Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KEPERAWATAN 10

RUANG TERATAI
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Fanny Fitriana PO.62.20.1.19.408
Johnery Christian O.P PO.62.20.1.19.412
Julia Putri PO.62.20.1.19.413
Kristi Anggreini Sinambela PO.62.20.1.19.414
Puja Amanda Wahyudi PO.62.20.1.19.426
Rini PO.62.20.1.19.427
Safira Insan Brillianty PO.62.20.1.19.429
Tri Saputra PO.62.20.1.19.436
Veni Retnosari PO.62.20.1.19.437
Welan Danuarta PO.62.20.1.19.438

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER V
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan akhir
Praktik PK 10 di Ruang teratai RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Disahkan di Palangka Raya tanggal April 2022

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

Ns. Aida Kusnaningsih.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat Elvry Marthalina, S.Kep., Ners

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang selalu mencurahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua sehingga tetap senantiasa menjalankan amanahNya sebagai makhluk ciptaanNya.

Sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada Ibu Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp.Kep.
Mat selaku pembimbing institusi dan Elvry Marthalina, S.Kep., Ners selaku pembimbing klinik atas
kesediannya memberikan bimbingan dan saran yang membangun sehingga laporan akhir ini dapat
terselesaikan tepat waktu.

Kami sangat berharap laporan akhir ini dapat bermanfaat, khususnya bagi pembaca Kami
sangat menyadari bahwa laporanl ini jauh dari sempurna.Untuk itu, saya berterima kasih atas saran
positif dari Bapak/Ibu Dosen sekalian.

Palangkaraya, 27 April 2022

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan......................................................................................................................ii
Kata Pengantar .............................................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang.....................................................................................................................1
B. Tujuan praktik.....................................................................................................................2
C. Manfaat praktik...................................................................................................................3
D. Ruang Lingkup Kegiatan.....................................................................................................3
E. Tempat dan waktu...............................................................................................................4
F. Tahap Pelaksanaan..............................................................................................................4
BAB II Tinjauan umum RS
A. Sejarah dan perkembangan RS............................................................................................
B. Gambaran umum RS...........................................................................................................
C. Visi,Misi dan Motto.............................................................................................................
D. Organisasi RS......................................................................................................................
E. Sarana dan Prasarana RS.....................................................................................................
F. Gambaran umum ruang keperawatan..................................................................................
BAB III Pendekatan pengkajian terhadap aspek manajemen RS
A. Pengumpulan data...............................................................................................................
B. Analisis SWOT....................................................................................................................
C. Identifikasi masalah.............................................................................................................
D. Perencanaan (Plan Of Action).............................................................................................
BAB IV Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi
A. Tahap Implementasi............................................................................................................
1. Survey struktur dan mutu.............................................................................................
2. Bermain peran: Karu,Katim,dan PA.............................................................................
3. Kasus kelolaan..............................................................................................................
4. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan POA.......................................................................
B. Tahap evaluasi.....................................................................................................................
1. Survey struktur dan mutu.............................................................................................
2. Bermain peran: Karu,Katim,dan PA.............................................................................
3. Kasus kelolaan..............................................................................................................
4. Evaluasi hasil kegiatan dan pencapaian tujuan.............................................................
BAB V Kesimpulan dan saran........................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................
C. Refleksi individu-manfaat,tantangan dan rekomendasi......................................................
iv
Daftar pustaka..................................................................................................................................
Lampiran

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974, rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan
paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit. (kuratif) dan pencegahan penyakit
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga
kesehatan dan pusat penelitian medik. Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara
sinergis antar disiplin profesi kesehatan dan non kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Dalam
pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan posisi kunci, yang dibuktikan oleh
kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan
hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit
maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. (Wiwiek, 2018)
Menurut Nursalam (2020), keperawatan sebagai pelayanan yang professional bersifat
humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard
professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama.
Keperawatan profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat yang
selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk selalu
melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik (etikal).
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan, yang dilaksanakan di
sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen pelayanan perawatan. Manajemen
pelayanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis
dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam manajemen
tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam
mencapai tujuan organisasi.
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2020), merupakan suatu pelayanan
keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi
manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat
fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis,
hubungan antar manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperwatan yang bermutu,
berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen
keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan,
karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi.

1
Ciri-ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang
ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar,
efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan
tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik.
(Arwani, 2020)
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana keperawatan, asuhan
keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai dengan pengelolaan asuhan keperawatan yang
profesional.Model pemberian asuhan keperawatan merupakan salah satu pendekatan dalam
pengelolaan asuhan keperawatan profesional yang menjamin terwujudnya kesinambungan
dalam pemberihan asuhan keperawatan dan akuntabilitas. (Nursalam, 2020)
Ruang Teratai RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dalam pengelolaan asuhan
keperawatan profesionalnya menerapkan model pemberian asuhan. keperawatan dengan
metode TIM, melalui kerja kelompok yang terkoordinasi dan kooperatif dapat terwujud
pemberian asuhan keperawatan yang menyeluruh lengkap terhadap pasien.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan
kebutuhan klien.Dalam rangka meningkatkan keterampilan manajerial peserta didik
keperawatan selain mendapatkan materi manajemen kepemimpinan dalam keperawatan
mahasiwa juga melakukan praktek langsung di lapangan. Mahasiswa Program studi Sarjana
Terapan Keperawatan reguler V Poltekkes Palangka Raya melakukan praktek Stase
Manajemen Kepemimpinan dalam keperawatan di Ruang Teratai RSUD dr. Doris Sylvanus
dengan arahan pembimbing klinik dan pembimbing akademik.

B. Tujuan Praktik
1. Tujuan umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Ruang Teratai RSUD dr. Doris
Sylvanus Palangka Raya selama 14 hari diharapkan mahasiswa mampu menerapkan konsep
dan prinsip manajemen keperawatan pada unit pelayanan kesehatan secara nyata dalam
upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan kegiatan Program Sarjana Terapan Keperawatan Reguler V pada
stase Manajemen Keperawatan, mahasiswa mampu:
a. Mengumpulkan data, menganalisis data dan memahami data masalah dalam
pengorganisasian asuhan keperawatan
b. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
c. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
d. Menganalisis masalah dengan metoda SWOT dan menyusun rencana strategi
penyelesaian masalah
e. Mampu melaksanakan penerapan model prima : bermain peran, overan, ronde
keperawatan, sentralisasi obat, supervisi dan evaluasi kepuasaan pasien.

2
f. Mampu melakukan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan
g. Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan
h. Mengusulkan dan menerapkan alternatif tersebut kepada manajer keperawatan
i. Mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah

C. Manfaat Praktik
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
b. Mahasiswa dapat mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
c. Mahasiswa dapat Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SWOT dan menyusun rencana
strategi penyelesaian masalah
e. Mahasiswa dapat melakukan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan
f. Mahasiswa dapat mengusulkan dan menerapkan alternatif tersebut kepada manajer
keperawatan
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah

2. Bagi Perawat Ruangan


a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim
kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
c. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalah-masalah yang
ada diruangan
d. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan displin diri perawat.

3. Bagi Pasien dan Keluarga


a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.

4. Bagi Institusi Pendidikan


Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan
Model Manajemen Asuhan Keperawatan Profesional Tim.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


1. Melaksanakan tugas sesuai dengan POA yang telah di buat
2. Melakukan tindakan asuhan keperawatan

E. Tempat dan waktu


3
Tempat praktek mahasiswa Sarjana Terapan Keperawatan Reguler V Stase Manajemen
Keperawatan dilaksanakan di ruang Teratai RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
berlangsung mulai 18 April-30 April 2022. Pelaksanaa pengkajian manajemen keperawatan
dimulai pada minggu pertama yaitu dari tanggal 18 April – 19 April 2022
Pada tanggal 21 April 2022 mahasiswa melakukan Seminar awal tentang hasil dari pengkajian
dan identifikasi masalah.
Pelaksanaan role play berlangsung selama 10 hari yang dimulai tanggal 21 April – 30 April
2022.

