Anda di halaman 1dari 7

A.

STUDI KASUS 1
Tn. R dirawat di RS dan diagnosa medis CKB (Cedera Kepala Berat). Usia pasien 51 tahun,
jenis kelamin laki-laki, pekerjaan pasien adalah sebagai petani, Pendidikan terakhir SD
(Sekolah Dasar), dan bertempat tinggal di Singkohor. Keluarga mengatakan pasien jatuh
dari pohon kelapa setinggi 10 meter jam 05.30 pagi tanggal 20 agustus 2019 dan tidak
sadarkan diri, setelah itu keluarga membawa pasien ke rumah sakit. Keluarga mengatakan
pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya dan jarang pergi ke rumah sakit. Pasien
memiliki istri dan 2 orang anak. Keluarga mengatakan pasien tidak sadarkan diri sejak 4 hari
yang lalu. Pasien terpasang infus futrolit 20 tts/menit, NGT dan dower kateter. pemeriksaan
fisik didapatkan hasil tanda-tanda vital, TD : 135/86 mmHg, N : 64 x / menit, RR : 19 x /
menit, S : 36,9º C. Keadaan umum pasien lemah, kesadaran somnolen, nilai GCS :
E1V2M5, Capillary Refill time < 3 detik, inspeksi pupil isokor. Inspeksi kulit ada lecet di
pinggang bagian kanan, skala kekuatan tonus otot 5, ADL pasien semua dibantu oleh
perawat dan keluarga (mandi, berpakaian, toileting, makan dan minum). Hasil pemeriksaan
penunjang foto rontgen cervical dan pelvis tidak terdapat fraktur. Hasil pemeriksaan
penunjang CT Scan kepala terdapat gumpalan darah di 3 titik pada bagian tulang occipital.
Hasil pemeriksaan laboratorium Urea 22 mg/dl, Creatinin 0,8 mg/dl, AST/SGOT 50 u/L,
dan ALT/SGPT 37 u/L. Pasien mendapatkan terapi obat futrolit 1500 cc / 24 jam, Tetracef
1x1 gr/IV, Ranitidine 2x50 mg/IV, Ketorolac 2x30 mg/IV, Plasmirex 3x500 mg/IV, Vitamin
K 3x10 mg/IV, dan Manitol 4x150 cc/IV.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

1. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,


tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
2. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)
B. STUDI KASUS 2
Pasien Tn. L berumur 62 tahun pekerjaan pensiunan pns. Diagnosa medis pada pasien
Stroke Non Hemoragik. Riwayat kesehatan mengalami kelemahan anggota gerak atas dan
bawah sebelah kanan. Pasien pernah di rawat dengan diagnosis medis yang sama. Ibu pasien
pernah menderita penyakit stroke. pasien memiliki pola tidur atau istirahat tidur teratur dan
tidak ada gangguan pola tidur. Selama di rumah sakit BAB maupun BAK dalam masih
dengan batas normal. Pasien makan 3 kali dalam sehari. Saat di RS pasien makan 3x sehari
dan porsi makan selalu habis. Pasien mandi hanya di seka dan tetap gosok gigi. pasien dapat
berkomunikasi dengan baik tetapi kalimat yang diucapkan sedikit tidak jelas. Pasien
mendapatkan obat dan terapi CPG 75g, Amlodipin, dan Micardis. Hasil CT Scan: Infark
Ganglia Basalis Kiri dan Sentrum Semiovale kanan. Pasien mengatakan tangan kanan dan
kaki kanan tidak dapat digerakan pasien lemah untuk beraktifitas. Aktifitas pasien dibantu
oleh keluarga dan perawat. Pasien terlihat lemah dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Hasil TTV pasien TD: 180/100mmHg N: 89 x/menit RR: 20 x/menit T: 36,2C Spo2: 100%.
Kekuatan Otot extremitas kanan 0 dan extremitas kiri 5.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

3. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,


tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
4. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)

