PROPOSAL
RIVALDI NARDI
201801081
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL
RIVALDI NARDI
201801081
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Prodi Ners
Widya Nusantara Palu
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Beban Kerja.................................................................. 5
B. Tinjauan Kepuasan Kerja...................................................................... 9
C. Kerangka Konsep.................................................................................. 21
D. Hipotesis............................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.................................................................................. 23
B. Tempat dan waktu penelitian................................................................ 23
C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 23
D. Variabel Penelitian................................................................................ 25
E. Definisi Operasional............................................................................. 25
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 25
G. Teknik pengumpulan data..................................................................... 26
H. Analisis Data......................................................................................... 27
I. Bagan Alur Penelitian........................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar belakang
Pelayanan kesehatan sendiri merupakan suatu upaya yang dilakukan
organisasi baik mandiri maupun bersama-sama dalam meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit seseorang, baik kelompok maupun
masyarakat. Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit sangat perlu
dilakukan dengan profesional agar dapat memberikan kepuasan kepada
pengguna jasa pelayanan kesehatan. Dalam mewujudkan kualitas tenaga
kesehatan yang bekerja dalam sebuah rumah sakit haruslah benar-benar
melakukan pekerjaannya dengan profesional serta mempunyai loyalitas yang
tinggi di tempat mereka bekerja1.
Pelayanan kesehatan diantaranya ialah pelayanan keperawatan yang
merupakan suatu kesatuan dalam pelayanan dirumah sakit. Pelayanan
keperawatan yang optimal merupakan bentuk tanggungjawab yang semestinya
diterapkan tenaga keperawatan dalam proses peningkatan serta
mempertahankan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan selama 24 jam
secara berkesinambungan2.
Berdasarkan World Health Organization (WHO)3 menyatakan bahwa
jumlah perawat di seluruh dunia pada tahun 2019 ada sebanyak 28 juta perawat
dimana perawat professional dengan jumlah 19,3 juta, 6 juta perawat
professional asosiasi dan sisanya tidak diklasifikasikan. Jumlah perawat di
Indonesia setiap tahunnya meningkat, menurut Badan Pusat Statistik pada
tahun 2019 jumlah perawat sebanyak 345.508, meningkat sebesar 92.726 pada
tahun 2020 menjadi 438.234. Pada tahun 2021 jumlah perawat kembali
meningkat sebesar 72.957 dan menjadi 511.191.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(KEMENKES RI), menunjukkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang
1
2
perawat yang cuti, dan 1 perawat mengatakan bahwa beban kerja akan
meningkat pada kondisi hari raya karena ada perawat yang cuti hari raya
sehingga jumlah perawat sedikit dan proses pendokumentasian asuhan
keperawatan dapat meningkatkan beban kerja.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, sehingga
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan beban kerja
dengan kepuasan kerja perawat pelaksana diruangan bedah RSU Anutapura
Palu.”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut “Adakah Hubungan beban kerja dengan
kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah RSU Anutapura
Palu?”
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui Hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah RSU Anutapura Palu.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi Beban Kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat
Inap Bedah RSU Anutapura Palu.
b. Untuk mengidentifikasi Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang
Rawat Inap Bedah RSU Anutapura Palu.
c. Untuk Menganalisis Hubungan Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Bedah RSU Anutapura Palu.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi institusi pendidikan ( STIKes Widya Nusantara Palu )
Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan tambahan referensi di
perpustakaan.
6
2. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini, dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi
masyarakat
3. Bagi RSU Anutapura
Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi RSU Anutapura dan
digunakan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Tinjauan umum Beban kerja
a. Pengertian
Berbagai indikator yang berkaitan dengan jumlah kesulitan
seseorang dalam pekerjaan dapat didefenisikan sebagai beban kerja.
Beban kerja juga dapat dimaknai sebagai keseluruhan stuktur pekerjaan
disuatu waktu pada lingkungan, organisasi, pribadi adalah hal fisik serta
psikologis, dan faktor situasional 11.