F. Tahap pelaksanaan
Mahasiswa yang melakukan praktik manajemen keperawatan adalah mahasiswa program
Studi Sarjana Terapan Keperawatan Reguler V tahun 2022 oleh kelompok 3 dengan nama-nama
sebagai berikut :
1. Pembimbing akademik : Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp.Kep. Mat
2. Pembimbing lahan : Elvry Marthalina, S.Kep., Ners
3. Ketua : Johnery christian Omega putra
4. Sekertaris : Safira Insan Brilianty
5. Bendahara : Fanny Fitriana
6. Anggota :
1) Puja Amanda Wahyudi
2) Kristi Anggreini Sinambela
3) Julia putri
4) Veni Retnosari
5) Tri Saputra
6) Rini
7) Welan Danuarta

BAB II

4
Tinjauan Umum RS

A. Sejarah dan Perkembangan RS


Perkembangan RSUD dr Doris Sylvanus dimulai pada tahun 1959 dengan adanya kegiatan
klinik di rumah bapak Abdul Gapar Aden, Jl Suta Negara Nomor 447 yang dikelolanya sendiri
dibantu oleh isterinya ibu Lamus Lamon. Nama dr. Doris Sylvanus sendiri diambil nama
seorang dokter pertama asli Kalimantan Tengah.
Pada tahun1960 Klinik pindah ke Jl. Suprapto (rumah mantan Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi Kalimantan Tengah) dan pada tahun 1961 pindah lagi di Jl Bahutai Dereh (sekarang
Jl. dr Sutomo Nomor 9) dan berubah menjadi Rumah Sakit kecil berkapasitas 16 tempat tidur
yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan beserta laboratorium.
Sampai dengan tahun 1973 Rumah Sakit Palangka Raya masih dibawah pengelolaan/milik
Pemerintah Dati II Kodya Palangka Raya dan selanjutnya dialihkan pengelolaannya/menjadi
milik Pemerintah Propinsi Dati I Kalimantan Tengah.
Rumah Sakit terus dikembangkan menjadi 67 tempat tidur dan pada tahun 1977 secara
resmi menjadi Rumah Sakit kelas D (sesuai dengan klasifikasi Departemen Kesehatan RI)
Kapasitas terus meningkat menjadi 100 tempat tidur pada tahun 1978.
Pada tahun 1980 kelas Rumah Sakit ditingkatkan menjadi kelas C sesuai dengan kriteria
Departemen Kesehatan RI dan SK Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 641/KPTS/1980
dengan kapasitas 162 tempat tidur.
Sembilan belas tahun kemudian pada tahun 1999 sesuai Perda Nomor 11 tahun 1999
RSUD dr. Doris Sylvanus kelasnya ditingkatkan menjadi kelas B non pendidikan walaupun
belum diterapkan secara operasional karena pejabatnya belum dilantik dengan dilantiknya
pejabat pengelola pada 1 Mei 2001, maka kelas B non pendidikan mulai diberlakukan secara
operasional, pada Tahun 2011 RSUD dr. Doris Sylvanus terakreditasi 12 pelayanan dan
menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
Pada tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah menjadi Rumah Sakit Pendidikan
sesuai dengan SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK 02.03/I/0115/2014 Tentang penetapan
RSUD dr. Doris Sylvanus sebagai Rumah Sakit Pendidikan.

B. Gambaran Umum RS
1. Organisasi RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
Ditetapkan sebagai rumah sakit kelas B non pendidikan sesuai Perda No. 11 Tahun
1999, tanggal 17 Juli 1999.Namun kenyataannya secara operasional baru berjalan mulai 1
Mei 2001. Dari segi pemilikan rumah sakit milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah
sedangkan dari segi tanggung jawab disebutkan bahwa secara tehnis direktur bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan sedangkan secara taktis operasional direktur
bertanggung jawab kepada Gubernur Secara umum tugas rumah sakit yaitu melaksanakan
pelayanan kesehatan dengan mengutamakan kegiatan penyembuhan dan pemulihan keadaan
cacat badan dan jiwa yang dilaksanakan terpadu dengan upaya promotif dan pencegahan

5
serta melaksanakan upaya rujukan. Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas maka rumah
sakit mempunyai fungsi : Menyelenggarakan pelayanan medis ‚Menyelenggarakan
pelayanan penunjang medis dan non medis ‚Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan
keperawatan ‚Menyelenggarakan pelayanan rujukan ‚Menyelenggarakan pendidikan dan
pelatihan ‚Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ‚Menyelenggarakan
administrasi umum dan keuangan Organisasi rumah sakit terdiri dari unsur pimpinan,
pelaksana tugas pokok dan unsur penunjang pelaksana tugas pokok. Rumah sakit dipimpin
oleh seorang direktur serta dibantu oleh dua orang wakil direktur namun pada kenyataannya
sampai sekarang wakil direkturnya masih kosong.

2. Sumber Daya Manusia (SDM)


Dalam kegiatan pelayanan medik, RSUD Dr. Doris Sylvanus mempunyai tenaga dokter
spesialis sebanyak 16 orang.Tenaga dokter Umum sebanyak 19 orang, dokter gigi sebanyak
4 orang. Sedangkan tenaga paramedis perawatan sebanyak 219 orang, tenaga paramedis non
perawatan sebanyak 88 orang, tenaga administrasi sebanyak 79 orang dan tenaga honor
sebanyak 109 orang. Bila dibandingkan dengan standar pelayanan medik untuk rumah sakit
kelas B, tenaga dokter spesialis minimal telah terpenuhi, selanjutnya untuk lebih
meningkatkan jenis pelayanan spesialistik pada waktu yang akan datang maka masih
dibutuhkan tenaga spesialis Jiwa, Ortopedi, Rehabilitasi Medik dan Radiologi. Sedangkan
jenis tenaga lainnyapun masih perlu ditambah guna meningkatkan pelayanan.

3. Pelayanan
Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari 13 (tigabelas) Poliklinik yaitu : Jantung, Telinga
Hidung Tenggorokan (THT), Paru, Kulit dan Kelamin, Syaraf, Penyakit Dalam, Gigi dan
Mulut, Mata, Kesehatan Anak, Kebidanan dan Kandungan, Bedah, Jiwa dan Poli Pegawai.
Pelayanan Rawat Inap terdiri dari 17 (tujuh belas) ruangan yang terdiri dari : Penyakit
Dalam Pria, Penyakit Dalam Wanita, Kebidanan dan Kandungan, Bedah Pria, Bedah
Wanita, Anak, Penyakit Paru, Syaraf-THT-Mata-Gigi dan Mulut, Perinatologi, Kelas
Utama, VIP I, VIP II, VIP III, ICU, ICCU, NICU (Neurology Intensive Care Unit)dan
Haemodialisa (ruang untuk cuci darah).
Penunjang Pelayanan (Instalasi) terdiri dari : Gawat darurat (IGD), Farmasi, Patologi
Klinik, Anestesi, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Bedah sentral, Gizi, Pemeliharaan Sarana
dan Sarana serta Kamar Jenazah.
Jam Pelayanan Loket :
Senin – Kamis : 07:30 – 12:00 WIB
Jumat : 07:30 – 09:30 WIB
Sabtu : 07:30 – 11:00 WIB

C. Visi, Misi dan Motto RS

6
1. Visi
Menjadi rumah sakit unggulan di Kalimantan Tengah.
2. Misi
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu prima dan berbasis Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK).
2. Meningkatkan SumberDaya Manusia yang profesional dan berkomitmen tinggi.
3. Meningkatkan prasarana dan sarana yang modern.
4. Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien.
5. Menjadikan pusat pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan.
3. Motto
“BAJENTA BAJORAH”
Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada semua orang dengan ramah tamah, tulus
hati dan kasih sayang.

D. Organisasi RS

E. Sarana dan Prasarana RS


Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan.
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya.
Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin,
sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk mencapai
maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya produksi.

1. Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana


a. Peralatan/perlengkapan berbentuk lembaran/helaian
Yaitu kertas HVS, kertas folio bergaris, kertas karbon, kertas stensil, formulir, kertas
berkop, plastik transparan, kertas karton, kertas buffalo, amplop dan map.
b. Peralatan/perlengkapan berbentuk non lembaran
Peralatan/perlengkapan yang berbentuk non lembaran (bukan berupa kertas lembaran),
yaitu pulpen, pensil, spidol, penghapus, penggaris, rautan, gunting, pemotong kertas
(cutter), pembuka surat (letter opener), pelubang kertas dll.
c. Peralatan/perlengkapan berbentuk buku antara lain:
1) Buku catatan (block note), yaitu untuk menulis catatan harian sekretaris.
2) Buku pedoman organisasi, yaitu buku panduan tentang informasi yang berkaitan
dengan organisasi, mulai sejarah, struktur, produk dan jasa, hingga prosedur kerja.
7
3) Buku agenda surat, yaitu buku yang mencatat keluar masuknya surat sehari-hari.

F. Gambaran Umum Ruang Perawatan


1. Karakteristik Unit
a. Lokasi / Denah Ruangan
Lokasi penerapan proses manajerial keperawatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran manajemen keperawatan mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES PALANGKA RAYA) diruang Teratai BLUD RS dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya dengan uraian sebagai berikut:
Batas :
Sebelah Timur : Ruang Nusa indah
Sebelah Selatan : Ruang bougenville
Sebelah Barat : Ruang wijaya kususma 1
Sebelat Utara : Ruang poli covid

b. Denah ruangan

8
T5
R. CS HCU R. T3
tindak
T2 T1
an

T6 R. kotor Nurse T7

station R. obat T8

Keterangan :

: Bed/brankar : R. kepala ruangan

: WC/Kamar mandi : Dapur

: Pintu

c. Kapasitas Ruang
Ruang Teratai terdiri dari 1 ruang nurse station, 1 ruang kepala ruangan, 1 dapur, 8 ruang
pasien dan 10 wc dan kamar mandi.