C. STUDI KASUS 3
klien atas nama Tn. C berusia 50 tahun, bersuku jawa, beragama islam, mempunyai tingkat
pendidikan SD, Pekerjaan wiraswasta. Pasien dibawa oleh istrinya, Ny. D yangberusia 46
tahun, Berpendidikan SD, berkerja sebagai ibu rumah tangga. Pasien mengalami kecelakaan
tunggal. Pasien ditabrak oleh kendaraan roda empat saat mau berangkat bekerja.
Kejadiannya sekitar jam 17.00, lalu pasien dibawa oleh warga ke RS dengan kondisi kaki
sebelah kanan bengkak dan terasa nyeri yang hebat. Pasien dilakukan foto rontgen
didapatkan hasil fraktur femur dextra. Pada hari kedua di RS pukul jam 09.00 pasien dibawa
ke ruang operasi untuk mendapatkan tindakan selanjutnya. Setelah dilakukan tindakan
operasi pasien dipindah ke ruang RR jam 11.00 untuk pemulihan. Setelah itu pasien dibawa
kembali ke ruang inap pada jam 15.00. pengkajian dilakukan di hari ketiga setelah masuk
RS jam 10.00. ditemukan keluhan nyeri, P: Nyeri saat digerakkan, Q: Nyeri seperti tertusuk-
tusuk, R: Femur (D), S: nyeri skala 6, T: Nyeri hilang timbul. Nafsu makan pasien menurun
sejak di rawat di RS dan hanya mampu menghabiskan setengah porsi, saat sakit hanya habis
½ porsi makan, sebelum sakit makan teratur 3x sehari, saat sakit pasien juga makan teratur
3x sehari, Pasien mengatakan mengkonsumsi air putih ± 1500 cc/hari, pasien juga tidak ada
pantangan makan apapun, menu makan diet pasien saat ini yaitu makanan tinggi protein, BB
sebelum masuk RS 55kg dan sesudah sakit yaitu 52 kg. Keadaan umum pasien lemah,
kesadaran composmentis, GCS 4-5-6. Ttv TD: 150/90 mmHg, suhu 36,6c, nadi 80x/menit,
RR 20x/menit. Kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM): Terbatas. Tangan kanan
terpasang infus, kekuatan otot 5,5,5,2, adanya fraktur, lokasi femur dextra, luka ditutup
dengan kasa steril dan dibalut, terdapat dislokasi pada femur dextra, kulit bersih, akral
hangat, turgor elastis, CRT kembali dalam <2 detik, kulit lembab, terdapat oedema pada
paha atas, klien dibantu oleh keluarga dalam memenuhi kebutuhan seperti mandi dan BAB,
klien tampak menyeringai saat bergerak, ADL dibantu sebagian. Pasien diberikan infus
Asering 1000 cc/24 jam. Injeksi Antrain 2x250mg. Injeksi santagesik 3x1 gram. Obat oral
amoxcilin 3x1 hari.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

5. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,


tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
6. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)

D. STUDI KASUS 4
Seorang perempuan, Nn. W 20 tahun masuk RS di medan dirujuk dari aceh singkil, status
belum kawin, pekerjaan mahasiswa, agama islam, asal Gunung Meriah. Diagnosa medis
yaitu meningitis, pasien masuk dengan alasan penurunan kesadaran, masuk tanggal 04
september 2019. Saat kejang pertama pasien masih sadar, kejang yang kedua pasien mulai
mengalami penurunan kesadaran.. Pasien masuk RS pada tanggal 03 september 2019 jam
23.00 WIB. Dengan keluhan penurunan kesadaran dan disertai kejang sebanyak 2x, demam,
nyeri kepala, batuk, mual muntah. Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 05
september 2019 pukul 10.00 WIB, hari rawatan yang ke 2. Keluarga mengatakan pasien
penurunan kesadaran dan pasien mengalami demam. Saat ini pasien diberi diet MC 5x
300cc/ hari melalui NGT, infus Nacl 0,9% 20 ttes/ menit. Saat ini pasien tepasang kateter,
input = 1500cc/hari, urin 24 jam 200 cc/hari, warna kuning pekat dan BAB 1x/ hari,
konsistensi lembek, menggunakan popok. Saat sehat, tidur malam 6-7 jam/hari. Pemenuhan
ADL pasien dibantu oleh keluarga dan perawat. Dari hasil pemeriksaan di dapatkan keadaan
umum pasien lemah, tingkat kesadaran samnolen, GCS 9 E2V2M5, TD: 130/82 mmHg, nadi
82x/menit, RR: 26x/menit, suhu: 38,6°C. CRT kembali < 2 detik, tidak ada edema, tangan
kanan terpasang infus naCl 0,9%. Pasien saat ini mendapatkan terapi pada tanggal 04 Juni
2017 Dexametason 4x, Draprazol 400grm 2x, Ceftriaxson 2grm 2x, Pct 75gram 3x.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

7. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,


tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
8. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)

E. STUDI KASUS 5
Klien berinisial Tn. G, berumur 27 tahun, status belum menikah, jenis kelamin laki-laki,
agama Islam, suku Jawa, pendidikan SMP, alamat gunung lagan. Masuk RS pada tanggal 23
Juli 2015 pukul 15:00 Wita dengan diagnosa medis Osteomielitis. Klien mengatakan nyeri
pada telapak kaki sebelah kiri. Klien mengatakan nyeri pada telapak kaki sebelah kiri yang
terdapat luka. Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk benda tajam. Nyeri dirasakan akan
bertambah bila klien banyak bergerak dan berkurang bila klien istirahat. Skala nyeri ringan
(3), nyeri dirasakan selama 10-15 menit. Klien juga mengatakan badannya lemah. Klien
mengatakan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Klien terlihat meringis. Terlihat balutan
pada luka di telapak kaki kiri sepanjang ±10 cm. Balutan tampak kering dan bersih. Klien
mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang diderita. Klien bingung saat ditanya tentang
penyakitnya. Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit di pulau Jawa pada tahun
2008 dan menjalani tindakan operasi untuk penyakit yang sama seperti yang dialaminya
sekarang. Klien mengatakan pernah mengalami sakit kepala, batuk, dan pilek namun tidak
berlangsung lama dan dapat sembuh sendiri dengan mengkonsumsi obat yang dibeli.
Kesadaran compos mentis, klien terlihat lemah, GCS: E4V5M6, tinggi badan 163 cm dan
berat badan 50 Kg. pengukuran tanda-tanda vital diperoleh hasil sebagai berikut: tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 kali/menit, teraba kuat dan regular, frekuensi
pernapasan 20 kali/menit, teratur dan suhu tubuh 37c. terdapat lesi pada tungkai kanan dan
kiri regio cruris, kulit kering, tidak ada petekie, dan tekstur kulit lembut. Kulit teraba hangat,
suhu 37,20C. Kulit kotor dan berbau. Tidak ada nyeri tekan atau massa, tidak ada edema.
Terpasang infus pada lengan kiri, Ringer Laktat 18 tetes/menit.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

9. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,


tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
10. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)

F. STUDI KASUS 6
Pasien Tn L mengatakan pandangan mata samar-samar, sedikit berkabut, kemerah-merahan
dan silau. Pasien didiagnosis katarak. Pasien juga mengatakan merasa cemas menghadapi
tindakan operasi yang akan datang. Data objektif : Pasien nampak hanya melihat ke satu
arah, pasien terlihat bingung terhadap lingkungan sekitar, pasien juga nampak cemas. Klien
terlihat berhati-hati saat berjalan. Saat berjalan klien terlihat agak lambat 4. Klien terlihat
cemas dan takut. Klien dahulu seorang kepala keluarga, memiliki 1 orang istri dan 3 orang
anak. Pasien dahulu bekerja sebagai seorang petani dengan penghasilan yang tidak seberapa
dan kemudian berpisah dengan keluarganya. Pasien tinggal di rumah kontrakan sendiri.
Klien mengatakan takut jika kataraknya di angkat/oprasi dan takut tidak bisa melihat dengan
baik seperti sebelumnya. Pasien tampak gelisah dan sering melihat jendela. Kekuatan otot :
tidak ada terbatas, TB : 153 cm - BB : 50 kg. Klien mengalami disorientasi waktu, orang dan
tempat. Klien tidak mampu mengingat sekarang hari apa, jam berapa, sedang dimana, dan
dengan siapa saja. pasien dijadwalkan operasi satu hari kemudian. TD : 140/80 mmHg, N :
85x/menit, RR : 18x/menit, S : 37 ºC.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

11. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,
tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
12. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)

G. STUDI KASUS 7
Pasien Tn. F yang berusia 53 tahun dibawa ke RS. Pekerjaan kuli di sebuah perusahaan.
Status menikah dan pendidikan terakhir SMA. Pasien dibawa oleh istrinya. Menurut
keluarga pasien sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit. Namun pernah berobat ke
rumah sakit karena hipertensi. Pasien tidak sadarkan diri selama 5 jam sebelum masuk RS.
Pasien mengalami kejang-kejang selama 3 menit. Nilai GCS (E3V3M4). Aktivitas saat ini
dibantu penuh oleh keluarga. Saat ini terpasang NG 4x500cc, sebelum sakit pasien biasanya
makan 2x sehari. TD: 130/70mmHg, nadi: 80x/menit, suhu 38c, RR 22 x/menit. Pasien
didiagnosis ensefalitis. Keluarga mengatakan anggota keluarga tidak pernah memiliki
keluhan dan penyakit tersebut. Keluarga sangat cemas dengan kondisi pasien.

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

13. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,
tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
14. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)
H. STUDI KASUS 7
Pasien masuk RS dengan nama TN.T dengan umur 52 tahun, jenis kelamin laki – laki
dengan pendidikan SMP, pekerjaan klien sebagai petugas kebersihan, klien beragama islam,
bersuku jawa, dengan status sudah menikah. Masuk rumah sakit pada tanggal 2 januari
2017, dan masuk ruang ICU pada tanggal 9 januari 2017 dengan diagnosa medis Tetanus.
Pasien masuk ke RS dengan keluhan badan terasa kaku kaku semua dan tidak bisa
digerakkan, kepala terasa berat. Keluarga mengatakan pasien demam dan ada luka di telapak
kaki kirinya karena kena paku sepanjang 7 cm sejak 10 hari sebelum dibawa ke RS. Luka
cukup dalam dan tidak lebar, luka sudah pernah diobati oleh dokter di puskesmas. Saat
setelah mandi klien tiba – tiba pingsan, sesak nafas dan dada terasa nyeri. saat dibawa ke RS
kesadaran pasien composmentis. Setelah dirawat, tanggal 9 januari pasien mengalami
penurunan kesadaran dan dibawa ke ruang ICU yang disetujui keluarga. Nadi: 88x/menit,
TD : 145/80 mmHg, suhu :38,1°c, RR : 24x/menit, capillary refill <2 detik, akral teraba
hangat, ada penurunan kesadaran, GCS: E1 V2 M3 (apatis). Suara napas ronkhi. Edema +.
ADL dibantu sebagian. Kekuatan otot tidak ada terbatas. terapi pasien: NaCl 20 tpm - D5%,
diazepam 5 ampul 16 tpm, Ceftriaxon 1g, metronidazole 500mg/6jam, ranitidine 25 mg/12
jam, O2: 5 L/menit, Diet: sonde TKTP, novalgin dan petidine (syringe pump).

Jawablah pertanyaan di bawah ini berdasarkan kasus di atas.

15. Bagaimana proses terjadinya penyakit/kondisi pasien di atas? (pengertian penyakit, etiologi,
tanda dan gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, dll)
16. Tuliskan asuhan keperawatan berdasarkan keperawatan medikal bedah yang tepat untuk
kasus diatas! (pengkajian-evaluasi keperawatan)

Anda mungkin juga menyukai