Beban kerja ialah hasil dari keseluruhan pekerjaan yang dapat di
hitung dengan cara hasil perkalian antara waktu, jumlah pekerjaan serta
besaran pekerjaan yang ditanggung pada suatu jabatan atau posisi diunit
organisasi. Perlu dilakukan kerselarasan antara beban kerja, kemampuan
kerja, dan lingkungan kerja dalam mencegah timbulnya bahaya bagi diri
sendiri dan secara umum bagi masyarakat serta dapat memperoleh
optimalisasi dan produktivitas kerja, perihal ini tertuang dalam UU
Kesehatan No.36 Tahun 2009 12.
Beban kerja yaitu penilaian pada suatu waktu tertentu yang
berkaitan dengan frekuensi atau jumlah kegiatan rata-rata dari berbagai
pekerjaan. Beban kerja diartikan sebagai pencatatan terkait volume atau
hasil pekerjaan yang dapat megambarkan produktifitas pekerja pada
suatu bagian. Sejumlah pekerjaan harusnya diselesaikan dalam suatu
waktu oleh seseorang atau kelompok atau beban kerja dapat dinilai pada
dua sudut pandangan yaitu sudut pandang subjektif dan objektif. Beban
kerja subyektif ialah individu yang menggunakan ukuran, tekanan serta
kepuasan kerja dengan menggunakan perasaan kelebihan beban kerja.
Sedangkan penilaian yang dilakukan menggunakan waktu yang terpakai
dan jumlah aktivitas merupakan beban kerja secara objektif 13.
8
(4) Seorang perawat akan diamati oleh satu observer selama proses
bekerja sesuai dengan shiftnya.
b) Work sampling (sampling pekerjaan)
Teknik ini diterapkan untuk pengamatan setiap aktivitas yang
dijalankan oleh perawat. Metode dalam memperoleh informasi
yaitu jenik aktivitas yang dilakukan sesuai kemampuan dalam
interval waktu yang telah ditetapkan. Observer perlu melakukan
pengamatan dari jarak yang jauh seakan-akan tidak sedang
mengamati agar perawat yang bekerja sesuai aslinya atau kebiasaan
selama ini.
c) Continous sampling (Pengambilan sampel terus menerus)
Teknik pengambilan sampel terus menerus tidak jauh beda
terhadap teknik sampling pekerjaan letak perbedaan pada kedua
teknik ini berada pada metode pengamatan setiap aktivitas perawat
yang diterapkan terus menerus dan dicatat atau didokumentasi
secara detail dan juga menggunakan perhitungan lama waktu
pelaksanaan. Proses pendokumentasian dijalankan dari datangnya
perawat hingga pada waktu pulangnya perawat. Pengamatan juga
dilakukan terhadap beberapa perawat secara menyeluruh.
Pengamatan dapat dilakukan kepada satu atau lebih perawat secara
bersamaan.
d) Self reporting (variasi antara time studyand task frequency)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh observer, dimana observer
menilai setiap daftar aktivitas yang ditentukan oleh peneliti
sehingga kegiatan yang dikerjakan dapat diisi pada daftar tersebut.
Pendokumentasian tugas harian yang berisikan setiap pekerjaan
yang ditugaskan, proses ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Hasil dari pendokumentasian ini dapat dinilai dari lamanya
kegiatan yang dilangsungkan serta jenis kegiatan yang
dikerjakan.16.
c. Standar beban kerja
Standar beban kerja perawat sebagai berikut:
11
1) Dinas pagi
Jumlah jam efektif 357 menit sedangkan jumlah jam dinas 420 menit.
Beban kerja: K4: 1428 menit, K3: 1071menit, K2 : 714 menit K1: 357
menit.
2) Dinas sore
Jam dinas = 420 menit. Jumlah jam efektif = 357 menit.
Beban kerja: K1 = 357 menit, K2 = 714 menit, K3 = 1071 menit, K4
= 1428 menit.
3) Dinas malam
Jam dinas = 600 menit. Jumlah jam efektif = 510 menit.
Beban kerja: K1 = 510 menit, K2 = 1020 menit, K3 = 1530 menit, K4
= 2040 menit.