d. Sifat dan Jenis Pelayanan Ruang


1) Fokus Telaah
Ruang Teratai merupakan ruang rawat inap dengan kasus penyakit dalam pria,
CKD ON HD, Sirosis Hepatis. Ruang Teratai menggunakan Metode Asuhan
Keperawatan yang di adopsi dari SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional). Ruangan ini merupakan pola Modifikasi Tim yang mana terbagi atas 2
tim/grup, masing-masing diketuai oleh perawat primer dan selanjutnya
beranggotakan perawat asosiate atau perawat pelaksana.
2) Lingkup Garapan
Ruang Teratai atau ruang rawat inap dengan kasus penyakit dalam pria. Ruang
ini diperuntukan bagi pasien pria yang menderita penyakit dalam pria. Beberapa
contoh penyakit terbanyak pada bulan januari sampai bulan april yang sering
ditemukan di Ruang teratai adalah CKD ON HD, Sirosis Hepatis, Anemia,
Hipertensi dan DM.
3) Basis Intervensi
9
Dalam menerapkan basis intervensi, Ruang Teratai (Penyakit dalam pria) sudah
mempunyai Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Standar Asuhan Keperawatan
(SAK) untuk proses tindakan keperawatan.
Standar operasional prosedur yang sudah ada di ruangan Teratai meliputi :
a) SPO Pemeriksaan EKG
b) SPO Pemasangan Infus
c) SPO pemasangan NGT dan Pemberian makanan lewat sonde
d) SPO Perawatan Luka
e) SPO rsusitasi jantung-paru
f) SPO memberikan obat melalui rectum
g) SPO mengambil darah vena
h) SPO pemasangan kateter
i) SPO pemasangan tranfusi darah
j) SPO penatalaksanaan suction
k) SPO terapi oksigen
l) SPO pemberian nebulizer
m) SPO perencanaan pasien pulang

Standar asuhan keperawatan (SAK) ruang Teratai (Penyakit dalam pria)


diantaranya:
a) SAK nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b) SAK ketidakefektifan pola nafas
c) SAK hipertemia
d) SAK gangguan ADL (Activity Daily Living)
e) SAK nyeri
f) SAK (Aktual/Resiko) kelebihan volume cairan tubuh
g) SAK (Aktual/Resiko) kerusakan integritas kulit/jaringan
h) SAK kecemasan
i) SAK intoleransi aktivitas

4) Model Layanan
Model Asuhan Keperawatan yang digunakan di Ruang Teratai adalah SP2KP
(Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional) berdasarkan SK Menkes
No.188.4/0146/Kep-KUM/2012 yang merupakan perkembangan dari MPKP (Model
Praktek Keperawatan Profesional) antara Perawat Primer (PP) dan Perawat Asosiate
(PA) serta tenaga kesehatan lainnya. Metode modifikasi tim-primer yang terdiri dari:
Kepala ruangan, perawat primer dan perawat asosiate.

BAB III
Pendekatan Pengkajian Terhadap Aspek Manajemen RS

10
A. Pengumpulan Data
1. M-1 (Man)
a. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

BAGIAN ORAGANISASI DI RUANG RAWAT INAP TERATAI


(PENYAKIT DALAM PRIA)

Kepala Ruangan
Elvry marthalina ,S.kep.,Ners

Perawat Primer
Tantri setiawati ,S.Kep.,Ns

Perawat Assosiet Perawat Assosiet


1. Wahyudi Harmoko ,S. Kep., Ns 1. Sabar Lina purba A.Md.M.Kep
2. Yantri Breits,S. Kep.,Ns 2. Robby Nahasan A.Md.Kep
3. Eka Rahmayanti A.Md,M.Kep 3. Marduni A.Md. Kep
4. Candra Efendie A.Md,Kep
4. Rizka Yuniarty ,S. Kep.,NS
5. Rina Leloni A.Md.Kep
5. Edi A.md.,Kep
6. Julistha ,S. Kep.,Ners
6. Winda permatasari S. Kep.,Ners
7. Dita praditya S. Kep.,Ners
7. Dinan Leonando S. kep.Ners 8. Rama pratama A.Md.Kep
8. Intan kusuma S.Kep.,Ners 9. Rusani ,S. Kep.,Ners
9. Ricko Tarasendo S. Kep.Ners 10. Santo tri putra ,S. Kep.,Ners
10. Yerusiansi. S.Kep.,Ners
1. Analisis Terhadap Klien
a. Karakteristik

Tenaga Keperawatan di Ruang Teratai


RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

11
NO NAMA PENDIDIKAN L/P
1. Elvry marthalina ,S.kep.,Ners S-1 P
2. Tantri setiawati ,S.Kep.,Ners S-1 P
3. Sabar Lina purba A.Md.M.Kep D-3 P
4. Robby Nahasan A.Md.Kep D-3 L
5. Marduni A.Md.Kep D-3 L
6. Candra Efendie A.Md.Kep D-3 L
7. Rina Leluni, A.Md.Kep D-3 P
8. Julistha ,S. Kep.,Ners S-1 P
9. Wahyudi Harmoko ,S. Kep., Ners S-1 L
10. Yantri Breits,S. Kep.,Ners S-1 P
11. Eka Rahmayanti A.Md.Kep D-3 P
12. Rizka Yuniarty ,S.Kep.,Ners S-1 P
13. Edy A.Md.Kep D-3 L
14. Winda permatasari S.Kep.,Ners S-1 P
15. Rika Fitriana, S.Kep., S-1 P
16. Noni Widyaningrum, A.Md.Kep D-3 P
17. Yoellana Dewi, A.Md.Kep D-3 P
JUMLAH D-3 = 9 / S-1= 8 / L= 5 / P= 10
Ners = 7
1) Berdasarkan Tingkat P
TENAGA KERJA DI RUANG TERATAI

NO TENAGA KERJA JUMLAH


1. Perawat 17
2. CS 2
3. Gizi 2
4. Farmasi 2

JUMLAH PASIEN RAWAT INAP

NO HARI/TANGGAL JUMLAH
1. Senin, 18 April 2022 21 Pasien
2. Selasa. 19 April 2022 23 Pasien
3. Rabu, 20 April 2022 20 Pasien
4. Kamis, 21 April 2022 19 Pasien
5. Jumat, 22 April 2022 20 Pasien
6. Sabtu, 23 April 2022 19 Pasien
7. Minggu, 24 April 2022 20 Pasien

b. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Perawat dan Tenaga Penunjang

12
Presentase total pasien tingkat ketergantungan pasien di Ruang Teratai berdasarkan
pengkajian tanggal 18 April 2022.

Kualifikasi pasien Jumlah kebutuhan tenaga


No Tingkat Jumlah Pagi Siang Malam
ketergantungan pasien

1. Minimal Care 7 M x 0,17 = M x 0,14 = M x 0,07 =


1,19 0,98 0,49

2. Partial Care 9 P X 0,15 = P x 0,15 = P x 0,10 =


1,35 1,35 0,9

3. Total Care 5 T X 0,3 =1,5 T x 0,3 =1,5 T x 0,20 =1

TOTAL 4,04 3,83 2,39

c. Diagnosa Penyakit Terbanyak

NO DIAGNOSA YANG BISA YANG TIDAK KETERANGAN


DICEGAH BISA
DICEGAH
1 CKD 100% 0% CKD dicegah dengan pola
hidup yag sehat dan dengan
cuci darah
2 DM 100% 0% DM dicegah dengan pola
hidup
3 ANEMIA 100% 0% ANEMIA dicegah dengan
hidup dan makan
4 HIPERTENSI 100% 0% HIPERTENSI dicegah pola
hidup
5 Sirosis Hepatis 100% 0% Sirosis hepatis dicegah
tetapi tidak bisa sepenuhnya

13
d. Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien
NO KASUS YANG YANG PASIEN PASIEN
BERISIKO TIDAK BERISIKO TIDAK
BERISIKO (PERSEN) BERISIKO
(PERSEN)
1 Risiko Jatuh 8 13 12,5% 87,5%
2 Kenyamana 5 16 20% 80%
3 Kecemasan 8 13 12,5% 87%
4 Perawatan Diri 3 18 33,3% 66,7%
5 Pengetahuan 12 9 91,7% 8,3%
Jumlah Pasien Diruangan 21 Pasien

e. Kajian Indikator Mutu Ruangan


1. BOR
BOR (bed occupancy rate) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satu
satuan waktu tertentu,indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.standar internasional BOR dianggap baik adalah
85-90 %.standar nasional BOR adalah 75-85%.
Hasil perhitungan BOR diruangan Teratai selama kelompok melaksanakan praktik
adalah :
Rumus Perhitungan BOR
BOR: Jumlah pasien_______ x 100%
Jumlah tempat tidur

No Shift HCU Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 BOR


1. Pagi 3 bed 6 Bed 8 bed 9 bed 20/26x100 =
(0 kosong) (3 kosong) (3 kosong) (0 kosong) 80%

2. Sore 3 bed 6 bed 8 bed 9 bed 20/26x100 =


(0 kosong) (3 kosong) (3 kosong) (0 kosong) 80%

3. Malam 3 bed 6 bed 8 bed 9 bed 20/26x100 =


(0 kosong) (3 kosong) (3 kosong) (0 kosong) 80%

14
2. M-2 material (Sarana dan Prasarana)
a. Fasilitas untuk Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 18 April 2022 didapatkan gambaran kapasitas
ruangan dan tempat tidur di ruang teratai terdapat 8 Ruangan rawat inap dan 26 tempat
tidur dengan rincian sebagai berikut :
1) Gambaran umum jumlah ruangan rawat inap di ruang Teratai
Kelas I : 4 Kamar
Kelas II : 2 Kamar
Kelas III : 1 Kamar
HCU : 1 Kamar
2) Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruang Teratai
Kelas I : 1-2Bed
Kelas II : 4 Bed
Kelas III : 8 Bed
HCU : 3 Bed

