Anda di halaman 1dari 2

KASUS PEMICU PROFESI NERS XXXII STASE KEPERAWATAN DASAR

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Fasilitator : Ns.Umi Aniroh,S.Kep.M.Kes

NO KASUS PEMICU
1 Pasien A, dirawat di bangsal penyakit syaraf dengan diagnosa stroke non
hemoragik,usia pasien 69 tahun, kesadaran pasien composmentis, mengalami
kelemahan pada kedua kakinya, tidak dapat mengangkat kaki secara spontan,
kekuatan otot 1, hasil CT-scan didapatkan ada perdarahan subarachnoid, Hasil
pengkajian pola aktivitas dan latihan pasien selama sakit mengalami gangguan pada
sebagian aktivitas perawatan diri (ADLs) pasien dibantu perawat dan keluarganya
dengan seperti makan atau minum, mandi, toileting, berpakaian, berpindah posisi,
ambulasi atau ROM. Pasien sudah mendapatkan terapi ceticolin 2 x 500mg (IV),
asam traxenamat 3 x 1 gr (IV) dan captopril 3 x 25 gr (PO). Tanda-tanda vital S : 36,7
derajat celcius, T : 140/90 mmHg, N : 68x/menit, RR : 20 x/menit.

2 Pasien B, berusia 49 tahun, pekerjaan sebagai tukang bengkel, pendidikan terakhir


tamat SMK, Klien datang ke RS diantar istrinya dengan keluhan merasakan sakit
kepala yang datangnya secara tiba – tiba,pasien mengatakan pusing sedikit
berputar dan hendak jatuh jika dalam posisi berdiri. Pasien mengatakan baru
pertama kali ini merasakan keluhan vertigo, Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak
3 tahun yang lalu namun pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit, hanya
periksa di Puskesmas Pembantu yang ada di dekat rumahnya, hasil pemeriksaan
TD : 160/90 mmHg, S : 36,6 derajat celcius, N : 72x/menit, RR : 20 x/menit ;.
Keluhan sedikit berkurang jika pasien rebahan. Pasien mengatakan khawatir
dengan kondisinya saat ini.

3 Pasien C , berusia 72 tahun dibawa ke RS oleh keluarganya dengan kesadaran sopor,


pasien mengalami penurunan kesadaran kurang lebih 3 jam sebelum masuk rumah
sakit dengan riwayat sudah sakit 3 minggu di rumah dengan keluhan kepala pusing.
Keluarga pasien mengatakan munculnya gejala pada Tn.W ini secara tiba2 pada pagi
hari,pasien tidak bisa bangun tidur. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
TD: 210/110 mmHg, N : 64x/menit, RR : 24x/menit S : 36,7 derajat celcius. Keluarga
pasien menyatakan bahwa Tn. W memiliki riwayat hipertensi 2 tahun yang lalu,
namun jarang sekali Tn.W kontrol ke Pelayanan Kesehatan atau datang ke
Posyandu lansia, karena Tn.W sering menolak ditawari periksa oleh anaknya.

4 Pasien D, umur: 19 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan ibu rumah tangga,
saat ini dirawat di bangsal nifas dengan diagnosa medis post partum normal.
Riwayat obstretri P1A0. Ny. Y melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan dengan
berat badan lahir 3950 gram dan panjang badan 48 cm melakukan pengkajian
didapatkan masalah pasien merasakan nyeri didaerah jalan lahir dan takut bergerak
karena khawatir jahitan lepas. Nyeri yang dirasakan Ny. Y P:jahitan perineum, Q:
seperti diiris-iris, R: bagian perineum,S: 5, T: sering. Keadaan umum pasien lemah,
kesadaran composmentis, hasil pemeriksaan vital sign tekanan darah 120/90
mmHg,nadi 86x/menit, suhu 36.6 C, pernafasan 24x/menit. Hasil pengkajian pola
Gordon didapatkan masalah pada kebutuhan aktivitas dan latihan.

5 Pasien E , berusia 20 tahun G1P0A0 saat ini hamil 18 minggu, dirawat dengan
keluhan bercak darah dari jalan lahir sejak kemarin pagi, bercak darah keluar jika
pasien banyak beraktifitas namun kadang berhenti jika pasien istirahat, pasien
tidak merasakan nyeri,hanya cemas tentang kehamilannya ini. Pasien mengeluh
perut sedikit nyeri dan terasa kenceng. Pemeriksaan TTV TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 96x/menit, Suhu 380 C, RR: 18 x/mnt, Hb 10 gr/dl. Pasien khawatir
atas keselamatan janinnya.

Tugas :

- Kerjakan 1 kasus untuk 2 mahasiswa


- Buatlah WOC dan ASKEP-nya

Anda mungkin juga menyukai