Keterangan:
K1 : Kategori klien dengan perawatan mandiri dan diberi bobot 1
K2 : Kategori klien dengan perawatan minimal dan diberi bobot 2
K3 : Kategori klien dengan perawatan moderat dan diberi bobot 3
K4 : Kategori klien dengan perawatan intensif dan diberi bobot 417.
2. Kepuasan Kerja
a. Definisi kepuasan kerja
Kepuasan seseorang dalam bekerja akan diawali dengan rasa
tenang dan nyaman dalam bekerja memperoleh kepuasan kerja sesuai apa
yang diinginkan. Seseorang mengalami suatu rasa puas dan memperoleh
rasa senang dikarenakan terpenuhinya apa yang menjadi harpan bahkan
melebihi harapan orang tersebut. Kepuasan kerja juga bisa diartikan
sebagai bentuk usaha individu dalam mencapai suatu keinginan atau
tujuan dengan mendapat kompensasi atau imbalan dari tempat dimana
individu itu bekerja 18.
Respon emosional atau respon afektif individu dalam menanggapi
berbagai aspek atau segi pekerjaan merupakan bentuk dari kepuasan
kerja. Sehubungan dengan hal tersebut kepuasan kerja bukan merupakan
konsep tunggal, melainkan berbagai konsep kerja yang berkaitan dengan
promosi, upah/gaji, supervise, rekan kerja ataupun secara menyeluruh
12
c) Hubungan kerja
Hubungan atau relasi antar perawat yang terjalin dalam pekerjaan
perlu dibangun..Saifuddin44, mengungkapkan bahwa rekan kerja
secara sosial dapat saling mendukung satu sama lain yang
merupakan faktor dari kepuasan kerja.
d) Kesesuaian kerja ialah latar belakan Pendidikan yang tidak sesuai
dengan pekerjaan yang diemban.
e) Pengawasan
Kemampuan dari pengawas dalam memberikan dukungan.
Menurut Salbiah45, setiap kegiatan profesional dalam proses
pelayanan keperawatan yang dijalankan oleh kepala ruangan
merupakan bentuk supervisi keperawatan yang berkaitan dengan
restorative, formatif, dan normative dalam peningkatan
produktivitas kerja.
Swasto46 menjelaskan bahwa proses perpindahan dari satu
posisi ke posisi yang lain yang lebih tinggi merupakan promosi
sebagai bentuk prestasi kerja atau imbalan dari hasil dari masa
kerja yang lama dan progress kerja yang baik. Asas promosi
jabatan sebagaimana Hasibuan47 mengemukakan bahwa :
(1) Formasi, pelaksanaan promosi sepatutnya didasari pada asas
yang berlaku dikarenakan promosi karyawan dapat
dilaksanakan bila ada formasi atau lowongan, agar terdapat
uraian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh individu
tersebut.
(2) Kepercayaan, merupakan dasar dari promosi, sebelum
melangsungkan promosi alangkah baiknya berlandaskan pada
asas keyakinan atau kepercayaan berkaitan dengan kejujuran,
kecakapan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dalam
melaksanakan berbagai tugas dengan baik pada sturuktur atau
jabatan tersebut.
14
2) Sebagai “advocate”keluarga
Peran perawat sebagai “advocat” keluarga yaitu lebih kepada
membantu menentukan hak pasien. Didalam peran ini, perawat
memberikan pelayanan terhadap kebutuhan pasien sebagai tenaga
kesehatan, beberapa contoh peran tersebut adalah menyampaikan
kemauan pasien, penjelasan mengenai informasi dari dokter dan juga
memberi rasa tenang dan nyaman kepada pasien dalam bentuk
dukungan positif.
3) Pelayan pasien
Upaya dalam pencegahan penyakit merupakan salah satu
bentuk pelayanan keperawatan yang melakukan asuhan keperawatan.
18
B. Kerangka Konsep
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Bedah RSU
Anutapura Palu (Ruangan garuda atas, garuda bawah, kakatua)
2. Waktu
Penelitian akan dilakukan pada bulan Juni Tahun 2022.