Fasilitas untuk pasien


1) Secara keseluruhan ruang Teratai memiliki 8 ruangan yang terbagi dari 3 jenis
fasilitas yang berbeda. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut :
No Nama Barang Jumlah Kondisi

Baik Kurang baik

1. Tempat Tidur 26 26 -
2. Kursi keluarga pasien 20 20 -
3. Bedside cabinet 26 26 -
4. Wc 9 9 -
5. Ac 10 10 -
6. Sampiran 4 4 -
7. Wastafel 8 8 -
8. Bantal 26 26 -
9. Dispenser 1 1 -
10. Jam dinding 1 1 -

15
Fasilitas untuk petugas kesehatan
Secara keseluruhan ruang Teratai memiliki ruangan untuk petugas kesehatan antara lain :
No Nama Barang Jumlah

1. Ruang kepala ruangan 1 Kamar

2. Kamar mandi dan WC 2 kamar

3. Telepon 2 buah

4. Kipas angin 1 buah

5. Meja kantor 10 buah

6. Kursi kantor 8 buah

7. Papan tulis 2 buah

8. Sofa 2 buah
9. Jam dinding 1 buah
10. Ac 2 buah
11. TV 1 buah
12. Cermin 1 buah

13. Wastafel 3 buah

14. Dispenser 1 buah

15. Rak sepatu 1 buah

16. Komputer 3 buah

17. Dapur 1 kamar

18. Gudang 1 kamar

19. Timbangan badan 1 buah

20 Kulkas 1 buah

16
Fasilitas peralatan dan bahan kesehatan yang ada diruangan Teratai :
No Nama Alat Jumlah Kondisi
. Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1. Brankar 1 1 - -
2. Stetoskop 3 3 - -
3. Termometer 3 3 - -
4. Tensimeter Digital 4 4 - -
5. EKG 1 1 - -
6. Ambubag 1 1 - -
7. Tabung Besar O2 3 3 - -
8. Oksigen Transfort 4 4 - -
9. Nebulizer 1 1 - -
10. Suction 3 3 - -
11. Infus Pump 3 3 - -
12. Syringe Pump 10 10 - -
13. Troli Instrumen 4 4 - -
14. Tiang Infus 26 26 - -
15. Gunting Verban 1 1 - -
16. Torniquet 3 1 2 -
17. Kursi Roda 4 1 3 -
18. Lemari Linen 1 1 - -
19. Lemari Obat 2 2 - -
20. Kulkas Obat 1 1 - -
21. Tempat Linen Kotor 1 1 - -
22. Bak Sampah Infeksius 4 4 - -
23. Bak Sampah Non Infeksius 12 12 - -

Berdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar peralatan di Ruang Teratai sebagian
sudah memenuhi jumlah standar yang ditetapkan oleh RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Tidak semua peralatan ada standar jumlahnya dan tidak semua alat yang ada standar jumlahnya
tersedia di ruangan. Alat-alat yang sudah terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh ruangan
sesuai kebutuhan klien. Sebagian besar pealatan dalam keadaan baik, namun terdapat juga
beberapa peralatan dalam keadaan rusak ringan. Tidak terdapat kotak saran , apar diluar ruangan,
tidak terdapat denah ruangan teratai dan tidak terdapat keset didepan wc atau kamar mandi pasien.
Mengenai fasilitas, 60 % perawat mengatakan bahwa peralatan yang ada sudah lengkap untuk
perawatan pasien. 40 % perawat tidak berencana untuk menambah peralatan perawatan pasien. 53
% perawat mengatakan bahwa jumlah alat yang tersedia sudah sesuai dengan rasio pasien. 73 %
perawat sudah mengerti cara menggunakan semua alat-alat perawatan pasien. Selain itu,
administrasi penunjang yang tersedia di ruangan sudah memadai.

17
3. Methode
a. Standar Asuhan Keperawatan
1) Penerapan Model Keperawatan Profesional
Unsur-unsur dalam praktek keperawatan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu
standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP). Dalam aplikasinya RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya memiliki visi, misi dan motto sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditentukan karena jika tidak, bisa terjadi ketimpangan yang justru aan menambah
ketidakjelasan arah pengembangan manajemen keperawatan di masa depan. Ruangan
atau bangsal sebagai salah satu merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat
untuk menerapkan ilmu dan skilnya secara optimal (Nursalam, 2008).
Selain itu RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya juga selalu mengadakan
pelatihan untuk para perawat guna meningkatkan pengetahuan perawat ruangan
tentang manajemen keperawatan serta memberikan kesempatan untuk meningkatkan
jenjang pendidikan formal melalui program khusus. Di Ruang Teratai memliki
berbagai administrasi penunjang yang mendukung pemberian MAKP yaitu berupa
Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
Standar Peleyanan Minimal (SPM) (Nursalam, 2008).

Angket MAKP
1. Angket Ketenagaan

Memahami model asuhan keper-


awatan yang digunakan ruangan saat
ini

100%

YA Tidak

Ya : Perawat memehami asuhan keperawatan yang berada diruangan


Tidak : Perawat tidak memahami asuhan keperawatan yang ada diruangan

18
2. Operan/Timbang Terima

Operan dilaksanakan setiap waktu / shift

100%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu : Operan dilaksanakan 3 shif yaitu pagi dari pukul 7 sore dari pukul 14 Dan malam
pukul 21.00
Kadang-kadang : Operan tidak dilaksanakan selama 3 shif atau operan dilakukan 1
sampai 2 shif
Tidak Pernah : Operan tidak dilakukan dalam 3 shif.

Operan selalu dihadiri oleh anggota shift


yang akan bertugas dan yang akan pu-
lang

100%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu : Operan dihadiri oleh perawat yang akan bertugas dan yang akan pulang
Kadang-kadang : Operan kadang kadang dihadiri oleh perawat yang akan bertugas dan
yang akan pulang

19
Tidak pernah : Operan tidak dihadiri oleh perawat yang akan bertugas dan yang akan
pulang

Pelaksanaan operan ada interkasi yang


berlangsung antara pasien dan petugas
20%

80%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu : Operan selalu ada interaksi antara pasien dan perawat


Kadang – kadang : Operan kadang kadang adanya interaksi antara pasien dan perawat
Tidak Pernah : Operan tidak ada interaksi antara pasien dan perawat

Masalah yang disampaikan dalam operan


berfokus pada masalah keperawatan pasien

100%

Selalu Tidak pernah


Selalu : Operan selalu menfokuskan masalah keperawatan pasien
Tidak pernah : Saat operan tidak difokuskan masalah keperawatan

20
3. Ronde Keperawatan

Sebagian besar perawat di ruangan mengerti


dengan ronde keperawatan

100%

YA Tidak

Ya : Perawat mengerti tentang Ronde Keperawatan


Tidak : Perawat tidak mengerti tentang Ronde Keperawatan

4. Sentralisasi Obat

Perawat selalu menginformasikan obat yang


telah digunakan dan sisanya kepada pasien /
keluarga

40%

60%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu : Hanya sebagian perawat yang selalu menjelaskan tentangobat yang digunakan oleh
pasien
Kadang-kadang: Dan kadang-kadang perawat menjelaskan obat ketika pasien atau keluarga
pasien bertanya tentang apa kegunaan dari obat yang di berikan
Tidak pernah: Perawat tidak pernah menjelaskan tentang obat yang diberikan pada pasien

21
Terjalin kerjasama yang baik
(serah terima obat) antara farmasi dan perawat

100%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu: Dilakukan dengan baik oleh perawat dan farmasi


Kadang-kadang : perawat terkadang tidak memperhatikan ketika obat datang dari depo
farmasi
Tidak pernah: perawat tidak pernah melakukan serah terima obat

5. Supervisi

Supervise selalu dilakukan secara rutin oleh


kepala ruangan

100%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu: Kepala ruangan selalu melaksanakan supervise dengan baik


Kadang-kadang : kepala ruangan terkadang melakukan seupervise saat ada kegiatan
Tidak pernah: kepala ruangan tidak pernah melakukan supervisi

22
Pelaksanaan supervise selalu memberikan feed
back kepada perawat

100%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu: Supervise selalu memberikan umpan balik kepada perawat yang jaga
Kadang-kadang: perawat tidak terlalu megikuti feedback
Tidak pernah: pelaksanaan supervise tidak diberikan feedback ke perawat

Supervise yang dilakukan di ruangan membantu


meningkatkan kinerja perawat

100%

Selalu Kadang - Kadang Tidak pernah

Selalu: diruangan selalu dilakukan supervise untuk meningkatkan kinerja keperawatan


diruangan
Kadang-kadang: dilakukan saat ada kepala ruangan
Tidak pernah: kepala ruangan tidakpernah melakukan supervise

23
6. Dischard Planing

Perawat selalu memberi promosi kesehatan


pada pasien yang pulang

100%

YA Tidak

Ya : Perawat ruangan selalu member promosi kesehatan pada pasien yang pulang
Tidak: Perawat tidak pernah memberikan penkes pada saat pasien pulang

