Anda di halaman 1dari 1

PEMBAGIAN KASUS SISTEM SARAF

1 Pasien Tn. A, 63 tahun dirawat dengan diagnosa medis HNP. Pasien mengatakan telah
merasakan nyeri pinggang bawah kiri sejak 5 hari sebelum masuk RS. Nyeri pinggang
bawah kiri timbul mendadak saat pasien sedang berkebun di rumahnya. Nyeri
dirasakan seperti tersetrum dan menjalar hingga ke bokong dan paha bawah. Skala
nyeri saat ini 6 dari 10. Nyeri dirasakan sepanjang hari, terutama saat duduk. Nyeri
juga dirasakan memberat saat pasien bersin dan mengejan. Nyeri dirasakan berkurang
saat pasien tidur tengkurap. Saat berjalan pasien tetap merasakan nyeri, namun pasien
masih bisa berjalan sendiri. Pasien merasa keluhannya ini mulai mengganggu
aktivitasnya sehari-hari, namun pasien masih bisa tidur di malam hari. Pasien
mengatakan tidak ada keluhan BAK maupun BAB.
TTV Tn. A : tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 72 x/menit, rr 18 x/menit, suhu 36.3oC
Tidak ada kelainan di pemeriksaan kepala, leher, maupun thoraks. Namun saat
dilakukan pemeriksaan Laseque, terdapat tanda positif di tungkai kiri.

2 Pasien Tn. B, usia 58 tahun, dirawat karena stroke. Saat dilakukan pemeriksaan
neurologis, pasien tidak dapat menggerakan tubuh bagian kanan, wajah tampak tidak
simetris, dan pasien tidak bisa melirik. Pasien bicara pelo dan mengeluh sulit
mengunyah dan menelan. TD = 200/100mmHg, Suhu = 36,8oC, nadi 60x/menit, RR =
24 x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar glukosa darah
168mg/dL. Saat ini Tn.B ditemani istri yang merupakan seorang guru, dan terkadang
bergantian dengan anaknya yang sedang kuliah. Sebelum sakit, pasien bekerja sebagai
pedagang, sehingga pasien mengeluh khawatir 3jika tidak bisa sembuh. Pasien tampak
kooperatif dan patuh dalam pengobatan.

3 Pasien Nn. C usia 21 tahun, masuk RS diantar oleh orangtuanya dengan kondisi
penurunan kesadaran. Ibu pasien mengatakan Nn.C sempat kejang sebanyak 2x dan
muntah, kemudian pingsan. Pasien sudah mengeluh sakit kepala, batuk dan demam
sejak 2 minggu sebelumnya, dan dibawa ke puskesmas dengan diagnosa tifoid. Namun
kondisi pasien semakin memburuk hingga akhirnya kejang.
Saat dilakukan pengkajian kesadaran, pasien tidak membuka mata saat dipanggil
namanya, sehingga perawat menggenggam pergelangan tangan pasien, dan pasien
hanya menggumam sambal menggerakkan pergelangan tangannya.
Hasil pemeriksaan fisik Nn.C adalah: TD 120/80mmHg, nadi 60x/menit, RR
36x/menit, suhu 38,2oC. Laboratorium: BTA positif, leukosit 13.500/mm.

Anda mungkin juga menyukai