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan
subjek yang memiliki karakteristik tertentu dan diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan tarik kesimpulannya38. Populasi pada penelitian ini
adalah perawat pelaksana yang bertugas di Ruang Rawat Inap Bedah RSU
Anutapura Palu berjumlah 32 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tertentu. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling
yaitu. semua perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Bedah RSU
22
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Indepeden
Variabel indepnden merupakan variabel bebas yang mana
keberadaan dari karakteristik subjek penelitian akan merubah variabel
lainnya 39 Variabel independen dari penelitian ini adalah Beban kerja.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel terikat yang berubah akibat
adanya pengaruh dari variabel independen.Variabel dependen pada
penelitian ini Kepuasan kerja Perawat pelaksana.
E. Definisi Operasional
1. Beban kerja
Definisi : Beban kerja perawat ialah setiap aktivitas perawat
yang tidak terpikirkan dikarenakan beragam jenis
pekerjaan yang menuntut perawat untuk dapat
menjamin keselamatan pasien.
Alat Ukur : Kuesioner
Cara Ukur : Pengisian Kuesioner
Skala : Ordinal
Hasil Ukur : Beban Kerja Berat Jika Nilai Responden ≤ 13-25
: Beban Kerja sedang Jika Nilai Responden ≥ 26 -38
: Beban kerja Ringan Jika Nilai Responden ≥ 39-52
23
2. Kepuasan Kerja
Definisi : Kepuasan kerja ialah suatu perasaan senang yang
dialami oleh perawat pelaksana, berkaitan dengan
pencapaian harapan atau hasil dari aspek gaji,
fasilitas, hubungan kerja, kesesuaian kerja,
pengawasan dan promosi.
Alat Ukur
: Kuesioner
Cara Ukur
: Pengisian Kuesioner
Skala
: Nominal
Hasil Ukur
: Kurang Puas jika nilai < Mean/Median
Puas jika nilai ≥ Mean/Median
F. Instrument Penelitian
likert dengan pilihan jawaban tidak puas diberi nilai 0, puas di beri nilai 1
dan sangat puas diberi nilai 2.
H. Analisis Data
n : Sampel.
2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis data yang digunakan untuk
menentukan hipotesis. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui makna
hubungan antara variabel independen dan dependen dengan mengggunakan
uji Chi-Square.
Peneliti menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubunghan
antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji Chi-
Square.
Peneliti menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan
antara variabel yang akan diteliti dengan taraf signifikan (a = 0,05) a = 0,05
yaitu batasan maksimal tertinggi yang akan dijadikan patokan peneliti yaitu
jika nila p-value ≥0,05 maka HO diterima yang berarti tidak ada hubungan
dan sebaliknya jika nilai p-value ≤0,05 maka HO ditolak artinya ada
hubungan yang bermakna.18
Rumus Chi-Square :
(f 0−fe)
x ²=Ʃ
fe
Keterangan :
x2= Nilai Chi-Square
f0= frekuensi observasi atau pengamatan
fe= frekuensi ekspetasi atau harapan
syarat uji Chi-Square yaitu sel yang mempunyai nilai expected lebih
dari 5 maksimal 20% dari jumlah sel. Jika syarat dari uji Chi-Square tidak
memenuhi maka menggunakan alternatif uji Chi-Square yang bergantung
pada tabel.
a. Untuk tabel 2x2 alternatif uji Chi-Square adalah uji Fisher’s
b. Untuk tabel 2xK atau Bx2 dimana B dan K merupakan data kategori
nominal lebih dari dua kategori, alternatif Chi-Square adalah
penyerderhanaan sel. Jika penyederhanaan sel tidak logis, terpaksa kita
menggunakan uji Chi-Square.
26
c. Untuk tabel 2xK atau Bx2, dimana B dan K merupakan data kategorik
lebih dari 2, alternatif Chi-Square merupakan uji Mann-Whitneyatau
penyederhanaan sel.
I. Alur penelitian
Studi Pustaka
Hipotesis
Observasi
Lapangan Dan
Peijinan
Mengumpulkan Data
Pengolahan Data
DAFTAR PUSTAKA