Pemberian brosur atau leaflet tentang ke-


sehatan saat pasien pulang

100%

YA Tidak

Tidak: Perawat ruangan tidak ada memberikan brosur atau leaflet tentang kesehatan pada
saat pasien pulang.
Ya: Perawat selalu memberikan leaflet atau penkes saat pasien pulang

24
Selalu melakukan pendokumentasian pada
pasien perencanaan pulang pada buku yang
telah disediakan

100%

YA Tidak

Ya: Perawat ruangan selalu melakukan pendokumentasian pada pasien Perencanaan pulang
pada buku yang telah disediakan
Tidak: Perawat ruangan tidak pernah melakukan pendokumentasi perencanaan pulang
pada buku yang disediakan

7. Dokumentasi Keperawatan

Format yang digunakan dalam dokumentasi bias


memudahkan perawat dalam melakukan pengka-
jian pada pasien

100%

YA Tidak

Ya : Format dokumentasi yang digunakan perawat ruangan bias memudahkan perawat


dalam melakukan pengkajian pada pasien
Tidak: Format dokumentasi tidak pernah digunakan pada pengkajian pasien

25
pelaksanakan pendokumentasian tepat waktu
setelah melakukan tindakan

100%

YA Tidak

Ya : Perawat ruangan selalu melaksanakan pendokumentasian tepat waktu setelah


melakukan tindakan
Tidak : Perawat tidak melaksanakan dukomentasi tepat waktu pada saat tindakan

Model dokumentasi yang digunakan menyita


banyak waktu perawat

100%

YA Tidak

Ya: Model dokumentasi yang digunakan perawat ruangan menyita banyak waktu perawat
Tidak: Dokumentasi tidak lah menyita banyak waktu perawat

26
8. Penerimaan Pasien Baru

Perawat bersedia melakukan PPB

100%

Ya Tidak

Ya : Perawat ruangan bersedia melakukan PPB


Tidak: Perawat ruang tidak bersedia melakukan PPB

Pembagian brosur atau leaflet saat


melakukan PPB

100%

Ya Tidak

Ya: Perawat selalu memberi leaflet atau brosur saat pasien mau pulang
Tidak : Perawat ruangan tidak membagikan brosur atau leflet saat melakukan PPB

27
Setiap selesai melakukan PPB, perawat
melakukan pendokumentasian

100%

Ya Tidak

Ya: Setiap melakukan PPB perawat ruangan selalu melakukan pendokumentasian


Tidak: Sesudah melakukan PPB perawat tidak melakukan pendokumentasian PPB

28
B. Analisis SWOT

N ANALISA STRENGTH / WEAKNEES / OPPORTUNITY / THREATS /


O KEKUATAN KELEMAHA KESEMPATAN ANCAMAN
N
MAKP  RS memiliki  Pelaksanaa Adanya Mahasiswa Persaingan dengan
Visi, Misi dan n Model S.Tr.Keperawatan rumah sakit yang
Motto sebagai MAKP Praktik manajemen semakin ketat.
acuan kegiatan sudah Keperawatan dan
pelayanan dilaksanaka kepercayaan dari
 Sudah ada n pasien dan
model MAKP  Pendokume masyarakat cukup
yang ntasian baik
digunakan proses
yaitu TIM keperawata
 Supervisi n masih
ruangan sudah manual
dilakukan  Penyediaan
kepala leaflet pada
ruangan saat
 Terlaksana discharge
nya planning
komunikasi hanya
yang adekuat, dilakukan
perawat dan pada saat
tim kesehatan mahasiswa
lain S.Tr.
 Memiliki Keperawata
standar asuhan n praktik
keperawatan manajemen
(SAK), keperawata
standar n
prosedur
operasional
(SOP)
Operan/  Adanya Timbang Adanya kerjasama Meningkatkan
Timbang laporan jaga terima sudah yang baik antara kesadaran
Terima pershif dilakukan Mahasiswa masyarakat tentang
 Timbang dengan baik S.Tr.Keperawatan tanggung jawab dan
terima tetapi belum dengan perawat tanggung gugat
sudah bersifat pormal diruangan perawat sebagai
merupakan pemberi asuhan
kegiatan keperawatan
rutin setiap
hari/shif

29
Sentralisasi Adanya buku Resiko salah Adanya kerjasama Adanya tuntutan
Obat injeksi dan obat pemberian yang baik antara yang lebih tinggi
oral bekerja sama obat bisa Mahasiswa dari masyarakat
dengan depo terjadi S.Tr.Keperawatan untuk mendapatkan
farmasi Praktik dengan pelayanan
perawat diruangan keperawatan yang
profesional.
Sepervisi Supervisi telah Supervisi  Adanya Adanya tuntutan
dilakukan secara diruangan Mahasiswa yang lebih tinggi
rutin oleh kepala teratai sudah S.Tr.Kepera dari masyarakat
ruangan/katim terjadwal watan untuk mendapatkan
tetapi kadang Praktik pelayanan
ada beberapa manajemen keperawatan yang
katim yang Keperawata profesional.
tidak n
mlakukan  Adanya
supervisi teguran dari
kepala
ruangan
bagi
perawat
yang tidak
melaksanak
an tugas
sdengan
baik
Dischard Perawat Tidak Adanya kerjasama Adanya tuntutan
Planing memberikan tersedianya yang baik antara yang lebih tinggi
pendidikan leaflet pasien Mahasiswa dari masyarakat
kesehatan kepada pulang S.Tr.Keperawatan untuk mendapatkan
pasien/keluarga Praktik dengan pelayanan
selama dirawat atau perawat diruangan keperawatan yang
rencana pulang profesional.
Dokumentasi Format asuhan Proses Adanya Mahasiswa Adanya tuntutan
Keperawatan keperawatan sudah dokumentasi S.Tr.Keperawatan yang lebih tinggi
tersedia sudah Praktik manajemen dari masyarakat
dilakukan di Keperawatan untuk mendapatkan
komputer. pelayanan
keperawatan yang
profesional.

30
C. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya tenaga kerja antar dan jemput ke ruangan lain
2. Keamanan dan Keselamat
3. Edukasi kesehatan
4. Pemberian brosur atau leaflet tentang kesehatan saat pasien pulang

D. Plan Of Action
N MASALA TUJUAN SASARA PROGRAM / INDIKATOR EVALUAS
O H N KEGIATAN KEBERHASILA I
N
1 Kurangnya Beban kerja Tenaga 1.Menetapkan Tersedianya tenaga Kepala
tenaga kerja perawat khusus jumlah tenaga antar jemput pasien rungan
antar dan berkurang antar antar jemput menerima
jemput jemput pasien yang usulan dari
keruangan pasien diperlukan kelompok
2.Mengusulkan untuk
jumlah tenaga penambaha
antar jemput n tenaga
pasien antar dan
jemput ke
ruangan lain
2 Keamanan Mengupayaka Kepala Menyediakan 1. Tersediannya Mengurangi
dan n terpenuhinya ruangan keset keset didepan wc terjadinya
keselamatan kebutuhan atau kamar mandi hal yang
fasilitas tidak
pelayanan diinginkan
dirumah sakit (risiko
jatuh)
3 Edukasi Meningkatkan Pasien 1.Membuat 1.terlaksanannya Keluarga
kesehatan pengetahuan yang leaflet dan penkes dan pasien
pasien tentang dirawat di poster 2.leaflet dan poster memahami
penyakit ruang 2.Melaksanaka tersedia tentang
teratai n penkes penyakitnya
4 Pemberian Agar pasien Pasien Mensosialkan Setelah dilakukan Hasil dan
brosur atau taat dan yang ada tentang guna sosialisasi tentang edukasi
leaflet mengingat di rungan pemberian guna pemberian serta
tentang tentang brosur atau brosur atau leaflet pemberian
kesehatan pentingnya leaflet diharapkan pasien leaflet
saat pasien masalah terhdapat mampu pasien dan
pulang kesehatan pasien yang menerapkan keluarga
yang harus di pulang tentang kesehatan lebih
jaga atau di saat pasien pulang mengingat
hindari hal yang

31
harus dijaga
atau
dihindari
pasca sakit
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVLUASI
A. Tahap Implementasi
1. Survey Struktur dan mutu
Untuk indikator mutu yang dipakai oleh kelompok dalam melakukan evaluasi selama
kegiatan sebutkan antara lain adalah berupa,BOR,ALOS.TOL,BTO, angka nosocomial dan
angka cedera.

1) BOR
BOR (bed occupancy rate) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
waktu tertentu,indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan
tempat tidur rumah sakit.standar internasional BOR dianggap baik adalah 80-90
%.standar nasional BOR adalah 70-80%.
Hasil perhitungan BOR diruangan Teratai selama kelompok melaksanakan praktik adalah

Pasien yang dirawat tgl 18 April= 21 pasien, tgl 19 april = 20 pasien, tgl 20 april = 17
pasien, tgl 21 april =18 psien, tgl 22 april = 22 pasien, tgl 23 april =18 pasien, tgl 24 april
= 14 pasien, tgl 25 april =14 pasien, tgl 26 april =15 pasien, tgl 27 april= 10 pasien, tgl 28
april= 10 pasien, tgl 29 april= 15 pasien, tgl 30 april= 13 pasien.
Maka jumlah hari perawatan dari tanggal 18 april -30 april adalah = 207
Selama 14 hari (periode)
Jumlah tempat tidur =

BOR : Jumlah hari perawatan_______ =100%


Jumlah tempat tidur X periode

BOR : 207___ = 100% =77,26%


27 x 14

Selama praktek maka BOR di ruangan adalah 77,26% artinnya BOR selama
dilaksanakannya praktik mengalami peningkatan menjadi lebih baik pada ruangan
Teratai.

