klien tersebut?
a. Obat mukolitik
b. Melakukan suction
c. Melakukan nebulizer
d. Pemberian obat ekspetoran
e. Melakukan fisioterapi dada

Anda mungkin juga menyukai