2) ALOS
ALOS (average lenghth of stay )adalah diruangan rata-rata lama rawat seorang
pasien .indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi,jugs dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan.secara umum ALOS ideal 6-9 hari.

32
Pada tanggal 21 April 2020 ada 4 orang pasien pulang

Pasien TN.Arianto kaharap dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN.Cuang dengan lama rawat inap 4 hari

Pasien TN.Harsono dengan lama rawat inap 6 hari

Pasien TN.Cahyo dengan lama rawat inap 5 hari

Pada tanggal 22 April 2022 ada 1 orang pasien pulang

Pasien TN. Pendi dengan lama rawat inap 5 hari

Pada tanggal 23 April 2022 ada 1 orang pasien pulang

Pasien TN.Imbran dengan lama rawat inap 7 hari

Pada tanggal 24 April 2022 ada 1 orang pasien pulang

Pasien TN. Adi dengan lama rawat inap 6 hari

Pada tanggal 25 April ada 7 orang pasien pulang

Pasien TN. Ditak dengan lama rawat inap 14 hari

Paien TN. Harnes dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN. Arianto K dengan lama rawat inap 6 hari

Pasien TN. Paulus dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN. Wanson dengan lama rawat inap 6 hari

Pasien TN. Fahrudin dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN. Wahyudi dengan lama rawat inap 10 hari

33
Pada tanggal 26 April 2022 ada 2 orang pasien pulang

Pasien TN. Vito dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN. Yusuf dengan lama rawat inap 11 hari

Pada tanggal 27 april 2022 ada 4 orang pasien pulang

Pasien TN. Syahranie dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN.Ngabdul dengan lama rawat inap 8 hari

Pasien TN. Suharno dengan lama rawat inap 5 hari

Pasien TN.Suriansyah dengan lama rawat inap 6 hari

Pada tanggal 28 April 2022 ada 1 orang pasien pulang

Pasien TN.Agus dengan lama rawat inap 5 hari

Pada tanggal 29 April 2022 ada 1 orang pasien pulang

Pasien TN.Hasan dengan lama rawat inap 14 hari

Pada tanggal 30 April 2022 ada 1 orang pasien pulang

Pasien TN.Edi dengan lama rawat inap 5 hari

Jadi jumlah lama dirawat pada tanggal 21 April 2020-30 April 2022 adalah 153 hari dan
yang pasien pulang ada 23 pasien.maka pada tanggal 21 April 2022-30 April 2022 tersebut
ALOSnya adalah :

ALOS= Jumlah lama dirawat___________________


Jumlah pasien keluar (hidup atau meninggal)

= 153 =6,6 (dibulatkan menjadi 6)


23

Jadi ALOS pasien diruang Teratai adalah 6 hari

34
3) TOI
TOI (turn over internal ) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati saat diisi ke
saat terisi berikutnya.indikator ini dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur.idealnya tempat tidur kosong 1-2 hari.
Hasil perhitungan TOI pada ruang Teratai 2 (N-2 ) setelah dilakukan praktik selama 14
hari adalah :

TOI= Jumlah tempat tidur X Periode – Hari perawatan


Jumlah pasien keluar

TOI = 27 X 14 – 6 =16,17
23

4) BTO
BTO adalah angka yang menunjukan rata-rata jumlah pasien yang menggunakannsetiap
tempat tidur dalam periode terrtentu.untuk menghitung BTO menggunakan rumus
sebagai berikut ini :

BTO = jumlah pasien keluar(hidup + mati)


Jumlah tempat tidur

= 23 = 0,85 (dibulatkan menjadi 1)


27
Jadi BTO pasien selama 14 hari adalah 1 hari

5) Kejadian infeksi nosocomial


Angka infeksi nosocomial adalah jumlah pasien infeksi yang didapat atau muncul selama
dalam perawatan dirumah sakit.selama praktik tidak dijumpai kejadian infeksi
nosocomial

6) Kejadian cedera
Angka cedera adalah jumlah pasien yang mengalami luka selama dalam perawatan yang
disebabkan karena tindakan jatuh,fiksasi dan lainnya.indikator ini dapat menggambarkan
mutu pelayanan yang diberikan pada pasien.idealnya tidak ada kasus pasien yang
cedera.selama praktik tidak didapatkan kejadian cedera dari pasien.

7) Kepuasaan pasien
Kepuasaan pasien mengalami pengingkatan selama dilakukan praktik manajemen

35
2. Bermain peran : Kepala ruangan, Kepala Tim, dan perawat Assosiate
1) Kepala Ruangan
Kepala Ruangan adalah manajer tingkat pemula yang focus utama kegiatannya berada di
unit kerja. Kepala ruangan, dalam melakukan kegiatannya dibantu oleh orang-orang
yang bekerja dit tingkat manajer pemula antara lain wakil kepala ruangan dan ketua tim
serta perawat pelaksana. Depkes (2000) dalam kurniadi (2013) mendefinisikan kepala
ruangan atau seorang manajer pemula melaksanakan tugasnya menggunakan gaya
kepemimpinan dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen keperawatan agar
menghasilkan mutu pelayanan keperawatan yang tinggi.
Implementasi kegiatan:
Bermain peran dimulai sejak tanggal 21-30 april 2022 dan sudah dilakukan masing-
masing anggota kelompok sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, kegiatan
bermain peran sudah dilakukan oleh kelompok di ruang Teratai. Untuk waktu
pelaksanaan kepala ruangan dilakukan masing-masing anggota kelompok sebanyak satu
kali karena keterbatasan waktu praktik.
Evaluasi kegiatan:
Bermain peran sebagai kepala ruangan sudah dilakukan masing-masing individu dalam
kelompok sesuai dengan tanggal yang ssudah ditetapkan, dan dalam bermain peran dapat
di evaluasi bahwa dalam bermai peran sebagai kepala ruangan mahasiswa masih belum
maksimal dalam melakukan meanajemen terhadap ruang dan kebanyakan tindakan
sebagai kepala ruangan dalam mengelola ruangan dan manajemen masih harus
diingatkan atau dibantu oleh pembimbing lahan sehingga saat bermain peran sebagai
kepala ruangan rata-rata masih belum maksimal.

2) Ketua tim
Ketua tim adalah seorangan perawat yang bertugas mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung
jawab langsung kepada kepala ruangan.
Implementasi kegiatan:

36
Bermain peran dimulai sejak tanggal 21-30 april 2022 dan sudah dilakukan masing-
masing anggota kelompok sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, kegiatan
bermain peran sudah dilakukan oleh kelompok di ruang Teratai. Untuk waktu
pelaksanaan ketua tim dilakukan masing-masing anggota kelompok sebanyak satu kali

karena keterbatasan waktu praktik. Hanya saja untuk peran katim sendiri lebih banyak
daripada peran karu karena untuk setiap mahasiswa praktik manajemen keperawatan
mendapat 3-4 kali bermain peran jadi katim.
Evaluasi kegiatan:
Bermain peran sebagai kepala tim sudah dilakukan masing-masing individu dalm
kelompok sesuai dengan tanggal yang sudah ditetapkan, dan dalam bermain peran dapat
dievaluasi bahwa bermain peran sebagai kepala tim sudah cukup baik dilakukan
mahasiswa meski masih ada beberapa hal yang dimaksimalkan, dalam praktiknya kepal
tim bertugas dalam menyiapkan obat injeksi kepada pasien kelolaan, mengsupervisi
perawat pelaksana dalam melakukan tugas dan pelayanan secara langsung kepada pasien
diruangan dan bertanggung jawab secara lansung kepada kepala ruangan atas pelayanan
keperawatan yang ada diruangan kelolaan. Namun pada pelaksanaan kegiatan kepal tim
masih belum mampu melakukan supervise kepada perawat pelaksana dan terutama
kepala tim lebih banyak melakukan pelayanan keperawatan dibandingkan dengan
perawat pelaksana yang sedang bertugas, hal ini dikarenakan jumlah perawat pelaksana
pada saat dinas pagi hanya berjumlah 2 orang sehingga perawat pelaksana kurang mampu
melakukan pelayanan yang maksimal sehingga kepala turut ambil bagian dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan kepada pasien diruangan.

3) Perawat pelaksana
Perawat pelaksana adalah seorang perawat yang diberi wewenang dan ditugaskan untuk
memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada pasien. Tugas memberikan
pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan sesuai dengan
SOP dan SAK dan berlaku di rumah sakit.
Implementasi kegiatan:
Bermain peran dimulai sejak tanggal 21-30 april 2022 dan sudah dilakukan masing-
masing anggota kelompok sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, kegiatan bermain

37
peran sudah dilakukan oleh kelompok di ruang Teratai. Untuk waktu pelaksanaan
bermain peran sebagai perawat pelaksana dilakukan masing-masing anggota kelompok
sebanyak 5-6 kali termasuk dalam shif pagi sore dan malam.
Evaluasi kegiatan:
Bermain peran sebagai perawat pelaksana sudah dilakukan masing-masing individu
dalam kelompok sesuai dengan tanggal yang sudah ditetapkan dan dalam bermain peran
dapat dievaluasi bahwa bermain peran sebagai perawat pelaksana sudah cukup baik
dilakukan oleh mahasiswa baik oleh perawat pelaksana pagi sore maupun malam.
Perawat pelaksana sudah cukup bertanggung jawab dalam melakukan asuhan
keperawatan kepada pasien, mulai dari pengkajian hingga implementasi dan evaluasi,
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan perawat pelaksana sudah menyesuaikan dengan
SOP dan SAK yang berlaku diruangan sehingga tidak ada kejadian yang tidak diharapkan
terjadi ketika melakukan asuhan keperawatan, perawat pelaksana melakukan tugas yang
diarahkan kepal ruangan dengan diawasi oleh ketua tim, sehingga pelaksanaan asuhan
keperawatan berjalan baik meskipun masih ada beberapa hal yang dirasa kurang
maksimal, baik dalam pendokumentasian asuhan keperawatan maupan timbang terima
yang dilakukan tiap shift.

38
3. Kasus Kelolaan

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

Nama Mahasiswa Kelompok 3


Ruang Praktek Teratai
Tanggal Pengkajian 27 April 2022
Jam 17.00 wib

A. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas klien
Nama : Tn. N
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA
Status perkawinan : Kawin
Golongan Darah :-
Alamat : Jl. Merdeka
Tgl MRS : 27 April 2022
Diagnosa medis : Post Debridement ec. Selulitis Cruris Pedis, Hiperglikemia ec.
DM tipe 2, obs febris, low intake, Hipotensi
No. RM : 13.80.xx

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. N
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Hubungan Dg Klien : Istri
Alamat dan No.HP : Jl. Merdeka (081257xxxxxx)

39
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : keluarga klien mengatakan klien mengalami demam dan panas tubuh
yang tinggi disertai kejang, klien mengatakan mengalami infeksi bakteri di kulit dan
jaringan bagian kaki sebelah kiri yang mengalami luka.
P : Klien mengeluh nyeri dibagian kaki kiri yang terdapat luka terbuka.
Q : Nyeri yang dirasakan seperi ditusuk tusuk.
R : Klien mengatakan nyeri dirasakan pada area luka post Debridement yang terdapat
luka.
S : 3 (1 – 10) Ringan.
T : keluhan nyeri dirasakan kadang kadang dan pada saat luka di tekan.
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya : Diabetes Melitus Tipe 2
3. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak Ada

Genogram 3 (tiga) Generasi

keterangan :

: Laki laki

: Perempuan

: klien

: Meninggal

: Tinggal serumah

40
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesan Umum / Keadaan Umum :
Keadaan Umum : Kesadaran Composmentis( GCS : 4 E ,5 V , 6M ), wajah klien
tampak meringis, klien tampak demam, kulit klien kemerahan dan bengkak serta
melepuh disekitar tubuh khususnya di kaki kiri yang terdapat luka.

b. Tanda-tanda Vital
SuhuTubuh : 38,9 ˚C Nadi : 110kali/menit
Tekanan darah : 115/73 mmHg Respirasi : 23 kali/menit
Tinggi badan : 168 cm Berat Badan : 90 kg

c. Pemeriksaan Kepala dan Leher :


1) Kepala dan rambut
 Bentuk Kepala : Bulat
 Rambut : beruban sedikit
 Warna : Hitam
 Pipi : Tampak baik
 Mata
- Kelengkapan dan Kesimetrisan : Mata lengkap dan bentuk mata simetris
- Konjuctiva dan sklera : Konjungtiva tidakanemis, skelra ikterik
- Pupil : Diameter pupil 2 mm sama kiri dan kanan, bentuk
bulat, reflek terhadap cahaya +/+
 Hidung
- Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi :Bentuk hidung septum simetris
- Lubang Hidung : bersih tidak ada folip
- Cuping Hidung :Cuping hidung kembang kempis
 Telinga : Simetris, tidak Ada serumen,tidak ada gangguan pendengaran
 Mulut dan Faring :
a) Keadaan Bibir : Bibir Kering, mukosa mulut kering, tidak ada pendarahan
dirongga mulut,
b) Keadaan Gusi dan Gigi : Terdapat karies gigi, gigi tampak berwarna kuning
 Leher : Tidak terdapat pembengkakan kelenjar getah bening dan tiroid

d. Pemeriksaan Integumen (Kulit) :


1. Kebersihan : Bersih
2. Warna : Kuning langsat
3. Turgor : Kulit terlihat kendor, tidak elastis
4. Kelembaban : Kulit agak kering
5. Kelainan pada Kulit : Kulit tampak melepuh, kemerahan dan bengkak bagian kaki

41
kiri
e. Pemeriksaan kuku :
 Kebersihan : Kuku terlihat kotor dan panjang
f. Pemeriksaan Thorak / Dada :
1. Inspeksi Thorak
a) Bentuk Thorak : Simetris
b) Pernafasan
 Frekuensi : Frekuensi Nafas 23 kali/menit
 Irama : Irama nafas teratur,tidak ada suara napas tambahan
c) Tanda-tanda kesulitan bernafas : Tidak kesulitan bernafas
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara (vocal Fremitus) : Tidak dikaji
b. Perkusi : Tidak dikaji
3. Auskultasi : Tidak ada bunyi napas tambahan
4. Pemeriksaan Jantung :Bunyi Jantung lup dup tidak ada bunyi tambahan.
g. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk Abdomen : Supel, tampak perut datar dan tidak ada jaringan parut
b. Benjolan/massa : Tidak terdapat benjolan
2. Auskultasi
PeristaltikUsus : Bising Usus 12 x / menit
3. Palpasi
Tanda nyeri tekan : Tidak ada Nyeri Tekan
Benjolan/massa : Tidak ada
Tanda-tanda Ascites : Tidak terdapat tanda – tanda ascites
Hepar : Tidak dikaji
Lien : Tidak dikaji
4. Perkusi
Suara Abdomen: Normal (terdengar bunyi timpani)
h. Genetalia : Tidak dikaji
i. PemeriksaanMuskuloskeletal (Ekstrimitas)
1. Kesimetrisan otot : Diameter otot kiri sama besar dengan otot kanan
2. Pemeriksaan Edema : Tidak edema
3. Kekuatan otot : 5 5

5 5

j. PemeriksaanNeurologi
1. Tingkat kesadaran (secarakwantitatif)/ GCS :
 Mata : 4

42
 Verbal : 5
 Motorik : 6
 Total : 15
2. FungsiMotorik : Pasien mampu menggerakkan ekstremitas sebelah kiri dan kanan
dengan baik
3. FungsiSensorik : Pasienmampu merasakan rangsangan nyeri
4. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : Tidak dikaji
b. Refleks Patologis : Refleks Babinski (+)

D. POLA AKTIFITAS SEHARI – HARI

No JenisPengkajian Di Rumah Di Rumah Sakit


A Pola Makan
1 Makan a. 3 x/ hari a. 3 x sehari
a. Frekuensi b. Pagi : nasi kuning b. Pagi : nasi
b. Jenis Siang : jajan lembek,sayur,ayam
c. Porsi Malam : nasi dan Sore : nasi lembek, sayur,
d. Cara lauk pauk ikan buah buhan
e. Keluhan c. 1 porsi/hari c. ½ porsi sehari
d. Oral d. Pagi : oral
e. Tidak ada Sore : oral
e. Tidak ada
2 Minum
a. Frekuensi a. 150 ml x/hari
b. Jenis b. Air putih/mineral
c. Cara c. Melalui oral
B Pola Eliminasi
1 BAB a. Dua kali ganti pampers
a. Frekuensi a. 2 x/hari pagi dan sore
b. Konsistensi b. Lunak b. Lunak
c. Warna c. Coklat c. Kuning kecoklatan
d. Bau d. Tidak ada
d. Bau
e. Anus e. Memakai Pampers
e. Cara
f. Tidak ada f. Tidak ada
f. Keluhan
2 BAK
a. Frekuensi a. >500 cc a. 800 cc
b. Warna b. Kuning jernih b. Kuning keruh
c. Bau c. Amoniak c. Amoniak
d. Melalui uretra d. Menggunakan pampers

43
d. Cara e. Tidak ada e. Tidak ada
e. Keluhan
C Pola Istirahat Tidur
1 Siang Jarang Tidur siang Tampak sering tidur
2 Malam 2 – 7 jam sehari
D Personal Hygine
1 Mandi 2 x sehari pagi dan Keluarga pasien mengatakan
sore/malam setiap hari pagi dan sore
diseka/dimandikan
2 Gosok Gigi 2 x sehari saat mandi Pasien mengatakan tidak
gosok gigi selama dirawat
3 Ganti Pakaian Tidak dikaji Tidak memakai pakaian
4 Cara
5 Keluhan Tidak ada Tidak ada

E. DATA PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPRITUAL


a. Data psikologis (observasi danwawancara),meliputi: penampilan, statusemosi,konsep
diri (body image, harga diri, ideal diri, peran, identitas), kecemasan, interaksisosial.
b. Data sosial
c. Data Spiritual : Pasien mengatakan beragama islam, klien yakin pasti akan sembuh
dan Tuhan akan menyembuhkannya. Sebelum sakit pasien mengaku jarang
beribadah/sembahyang dan berdoa, setelah sakit pasien mengaku sesekali berdoa
meminta kesembuhan kepada Tuhan.

F. DATA PENUNJANG
(Meliputi Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik)

PemeriksaanLaboratorium (Tgl : 27 April 2022


Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. Glukosa sewaktu 539 mg/dl <200
2. Ureum 14 mg/dl 21 – 53
3. Creatinin 0,51 mg/dl 0,7/1,5
4. Natrium 139 135 – 148 mmol/L
5. Kalium 3,7 3,5 – 5,3 mmol/L
6. Calrium 1,18 0,98 – 1,2 mmol/L

44
ANALISA DATA

NO DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI TTD

1. DS :
- P : klien mengeluh nyeri Nyeri Akut Agen Pencidera fisik
dibagian kaki kiri yang
terdapat luka terbuka.
- Q : nyeri yang dirasakan
seperi ditusuk tusuk.
- R : klien mengatakan nyeri
dirasakan pada area luka
post Debridement yang
terdapat luka.
- S : 3 (1 – 10) Ringan.
- T : keluhan nyeri dirasakan
kadang kadang dan pada
saat luka di tekan.

DO :
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemah, sering
tertidur
- Terdapat perban dan bekas
post operasi Debridement di
kaki sebelah kiri
- TTV :
TD : 115/73 mmHg
N : 110 kali/menit
R : 23 kali/menit
S : 38,9 ˚C
2. DS :
- keluarga klien mengatakan Hipertermi Proses Penyakit (mis.
klien mengalami demam dan Infeksi, kanker)
panas tubuh yang tinggi
disertai kejang

DO :
- Leher : Kaku Kuduk
- Turgor kulit menurun dan
mukosa kering
- TTV

45
TD :115/73 mmHg
S : 38,9 ˚C
R : 23 kali/menit
N : 110 kali/menit
3. DS : Cidera akibat faktor
- klien mengatakan Gangguan integritas mekanis (mis.
mengalami infeksi bakteri di kulit/jaringan Penekanan, kesekan
kulit dan jaringan bagian
dan luka ).
kaki sebelah kiri yang
mengalami luka.

DO :
- tampak kerusakan jaringan
lapisan kulit
- kemerahan bagian kaki kiri
- tampak bengkak dan kulit
disekitar melepuh
- kaki terbalut perban dan
dilakukan pembebatan

46
PERENCANAAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO TUJUAN & TTD
KEPERAWATAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
1. Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV dan tingkat
Agen Pencidera keperawatan selama 1 x 24 nyeri pasien
fisik jam diharapkan rasa nyeri 2. Identifikasi lokasi nyeri
pada pasien dapat 3. Ajarkan pasien tertarik
teratasi/berkurang dengan relaksasi nafas dalam untuk
Kriteria Hasil : mengatasi nyeri
1. Nyeri hilang/skala 4. Edukasi pasien dan keluarga
berkurang untuk membatasi pengunjung
2. TTV dalam batas Normal 5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat anti
nyeri
2. Hipertermi b.d Setelah dilakukan tindakan 1. Indentifikasi penyebab
Proses Penyakit keperawatan selama 4 jam hipertermia
(mis. Infeksi, diharapkan masalah 2. Monior suhu tubuh
kanker) keperawatan Hipertermi suhu 3. Longgarkan atau lepaskan
tubuh klien menurun dengan pakaian
kriteria hasil : 4. Kompres hangat
1. Suhu tubuh turun dan 5. Sediakan linkungan yang
kembali normal dingin
2. Turgor kulit kembali 6. Kolaborasi pemberian cairan
normal dan elektrolit intravena
3. Hasil TTV normal

3. Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab luka


integritas keperawatan selama 2 x 24 2. Monitor kondisi luka
kulit/jaringan b.d jam diharapkan tidak ada 3. Gunakan teknik aseptik selama
Cidera akibat tanda kerusakan jaringan kulit merawat luka
faktor mekanis pada pasien dengan Kriteria 4. Anjurkan mengkonsumsi
(mis. Penekanan, Hasil : makanan tinggi kalori dan
kesekan dan luka ). 1. tanda kemerahan protein
kulit tidak ada 5. Kolaborasi pemberian
2. tidak ada tanda antibiotik
tanda infeki
seperti bengkak
kemerahan
3. kulit tidak

47
melepuh

IMPLEMENTASI

Diagnosa (Hari, Implementasi Evaluasi Paraf


Keperawata tanggal,
n jam)
DX 1 Kamis , 28 1. Mengukur TTV pasien S:
April 2022 2. Mengukur nyeri yang - P : pasien masih
Jam 10.00 dialami dengan mengeluh nyeri saat
menggunakan skala ditekan
nyeri - Q : nyeri seperti ditusuk
3. Mengkaji kemampuan tusuk
klien dalam untuk - R : nyeri yang dirasakan
mengontrol dan pada bagian kaki kiri
mengatasi nyeri - S : skala nyeri 2 (ringan)
4. Memberikan analgetik - T : keluhan nyeri timbul
untuk mengurangi pada saat luka ditekan
nyeri O:
5. Mengkolaborasi - Tampak luka terbalut
dengan dokter untuk perban dan dibebatkan
pemberian obat anti - pasien masih lemah,
nyeri berbaring ditempat tidur
- TTV
S : 37,9 ˚C
N :73 x/menit
TD : 132/72 mmHg
R :23 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervens
DX 2 Kamis, 28 1. Longgarkan atau S : pasien tidak kejang
April 2022 lepaskan pakaian O:
Jam 10.00 2. Kompres hangat - klien tampak lemah
3. Identifikasi timbulnya - Leher : tidak Kaku
hipertermi Kuduk
4. Monitor suhu tubuh - Turgor kulit membaik
5. Cegah terjadinya dan mukosa masih kering
kejang - TTV

48
6. Pertahankan suhu TD :132/72 mmHg
tubuh normal S : 37,9 ˚C
7. Kolaborasi pemberian R : 23 x/menit
sedasi dan N : 73 x/menit
antikonvulsan A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
DX 3 Kamis , 28 1. Mengidentifikasi S:
April 2022 penyebab luka Klien mengatakan kaki kiri nya
masih bengkak
Jam 10.00 2. Memonitor kondisi
O:
luka - tampak kerusakan jaringan
3. gunakan teknik aseptik lapisan kulit
selama merawat luka - kemerahan bagian kaki dan
4. Menganjurkan melepuh
mengkonsumsi - kaki sebelah kiri terbalut
makanan tinggi kalori perban
dan protein
5. Mengkolaborasi A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
pemberian antibiotik

49
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn. N Ruangan : Teratai


Umur : 57 tahunNo. RM :13.80.xx

Diagnosa Waktu
Keperawatan ( Hari, Catatan Perkembangan/
No. Paraf
tanggal, Evaluasi
jam )
1. Nyeri Akut b.d Agen Jumat , S:
Pencidera fisik 29April 2022 - P : pasien mengatakan nyeri
Jam 12.00 berkurang
- Q : nyeri seperti ditusuk tusuk
- R : nyeri yang dirasakan pada
bagian kaki kiri
- S : skala nyeri 1 (ringan)
- T : keluhan nyeri timbul pada saat
luka ditekan
O:
- Tampak luka terbalut perban dan
dibebatkan
- pasien sudah tidak mengalami
kelemahan tetapi sering tertidur
- TTV
S : 36,2 ˚C
N :113 x/menit
TD : 121/82 mmHg
R :22x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi

50
S:
- Klien mengatakan keluhan nyeri
tidak ada
O:
Sabtu , - Tampak luka terbalut perban dan
30April 2022 dibebatkan
Jam 11.00 - TD : 132/111 mmHg, N : 112
x/menit, S : 36,3 ˚C, R : 21
x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
Hipertermi b.d Proses S:
Penyakit (mis. Infeksi, - Klien mengatakan tidak merasa
kanker) demam lagi
O:
Jumat , - Turgor kulit membaik dan
29April 2022 mukosa agak kering
2.
Jam 12.00
- TD : 132/111 mmHg, N : 112
x/menit, S : 36,3 ˚C, R : 21
x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. Gangguan integritas Jumat , S : klien mengatakan bengkak pada
kulit/jaringan b.d Cidera 29April 2022 bagian kaki kiri nya berkurang
akibat faktor mekanis (mis. Jam 12.00
O:
Penekanan, kesekan dan
luka ). - tampak masih ada kerusakan
jaringan lapisan kulit
- bagian kaki yang terdapat luka
tidak kemerahan lagi tetapi masih
melepuh
- kaki kiri terbalut perban elastis
A : Masalah teratasi sebagian

51
P : Intervensi dilanjutkan
I :
1. Memonitor kondisi luka
2. gunakan teknik aseptik selama
merawat luka
3. Menganjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan protein
4. Mengkolaborasi pemberian
antibiotik

52

Anda mungkin juga menyukai